Keduanya menjauh dari kerumunan dan berhenti di samping, Niu Daomei: “Ada yang perlu Pimpinan Situ tunjukkan?”
Situ Yao kini sangat terbuka, berkomentar dengan haru: “Adik, meski bahaya di Jin Zhou dan Nan Zhou telah berlalu, ini telah menggagalkan rencana beberapa pihak. Wan Dong Tian tetaplah kekuatan besar, pengadilan tidak berani main-main, tapi kau berbeda.”
Jarinya menunjuk bahu Niu Daomei, “Akarmu dangkal, Sekte Dazen juga tak akan mendukungmu mati-matian. Nan Zhou sementara aman, tapi nasibmu sulit. Kaisar Yan Shang Jianxiong mungkin takkan melepaskanmu. Kemampuanmu telah kusaksikan, selama kau di Nan Zhou aku tenang. Orang lain mungkin tak sanggup menahan metode pengadilan Yan. Hai Wuji yang kali ini rugi pasti takkan tinggal diam. Wan Dong Tian butuh basis belakang stabil, jadi aku tak ingin melihatmu celaka.”
Entah tulus atau tidak, kali ini pihaknya berjuang mati-matian membantu. Setelah berbagai peristiwa, tercipta fondasi kepercayaan.
Niu Daomei memegang pedang yang menancap di tanah dengan kedua tangan, ekspresi datar, “Berkeliaran di dunia, diterpa angin maupun hujan, jubah jerami ini menantang segala cuaca!”
Situ Yao menggeleng-geleng penuh kagum, “Seandainya aku 30 tahun lebih muda, pasti akan menjadi sahabat karibmu.”
“Sekarang juga tidak terlambat.” Niu Daomei mengubah ekspresi, matanya penuh antusias: "Jika Pemimpin Sekte Situ tidak meremehkan, aku ingin bersaudara sedarah berbeda dengan Situ Yao!"
"Berhenti!" Situ Yao yang tertegun buru-buru mengangkat tangan mencegah, "Apa kau punya kebiasaan ini? Linghu Qiu bersaudara denganmu, ditangkap masuk penjara Qi Jing. Feng Entai bersaudara denganmu, seluruh sektenya kau usir dari Nan Zhou. Sekarang giliranku? Sesepuh sepertiku tak sanggup menanggung!"
Niu Daomei: "Situasi berbeda waktu itu dan sekarang, Pemimpin Sekte Situ tidak sama dengan mereka, kita adalah sekutu..."
"Jangan!" Situ Yao melambaikan tangan menghentikan, "Aku memang berbeda dengan mereka. Sebagai pemimpin Wan Dong Tian, setiap tindakanku mewakili seluruh anggota. Urusan persaudaraan sudah bukan wewenang pribadiku lagi, lebih baik kita lupakan."
Niu Daomei: "Tak apa, Bagaimana jika Pemimpin Situ berdiskusi dulu dengan mereka? Kalau semua setuju?"
Situ Yao tak mau berdebat panjang lebar, paksa mengalihkan topik: "Urusan di sini hampir selesai. Aku tak bisa tinggal lama, mungkin dua hari lagi akan pergi. Jagalah dirimu baik-baik, Adik." Setelah memberi hormat, ia berbalik pergi.
Setelah rombongan Wan Dong Tian pergi, Guan Fangyi mendekat: "Bisik-bisik rahasia apa tadi?"
Niu Daomei terkekeh: "Biasa saja. Bilang Shang Jianxiong takkan mengampuniku, menyuruhku berhati-hati."
"Aduh..." Guan Fangyi menghela napas.
Niu Daomei menoleh memandangnya, "Jangan menghela nafas terus, apakah suplai Pil Spiritual Yuan untuk kultivasiku sudah terpenuhi?"
