"Mengingkari janji?" Tang Susu menghardik: "Begitukah caramu berbicara pada senior garis perguruan?"
Song Yanqing mulai sulit menahan amarahnya. Ia menggeleng: "Murid tak bisa menerima!" Seraya bersujud menyembah sambil memohon: "Murid sungguh mencintai Senior Tang! Setengah jengkal pun tak ada dusta di hati, jika berbohong kena sambaran petir! Mohon Tetua meridhai!"
Tang Susu membiarkannya menyembah beberapa kali, baru memandang dari atas dengan superior: "Meridhaimu bukan tak mungkin. Maukah kau jadi Pemimpin Sekte Shangqing? Jika kau bersedia jadi pemimpin, tak perlu pikirkan Niu Daofa lagi, segera kunikahkan Tang Yi denganmu. Bagaimana?"
“Ini…” Song Yanqing mengangkat kepala, sudut bibirnya mengernyit. Bukan tidak terlintas keinginan itu di benaknya, namun ayahnya di ibukota sudah memperingatkan bahwa hubungan Sekte Shangqing dengan Pangeran Shangjian Ning terlalu rumit, mudah menimbulkan kewaspadaan Kaisar. Keluarga Song yang menduduki posisi tinggi tak boleh menyentuh jabatan ini.
Mana yang lebih penting tentu bisa ia bedakan. Lagipula dengan latar belakang keluarganya, tak perlu mencari keuntungan seperti ini. Untuk apa memaksakan diri bersusah payah hanya mendatangkan masalah.
“Kemampuan murid terbatas, tak sanggup menanggung tanggung jawab sebesar ini.” Song Yanqing menunduk sambil berkata lemah.
Tang Susu berkata tenang: “Kalau begitu, coba kau bujuk ayahmu. Asalkan ayahmu bersedia menerima jabatan pemimpin Sekte Shangqing, aku tetap akan menikahkan Tang Yi denganmu.”
“Urusan ayah mana bisa ditentukan anak.” Song Yanqing menjawab dengan hati tidak tenang. Jika dirinya tak boleh menduduki posisi ini, apalagi ayahnya. Logika sederhana ini mana mungkin tak dipahaminya.
Mata Tang Susu berkilat-kilat: “Baiklah, kami tak akan memaksa kalian berdua. Kutanya lagi, apakah kau ingin Tang Yi menjadi pemimpin sekte?”
Song Yanqing langsung mengangkat kepala, matanya berbinar: “Tentu! Murid sangat berharap Senior bisa menjadi pemimpin. Jika itu terjadi, murid akan senang 10.000 kali lipat!”
Dalam hati Tang Susu mengumpat ‘Bodoh’. Jika kalian berdua tak mau menyentuh jabatan ini, mungkinkah Keluarga Song mengizinkanmu menikahi pemimpin Sekte Shangqing? Sejak diputuskan Tang Yi akan mewarisi posisi ini, nasib kalian berdua sudah tak mungkin disatukan!
Tapi dia tetap bersabar dan bertanya: "Almarhum Kepala Sekte Tang Mu sebelum meninggal menunjuk Dongguo Haoran sebagai penerus. Sekarang Dongguo Haoran juga telah tiada, menurut peraturan sekte, siapakah yang seharusnya menggantikan posisi kepala sekte?"
"Ini..." Song Yanqing ragu-ragu sejenak, akhirnya mengeluarkan nama dengan enggan: "Niu Youdao!" Lalu membela diri dengan tegas: "Tapi Niu Youdao sudah secara sukarela melepaskan posisi kepala sekte!"
Tang Susu: "Cara dia melepaskan jabatan, semua orang sebenarnya tahu tanpa perlu kujelaskan lagi. Semua diam karena tahu dia tidak cocok memimpin Shangqingzong. Lalu siapa lagi di Shangqingzong yang punya kharisma? Semua justru melihat latar belakang ayah-anakmu, berharap kalian bisa memimpin kebangkitan Shangqingzong. Tapi karena beberapa alasan, kalian menolak. Kami bertiga sesepuh sebenarnya punya kharisma, tapi Shangqingzong punya aturan yang membatasi kami - mantan sesepuh dilarang kembali menjadi kepala sekte. Sebenarnya Wei Duo yang paling cocok, tapi dia gagap. Kalau jadi kepala sekte hanya akan jadi bahan tertawaan. Lagipula Wei Duo berpikiran kaku, terus ngotot mempertahankan wasiat almarhum Kepala Sekte Tang, berteriak kalau aturan dilanggar akan jadi awal bencana. Karena omongannya sembarangan, terpaksa kami hukum dia menghadap dinding merenungkan kesalahan di belakang gunung! Yang lain? Dalam situasi Niu Youdao mengundurkan diri, tidak ada yang mau menanggung aib ini. Semua sibuk melindungi diri sendiri!"
