Meski kata-katanya kasar, Niu Daomei paham bahwa itu memang fakta. Di ibukota Qi, Kaisar bisa dengan mudah membuatnya menghilang dalam sekejap.
Niu Daomei memeriksa benda di tangannya, "Mudan, tolong panggil Linghu Qiu dan Feng Enlai ke sini."
"Ya!" Hei Mudan mengangguk.
Nyonya Pei bertanya, "Perlu melibatkan orang lain untuk urusan seperti ini?"
Hei Mudan berhenti mendengar itu, menatap Niu Daomei.
Niu Daomei menepuk-nepuk benda di tangannya, "Ini pertama kali aku melihat benda seperti ini. Bagaimana aku tahu ini asli atau palsu?"
Nyonya Pei terkekeh, "Apa perlu aku membuat barang palsu untukmu? Jika Kaisar benar-benar ingin menyingkirkanmu, perlu cara berbelit seperti ini?"
"Inilah yang membuat Niu Daomei bimbang. Keuntungan yang turun tiba-tiba ini membuatnya tak percaya. Ia ingin membuang niat, tapi merasa Kaisar tak perlu berbelit-belit untuk menangani dirinya. Manusia ini berada di wilayahku, terlalu mudah untuk menghabisi dia."
"Jika dirinya terlalu banyak berpikir, benda bernilai tinggi ini akan sia-sia jika dibuang."
Niu Daomei tetap melambaikan tangan pada Hei Mudan, menyuruhnya mengundang kedua orang itu pergi.
Tak lama kemudian, Linghu Qiu dan Feng Entai datang. Melihat kedatangan Nyonya Pei, keduanya melirik Niu Daomei dengan pandangan bertanya.
Niu Daomei menyodorkan benda itu pada mereka, "Kaisar Qi ingin menepati janji Putri. Aku belum pernah lihat ini, kalian periksa keasliannya."
Begitu melihat jelas benda di tangan, keduanya terkejut. Putri yang di siang tadi sembarangan menyebut 100.000 gulung, benar-benar datang!
Feng Entai memandang benda di tangannya dengan girang tak terkira, mata sudah berbinar-binar.
Tapi keduanya memang belum pernah melihat benda ini. Dokumen kuda perang keluar perbatasan yang dikeluarkan pengadilan Qi biasanya untuk transaksi antar negara. Kebanyakan kultivator tak pernah melihat barang ini.
Nyonya Pei menggelengkan kepala melihat ekspresi penuh kecurigaan mereka, "Tak perlu curiga. Ini asli, tak ada gunanya memalsu untuk menipu kalian!"
Linghu Qiu bertanya pada Niu Daomei, "Adik, ada apa ini?"
"Putri berhutang uang dan janji yang diucapkan padaku. Kaisar ingin mencari jalan tengah..." Niu Daomei menjelaskan situasi secara garis besar.
Setelah mendengar, Feng Entai berkata: "Memang agak berlebihan jika benar-benar meminta Putri untuk memberikan 2 juta koin emas dan 100.000 ekor kuda perang. Menurutku kompromi ini bisa diterima."
Niu Daomei yang sedang seribet kiri-kanan, bertanya: "Kakak Feng merasa ini bisa?"
Feng Entai: "Entah itu benar atau palsu, nanti kita bisa minta orang yang ahli membedakan untuk memverifikasi. Kau menyetujui sekarang pun tidak akan rugi apa-apa."
Niu Daomei juga berpikir demikian, tapi masih waspada dengan keuntungan mendadak ini. Ia bertanya pada Linghu Qiu: "Bagaimana pendapat Kakak?"
Linghu Qiu ragu: "Masalah ini harus Adik pertimbangkan matang-matang sendiri."
Untuk urusan sebesar ini, dia juga curiga dan tidak berani memberikan saran dengan gegabah.
Tak seorang pun mengerti maksud sebenarnya sang Kaisar. Mereka bertiga belum pernah berinteraksi dengan tokoh-tokoh level Kaisar. Ruangan itu pun menjadi sunyi senyap.
Akhirnya Pei Niangzi yang memecahkan keheningan: "Saudara Niu, istana tidak sabar menunggu kabar dariku."
Niu Daomei masih ragu tak bisa memutuskan.
Feng Entai berkata: "Adik, setujui saja. Asal kau bisa menghadapi ini, tugasmu di Qi sudah selesai. Urusan transportasi di luar wilayah Qi akan menjadi tanggung jawab Sekte Giok Surgawi."
Dia tahu Niu Daomei takut pada risiko sehingga tidak berani menyetujui dengan mudah.
Niu Daomei tertegun, tidak menyangka dia akan mengatakan ini. Dengan cepat menoleh dan bertanya: "Apakah sikapmu bisa mewakili Sekte Giok Surgawi?"
Ini harus dia tanyakan jelas. Dia harus memenuhi kepentingan tiga sekte melalui pembagian keuntungan minuman, sekaligus memelihara jaringan intelijen Gunung Wuliang dengan ini.
