Yu Cang sedikit membungkuk, "Yang Mulia silakan berbicara langsung."
Hao Yuntu: "Putri hamba, Hao Qingqing, sudah mencapai usia yang pantas untuk dinikahkan. Keluarga Jenderal Huyan memiliki putra yang juga sudah waktunya menikah. Kebetulan cocok, hamba ingin meminta Guru untuk menjadi perantara pernikahan. Bagaimana pendapat Guru?" Pandangannya penuh harap.
Begitu kata-kata ini terucap, San Qian Li, Bei Xuan, dan Yu Wen Yan saling berpandangan. Mereka mulai memahami maksud kaisar memanggil mereka ke sini.
Meski Yu Cang memiliki reputasi dan menduduki peringkat kelima dalam Daftar Alkemis, tetap ada kesenjangan yang cukup besar antara dirinya dengan mereka.
Ketiganya memiliki posisi yang diakui di Piao Miao Ge - institusi yang benar-benar menguasai dunia. Perbedaan status mereka dengan Yu Cang jelas terlihat. Sungguh tak pantas ketiganya bersama-sama menjamu Yu Cang! Ternyata selama ini kaisar sibuk mengurus pernikahan Putri Mahkota!
Ketiganya juga memahami situasi ini: Pasukan elit terkuat Qi berada di bawah kendali Huyan Wuhui. Pasukan Xiaoqi adalah buah tangan Huyan Wuhui sendiri. Di dalam pasukan itu, posisi dan wibawa Huyan Wuhui tak tergantikan. Selama Huyan Wuhui menolak, siapapun yang dikirim istana tak akan mampu bertahan sebagai panglima.
Urusan seperti ini tak bisa diselesaikan dengan mengirim beberapa kultivator untuk "melindungi" Huyan Wuhui sambil bersiap mengambil nyawanya kapan saja. Beranikah kaisar nekat membunuh Huyan Wuhui?
Kaisar bahkan jika ingin membunuh, harus bertanya apakah tiga sekte besar setuju atau tidak. Membunuh Huyan Wuhui, Pasukan Xiaoqi pasti akan bergolak, bisa jadi terjadi kudeta yang gemuruh dan heroik. Begitu kekuatan eksternal mengambil kesempatan dalam kekacauan, yang terpengaruh adalah kepentingan tiga sekte besar. Orang-orang tiga sekte besar tak mungkin membiarkan!
Karena itu, kalau diucapkan kasar, seandainya suatu hari Huyan Wuhui tiba-tiba menyatakan dukungan pada seorang Wangye, tiga sekte besar pasti harus mempertimbangkan dengan serat keberatannya. Jika benar terjadi hari itu, bahkan tahta Hao Yuntu bisa terancam.
Jangan kira negara Qi ini damai, jangan kira tak ada yang mengincar tahta Hao Yuntu.
Dengan demikian, Hao Yuntu terhadap Huyan Wuhui tentu menjadi duri dalam daging.
Ironisnya, Huyan Wuhui juga bukan tidak loyal pada Qi, bukan tidak setia pada Hao Yuntu. Hanya terhalang beberapa alasan tersembunyi yang membuatnya tak mau menempuh metode ikatan pernikahan anak.
Tapi Hao Yuntu tak tenang. Faktor tak pasti dalam urusan dunia terlalu banyak. Siapa yang tahu masa depan? Ia harus mengikat keluarga Huyan bersamanya!
Kedatangan Yu Cang kali ini memberi kesempatan pada Hao Yuntu. Yu Cang bisa dibilang guru Huyan Wuhui. Sebagai guru, lebih mudah menasihati Huyan Wuhui dibanding orang lain.
Menanggapi ini, ketiga pemimpin sekte juga tak bisa berkata apa-apa.
Yu Cang terdiam sejenak. Reputasinya bukan hadiah cuma-cuma. Beberapa hal tentu ia pahami.
