"Rebut Kabupaten Pegunungan Hijau?" Alis sebelah Niu Daomei melengkung. Meski tidak memahami metode penyerbuan kota di sini, cara Shang Chaozong semakin ekstrem. Baru saja merebut Kabupaten Canglu dengan paksa, sekarang bahkan berani menelan Kabupaten Pegunungan Hijau. Memiliki ambisi itu baik, tapi harus sesuai kapasitas, kalau tidak bisa mati kekenyangan. Sudut bibirnya berkerut, tersenyum datar: "Bahkan Feng Lingbo pun tidak berani sembarangan bicara seperti ini. Wangye baru saja meminjam beberapa ribu centaur dari Feng Lingbo. Bukankah siasat ini terlalu berlebihan?"
Lan Ruoting tersenyum misterius, mundur beberapa langkah, lalu menunjuk ke arah negara Zhao di sebelah. "Zhao! Ibu Suri Shang Youlan adalah bibi kandung Pangeran Ning."
"Oh! Ada hal seperti itu?" Niu Daomei menghela napas penuh arti, "Kerabat kerajaan memang tetap kerabat kerajaan di mana pun. Putri Yan menjadi Ibu Suri Zhao, apakah ini juga hasil pernikahan diplomatik di masa lampau?"
Shang Chaozong menghela napas di samping, "Ini adalah aib. Ketika kakek buyut baru naik takhta, situasi politik belum stabil. Akhirnya putri dikawinkan untuk aliansi. Saat itu mungkin tak ada yang menyangka sang nenek akhirnya akan menjadi Permaisuri Zhao, kini Ibu Suri! Sebenarnya jauh sebelum keruntuhan Dinasti Wu, keluarga Shang telah mengawinkan banyak putri untuk menenangkan pangeran perang. Sejujurnya, keluarga kerajaan di berbagai negara sekarang ini sebagian besar masih memiliki garis darah Shang. Shang Youlan bukan kasus khusus, hanya saja yang lain tak mencapai posisi setinggi dia."
Niu Daomei mengangguk halus. Berbekal pengetahuan dari kehidupan sebelumnya yang mengharuskannya memahami sejarah epos secara mendalam, ia bisa mencerna situasi serupa. Justru karena memahami dinamika seperti ini, karenanya ia mempertanyakan dengan nada skeptis: "Jika kita berbicara tentang Shang Youlan di masa mudanya yang baru menikah, mungkin masih terikat pada tanah air lamanya, saya setuju. Tapi sekarang Shang Youlan telah menjadi Ibu Suri sebuah kerajaan, Kaisar Zhao saat ini adalah anak kandungnya. Sangat mungkin ia lebih mementingkan takhta anaknya, berjuang untuk kelangsungan kekuasaan keturunannya. Dibandingkan Yan, Zhao adalah rumah sejatinya sekarang, tempat ia meneguhkan takdirnya. Jika tidak, mustahil ia bisa mencapai posisi sebagai Ibu Suri Zhao. Apakah mungkin ia memengaruhi Zhao untuk mengirim pasukan mendukung Wangye? Bahkan jika kita berasumsi bahwa pengadilan Yan adalah rumah orang tuanya, untuk apa ia berkonfrontasi dengan pengadilan Yan hanya demi Wangye?"
Lan Ruoting melambaikan tangan, "Tao Ye benar, Shang Youlan yang berada di puncak kekuasaan Zhao tentu tidak akan melakukan hal yang merugikan kepentingan Zhao. Tapi kemampuan ekonomi setiap kerajaan selalu mengalami pasang surut. Ketika Zhao melemah, kaisar Zhao yang merupakan suami Shang Youlan pernah mengirim sepasang anak mereka ke Yan sebagai sandera. Keduanya adalah keturunan Shang Youlan, putranya yang sekarang menjadi Kaisar Zhao Hai Wuji, dan putri bernama Hai Ruyue. Saat itu Hai Ruyue masih muda. Selama menjadi sandera di Yan, dia menjalin hubungan baik dengan Pangeran Ning dan sering mendapat perlindungan darinya di ibukota Yan. Setelah kembali ke Zhao, Hai Ruyue tetap menjaga kontak dengan Pangeran Ning. Namun fenomena panglima perang yang mempertahankan pasukan pribadi memang umum terjadi di berbagai kerajaan. Di Zhao, Bupati Jinzhou Xiao Huang adalah salah satu pangeran perang tersebut. Untuk menenangkan Xiao Huang, kaisar Zhao saat itu menikahkan Hai Ruyue dengan putranya yang sakit-sakitan, Xiao Bieshan. Setelah Xiao Huang wafat, Xiao Bieshan secara alami mewarisi kekuasaan ayahnya. Ketika Hai Wuji naik takhta sebagai kaisar Zhao dan berambisi memberantas para pangeran perang di wilayahnya, situasi Xiao Bieshan menjadi genting. Saat itu pasukan Pangeran Ning sedang berada di puncak kejayaan dan ditakuti di seluruh dunia. Menghadapi tekanan dari kakaknya, Hai Ruyue menghubungi Pangeran Ning, berharap sang pangeran masih mengingat hubungan masa lalu mereka. Yan sendiri tidak ingin melihat Hai Wuji sepenuhnya menguasai Zhao karena Zhao yang bersatu akan menjadi ancaman besar. Maka Pangeran Ning memenuhi permintaan Hai Ruyue dengan mengerahkan pasukan besar ke perbatasan Zhao, memaksa Hai Wuji menarik kekuatan untuk bertahan. Dengan demikian, Xiao Bieshan dan Hai Ruyue berhasil melewati krisis." Dia kemudian menunjuk ke arah Jinzhou yang berhadapan dengan Kabupaten Pegunungan Hijau.