"Sekte mengutusku ke sini untuk menangani urusan ini. Aku memiliki hak prerogatif mewakili sekte dalam mengambil keputusan mendesak. Ini harusnya sudah kau ketahui, tak perlu diragukan!" Feng Entai mengacungkan dokumen di tangannya, "Tapi ada dua syarat: pertama, dokumen ini harus asli. Kedua, seluruh dokumen ini harus diserahkan kepada Sekte Giok Surgawi untuk diproses!"
Selama dokumen perizinan ekspor kuda perang ini asli, dia ingin menguasai semuanya!
Sekte Giok Surgawi mengutusnya ke sini untuk memimpin misi ini. Setelah menghabiskan waktu lama, menguras dana besar, dan kehilangan banyak personel, dia sudah tak punya muka kembali ke sekte. Jika bisa merebut seluruh barang ini, urusan selanjutnya akan lebih mudah.
Mengapa lebih mudah? Logikanya sederhana! Dokumen ekspor 100.000 ekor kuda perang ini akan menjadi senjata andalan. Bisa digunakan sebagai syarat negosiasi di setiap pos pemeriksaan.
Begitu keluar dari perbatasan timur Qi, langsung masuk wilayah Zhao. Cukup menyelesaikan kekuatan lokal di rute pengangkutan. Bagaimana jika kita menyogok dengan 50.000 dokumen palsu dari total 100.000? Jika masih tidak bisa, bawa pulang 20.000 ekor saja. Sisanya 80.000 ekor bisa digunakan untuk menyuap, boleh tidak?
Semua tahu harga beli kuda perang di Qi sebenarnya murah. Masalahnya ada di biaya pengeluaran dari perbatasan - inilah yang diatur ketat oleh negara. Mayoritas biaya mahal berasal dari sini. Penggembala yang betul-betul merawat dan menjual kuda hanya dapat bagian kecil. Bagian terbesar diambil oleh orang-orang berkuasa.
Jadi dengan dokumen keluar 100.000 ekor kuda perang ini, itu adalah kartu lawan terbesar. Sekte Giok Surgawi bisa mewakili negosiasi dengan semua kekuatan di sepanjang rute. Keuntungan yang bisa dipungut di jalan, tidak ada alasan bagi kekuatan di sepanjang rute untuk tidak menyetujui.
Asalkan mengontrol kuantitas kuda perang yang dikirim bertahap, membuat kekuatan di sepanjang rute tahu bahwa menyita kuda perang yang ada saat ini tetap tidak sebaik keuntungan dari Sekte Giok Surgawi. Setelah kuda perang melintasi perbatasan baru keuntungan diberikan, maka perjalanan akan lancar.
Dengan cara ini, dukungan dari berbagai kekuatan di sepanjang rute sebenarnya lebih aman daripada jalur laut. Meski pengorbanannya besar, tapi pengorbanan ini pada dasarnya adalah hadiah cuma-cuma.
Bahkan jika dia hanya bisa membawa kembali 20.000 ekor kuda perang, itu masih lebih baik dari 10.000 ekor yang dibutuhkan Shang Chaozong. Ini juga bisa menghemat biaya besar Sekte Giok Surgawi di Qi dan sepanjang rute. Dengan demikian dia bukan bersalah, justru berjasa.
Tanyalah: Bagaimana mungkin dokumen keluar 100.000 ekor kuda perang ini tidak membuatnya tertarik?
Niu Daomei merenung sejenak, bergumam pelan: "Karena Lǎo gē sudah bicara seperti ini, aku tidak bisa berkomentar lagi. Tapi Lǎo gē, jangan tersinggung dengan ucapanku. Statusmu bukanlah Pemimpin Sekte Peng, kata-kata 'mulut merah gigi putih'-mu kurang berbobot. Harus dituangkan dalam dokumen resmi. Kita juga harus segera memberi kabar ke markas tentang keputusanmu. Aku tidak ingin ada perdebatan pasca peristiwa!"
Ekspresi Feng Entai menjadi serius sambil mengangguk perlahan: "Ini wajar. Karena aku yang membuat keputusan ini, sudah seharusnya aku yang menanggung tanggung jawabnya!"
Mengingat dia bersedia muncul untuk menanggung risiko, Niu Daomei justru berkurang bebannya. Sambil menoleh ke Nyonya Pei mengangguk, "Ya! Sudah diputuskan. Bawakan alat tulis!"
"Ya!" Hei Mudan menjawab tepat di depan lalu pergi.
Alat tulis segera dibawakan. Niu Daomei memegang kuas dan mulai menulis, menuangkan isi perjanjian yang telah didiskusikan ke atas kertas. Utang Hao Qingqing dihapuskan, dengan janji bahwa semua komitmen apapun dari Hao Qingqing ke depannya tidak akan dikenakan pembalasan.
Feng Entai yang menyaksikan menyela, "Harus ditambahkan satu kalimat lagi: Syaratnya dokumen keluar ini harus asli baru dianggap sah!"
Niu Daomei yang masih memegang kuas menatap Nyonya Pei. Nyonya Pei mengangguk halus, "Boleh!"