Maksud kaisar terlalu jelas, jangan bicara Huyan Wuhui, bahkan orang luar pun dalam hatinya sudah jelas. Begitu salah satu anak laki-laki Huyan Wuhui menikahi putri, kaisar pasti ikut campur urusan keluarga Huyan. Bukan ikut campur urusan rumah tangga biasa, melainkan siapa yang menikahi putri akan didukung kaisar. Orang yang didukung pasti akan menjadi kepala keluarga Huyan di masa depan. Kalau Hao Yuntu nekat mengangkat pangkat seseorang, ada berapa orang yang bisa hentikan?
Kuncinya, takut bukan sekadar mendukung begitu saja. Untuk mendukung satu orang, bisa jadi harus menekan anak-anak Huyan Wuhui yang lain.
Jelas terlihat, Huyan Wuhui tidak ingin tangan kaisar masuk ke keluarganya yang akan mengacaukan situasi. Mencampuradukkan urusan keluarga dengan negara sama sekali bukan kabar baik bagi keluarga Huyan. Kalau Huyan Wuhui mudah menyanggupi, mungkin tidak perlu sampai meminta bantuan Yu Cang.
Yu Cang juga menangkap maksud Hao Yuntu yang berminat melakukan pertukaran: Bantu aku mewujudkan pernikahan ini, maka aku akan bantu carikan Niu Daomei!
Yu Cang bergumam pelan: "Anak kecil keluarga Huyan itu, aku juga pernah dengar. Seorang anak nakal, anak bangsawan boros, mungkin tidak pantas untuk Putri Mahkota!"
Hao Yuntu berkata: "Jika benar-benar tanah yang tak bisa dibentuk, hamba pun takkan membahas ini. Si bocah itu selalu hamba perhatikan, kasar di luar tapi teliti di dalam, sama sekali tak seburuk penampilannya. Apalagi, putri hamba yang sejak kecil dimanja, juga gadis kecil yang menyusahkan, tak kalah buruknya. Anak yang patuh takkan cocok untuknya, justru butuh pria yang berani mendisiplinkannya. Yang satu siap dinikahkan, yang lain siap menikah, mereka berdua adalah pasangan ciptaan langit dan bumi!"
Andai kata Hao Qingqing mendengar ini, mungkin akan mengamuk. Masih ada orangtua yang berbicara seperti ini tentang anaknya sendiri.
Yu Cang: "Mungkin masih ada yang lebih cocok untuk Putri Mahkota."
Hao Yuntu: "Hamba justru menyukai si bocah dari Keluarga Huyan itu!"
Setelah pembicaraan sampai di titik ini, Yu Cang terdiam sejenak lalu perlahan mengangguk: "Baik! Saatnya pria menikah dan wanita dinikahkan, ini juga hal yang indah. Setelah keluar istana, hamba akan segera ke rumah Jenderal Shang untuk menjodohkan mereka!"
"Berterima kasih atas kerja keras Guru!" Hao Yuntu gembira, menyangga cawan dengan kedua tangan: "Hamba bersulang untuk Guru!"
Yu Cang membalas hormat.
Tiga Pemimpin Sekte saling pandang, raut wajah tetap tenang. Mereka tak berencana campur tangan dalam urusan seperti ini. Antara Kaisar dan Huyan Wuhui, memihak salah satu pihak tidaklah pantas.
Setelah meletakkan cawan, Hao Yuntu segera menoleh ke Bu Xun: "Nyonya Zhong datang dari seberang gunung dan laut untuk berguru, pasti sangat lelah. Mana boleh kita biarkan dia pulang dengan tangan kosong? Segera kirim orang untuk mencari, harus secepatnya temukan keberadaan Niu Daomei sekarang!"
"Siap!" Bu Xun membungkuk memberi hormat sambil mengiyakan.
Untuk jejak Niu Daomei, Bu Xun telah lama menguasainya. Dia tentu memahami maksud Hao Yuntu.
