Syarat pertama membuat Peng Zaiyou sedikit seribet, yang membuatnya seribet justru bukan untuk Sekte Giok Surgawi, melainkan untuk dirinya sendiri sebagai Pemimpin Sekte. Feng Lingbo adalah menantu laki-lakinya! Bagaimana cara menjelaskan pada putrinya jika kekuasaan menantu dicabut?
Syarat kedua juga perlu dipertimbangkan. Membuang niat mengambil alih harta benda dari dua kabupaten bukan tidak mungkin, namun harus ditimbang seberapa besar kompensasi dan surplus yang bisa dihasilkan dari jalan rezeki baru terhadap kerugian. Ini menyangkut keuntungan seluruh anggota Sekte Giok Surgawi, dia tidak bisa gegabah menyanggupi langsung. Jika terjadi dampak negatif, sebagai Pemimpin Sekte dia harus bertanggung jawab atas keputusannya. Memimpin organisasi bukan perkara mudah, seluruh anggota bergantung pada keputusannya untuk kebutuhan hidup.
Mengenai syarat ketiga, saat Shang Chaozong menyerang Kabupaten Pegunungan Hijau, murid-murid sekte juga telah berkorban. Ditambah dukungan logistik dari Kabupaten Guangyi, semua itu bukan diperoleh cuma-cuma melainkan melalui pengorbanan sebelum Kabupaten Pegunungan Hijau menjadi mangsa Sekte Giok Surgawi. Sekarang tiba-tiba diminta melepaskan separuhnya, mungkin akan ada anggota sekte yang secara emosional sulit menerima. Jika benar-benar disetujui, perlu menyatukan pendapat terlebih dahulu.
Namun penolakan juga bukan pilihan bijak. Syarat dan alasan yang diajukan saling melengkapi, penjelasannya sangat logis.
Syarat pertama: Jika Kabupaten Guangyi dan Pegunungan Hijau saling berebut dominasi, perang memang berpotensi merugikan. Manfaat yang didapat Feng Lingbo di Nan Zhou jauh lebih besar dibanding di Guangyi. Dalam hal ini saya juga tidak akan membiarkan putri dan menantu terdesak, tentu akan melakukan manuver yang diperlukan.
Pasal kedua, melepaskan niat untuk mengambil alih sumber keuangan dua kabupaten, membiarkan rakyat biasa memulihkan tenaga dan memperluas sumber pasukan tentu tidak akan salah. Untuk menyerang Nan Zhou, kita harus memiliki sumber pasukan. Merekrut pasukan di wilayah orang lain, tentu mereka tidak akan menyetujui.
Pasal ketiga, Sekte Giok Surgawi memang tidak memiliki kekuatan untuk menanggung semua tekanan sendiri jika perang terjadi, membutuhkan pihak lain untuk berbagi beban. Tidak mungkin semua keuntungan menjadi milikmu sementara pihak lain membantu membagi tekanan tanpa imbalan. Harus ada pembagian keuntungan.
Karena berbagai alasan, dia tidak bisa langsung menyetujui maupun menolak mentah-mentah.
Bukan hanya dia, Kepala Suku di sampingnya juga terbenam dalam kesenyapan sambil merenung.
Fei Changliu, Xia Hua, dan Zheng Jiu-xiao juga sedang mempertimbangkan.
Situasi saat ini memang sangat canggung bagi tiga sekte. Setelah jatuhnya Song Jiuming dan pengangkatan Pengawal Istana baru, tiga sekte secara bertahap diusir dari faksi Pengawal Istana. Sumber penghidupan utama mereka sedang diputus, mendesak kebutuhan mencari jalan baru.
Selama ini tiga sekte selalu bergantung pada kekuasaan, belum pernah benar-benar menguasai suatu wilayah. Jika benar-benar bisa mendapatkan wilayah sendiri, ini akan menjadi perubahan besar. Semua ada proses perkembangan dari kecil ke besar. Meski wilayahnya tidak luas, kuncinya adalah prospek masa depan - sepertiga wilayah Nan Zhou.
Tapi harus diingat, prospek indah belum tentu terwujud. Bahkan jika Sekte Giok Surgawi menyetujui syarat ini, membagi separuh Kabupaten Pegunungan Hijau untuk tiga sekte memang terlalu kecil. Kini belum diketahui apakah tuntutan untuk melepaskan kontrol atas sumber keuangan wilayah ini juga akan ditujukan pada mereka.
Mengamati maksud Niu Daomei yang ingin memulihkan tenaga, tampaknya memang tak terhindarkan. Namun jika tidak mengizinkan pengambilalihan biaya, akan sulit memenuhi pengeluaran murid tiga sekte.
Masing-masing orang sedang memikirkan keuntungan kelompoknya sendiri.
Peng Zaiyou tiba-tiba berseru bertanya, "Niu Daomei, dari mana formula anggur ini kau dapat?"
