Bab 574 Pertemuan Terakhir
Lelaki itu mengenakan mantel panjang hitam, langkahnya tajam, auranya dingin dan angkuh.
Sorot mata berbahaya yang memancar membuat Asisten Jian secara refleks mundur beberapa langkah, membuka tempat duduk.
Ekspresi tidak sabar yang nyaris memenuhi seluruh wajahnya membuat siapa pun enggan mendekat.
"Kenapa kamu datang!" Sheng Youran berjalan beberapa langkah ke depan, langsung dipeluknya.
Dia sama sekali tidak menerima pesan apa pun, padahal jarak kedatangannya ke London baru satu hari.
Saat bertemu dengannya di bandara saat ini, menunjukkan bahwa dia sudah berangkat sejak lama.
Mu Yibeu memeluknya, melirik sekilas beberapa orang di belakang Asisten Jian, menyeringai dingin, "Apakah Asisten Jian mengira dengan membawa beberapa tukang pukul yang kuat, bisa mengancam istri saya?"
Asisten Jian tentu juga tahu siapa dia, segera tersenyum kecut, "Tuan Mu."
"Apa maksud Tua Yun ini?" Mu Yibeu mengangkat satu tangan memeluk Sheng Youran, kelengkungan bibirnya tajam menusuk, "Jangan-jangan ingin menculik orang?"
"Tidak-tidak, Tuan Mu salah paham." Asisten Jian saat melihatnya, sudah tahu bahwa hari ini mungkin lebih sulit.
Bahkan dengan jarak sedekat ini, dia mungkin tidak bisa mengajak kakak perempuan pergi.
"Presiden Direktur hanya ingin bertemu kakak perempuan, tidak ada maksud lain. Dan dia tahu kakak perempuan akan meninggalkan London, juga tidak berniat menghalangi." Asisten Jian panik berkata, "Jika Tuan Mu tidak percaya, bisa menelepon Presiden Direktur."
Sheng Youran bersandar di dadanya, berkata dengan jelas, "Bisakah kamu jangan memanggilku kakak perempuan."
"Istri saya sudah bilang, dia bukan kakak perempuan kalian."
Di hati Asisten Jian semakin gugup, tugas ini awalnya dianggap sederhana, siapa sangka Sheng Youran tiba-tiba menjadi begitu kejam.
Bahkan ketika Presiden Direktur sudah sampai bandara, hanya ingin bertemu sendirian pun tidak bisa.
Dia mundur ke pilihan berikutnya, "Tuan Mu, maaf. Jika istri Anda tidak percaya, mungkin... saya bisa tanya Presiden Direktur, mungkin... mungkin Anda dan Nyonya Mu bersama menemui Presiden Direktur, juga bisa..."
Mu Yibei mengeluarkan suara "Cih", menyeringai dingin keluar.
Ia melirik sekilas asisten yang sangat naif ini, "Jika saya pun menolak, apa saya juga harus ikut diculik? Mari kita lihat apakah Tua Yun punya kemampuan itu."
"Tuan Mu, Presiden Direktur tetap adalah ayah kandungnya." Asisten Jian membuka mulit dengan suara serak, "Jika, jika Nyonya Mu tidak bersedia."
Dia teringat perkataan Presiden Direktur, bagaimanapun caranya harus ditemukan.
Mungkinkah, dengan cara yang paling tidak cocok?
Sebelum Mu Yibei muncul, dia memang sempat berpikir demikian. Meski ada kesalahpahaman, mungkin setelah kakak perempuan bertemu dengan Presiden Direktur, semuanya akan baik-baik saja.
Tapi sekarang Mu Yibei sudah muncul, akan sangat sulit untuk melakukan apapun.
"Tuan Mu, bisakah Anda menghubungi Presiden Direktur?" Asisten Jian menarik napas dalam-dalam, "Presiden Direktur hanya punya satu permintaan ini, ingin bertemu dengannya sekali."
Mu Yibei berbicara dengan nada dingin dan datar, "Istri saya juga hanya punya satu permintaan: tidak mau bertemu!"
Asisten Jian: "......"
Kalimat itu disampaikan dengan sikap keras dan dingin yang sama sekali tidak menyisakan ruang negosiasi.
"Maaf, kami harus pergi. Jika Tua Yun benar-benar ingin saling menghancurkan, silakan coba halangi kami." Setelah berkata demikian, Mu Yibei memeluk Sheng Youran dan berjalan menuju dalam bandara.
Sheng Youran menggenggam erat tangannya, langsung mengitari para pengawal yang dibawa Asisten Jian.
"Haruskah kami bertindak?" Seorang pengawal bertanya.
Asisten Jian memandang dua orang itu, sama-sama sudah siap siaga.