Sebelumnya sudah bilang tidak tahu, mana mungkin langsung memukul mulut sendiri. Jika Si Ming bisa menjodohkan pernikahan Putri Mahkota, pihak ini pasti bisa menemukan keberadaan Niu Daomei. Jika gagal menjodohkan, hasilnya tentu berbeda. Pihak ini juga tidak mudah dikelabui.
Sedangkan Si Ming juga memegang janji. Sebelum pesta minum berakhir, dia langsung menuju Kediaman Jenderal Huyan untuk membahas pernikahan setelah keluar istana.
Hao Yuntu sangat gembira, segera memerintahkan Bu Xun menyiapkan kereta untuk mengantar Si Ming...
"Bos akhir-akhir ini emosinya tidak stabil."
Di Kedai Tahu, Niu Lin dan kawan-kawan yang baru kembali dari latihan melihat Yuan Gang duduk sendirian di paviliun, bersandar di tiang sambil memeluk guci alkohol. Mereka tak bisa menahan gumaman.
Dua hari ini Yuan Gang tidak ikut latihan mereka, terus menyendiri di rumah. Yuan Gang juga bukan tipe yang mabuk sampai lalai. Melihatnya memeluk guci alkohol seperti ini benar-benar pemandangan langka.
"Hiks..."
Dari belakang terdengar suara rengekan gemetar. Saat menoleh, mereka terpaku melihat Huyan Wei masuk sambil menangis.
Yuan Gang yang menoleh juga tertegun. Sulit dibayangkan Huyan Wei, anak bangsawan boros dengan muka tebal itu, bisa menangis.
Huyan Wei berlari mendekatinya, merampas guci alkohol dari tangannya, lalu menengadah minum gloop-gloop. Cairan alkohol mengalir dari kedua sudut bibirnya membasahi pakaian.
Guci alkohol diletakkan, Huyan Wei duduk terjatuh, menatap langit sambil air mata bercucuran, tampak seperti orang yang hancur hatinya.
"Tuan Muda Sanshao, kalau mau nangis pergilah ke luar!" bentak Yuan Gang yang sudah kesal, apalagi melihat pria dewasa menangis makin membuatnya jengkel.
Huyan Wei mengusap air matanya dengan lengan baju, menoleh padanya, "Sudah mau mati begini, kau tidak punya rasa simpati sama sekali?"
Yuan Gang: "Baru saja bagi-bagi uang banyak, kok bisa mau mati?"
"Uang itu apaan sih!" Huyan Wei berteriak dengan gerakan mengancam, "Asal kau bisa bantu selesaikan masalah ini, uangku tiap bulan semuanya untukmu!"
Aneh, sampai uang pun tidak dihargai, ini tidak seperti Tuan Muda Sanshao dari Keluarga Huyan yang dikenalnya! Yuan Gang menyapukan pandangannya dari atas ke bawah, bertanya: "Ada masalah apa?"
Daripada ditanya, Huyan Wei malah meledak dalam tangisan, "Keluarga menyuruhku menikahi Putri Mahkota!"
Mendengar sebutan Putri Mahkota, Yuan Gang teringat wanita di Paviliun Salju Es yang pernah mendongak bangga mengaku menyukainya - perempuan dengan karakter kuat. Ia tak bisa menyembunyikan keheranannya, "Ayahmu kan selalu menentang pernikahan ini? Kok tiba-tiba menyetujui?"
Huyan Wei langsung memaki: "Semua ini gara-gara Yu Cang si tua bangka itu, ikut-ikutan macam apa? Seumur hidupku terhantam di tangannya. Apa mungkin menikahi Hao Qingqing si bajingan itu? Jika dibawa ke sini, apakah masih ada celah hidup bagiku?"
Di satu sisi memaki guru ayahnya sebagai tua bangka, di sisi lain menyebut Putri Mahkota sebagai bajingan, menunjukkan kemarahan yang mendalam dalam hatinya.