"Tenang saja, tidak akan kurang bagianmu." Guan Fangyi meliriknya kesal, tiba-tiba wajahnya dipenuhi kecurigaan, "Kok aku merasa konsumsi kultivasimu semakin tidak wajar? Dosismu sekarang tidak seperti pemakai Tahap Fondasi. Apa mungkin konsumsi Pil Spiritual Yuan Tahap Fondasi sebanyak ini? Aku kok merasa ini seperti dosis Tahap Pil Emas? Jangan-jangan kau sudah mencapai Tahap Pil Emas?"
Niu Daomei dengan santai berkata, "Pengetahuanku tentang kultivasi orang lain terbatas. Mungkin karena perbedaan ilmu kultivasi masing-masing, jadi konsumsinya juga berbeda."
"Benarkah?" Guan Fangyi masih ragu, mengulurkan lengan dari balik lengan bajunya seakan ingin menekan perutnya, "Berani tidak kuperiksa?"
Niu Daomei dengan tenang menggeser pedang yang tertancap di depannya, "Apa ada yang perlu kau khawatirkan? Silakan periksa."
Dantian adalah sumber tenaga magis seorang kultivator. Jika dirusak, seluruh kultivasi akan hancur, setara dengan kehilangan nyawa kedua. Terutama saat mengizinkan mantra masuk ke perut untuk inspeksi jarak dekat—jika ada niat jahat, bahkan tidak ada waktu untuk bereaksi, persis seperti pisau menempel di leher.
Dalam keadaan normal, kultivator lebih memilih orang menyentuh bagian tubuh lain daripada langsung berinteraksi dengan dantian. Setidaknya masih ada waktu untuk bertahan.
Melihat kepercayaan yang begitu besar darinya, Guan Fangyi tampak tidak sudi di permukaan, namun dalam hatinya benar-benar senang. Perlahan ia mengulurkan tangan menekan perut Niu Daomei, secara bertahap mempersiapkan sihir dan menyuntikkan energi ke dalam dantian-nya untuk memeriksa.
Hasil pemeriksaan menunjukkan kemurnian energi qi dalam dantian Niu Daomei memang mencapai tingkat tertentu. Namun area dantian kosong melompong, tidak ditemukan Pil Emas yang seharusnya terbentuk dari kultivasi.
Setelah menarik kembali tenaga magisnya, Niu Daomei tersenyum samar: "Aku tidak membohongimu, sekarang percaya?"
Guan Fangyi bergumam penuh curiga: "Aneh, jangan-jangan ini terkait ilmu kultivasimu?"
Memang tidak ada kebohongan. Benar belum mencapai tahap Pil Emas. Tapi ia bingung: selain konsumsi Pil Spiritual Yuan yang tidak wajar, kemurnian qi dalam tubuhnya juga melampaui level Tahap Fondasi. Namun belum mencapai tingkat pembentukan Pil Emas. Ia hanya bisa menduga ini berkaitan dengan ilmu kultivasi Niu Daomei.
Apakah ilmu Sekte Shangqing? Ia ingin menanyakan teknik kultivasi Niu Daomei, namun ini merupakan pantangan besar di dunia kultivasi.
Anggota sekte sudah bisa mengetahui aliran ilmu seseorang dari nama sektenya. Bertanya langsung dianggap menuduh pengkhianatan sekte, sebuah penghinaan.
Terlebih pada praktisi independen - jangan pernah menanyakan rahasia teknik penyelamatan diri mereka.
Seperti Niu Daomei yang tak pernah menyelidiki aliran guru atau ilmu apa yang dipelajari Guan Fangyi.
Tiba-tiba penjaga Kediaman Bupati datang melapor: "Guru, utusan Kerajaan Jin bernama Chu Xiangyu meminta audiensi."
Guan Fangyi tercengang, Niu Daomei juga merasa aneh, "Utusan Jin ingin bertemu denganku untuk apa?"
Penjaga menjawab: "Tidak tahu, orangnya sudah ada di luar kediaman, Apakah Tuan akan menemui atau tidak?"