Sampai di sini, ia sendiri tak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas diam-diam. Pada akhirnya, semua ini karena Sekte Shangqing kini compang-camping, berada dalam keadaan goyah bagai diterpa angin dan hujan, masa depan penuh bahaya. Memimpin bukanlah hal mudah. Jika di masa kejayaan, mungkin banyak orang yang rela tampil ke depan, berebut menjadi pemimpin.
Song Yanqing berkata, "Karena itu murid berpendapat Seniorilah yang paling pantas menerima tampuk kepemimpinan!"
Tang Susu mendengus, "Tang Yi adalah putri pemimpin. Di saat genting ini, kalau bukan dia yang berani memikul tanggung jawab, lalu siapa lagi? Tapi bagaimana posisi ini diperoleh, semua murid dalam sepenuhnya menyadari. Bagaimana dia bisa mempersatukan rakyat? Bagaimana membuktikan bahwa Tang Yi tidak termotivasi kepentingan pribadi? Untuk memikul tanggung jawab ini dia harus membayar harga. Kau kira dia rela menikahi Niu Daodao? Untuk menduduki posisi ini, dia harus memberi penjelasan pada Niu Daodao. Pengorbanannya juga untuk memberi jawaban pada seluruh anggota Sekte Shangqing, mengertikah kau?"
Sambil berkata demikian, ia mengeluarkan sepucuk surat dari lengan bajunya dan melemparkannya di depan lutut Song Yanqing yang sedang bersujud. "Ini surat dari ayahmu yang baru saja dikirim dari ibukota. Baca sendiri."
Meski Song Shu adalah muridnya, beberapa urusan Sekte Shangqing tetap perlu dikoordinasikan dengannya, meminta pendapatnya. Ini terkait sejauh mana dukungan Keluarga Song pada sekte. Terpaksa dilakukan. Dan jawaban Song Shu juga menyetujui Tang Yi menjadi pemimpin.
Song Yanqing mengambil surat itu dan membukanya. Seketika wajahnya berkerut. Ayahnya, Song Shu, memperingatkannya dengan keras untuk tidak memiliki pikiran yang tak pantas, memintanya patuh pada didikan Tang Susu. Jika tidak, hukuman berat takkan dihindarkan.
Melihat surat ini, Song Yanqing langsung limbung duduk di tanah, merasa pilu, hatinya seakan berdarah...
Usai mengusir Song Yanqing, Tang Susu menuju paviliun belakang dan menemui Luo Yuangong dan Su Po yang sedang duduk bermain catur di gazebo.
Melihat kedatangannya, kedua pria menghentikan permainan. Luo Yuangong bertanya, "Sudah tenangkan keluarga Song?"
Tang Susu melirik susunan catur di papan, menjawab, "Baru saja mengusir Song Yanqing. Selama Song Shu tidak berkeberatan, itu sudah mewakili sikap keluarga Song. Semua bisa diatur. Masalahnya sekarang, Song Yanqing sangat emosional. Ia takkan terima kekalahan dari Niu Daodao. Si anak pejabat boros ini mungkin tak berani terang-terangan, tapi diam-diam entah apa yang akan dilakukannya pada Niu Daodao. Intinya, segalanya hampir final. Niu Daodao sama sekali tidak boleh celaka sekarang. Jika terjadi sesuatu, kita semua tak bisa bertanggung jawab pada seluruh penghuni akademi. Nanti bila Tang Yi duduk di posisi itu, meski punya seratus mulut juga tak bisa menjelaskan. Semua akan curiga itu ulahnya, akibatnya tak terhingga. Senior Su, tolong atur orang tepercaya untuk mengawasi. Sumber Bunga Persik tidak boleh lagi dikuasai Song Yanqing!"
"Hm!" Luo Yuangong juga mengangguk pada Su Po menyetujui.
Su Po sama sekali tidak berbicara, diam-diam bangkit dan pergi.
"Tang Susu mengikuti kepergiannya dengan pandangan tenang dan tegas. Untuk membersihkan semua rintangan bagi Tang Yi naik takhta, dia telah mengerahkan segala upaya. Suaminya mati untuk Sekte Shangqing, anaknya mati untuk Sekte Shangqing, kini keponakannya juga mati untuk Sekte Shangqing. Keluarganya telah memberikan terlalu banyak untuk Sekte Shangqing. Kini dia menganggap Sekte Shangqing sebagai warisan keluarga yang harus dijaga..."
"Saya Tu Han! Mulai hari ini, urusan makan-minum dan keseharianmu akan saya yang urus."
Di Desa Bunga Persik, Chen Guishuo dan Xu Yitian telah menghilang. Seorang pria perkasa bermata satu bertongkat muncul di hadapan Niu Youdao dan memperkenalkan diri. Suaranya serak dan berat, sepertinya pita suaranya juga rusak. Pada lehernya terlihat parut bekas golok, mungkin ada kerusakan pada pita suara.
