Setelah diberi instruksi detail, Yuanfang mengerti maksudnya. Meski mengangguk setuju untuk kerja sama, hatinya frustrasi - ini benar-benar mempertaruhkan nyawa!
Sebenarnya Yuanfang ingin bertanya: Bukannya katanya kita keluar hanya untuk mencari bahan kultivasi?
Setelah puluhan tahun mengasingkan diri di Kuil Nanshan yang terpencil, tiba-tiba terjerumus dalam badai duniawi - sungguh adaptasi dadakan seperti bebek dipaksa naik panggung.
Setelah semua siap, mereka menyuruh orang memberitahu pihak lain.
Segera, pemberitahuan datang dari pekarangan belakang, meminta keduanya datang. Sepanjang jalan ada yang menuntun.
Pemandangan sepanjang perjalanan ini membuat Yuanfang lama mengamati. Tak pernah melihat rumah mewah seperti ini. Membandingkan hamba rendah di pelosok dengan ini, perbedaan tanah dan awan. Merenung betapa kekayaan duniawi bisa begitu menggoda, tak heran semua orang merindukannya. Dalam hati bergumam "Amitabba"!
Di sebuah aula elegan, tuan rumah dan tamu bertemu. Yuanfang berdiam diri dengan wajah datar, Niu Daomei memberi hormat.
Hai Ruyue yang mengenakan gaun mewah mengangkat tangan memberi isyarat untuk tidak perlu formal. Pandangannya jatuh pada Yuanfang yang pincang, bertanya: "Inikah tabib yang datang mengobati?"
Niu Daomei: "Benar!"
Hai Ruyue: "Boleh tahu marga terhormat dan asal tabib?"
Yuanfang menjawab dingin: "Hua Tuo, cuma petani desa."
Hai Ruyue: "Oh, jadi Tuan Hua! Tuan Hua sepertinya tak bahagia, apakah aku meremehkan?"
Niu Daomei: "Jujur pada Putri Mahkota, kami datang untuk berpamitan."
Zhu Shun yang tenang di samping tiba-tiba menatap dengan mata dingin.
Hai Ruyue menyipitkan mata: "Kau bercanda denganku? Aku berani menyinggung utusan asing untuk menyelamatkan kalian, tapi janji kalian belum ditepati sudah mau kabur? Apakah kau anggap aku janda yang mudah ditipu?"
Niu Daomei: "Putri salah paham. Tabib Hua datang ribuan li untuk mengobati, nyaris kehilangan nyawa. Karena itu tak berani tinggal lagi, takut bahaya mengintai!"
“Jangan terlalu khawatir, Tuan Hua bisa tenang merawat pasien. Aku menjamin, di wilayah Jinzhou tak ada yang berani mengganggumu lagi!”
Niu Daomei: “Putri Mahkota mungkin belum tahu, Tuan Hua punya aturan: tidak mau mengobati saat suasana hatinya buruk! Tanpa alasan, beliau disakiti. Tuan Hua tidak bisa menerima perlakuan ini, suasana hatinya sangat terganggu!”
Hai Ruyue menghela napas penuh makna, “Lalu bagaimana caranya agar Tuan Hua bisa melupakan kejadian ini?”
Niu Daomei menjawab delapan karakter: “Beri balasan atas kebaikan, balas dendam atas keburukan!”
Ruangan menjadi hening sejenak. Mata indah Hai Ruyue berpindah-pindah antara kedua wajah itu sebelum bertanya perlahan: “Lalu rencana balas dendam seperti apa yang Tuan inginkan?”
Niu Daomei: “Kesalahan ada pemimpinnya, hutang ada pemiliknya. Serahkan Song Long kepada Tuan Hua, itu cukup!”
“Hehe…” Hai Ruyue tersenyum tipis sambil menatap Niu Daomei: “Kurasa ini bukan keinginan Tuan Hua, tapi kamu yang ingin menyelesaikan urusan dengan Keluarga Song?”
“Ini keputusan bersama setelah berdiskusi dengan Tuan Hua. Terus terang saja, keinginanku adalah keinginan Tuan Hua.” Niu Daomei menjawab jujur, lalu menambahkan: “Perseteruanku dengan Keluarga Song tak mungkin didamaikan. Aku juga tak punya daya gentar untuk membuat mereka melupakan permusuhan ini. Karena itu, hanya ada pilihan saling bunuh. Seperti yang Putri lihat, Keluarga Song juga bersikap sama - baru tiba di Jinzhou mereka sudah menyerangku. Maka aku pun harus bersikap demikian! Bantu aku mewujudkan keinginan ini, dan aku pasti akan membantu Putri menyelesaikan masalah!”
Hai Ruyue membeku: “Masih berani bilang ini bukan upaya memanfaatkan aku?”
Niu Daomei: “Bukan memanfaatkan, tapi tawar-menawar!”
