Bab 583 Siapa yang mengizinkanmu memeluknya?
Sheng Youran melihat Mu Yibei berdiri di balkom, tidak tahu sedang membicarakan apa, melihat matanya seolah mengandung senyum.
Perasaan sangat tidak pasti itu membuat hatinya campur aduk sesaat.
Perselingkuhan lelaki saat masa kehamilan istri sepertinya diakui umum.
Biasanya dia tidak mau percaya Mu Yibei melakukan hal seperti ini, tapi apakah keyakinannya berlebihan?
Bagaimanapun dia juga manusia biasa, bukan dewa.
"Ke'er, apa saja tanda lelaki berselingkuh?" Setelah berpikir lama, dia mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan WeChat ke Ai Ke'er.
Ai Ke'er sedang di perusahaan. Sejak perusahaan mereka diakuisisi Joe Shaojing, pekerjaannya selalu dalam kondisi tidak sibuk maupun santai.
Banyak tugas bisa dikerjakan jika mau, tapi juga mudah didelegasikan jika tidak ingin.
Jika ada keadaan darurat, mengajukan cuti pun sangat mudah.
Saat melihat pesan itu, air yang baru diminumnya menyemprot ke layar, lalu langsung: "Ijin cuti!"
"Cuti?" Redaktur yang kebetulan lewat melihatnya sedang buru-buru menyiapkan barang-barang dan layar penuh jus...
Ai Ke'er yang sedang memikirkan urusan Sheng Youran hanya membalas: "Hm."
"Tapi kamu tidak bisa cuti hari ini!" Supervisor melihatnya dengan wajah kesulitan.
Ai Ke'er yang baru mengambil tas langsung menoleh tajam: "Aku tidak boleh cuti?"
"Biasanya izin cuti sangat mudah, meskipun perusahaan mereka hanya cabang kecil di bawah Grup Qiao, tangan seorang Tuan besar biasanya tidak bisa mencapainya. Tapi statusnya sebagai orang dalam, orang lain tidak tahu, sang pemimpin di hati paham."
"Kalau tidak, tidak mungkin setiap kali dia minta cuti selalu semudah itu."
"Hari ini ada inspeksi pemimpin, keadaan khusus, keadaan khusus." Pemimpin itu tersenyum kecut.
Perempuan ini selalu menjadi yang paling tidak boleh disakiti di perusahaannya. Tidak diketahui apa dukungan yang dimilikinya, yang pasti lebih besar dari jaringan pemimpin ini.
Dulu bahkan dia menduga, jangan-jangan dia selingkuhan CEO.
Tapi kemudian ditemukan, bahkan CEO cabang pun tampak takut padanya. Sejak itu, dia bahkan tidak berani sembarangan berasumsi.
Jika dia tidak ingin mengerjakan tugas, tidak masalah, dia bisa menyuruh orang lain mengerjakannya.
Jika dia perlu izin, bahkan tidak perlu mencari-cari alasan.
Tapi hari ini berbeda, pemimpin yang inspeksi hari ini adalah figur penting dari kantor pusat!
Sebesar apapun koneksi perempuan ini, tidak mungkin melebihi jajaran tinggi kantor pusat.
Apalagi kabarnya, yang datang langsung mungkin juga ada putra mahkota Grup Qiao!
Dia sudah mempersiapkan beberapa hari, berharap bisa menunjukkan performa terbaik saat inspeksi jajaran tinggi kantor pusat. Siapa tahu mereka bisa langsung melesat.
Lagi pula pemimpin level setinggi itu datang ke cabang kecil seperti mereka, sangat langka, ini cukup menunjukkan perhatian besar terhadap mereka!
"Inspeksi pemimpin masuk kategori keadaan khusus apa?" Ai Ke'er berkata pasrah, "Supervisor, aku benar-benar ada keadaan darurat hari ini. Begini saja, kalau Anda tidak setuju, anggap saja saya mengundurkan diri. Hm?"
Supervisor tertegun, apakah dia tidak bercanda?
"Ta-Tapi..."
"Darurat, sudah diputuskan, selamat tinggal!"
Supervisor hampir panik, ingin mengejar tapi dia sudah pergi terlalu cepat.
Akhirnya menggigit gigi, izin cuti ya izin cuti, lagipula tingkat tinggi belum tentu akan memeriksa tingkat absen mereka.
Orang dengan dukungan seperti ini bagaikan patung Buddha yang perlu dihormati, kalau sampai kabar dia diusir karena emosi pasti akan berabe.
Supervisor segera menyuruh orang membersihkan tempat duduknya.