Niu Daomei tersenyum ringan. Sebenarnya meski tidak ditanya, dia akan membahas hal ini. Kini ditanya justru lebih baik: "Tak perlu tahu asalnya. Intinya, pemberi formula ini adalah sosok yang tak bisa diganggu Sekte Giok Surgawi. Kalau tidak, mana mungkin aku berani menyembunyikannya di markasmu dan mencari malapetaka? Jangan-jangan Patriarch Peng punya pikiran nakal? Aku sarankan jangan berkhayal. Tanpa keyakinan ini, aku takkan melakukan. Jika aku celaka, akan muncul banyak orang yang menyuling anggur ini. Jika semua orang bisa membuat, harganya pasti jatuh."
Peng Zaiyou memang sedang bingung. Dasar kurang ajar! Mendengar ini, dia kembali bertanya dengan nada ujian: "Paviliun Salju Es yang memberimu?"
Niu Daomei tersenyum misterius: "Entah, ada orang di dalam mimpi yang mengaku memberikannya."
Sengaja menjawab ambigu, justru membuat semua orang semakin curiga ke Paviliun Salju Es. Kalau memang punya jalan rezeki ini, mengapa baru sekarang dikeluarkan? Kebetulan sekali setelah kembali dari Paviliun Salju Es tiba-tiba ada?
Tanpa sadar pikiran mereka mulai melenceng.
"Begini saja, beri aku waktu satu hari. Besok akan kuberi jawaban." Peng Zaiyou menghela napas. Rupanya kunjungan kali ini benar-benar menemui tugas penting.
Niu Daomei mengangguk tersenyum: "Baik!"
Peng Zaiyou berpaling ke Fei Changliu dan dua lainnya: "Tiga sekte, bolehkah tiga guci anggur ini kuminjam sementara?"
"Bahkan Pemimpin Sekte Giok Surgawi yang terhormat sudah membuka mulut, mana mungkin harga diri tidak diberikan?" Fei Changliu dan dua lainnya pun menyanggupi.
Saat semua orang bubar, Zheng Jiuxiao bergegas mengejar Niu Daomei: "Adik Niu, bisakah kita bicara di tempat lain?"
Niu Daomei menoleh melihat Fei Changliu dan Xia Hua yang ikut di belakangnya, mengangguk halus lalu mengulurkan tangan: "Silakan ikut saya."
Orang-orang dari tiga sekte pun mengikutinya.
Di dalam aula, Peng Zaiyou memandang Niu Daomei dan rombongan yang masuk sambil bertopang tangan. Ia menoleh ke beberapa botol anggur, melambaikan tangan ke Chen Tingxiu: "Suruh Wu Kong menjual guci-guci anggur ini. Naikkan harga semaksimal mungkin, uji dulu situasi pasarnya."
Chen Tingxiu mengerti maksudnya - inilah kunci dari serangkaian keputusan. Ia mengangguk lalu segera menjalankan perintah.
Niu Daomei dan kawan-kawan sementara menggunakan ruang kecil dalam kompleks Sekte Giok Surgawi, berkumpul bersama sekelompok orang.
"Adik, apakah urusan Kabupaten Pegunungan Hijau bisa kau putuskan?" Zheng Jiuxiao membuka percakapan dengan pertanyaan uji. Ia masih merasa aneh - bukankah wilayah itu seharusnya dikuasai Sekte Giok Surgawi? Kenapa orang ini yang memegang kendali?
Niu Daomei tersenyum membalas bertanya: "Apakah keputusanku penting? Jika Sekte Giok Surgawi sudah menyetujui, masihkan ada masalah di Kabupaten Pegunungan Hijau?"
Benar juga! Zheng Jiuxiao menyadari pertanyaannya bodoh. Ia bertanya lagi: "Setelah wilayah dibagi ke kami, apakah kami tidak boleh mengambil alih sumber daya keuangan setempat?"
Niu Daomei berkata tegas: "Tidak boleh! Di Kabupaten Pegunungan Hijau yang sama, satu pihak mendapat perlakuan baik sementara yang lain tidak. Jika kalian benar-benar melakukan ini, orang-orang di wilayah kalian akan langsung kabur. Jika tidak ada orang, mau merampas biaya dari siapa? Jancuk!"
Benar juga! Tiga pemimpin sekte saling pandang, tak berkata-kata.
Fei Changliu mengerutkan kening, "Kami tidak tahu apakah ramuan spiritual dari sepetak tanah kecil itu cukup untuk kultivasi. Tapi kami harus memberikan jaminan dasar bagi murid sekte. Tanpa sumber keuangan dasar, murid tiga sekte kami bahkan tak bisa menutup pengeluaran dasar. Apa artinya bergabung dengan Pangeran Kabupaten Yongping?"
Xia Hua mengangguk halus, "Betul!"
Zheng Jiuxiao: "Jika jalur rezeki dari minuman itu bisa dibagi sedikit untuk kami, seharusnya masih bisa diatur."
Niu Daomei: "Ini sudah kupikirkan. Tapi harga jual minuman ini di pasar masih belum jelas, bahkan Peng Zaiyou sendiri masih merenung. Sudah kusampaikan berbagai syarat untuk memperjuangkan kepentingan kalian. Jika terus memotong daging Sekte Giok Surgawi untuk hal yang belum pasti, maukah mereka menyetujui? Bahkan jika mengalah, kita tidak tahu cara membagi jatah atau berapa porsinya. Bagaimana harus bernegosiasi untuk sesuatu yang belum jelas?"