Niu Daomei terlihat berpikir, bertanya: "Apakah maksud Wangye adalah ingin meminjam pasukan Jin Zhou untuk merebut Kabupaten Pegunungan Hijau?"
Shang Chaozong mengangguk halus: "Dulu Hai Ruyue pernah bersumpah akan membalas budi Ayahanda. Selama dalam batas kemampuannya, permintaan apapun tidak akan ditolak. Di sini aku menyimpan surat darah yang ditulis Hai Ruyue. Jika dia ingkar janji, harus mempertimbangkan risiko aku mempublikasikan surat darah yang akan merusak reputasinya. Cukup dengan dia menggerakkan pasukan untuk memberi tekanan sebagai bentuk kerja sama, tidak perlu mengerahkan kekuatan besar. Pasti dia tidak akan menolak, dan Kerajaan Zhao juga mungkin tidak akan melarang. Bukankah Zhao juga ingin melihat Yan tercabik-cabik? Asal pasukannya memberi tekanan di Nan Zhou, pasukan Nan Zhou pasti akan fokus ke sana. Itu saat terbaik bagi kita untuk merebut Kabupaten Pegunungan Hijau. Begitu kita kuasai kabupaten itu, ditambah sikap kooperatif Hai Ruyue yang membuat Yan paham - jika istana berani menyerang kita, Hai Ruyue akan mengirim bala bantuan - pasti pengadilan akan khawatir merusak guci saat mengusir tikus. Sementara Sekte Giok Surgawi melihat pengaruhku terhadap Hai Ruyue. Hanya aku yang bisa mempertahankan Kabupaten Pegunungan Hijau ini, mana mungkin mereka tidak mendukung!"
Niu Daomei menyeringai curiga: "Apakah pengaruh Hai Ruyue di Jin Zhou sebesar itu?"
Lan Ruoting tersenyum: "Tao Ye mungkin belum tahu, Xiao Bieshan sejak kecil sering sakit-sakitan dan tidak berumur panjang, telah meninggal 7-8 tahun yang lalu. Putranya Xiao Tianzhen masih di bawah umur. Saat ini kekuasaan nyata Jin Zhou sepenuhnya berada di tangan Hai Ruyue. Pihak Wangye sudah mengirim utusan rahasia untuk menghubungi, diperkirakan tidak lama lagi akan ada jawaban."
Niu Daomei menyatakan keraguan: "Apakah kalian benar-benar mengira selembar surat darah pasti bisa membuat Hai Ruyue bersedia membantu? Menurutku lebih baik minta sesuatu yang lebih konkrit seperti bahan makanan, mungkin dia lebih mudah menyanggupi." Setidaknya dia meragukan hal itu. Di zaman perang saling bunuh antar negara ini, janji bisa diingkari kapan saja. Jangankan surat darah, sumpah darah pun belum tentu bisa diandalkan.
Lan Ruoting: "Tak ada salahnya dicoba. Jika dia benar-benar menolak kerja sama, kita terpaksa membuang rencana pencaplokan Kabupaten Pegunungan Hijau. Seperti kata Tao Ye, lebih realistis tukar surat darah dengan bahan makanan darinya."
Niu Daomei dan Yuan Gang saling pandang. Fakta bahwa pihak lawan berani membocorkan rahasia setinggi ini menunjukkan mereka sudah percaya penuh.
Mengingat mereka sudah punya strategi tersembunyi, ini kabar baik. Niu Daomei dengan senang hati membiarkan rencana itu berjalan.
Niu Daomei juga sedikit terkesan. Terlepas dari keberhasilan strategi mereka, warisan darah biru Shang Chaozong tetap ada. Sekalipun jatuh miskin, masih bisa mengeluarkan kartu Hai Ruyue. Orang biasa sekalipun takkan mudah mendapatkan akses ke sumber daya seperti ini.
"Feng Lingbo dan Sekte Giok Surgawi mungkin akan mendesak pencarian benda itu. Kita harus siapkan strategi penundaan." Niu Daomei tetap memberi peringatan.
Lan Ruoting berkata: "Alasan Sekte Giok Surgawi membiarkan kita merebut Kabupaten Canglu adalah karena kita memberikan alasan untuk mengendalikan kabupaten ini sepenuhnya demi memudahkan pencarian. Setidaknya perlu ada persiapan dasar di Kabupaten Canglu. Persiapan seperti ini bisa mengulur waktu sekitar tiga bulan. Di Jin Zhou, apapun yang terjadi, seharusnya sudah ada hasilnya."