Inspeksi pemimpin datang lebih cepat dari perkiraan, sebelum sempat menempatkan orang di kursi Ai Ke'er, kabar kedatangan tingkat tinggi sudah terdengar.
Joe Shaojing melirik jamnya, hari ini untuk pertama kalinya ia menaruh satu tangkai mawar di mobil di lantai bawah.
Sekalian memberinya kejutan.
Telinganya mendengarkan deskripsi panjang lebar dari staf departemen, tapi matanya melirik ke arah tempat duduk Ai Ke'er - kosong?!
Joe Shaojing mengerutkan alis, menunjuk ke arah itu, "Kenapa ini kosong? Mana orangnya? Pergi kemana?"
Supervisor hampir terjatuh, mata Tuan Qiao terlalu jeli, bisa langsung melihat yang izin itu.
Dengan wajah penuh senyum palsu, "Presiden Direktur Qiao, begini penjelasannya. Karyawan ini hari ini mengambil cuti..."
Joe Shaojing tersenyum tipis, menyipitkan matanya sambil bertanya perlahan, "Benarkah? Laptopnya masih menyala, barang-barang di meja juga tidak terlihat seperti orang yang tidak datang."
"Baru saja mengajukan cuti, dia baru saja mengajukan cuti." Supervisor itu terus-menerus mengeluarkan butiran keringat di dahinya.
Presiden Direktur Qiao adalah BOSS terbesar mereka. BOSS seperti ini datang sendiri sekali saja sudah merupakan keajaiban, mana mungkin dia berani membuat kekacauan, apalagi memberitahukan tentang adanya hubungan orang dalam yang bisa seenaknya mengambil cuti.
"Karena ada kondisi darurat pribadi, dia... dia sakit!"
Supervisor itu tiba-tiba mendapat ide, langsung mendramatisir kondisi 'penyakit mendadak' Ai Ke'er seolah-olah nyawanya terancam jika tidak segera cuti.
Tapi semakin dia menjelaskan, semakin suram raut wajah Presiden Direktur Qiao.
"Tuan, Tuan, Tuan Qiao..."
Sorot mata Joe Shaojing tiba-tiba menjadi tegas, menatap wajah berkeringatnya, "Yakin?"
Ai Ke'er tiba-tiba sakit parah seperti ini, kenapa dia tidak tahu?
Padahal pagi ini saat tidur bersama masih baik-baik saja.
Hanya karena insiden kesalahpahaman sebelumnya yang membuatnya harus membujuk lama, jadi dia tidak berani mudah mencurigai.
Tapi sorot mata supervisor yang berkelit-kelit ini jelas-jelas menunjukkan kebohongan.
"Benar, Tuan Qiao." Supervisor juga tidak mengerti kenapa dia mempermasalahkan cuti karyawan biasa sampai segitunya.
Joe Shaojing mengerutkan alis, mengeluarkan ponselnya dengan raut wajah yang jelas-jelas tidak biasa.
Jangan-jangan benar-benar sakit?
Setelah berpikir sejenak, dia tidak langsung menelepon.
"Rumah sakit mana?"
"Ah?" Supervisor terlihat bingung.
"Aku tanya rumah sakit mana, karyawan kalian tiba-tiba sakit parah sampai tidak mungkin kalian tidak tahu rumah sakit tujuannya?" Joe Shaojing tersenyum sinis, "Dan dia sampai tidak bisa bangun, masa pergi ke rumah sakit sendiri?"
Baru sekarang supervisor menyadari celah dalam pernyataannya, berpikir toh orang berstatus seperti Tuan Qiao tidak mungkin mau mengunjungi karyawan dasar secara personal.
Dia segera memanggil rekan kerja pria semberi isyarat mata diam-diam, "Bukannya kamu yang mengantar Ai Ke'er ke rumah sakit tadi? Dia di rumah sakit mana?"
Lalu menoleh ke Joe Shaojing, "Tuan Qiao, rencananya kami akan mengunjunginya di luar jam kerja setelah pulang, makanya belum sempat bertanya."
Rekan pria itu gemetar dibawah tatapan Joe Shaojing, "Di... Rumah Sakit Pusat Kota."
Joe Shaojing bertanya perlahan, "Kamu yang menggendongnya ke rumah sakit?"
"...Iya!"
Senyumnya semakin mengerikan, "Siapa yang mengizinkanmu memeluknya?"
Tanpa ragu lagi, Joe Shaojing langsung menekan nomor telepon dengan wajah muram menuju pintu keluar kantor.
Sebelum sempat keluar, supervisor dan rekan pria itu mendengar teriakannya jelas-jelas, "Ai Ke'er, kamu lari ke mana?!"