Tiga pemimpin sekte diam. Ini juga benar, sulit menentukan jumlah jatah yang harus diminta.
Niu Daomei: "Karena itu, tunggu hasil akhir. Jika Sekte Giok Surgawi berani menikmati sendiri tanpa peduli nasib orang lain, biar mereka pertimbangkan akibatnya!"
Zheng Jiuxiao mengusap janggut: "Menurutku, minuman ini pasti laris keras!"
Niu Daomei berkata dengan sabar: "Pemimpin Sekte Zheng, sekarang jangan pikirkan soal arak dulu. Tunggu sampai Sekte Giok Surgawi menyetujui serangkaian syarat, baru kita bicara. Setelah semuanya pasti, produksi arak terkendali di tanganku, kalian masih khawatir tidak ada ruang negosiasi? Alasan aku melibatkan kalian adalah agar Sekte Giok Surgawi tidak monopoli. Sudah kujelaskan sejelas-jelasnya, masih belum paham maksudku?"
Zheng Jiuxiao mengangguk halus, "Baik, mari tunggu hasilnya dulu."
Niu Daomei mendengus, mengangkat alis, lalu mengubah topik: "Ada hal yang bisa ditunda, tapi ada hal yang harus segera dituntaskan."
Tiga individu itu saling pandang, sepertinya sudah menebak arah pembicaraan.
Benar saja, Niu Daomei berkata dengan datar: "Bagaimana sikap kalian soal urusanku dengan Keluarga Song? Jangan bilang sampai sekarang masih mau bermain dua kaki."
Xia Hua: "Jika Sekte Giok Surgawi setuju, kita semua bergabung dengan Pangeran Kabupaten Yongping. Sudah jadi satu keluarga, tentu tidak akan urusi Song lagi."
Niu Daomei: "Harus putus total dengan salah satu pihak. Aku sudah tunjukkan kesungguhan menyelesaikan masalah, kalian juga harus beri bukti. Terus terang saja, aku mau kepala Song Jiuming! Bawa kepala seluruh anggota utama Keluarga Song ke Kabupaten Pegunungan Hijau, maka perseteruan kita selesai. Ini juga akan jadi 'tou ming zhuang' untuk tiga sekte!"
"......" Ketiganya terdiam membeku.
Fei Changliu bersuara berat: "Meski Song Jiuming sudah turun jabatan, tapi sebelumnya dia adalah pejabat tinggi pengadilan. Pengadilan juga tidak akan membiarkan orang bertindak semaunya. Kalau tidak, para pejabat di istana akan khawatir dan merasa terancam. Apalagi Song Jiuming masih tinggal di ibukota yang penuh ahli bela diri. Sedikit kecerobohan bisa menimbulkan ganti rugi besar. Sungguh sulit untuk bertindak!"
"Saat membunuhku kalian pakai metode tidak konvensional, sekarang malah merasa merepotkan? Bagaimana perasaanku?" Niu Daomei menyipitkan mata dingin: "Bukan urusanku. Aku hanya lihat hasil! Aku tidak suke memaksa. Silakan putuskan sendiri, aku tidak akan memaksa!"
Para anggota tiga sekte pamit dalam senyap.
"Beresiap beralih profesi jadi pembuat minuman keras?" Setelah tidak ada orang luar, Yuan Gang bercanda dengan nada menghina.
Niu Daomei tertawa Hehe: "Dulu kau selalu anggap pekerjaan sampinganku ini tak berguna. Sekarang bagaimana? Masih ada gunanya kan? Pepatah kuno benar, keahlian lebih tak memberatkan. Belajar banyak hal tak ada ruginya!" Dia menepuk bahu Yuan Gang.
Pemimpin Sekte Tiga yang keluar dari toko Tianyu berjalan sejajar dalam diam, diikuti para anggota di belakang.
"Kalian yakin bisnis minuman keras ini akan laku?" Xia Hua tak tahan bertanya. Dia tidak suka minuman keras ini sehingga sulit meyakininya.
"Pasti laris! Ini jalan rezeki besar!" Zheng Jiuxiao meramalkan.
Fei Changliu mengangguk dalam diam.
Setelah orang yang berlawanan arah lewat, Xia Hua berbisik: "Kalau begitu, kita benar-benar harus menghadapi Keluarga Song?"
Zheng Jiuxiao menghela napas dan menggelengkan kepala, tak berkata-kata.
Fei Changliu dalam hatinya sedang bingung dengan situasi ini, sangat frustrasi. Murid-murid Liuxian Sect datang dengan pasukan besar, jelas-jelas menerima perintah Keluarga Song untuk membunuh Niu Daomei. Bagaimana bisa dalam sekejap berubah menjadi menerima perintah Niu Daomei untuk membantai Keluarga Song? Terjepit di antara dua pihak, ini benar-benar situasi yang...