Hai Ruyue: "Sepertinya Shang Chaozong tidak ingin kerja sama."
Niu Daomei: "Jika nyawaku sendiri sudah tidak ada, apa hubungannya bagiku apakah Pangeran Kabupaten Yongping dan Putri Mahkota bekerja sama atau tidak?"
Hai Ruyue: "Kau sudah ada di tangan aku, masih adakah ruang untukmu menawar?"
Niu Daomei: "Nyawa putra Tuan juga ada di tanganku, Putri Mahkota pun tidak punya ruang untuk tawar-menawar!"
Hai Ruyue tersenyum sinis: "Konyol! Rupanya kau memang sudah bosan hidup!"
Niu Daomei: "Memaksa untuk berobat? Dua kemungkinan: gagal menyembuhkan, atau malah membunuh pasien. Beranikah Putri Mahkota mencobakan nyawa pasien? Singkatnya, paksaan mustahil menghasilkan kesembuhan! Tentu Putri Mahkota bisa membunuh kami dan biarkan pasien terus menunggu ajal! Hasil mana yang Putri pilih? Kuingatkan lagi: selain aku dan Paviliun Salju Es, tak ada di dunia ini yang bisa menyelesaikan masalah mendesak Putri Mahkota!"
Api kemarahan menyala di mata Hai Ruyue. Sungguh ada orang yang berani sampai segitunya, memanfaatkan kami dan bahkan berani memeras kami. Namun keyakinan kuatnya akan efek pengobatan ini membuat Hai Ruyue menahan amarah, mendengus: "Apa aku harus percaya semua omonganmu?"
Niu Daomei: "Alasan Pangeran Kabupaten Yongping mengutus kami meski tahu kondisi pasien, silakan Putri renungkan sendiri. Kami sudah ada di tangan Putri. Jika tak bisa membantu, setelah semua keributan ini, mungkinkah kami keluar hidup-hidup? Meski nyawa Song Long berharga, tak perlu kukorbankan nyawaku untuknya!"
Aula kembali sunyi. Hai Ruyue dan Zhu Shun saling bertatapan lama.
Akhirnya Zhu Shun berbicara: "Putri Mahkota tidak mungkin sembarangan membunuh utusan negara lain. Jika Zhao tidak bisa memberi penjelasan memuaskan ke Yan, pasti Yan akan membalas dengan membunuh utusan Zhao. Meski Zhao tidak takut pada Yan, tapi konsekuensi konflik ini... Orang-orang di belakang Jinzhou juga tidak akan setuju!" Yang dimaksud 'orang-orang di belakang' tentu adalah sekte kultivasi yang mengontrol Jinzhou.
Makna tersiratnya adalah, pihak ini tidak mungkin membantunya membunuh utusan Yan.
Niu Daomei: "Bagaimana jika ini urusan pribadi antara saya dengan Keluarga Song? Saat itu pasti tidak ada hubungannya dengan Yan maupun Jinzhou. Saya rasa Putri Mahkota seharusnya bisa menciptakan kesempatan bagi saya untuk bertindak. Putri Mahkota tidak perlu menanggung tanggung jawab apapun, tidak rugi apapun, malah dapat keuntungan. Mengapa tidak?"
Hai Ruyue sepertinya tidak ingin terlibat. Ia berbalik dan pergi. Tindakannya ini juga menunjukkan sikap.
Niu Daomei berseru: "Putri Mahkota, tunggu! Saya butuh identitas samaran di sini agar orang tidak curiga dengan hubungan Putri Mahkota dan Wangye."
Hai Ruyue berhenti sebentar, membelakangi: "Aku akan menyebarkan kabar bahwa kau adalah selir priaku."
Selir pria? Laki-laki simpanannya? Niu Daomei baru menyadari, keringat dingin mengucur. Buru-buru menolak: "Tidak bisa! Identitas ini tidak pantas."
Yuanfang yang diam di samping mengernyitkan sudut bibir, ekspresinya aneh.
Hai Ruyue yang masih membelakangi sedikit menoleh: "Kenapa? Takut reputasimu ternodai karena bergaul dengan janda sepertiku?"
Niu Daomei cepat-cepat melambaikan tangan: "Bukan! Saya takut merusak reputasi Putri Mahkota."
Hai Ruyue perlahan berbalik, menjawab diluar konteks: "Menurutmu bagaimana penampilanku?"
“Ha?...” Niu Daomei tidak paham maksud pertanyaan ini, menjawab dengan hati-hati: “Putri Mahkota tentu memiliki kecantikan yang sempurna.”
Hai Ruyue: “Menurutmu, apa reputasi baik yang bisa dimiliki janda cantik seperti saya di posisi ini? Pasti desas-desus sudah menyebar kemana-mana. Tenang, reputasi seperti ini tak masalah bagi saya.”