Dia menggelengkan kepala, "Saya akan menelepon Presiden Direktur."
Ponsel Asisten Jian baru saja dikeluarkan, dari arah ruang VIP, seorang lansia duduk di kursi roda didorong keluar.
Yun Qiuyuan tiba-tiba terlihat jauh lebih tua.
Rambutnya beruban, wajahnya dipenuhi kelesuan dan pucat.
Dia terlihat sangat lemah, seolah baru sembuh dari sakit parah.
Kursi roda itu segera didorong ke tempat duduk yang sangat dekat dengan mereka.
"Youran..." Suara Yun Qiuyuan melengking parau, "Apa bahkan sekadar bertemu pun tidak boleh? Kau tak mau mendengar sepatah kataku?"
Sheng Youran dan Mu Yibei menghentikan langkah.
Mu Yibei memandang dingin ke arah pria di kursi roda, lalu melirik ke Sheng Youran, "Tak ingin menanggapi, tak perlu ditanggapi."
Mata Yun Qiuyuan tak berkedip memandangi Sheng Youran, sangat berharap untuk melihatnya menoleh kembali.
Sheng Youran juga tidak segera melanjutkan langkah, terhenti oleh teriakan suara itu.
Dia menoleh, melihat orang yang kemarin masih bugar itu, hari ini bahkan sepertinya tak bisa berjalan.
"Youran, maaf..." Kursi roda Yun Qiuyuan berhenti pada jarak sepuluh meter darinya.
"Maaf?" Suara Sheng Youran rendah dan dingin tanpa gejolak emosi, "Apa arti maafmu? Seolah kau benar-benar menyesal dan ingin menebus kesalahan. Jika ada sedikit niat itu, takkan kau sembunyikan kebenaran sampai mati. Yang kalian takuti adalah tak sempat merasakan kebahagiaan keluarga sebelum ajal, bukan takut aku takkan memaafkanmu."
Wajah Yun Qiuyuan pucat pasi.
"Jika Bapak ingin mendapat pengampunan, bukan dengan cara seperti ini, Tua Yun." Sheng Youran berbicara dengan nada dingin, "Sejak awal Bapak memang tidak berniat meminta maaf, hanya takut kehilangan. Jadi tak perlu berpura-pura seperti ini sekarang. Sebenarnya ini bukan soal kehilangan, hubungan ayah-anak yang selama ini kami anggap ada hanyalah kebohongan belaka di bawah tipu muslihat Bapak. Kalau Bapak senang menipu diri sendiri, lebih baik pulang dan teruslah hidup dalam khayalan."
"Youran..." Napas Yun Qiuyuan tersengal-sengal, "Aku ayahmu! Aku ayah kandungmu!"
Kelengkungan bibirnya memancarkan kedinginan, "Tapi di dunia ini aku bukan hanya punya ayah. Bagi ku, Bapak hanyalah orang asing yang tak pernah layak disebut ayah. Orang tuaku adalah yang paling penting bagiku, sedangkan Bapak adalah perusak hidup mereka. Jika bukan karena kecelakaan yang menimpa mereka dulu, semua ini takkan terjadi. Bapak telah menghancurkan segala yang kumiliki. Ayah kandung seperti Bapak ini sama sekali tidak layak kusebut ayah."
Tenggorokan Yun Qiuyuan terasa seperti diremas kuat.
Ia tak bisa berkata-kata, hanya bisa memandang kosong saat Youran menarik pandangannya dan pergi.
Beberapa langkah kemudian, langkah Sheng Youran tiba-tiba terhenti.
"Dan... jika Bapak benar-benar ingin menebus kesalahan, itu bukan tidak mungkin. Mari kita bertemu di pengadilan."
Yun Qiuyuan terpaku di tempat, menyaksikan sosok itu semakin menjauh.
"Presiden Direktur! Ada apa dengan Presiden Direktur?" Asisten Jian menyadari keadaannya tidak normal, "Cepat, segera bawa Presiden Direktur ke rumah sakit!"
*
Sheng Youran masuk ke pemeriksaan keamanan bersama Mu Yibei, tangannya masih menggenggam erat lengan pria itu.
Beberapa perkataan yang diucapkan dengan tenang, tidak berarti dia bisa menerimanya dengan perasaan yang sama damai.
"Kalau kamu ingin keluar menemui dia sekali lagi, masih ada kesempatan." Mu Yibei memegang tangan gadis itu, menunduk, "Tadi dia terlihat seperti akan kambuh penyakitnya."
Setelah pergi dari London, dia tidak akan kembali lagi.
Entah Yun Qiuyuan benar-benar umurnya tinggal sebentar, atau hanya berpura-pura, dia tidak akan menemuinya lagi.
"Menemui musuh yang membunuh orang tuaku untuk terakhir kali?"