Niu Youdao tak bisa menahan diri mengamati si pincang bertongkat ini. Kulitnya gelap, janggut lebat. Mungkin karena parut melintasi satu matanya, wajahnya terlihat garang - tipe yang bisa membuat anak kecil menangis ketakutan.
"Terima kasih banyak!" Niu Youdao sopan menerima kotak makanan dari tangannya.
Tu Han bertanya lagi: "Ada keperluan lain?"
Niu Youdao mencoba bertanya: "Mengapa berganti orang?" Dia khawatir Song Yanqing berniat jahat. Apakah penggantian penjaga ini atas perintah Song atau ada alasan lain?
Mendengar pertanyaan ini, Tu Han diam seribu bahasa. Dia berbalik dan pergi dengan tongkatnya.
Niu Youdao menghela nafas. Rupanya dia bertemu lagi dengan orang yang enggan berkomunikasi.
Beberapa hari kemudian, Sumber Bunga Persik mulai memasang hiasan dan lentera. Sekelompok murid Sekte Shangqing sibuk bekerja di dalam dan luar Sumber Bunga Persik, mempersiapkan hari baik yang akan datang dua hari kemudian.
Song Yanqing yang berdiri di tebing gunung sebelah memandang dengan mata berapi. Selama bertahun-tahun ia menjaga Tang Yi di daerah terpencil ini. Daging yang hampir sampai di mulut tiba-tiba dirampas oleh orang. Seandainya perampasnya anak bangsawan mungkin masih bisa diterima, tapi ini cuma orang kampung. Bagaimana mungkin ia menerima ini?
Masih harus menyaksikan mereka bersujud dalam upacara pernikahan? Semakin dipikir, semakin tak bisa ditelan amarahnya. Akhirnya ia menoleh dan turun dari gunung.
Waktu pengiriman kotak makanan ke Sumber Bunga Persik sudah terjadwal. Seorang murid yang membawa kotak makanan baru saja melewati jembatan kayu, tiba-tiba dihadang oleh Xu Yitian dan Chen Guishuo yang keluar dari persembunyian.
"Dua Senior, atasan sudah memutuskan tugas pengiriman makanan tidak akan merepotkan kalian lagi," kata murid itu sopan. Karena sebelumnya keduanya bergantian mengirim makanan ke Sumber Bunga Persik, timbul salah paham.
Song Yanqing muncul dari balik batu besar di samping, mendekati si murid dan mengulurkan tangan: "Serahkan, aku perlu memeriksa."
"Ini..." Murid itu tampak seribet.
Song Yanqing langsung menyambar kotak makanan itu. Sambil menoleh, ia berjalan menuju balik batu besar.
"Senior Song..." Murid itu terlihat gelisah ingin menyusul, namun dihalangi oleh Xu Yitian dan Chen Guishuo yang berdiri melintang. Ia ragu-ragu untuk berbicara, tak berani menyinggung Song Yanqing. Seluruh anggota Sekte Shangqing tahu latar belakang Song Yanqing, bahkan para kepala suku pun waspada, mana mungkin ia berani macam-macam.
Untungnya, Song Yanqing sepertinya hanya melakukan pemeriksaan sekilas. Tak lama kemudian ia muncul kembali dari balik batu, menyerahkan kotak makanan sambil melambai-lambai mengusir, "Sudah kuperiksa, tak ada masalah. Antar saja!"
Murid itu penurut mengangguk-angguk sambil membawa kotak makanan pergi.
Namun ia masih merasa tak tenang. Setelah menjauh, ia mencari tempat tersembunyi dan membuka kotak makanan. Melihat isinya masih utuh sepertinya belum disentuh, barulah ia lega.
Sepanjang jalan menuju pinggang gunung di bawah Sumber Bunga Persik, terdapat sebuah gua batu tempat Tu Han sementara tinggal. Setelah menyerahkan kotak makanan pada Tu Han, murid itu pun kembali.
Tu Han membuka kotak makanan, mengambil jepit rambut perak yang dicelupkan ke dalam serbuk putih dari botol keramik. Saat ia menusukkannya ke setiap hidangan untuk diperiksa, bagian yang terkena makanan langsung menghitam begitu jepit rambut itu dicabut.
"Ada yang meracuni!" Wajak Tu Han berubah drastis, ekspresi garangnya semakin menjadi. Ia melesat ke luar gua, melompat dari tebing setinggi dua puluh zhang, mendarat di persimpangan jalan turun. Berhasil menghadang murid pengantar makanan, ia menarik kerah bajunya dan bersuara berat: "Ada masalah apa selama pengiriman kotak makanan ini?"
Murid itu kaget, tak paham situasi. Didorong-dorong dan ditekan berulang kali, akhirnya ia mengaku bertemu Song Yanqing di perjalanan.
"Ikut aku!" Tu Han menariknya pergi paksa.