Maka Niu Daomei pun menambahkan konten yang disebutkan Feng Entai ke dalam perjanjian.
Setelah selesai menulis, mereka mencetak cap tanda tangan. Atas isyarat Nyonya Pei, cap jari dan bekas telapak tangan juga dicantumkan.
Nyonya Pei memeriksa kontrak dengan saksama. Setelah memastikan semuanya benar, ia menyimpan dokumen tersebut lalu berpamitan, "Para hadirin, maaf telah mengganggu. Saya harus segera kembali melapor. Sekian perpisahan kami!"
Setelah mengantar tamu pergi, Niu Daomei dan Feng Entai saling menandatangani kontrak. Akhirnya, sepuluh dokumen keluar wilayah sepenuhnya diserahkan kepada Feng Entai.
Sejujurnya, meski dokumen keluar untuk 100.000 ekor kuda perang bukanlah kuda sungguhan, namun tetap memiliki nilai yang mahal. Bagi yang membutuhkan, ini bahkan bukan sekadar masalah uang. Memberikannya secara cuma-cuma ke Sekte Giok Surgawi membuat Niu Daomei merasa agak menyesal.
Tapi ia bisa menerima - tanpa usaha berarti sudah mendapatkan bagi hasil penjualan arak, sekaligus menghindari masalah di kemudian hari. Tak ada yang buruk dari ini... Keserakahan berlebihan mungkin tak membawa kebaikan.
Di luar kediaman, Nyonya Pei dan Chai Fei keluar dari rumah, di bawah kelamnya malam, langsung melesat melintasi langit ibukota.
Mendarat di luar istana, tepat sebelum memasuki gerbang istana, Chai Fei tak tahan bertanya, "Senior, dokumen perjalanan untuk 100.000 ekor kuda perang ini bukanlah hal sepele, apa maksud Yang Mulia melakukan ini?"
Nyonya Pei menghela nafas, "Aku pun tak tahu. Pikiran Yang Mulia sulit ditebak, kita cukup menjalankan perintah saja."
Keduanya berjalan menuju gerbang istana, menunjukkan token akses dan masuk...
Sementara di rumah sebelah, Feng Entai dan Niu Daomei yang telah menyelesaikan perdebatan, setelah bersama-sama melepas burung Jin Chi untuk mengirim pesan, Feng Entai menyimpan sepuluh dokumen itu lalu berpamitan, tak lagi berminat untuk berurusan di sini.
Linghu Qiu menyaksikan kepergian Feng Entai sambil bergumam, "Kurasa dia pasti akan segera mengirim pesan lagi ke Sekte Giok Surgawi, melaporkan secara detail rencananya agar mereka bisa berkoordinasi."
Melirik Niu Daomei yang sedang mengerutkan kening di sampingnya, "Kau tak perlu khawatir. Selama 100.000 dokumen perjalanan ini asli, dengan ini sebagai pengorbanan untuk membuka jalan, mengirim 10.000 kuda perang kembali ke Kabupaten Pegunungan Hijau akan sangat mudah. Begitu keluar dari wilayah Qi, masalah besar takkan muncul. Feng Entai pasti sudah paham ini dan memang bermaksud demikian."
“Semoga begitu!” Niu Daomei menghela napas, benar-benar merasa situasi ini tidak beres dari segala sudut pandang. Namun setelah dipikir-pikir, dia tidak menemukan alasan mengapa Kaisar Qi perlu mengincarnya dengan cara berbelit-belit. Tingkatannya jauh di bawah kaisar, rantai sebab-akibat sama sekali tidak jelas, tidak ada informasi apapun yang bisa dijadikan referensi, membuatnya tak mampu membuat penilaian apapun.
Karena itu, setelah bolak-balik merenung, dia masih tidak tenang dan bertanya lagi, "Kakak, sebenarnya seperti apa pribadi Kaisar Qi itu?"
Linghu Qiu mengerti maksudnya, tertawa sinis, "Apa mungkin orang sepertiku bisa menjalin hubungan dengan para kaisar negara lain? Aku bahkan belum pernah bertatap muka dengan Hao Yuntu. Paling-paling hanya mendengar kabar angin, mana mungkin tahu jelas sifat aslinya. Tapi yang pasti dia bukan tipe kaisar bejat yang bisa bertindak sembrono seperti yang kau curigai, tidak akan bertingkah seperti Putri Mahkota itu. Sudah pasti lebih kompeten dari Kaisar Yan. Lihat saja kondisi negara kalian yang penuh masalah internal dan eksternal, bandingkan dengan stabilitas Qi. Mana mungkin kaisar bejat mampu mengendalikan situasi seperti ini."
Niu Daomei menggelengkan kepala, "Bukannya membuatku tenang, penjelasanmu malah semakin mengkhawatirkanku."
"Hati penguasa sulit ditebak. Lagipula kita sama sekali tidak punya petunjuk. Situasi sudah begini, terlalu banyak dipikir juga tidak ada gunanya. Istirahatlah dulu, aku pulang dulu." Linghu Qiu menepuk bahunya, lalu pergi samba mengibaskan lengan bajunya yang lebar.