Niu Daomei merenung sejenak, akhirnya memutuskan untuk melihat maksud orang ini, "Silakan diterima."
Penjaga pergi, Guan Fangyi berbisik pelan, "Kamu sudah membunuh dua utusan berturut-turut, masih ada yang berani datang?"
Niu Daomei melotokinya, "Aku bukan pembunuh gila, tanpa alasan untuk apa kubunuh dia?"
Guan Fangyi masih tak bisa menahan tawa kecil.
Tak lama kemudian, Utusan Jin Chu Xiangyu tiba. Sebelum sampai di depan, sudah memberi hormat dari jauh: "Tao Ye, kita bertemu lagi."
Niu Daomei melambaikan tangan sambil tertawa, "Di hadapan Tuan Chu, sebutan Tao Ye tidak pantas."
Chu Xiangyu tertawa terbahak, "Kudengar orang-orang sekitar Tao Ye memang memanggil begitu, aku ikut saja."
Basa-basi sopan antar kedua pihak tak terhindarkan. Karena orang ini bersikeras memanggil begitu, Niu Daomei tak bisa berbuat apa-apa.
Kedua pihak duduk di paviliun. Setelah Guan Fangyi menghidangkan teh, atas isyarat Chu Xiangyu, Guan Fangyi mundur.
"Tuan Chu, sekarang bisakah bicara langsung?" Niu Daomei tidak bertele-tele, meletakkan cangkir teh dan bertanya.
Chu Xiangyu bertanya pelan, "Tao Ye sadarkah dengan situasi genting saat ini? Meski krisis Nan Zhou sudah teratasi, Kaisar Yan Shang Jianxiong pasti benci sampai ke tulang sumsum padamu!"
Niu Daomei tersenyum, "Tuan Chu ternyata memprihatinkan keselamatanku, Kok aku merasa agak aneh ya?"
Chu Xiangyu berkata dengan misterius sekali: "Mendengar situasi Tao Ye, ada yang bersedia menjamin keselamatan Tao Ye."
Niu Daomei tak bisa menahan diri mengamati orang ini, status lawan bicaranya membuatnya tak bisa tidak curiga, "Mungkinkah Kaisar Jin Taishu Xiong ingin melindungiku?"
Chu Xiangyu berkata dengan serius: "Yang Mulia adalah penguasa visioner generasi ini, sangat merindukan talenta, terhadap Tao Ye bisa dikatakan sudah lama mengagumi..."
Setelah mengucapkan segudang pujian kreek-kreek, Niu Daomei baru memahami: ini maksudnya ingin merekrut dirinya.
"Meski Nan Zhou telah melewati krisis saat ini, tapi cepat atau lambat akan menghadapi ujian, sungguh bukan tempat tinggal permanen. Kerajaan Jin kami berbeda. Tak perlu bicara jauh, saat ini saja Shang Jianxiong pasti akan mencari segala cara menyakitimu. Jika pergi ke Jin, tak ada kekhawatiran ini..."
Niu Daomei perlahan meminum teh, mendengarkan dengan sabar sampai habis.
Setelah Chu Xiangyu selesai bicara, dia pun menunggu sikapnya.
Sebenarnya dalam hati Chu Xiangyu juga menghela napas, semua utusan negara-negara sudah pergi, hanya dirinya yang dianggap berani tetap tinggal.
Utusan Han, Qi, dan Wei kabur karena tak perlu menanggung risiko itu. Utusan Yan dan Zhao tidak berani tinggal lagi - begitu perang pecah, nasib orang kedua negara yang berada di Jin Zhou bisa dibayangkan. Masalah yang terjadi pada utusan Song membuat mereka tak bisa bertahan, yang harus pulang melapor sudah kembali.
Hanya tersisa dirinya. Terpaksa, diam-diam dia menerima dekrit untuk membunuh Niu Daomei.