Ekspresi Niu Daomei membeku, sekali lagi menggelengkan tangan menolak, “Saya datang atas perintah Wangye. Hal seperti ini sebaiknya dihindari. Lebih baik langsung katakan saya utusan Wangye untuk memberi selamat hari ulang tahun bibi. Di perbatasan, wajar jika Wangye yang posisi lemah berusaha merayu.”
Secara senioritas, Hai Ruyue bisa dianggap sebagai bibi Shang Chaozong.
Setelah bertemu sang putri, Niu Daomei menyadari bahwa garis keturunan keluarga Shang cukup baik, terlihat dari penampilan Putri Mahkota dan Shang Chaozong. Tapi Shang Shuqing dianggapnya berbeda.
“Bicarakan dengan Zhu Shun.” Hai Ruyue tak banyak bicara. Dia pergi sambil menyeret gaun panjangnya yang indah.
Memandangnya pergi, Niu Daomei menekankan ke Zhu Shun: “Status sebagai utusan ucapan selamat lebih baik.”
Dia benar-benar gemetar ketakutan oleh ucapan Hai Ruyue. Jika skandal inses dengan bibi Shang Chaozong terjadi, mustahil menjelaskan pada saudara Shang nanti.
“Boleh!” Zhu Shun mengangguk halus.
Niu Daomei segera memberi hormat dan pamit. Tentang cara menangani Song Long, biarkan mereka merancang Rencana matang.
Zhu Shun mengangkat tangan, memberi isyarat agar dia tidak perlu buru-buru pergi, mengingatkan: "Song Long tidak boleh mengalami masalah di sini. Baik memobilisasi pasukan maupun mengerahkan kultivator, semua akan menarik perhatian pihak di belakang Jinzhou. Pihak di belakang Jinzhou tidak akan menyetujui, karena tidak ingin menanggung ganti rugi ini. Pembunuhan diam-diam juga tidak mungkin. Utusan diplomatik menurut tradisi mendapat perlindungan di semua kerajaan. Jika perlindungan tidak memadai, pihak kita juga harus bertanggung jawab. Jadi baik secara terang-terangan maupun tidak langsung, pihak Putri Mahkota tidak bisa ikut campur. Kalau tidak, semua orang bukan idiot, pasti akan ketahuan."
Dari nada bicaranya sepertinya tidak ingin membantu! Niu Daomei bertanya perlahan: "Apa maksud Zhu Guanjia?"
Zhu Shun melambaikan tangan, melanjutkan: "Aku akan segera mengaturmu untuk tinggal di Liu Fang Guan. Kamu sendiri yang harus cari cara bertindak!"
Muka Niu Daomei berubah berat, "Dia dikelilingi begitu banyak ahli bela diri, bagaimana aku bisa bertindak?"
Zhu Shun: "Kami tidak bisa membantumu, tapi di dalam Liu Fang Guan ada yang bisa membantumu. Tergantung apakah kamu bisa menyambar kesempatan..."
Tidak lama kemudian, Niu Daomei dan rombongan Yuanfang diantar keluar dari kediaman Bupati, pindah ke Liu Fang Guan. Fang Zhe juga dibebaskan.
Setelah menetap di sebuah halaman kecil di Liu Fang Guan, Niu Daomei tidak beristirahat sama sekali. Langsung menemui tamu penting di paviliun.
Di Han Guan, ruang baca, Zhuge Xun sedang membuka dokumen resmi di bawah lentera.
Seorang pembantu masuk tergesa-gesa, melapor: "Yang Mulia, ada tamu bernama Niu Daomei meminta audiensi."
"Niu Daomei?" Zhuge Xun mengangkat kepala, curiga: "Orang macam apa?"
Pembantu menjelaskan: "Yang Mulia sebelumnya pernah bertemu orang yang keluar dari Kediaman Yan, Yang Mulia juga menyuruh menyelidiki identitas mereka."
"Oh!" Zhuge Xun langsung tertarik, utusan diplomatik memang bertugas menjalin hubungan untuk kepentingan negara. Meletakkan dokumen di tangan, ia berkata sambil tertawa: "Segera persilakan masuk!"
Tak lama kemudian, tuan rumah dan tamu bertemu di aula utama.
Setelah basa-basi sejenak, Zhuge Xun memberi isyarat agar Niu Daomei duduk dan menikmati teh, lalu bertanya ramah: "Ada keperluan apa Daomei datang kemari?"
Niu Daomei langsung to the point, "Saya ingin membunuh Utusan Song Long dari Yan, harap Kakak Zhuge membantu saya!"
"......" Zhuge Xun terdiam membeku, agak linglung. Dalam hati berpikir: Orang ini gila ya? Aku bahkan tak tahu siapa dirimu, berani langsung mengajukan permintaan seperti ini?