Ahli strategi ini juga bukan main. Jebakan berlapis sudah dipasang. Niu Daomei menyadari dirinya terlalu khawatir. Setelah ragu sejenak, ia berkata: "Wangye, mungkin saya dan Monyet perlu pergi beberapa waktu."
Mendengar ini, Shang Chaozong dan dua lainnya saling pandang dengan tercengang. Baru saja rahasia ini diungkapkan padamu, kau malah mau pergi?
Shang Chaozong buru-buru bertanya: "Apakah Yang Mulia melakukan sesuatu yang kurang ajar di tempat ini?"
Niu Daomei tahu orang ini salah paham maksudnya, mengira dirinya ingin pergi, melambaikan tangan berkata: "Wangye salah paham, ada sedikit masalah dalam kultivasi saya yang membutuhkan tempat benar-benar aman untuk retret. Karena lokasi ini sudah ditempati kekuatan lain, agak berisiko untuk retret saya. Memberi tahu Wangye adalah harapan agar pihak Wangye bisa menemukan kesempatan tepat untuk melindungi kepergian saya, menghindari pengawasan."
Bukan basa-basi, sejak di perjalanan dia sudah mencapai puncak Realm Pemurnian Qi, merasakan qi dalam tubuhnya semakin keras bertabrakan, sudah tiba di ambang menerobos ke Tahap Fondasi. Dia tak berani lagi memurnikan Jimat Warisan Ilmu dalam tubuhnya, khawatir tak bisa menekan energi tersebut. Harus segera mencari tempat aman untuk retret, juga telah berkoordinasi dengan Yuan Gang.
Yuan Gang tahu ini adalah Peristiwa Besar, sangat penting bagi Tao Ye, tentu harus mengikuti sebagai pengawal.
Setelah ucapannya, beberapa orang tak bisa berkata apa-apa, meski masih cemas kalau-kalau dia pergi tak kembali. Yuan Gang mudah dihadapi, di sini semua bisa melihat Niu Daomei adalah orang yang sangat logis, tipe seperti ini sulit dipengaruhi kiri-kanan, terus menolak percakapan hati ke hati dengan pihak sini.
Setelah beberapa saat berkomunikasi, mereka keluar dari ruang bawah tanah menuju tempat masing-masing. Shang Shuqing tak lama kemudian datang ke halaman kecil tempat tinggal Niu Daomei, membawakan kendi teh secara pribadi.
Di pekarangan telah disediakan meja kecil, tiga individu duduk menghadap Bulan. Saat Shang Shuqing menuangkan teh, dia bertanya, "Tao Ye, pihak kami telah memilih beberapa tenaga yang cocok. Metode jahitan penyelamatan itu, bisakah besok meminta Tuan Yuan..."
Niu Daomei acuh menunjuk Yuan Gang di sampingnya, "Mau mengajar atau tidak itu urusannya, jangan tanya aku."
Shang Shuqing kembali bertanya dengan nada ujian: "Bunda saya juga tertarik dengan ini, ingin mengirim sebagian orang untuk belajar, bahkan mungkin datang sendiri. Apakah tidak merepotkan?"
Niu Daomei menusuk jempolnya ke arah Yuan Gang, "Bukan urusanku, bicara dengannya." Setelah itu meneguk tehnya sendiri.
Shang Shuqing memandang Yuan Gang. Yuan Gang mengangguk tanda menyanggupi, tanpa menyentuh teh, langsung bangkit pergi. Sebenarnya Yuan Gang punya kebiasaan: makanan/minuman yang ditawarkan orang lain selalu membuatnya waspada. Jika Tao Ye sudah mencicipi duluan, dia takkan buru-buru menyentuh. Teh pun sama, harus menunggu beberapa waktu baru mungkin akan dikonsumsi.
Bukan untuk menguji racun pada Niu Daomei, juga bukan karena tidak percaya pada Shang Shuqing, melainkan jika terjadi masalah darurat dan keduanya pingsan, tidak akan ada orang yang menangani situasi.
Di bawah sinar bulan, Shang Shuqing beberapa kali ragu-ragu ingin bertanya tujuan retret kultivasi Niu Daomei, namun akhirnya hanya menanyakan gaya rambutnya, "Mengapa Tao Ye tidak mengikat rambut?"
Niu Daomei tertawa kecut, "Tidak pernah bisa mengikatnya, malas juga."
Shang Shuqing mengangguk pelan, duduk sebentar lalu pergi.
Malam itu, Yuan Gang menemui Niu Daomei yang sedang bersila meditasi, "Feng Ruonan menginap di kamar Shang Chaozong, barang-barang pribadinya sudah dipindahkan. Sepertinya resmi tinggal bersama."
Niu Daomei membuka mata, terkekeh, "Lan Ruoting benar-benar tidak tahu malu. Besok kita bangun pagi-pagi!"