Tak disangka, kesempatan membunuh belum juga ditemukan, Yang Mulia mengeluarkan dekrit baru menyuruhnya merekrut Niu Daomei. Perubahan sikap yang begitu cepat ini membuatnya kehilangan kata.
"Setelah menunggu lama tak ada reaksi, Chu Xiangyu mencoba bertanya: 'Yang Mulia memang menunjukkan kesungguhan, bagaimana pendapat Tao Ye?'"
"Niu Daomei berbicara lambat: 'Keindahan maksud Yang Mulia, saya hargai. Hanya saja saya tidak berani pergi. Jika Yang Mulia benar-benar sungguh-sungguh, lebih baik tunjukkan dulu buktinya.'"
"Chu Xiangyu: 'Bukti seperti apa yang Tao Ye inginkan?'"
"Niu Daomei: 'Kepala Shao Pingbo! Asal kepala itu diberikan pada saya, tanpa basa-basi saya akan segera pergi.'"
"Chu Xiangyu terdiam sejenak, lalu berkata lagi: 'Tuan Muda Shao sudah menyanggupi Yang Mulia. Asal Tao Ye bersedia, dia ingin berdamai. Yang Mulia bisa menjadi penjamin!'"
"Niu Daomei: 'Apa saya dianggap anak tiga tahun? Dia bilang berdamai lalu saya harus percaya? Tuan Chu, jangan-jangan ini jebakan Yang Mulia dan Shao Pingbo untuk saya?'"
"'Sama sekali tidak mungkin! Jika tidak percaya, Yang Mulia bisa membuat pernyataan resmi ke seluruh dunia!'"
"'Pernyataan apa gunanya? Begitu saya sampai di Jin dan jatuh ke tangan kalian, memberi saya dakwaan palsu bukan hal sulit. Jangan buang waktu, syarat saya tetap sama: bawa kepala Shao Pingbo, maka saya akan bergabung dengan Yang Mulia.'"
"Diskusi mentok. Niu Daomei terus mengulang tuntutan agar Taishu Xiong membunuh Shao Pingbo. Chu Xiangyu tak berwenang memutuskan ini, akhirnya hanya bisa pamit dengan malu untuk konsultasi ke atasan."
"Bukan hanya Niu Daomei, bahkan Chu Xiangyu sendiri curiga: Jangan-jangan ini jebakan yang dipasang Yang Mulia dan Shao Pingbo?"
"Setelah tamu pergi, Guan Fangyi datang lagi: 'Dia datang menemaimu untuk apa?'"
“Katanya Taishu Xiong ingin merekrutku…” Niu Daomei menjelaskan situasinya secara garis besar.
Guan Fangyi heran, “Bukankah Taishu Xiong tahu kalau kau dan Shao Pingbo adalah musuh bebuyutan?”
“Seluruh dunia tahu, mustahil dia tidak tahu. Makanya, kalau dikatakan ini akal kotor untuk membahayakan diriku juga tidak masuk akal, aku kan tidak bodoh. Hanya saja Taishu Xiong tiba-tiba melakukan ini…” Niu Daomei merenung sejenak, tiba-tiba mengangkat alis, “Bangsat! Aku terlalu mengenal brengseknya Shao Pingbo itu. Entah sudah berapa banyak pujian yang dia berikan untukku di hadapan Taishu Xiong, berpura-pura berdamai. Laozi tidak akan percaya padanya! Pasti dia ingin memanfaatkan pisau orang lain untuk membunuhku!”
Guan Fangyi mengingatkan, “Dari tujuh kaisar, hanya penguasa Jin yang menyatukan politik dan agama. Kekuatan kultivasi yang bisa dimobilisasi Taishu Xiong jauh melebihi kaisar lainnya. Menolak permintaannya akan merusak harga dirinya!”
Niu Daomei: “Makanya aku tidak berani menolak mentah-mentah. Kubilang dia harus menyerahkan kepala Shao Pingbo dulu padaku!”
“……” Guan Fangyi kehilangan kata-kata. Tuntutan ini keterlaluan.