Sebenarnya setelah Yu Cang datang, dia tidak terlalu memaksa Huyan Wuhui. Hanya menjelaskan situasi permintaan menjadi perantara pernikahan dari kaisar, lalu memberikan saran: Huyan Wuhui harus memilih antara melepas kendali pasukan atau menyuruh anaknya menikahi Putri Mahkota. Jika tidak, ini bukan cara yang baik kecuali Anda ingin mengandalkan pasukan untuk berubah sikap terhadap kaisar!
Namun Yu Cang memberikan peringatan serius: Jika Anda lebih memilih melepas kendali pasukan daripada membiarkan anak menikahi Putri Mahkota, itu berarti mempermalukan kaisar. Tanpa perlindungan kendali pasukan, pengaruh Anda terhadap Tiga Sekte Besar akan hilang. Lambat laun kaisar pasti akan menuntut balas dendam pada keluarga Huyan!
Prinsip ini sebenarnya sudah Huyan Wuhui pahami. Dia sengaja mengulur-ulur waktu dengan membiarkan anaknya berpesta pora, berharap kaisar mengubah hati demi menjaga stabilitas keluarga Huyan.
Yu Cang datang menemui, mengetahui kaisar bahkan telah mengerahkan ketiga Pemimpin Sekte besar, juga menyuruh gurunya sendiri menjadi perantara pernikahan. Huyan Wuhui paham kaisar sudah nekat, mengawasi ketat anak laki-lakinya. Jika dia tidak menyetujui, mungkin tak ada jalan keluar!
Beberapa hal yang akhirnya tak mungkin dihindari memaksa Huyan Wuhui memanfaatkan momentum. Dia memberikan hutang budi kepada gurunya dengan menyetujui pernikahan ini.
Setelah memahami situasi, Yuan Gang menghela napas. Dia merasa agak kasihan pada Huyan Wei. Gelar menantu Kadipaten ini bukan perkara mudah. Orang lain mungkin ingin mencari hubungan dengan naga dan fenghuang, tapi bagi Keluarga Huyan, ini mungkin bukan kabar baik. Tak perlu mengundang "leluhur" ke dalam keluarga.
Yuan Gang menghibur: "Putri Mahkota mungkin sedikit manja, tapi takkan berani bertindak semena-mena di rumah kalian..."
"Cih!" Huyan Wei memotong dengan geram, "Ini bukan soal kesombongan! Kau pikir aku bodoh? Aku tahu kenapa kaisar memaksaku menikahi putrinya - demi kendali pasukan di tangan ayahku! Apa maksud pernikahan picisan ini? Jika aku benar menikahi bajingan itu, keluarga Huyan akan kacau. Kaisar akan menindas kedua kakakku! Bagaimana mungkin kami bersaudara nanti? Bangsat! Hao Yuntu, pengkhianat tak berperasaan!"
Yuan Gang menyela dengan peringatan: "Tuan Muda Ketiga, Hati-hati bicara!"
“Kakang An, kalau kau benar-benar menganggapku saudara, pinjamkan aku uang!” Huyan Wei mengusap air matanya, mengulurkan tangan meminta uang.
Yuan Gang tercengang: “Toko baru saja membagikan sejumlah uang untukmu, masih kurang juga?”
“Aku sudah seperti ini, masak tidak boleh main perempuan sepuasnya! Kau kasih atau tidak?” Huyan Wei terus mengulurkan tangannya.
Keadaan sudah begini, Yuan Gang tak bisa berbuat banyak. Dengan perasaan kasihan, ia meminta Huyan Wei menandatangani perjanjian tertulis, lalu meminjamkan 3.000 koin emas!
Huyan Wei langsung pergi sambil mengusap air mata, langkahnya tegas tak menoleh sedikit pun.
Yuan Gang mengira dia ingin bersenang-senang, sampai larut malam sekelompok pasukan mengepung Kedai Tahu, sampai keluarga Huyan mengerahkan pasukan untuk menangkap Huyan Wei, barulah Yuan Gang paham tujuan pinjaman itu.
Huyan Wei kabur! Si pengecut itu sama sekali tak berniat melunasi utang, kabur dari pernikahan!
