Pertama, dia percaya sepenuhnya pada Yuan Gang dalam menangani urusan sesuai kapasitas. Dia sangat paham karakter Yuan Gang yang takkan menimbulkan masalah.
Kedua, Yuan Gang takkan melaporkan hal tanpa bukti konkret. Tanpa penguasaan situasi yang memadai, Yuan Gang takkan mudah mengganggu konsentrasinya demi menjaga tenaganya yang terbatas, terutama dalam kondisi politik saat ini.
Namun atas "pemberitahuan rahasia" Guan Fangyi ini, Niu Daomei tetap merasa tersentuh di dalam hati.
Burung terbang besar bukanlah barang biasa, nilainya sangat tinggi, sekali ada kerusakan harganya bakal selangit. Di seluruh Perkebunan Maolu, hanya tiga orang yang berwenang menggunakannya: selain Niu Daomei, hanya Guan Fangyi dan Yuan Gang. Guan Fangyi tiba-tiba menyinggung ini, pasti bukan dia yang menggunakan wewenangnya. Lei Zongkang dan Wu Sanliang juga tak akan mudah menerima instruksi Guan Fangyi. Targetnya jelas pasti Yuan Gang yang mengatur.
Bukan tidak percaya pada Yuan Gang, terhadap Yuan Gang dia benar-benar percaya. Niu Daomei hanya penasaran, untuk apa Yuan Gang diam-diam menggunakan Elang Pemburu Merah?
Dia sudah menyadari, pasti ada hal yang luar biasa. Kalau tidak, cukup gunakan ukiran hitam saja, tak perlu menggunakan Elang Pemburu Merah yang lebih berharga.
Guan Fangyi juga tidak bermaksud lain. Meskipun Yuan Gang punya wewenang menggunakan burung besar, secara resmi burung besar di Perkebunan Maolu adalah miliknya. Menggunakan barangnya, tentu tak bisa disembunyikan darinya. Dia tidak menyadari ini tindakan pribadi Yuan Gang, mengira Niu Daomei sedang melakukan sesuatu diam-diam lagi, makanya bertanya.
Karena ucapan inilah, Niu Daomei sementara mengabaikannya dan pergi ke paviliun Yuan Gang terlebih dahulu.
Yuan Gang sedang berjongkok melakukan kuda-kuda latihan fisik di paviliun, setengah berjongkok tak bergerak seperti patung batu.
Dentang pedang yang familiar datang. Yuan Gang membuka mata melihat, tetap berjongkok tak bergerak.
Niu Daomei mendekat dan berhenti, kedua tangan menancapkan pedang di depan perut, menatap lawan bicaranya. Ia menyadari Yuan Gang sedang ada pikiran tersembunyi. Biasanya saat jongkok kuda-kuda, sosok ini bisa menciptakan pemandangan ajaib seperti menghembuskan awan dan kabut. Namun kini jelas-jelas tak fokus. "Ada masalah apa?" tanyanya.
Yuan Gang balik bertanya, "Lei Zongkang dan Wu Sanliang?"
Niu Daomei mengangguk.
Yuan Gang menghela napas panjang, perlahan menghentikan latihan dan berdiri. Setelah berpikir cara menjelaskannya, akhirnya berucap pelan, "Ada seekor Jin Chi tak dikenal yang berhubungan dengan Gongsun Bu. Sempat kudeteksi setelah serangan di perkebunan kemarin, tapi reaksiku lambat. Baru saja muncul lagi. Kali ini sudah kusiapkan antisipasi cepat, berhasil kupergoki."
Niu Daomei langsung paham - si monyet mengirim orang mengejar burung itu, menyelidiki latar belakang Jin Chi tersebut. Ia mengerutkan kening, "Kau curiga Gongsun Bu bermasalah?"
Setelah bertahun-tahun observasi, ia tak percaya Gongsun Bu punya masalah. Ia yakin pada kemampuan mata dan penilaiannya sendiri. Lagipula Gongsun Bu tak punya alasan mengkhianatinya. Tanpa dirinya, Wuliangshan sulit mencari jalan keluar lebih baik. Sebagai pemimpin sekte, pasti paham logika ini.
Yuan Gang: "Hanya ingin memastikan. Juga bentuk tanggung jawab padanya."
Niu Daomei: "Sejak kapan?"
Percakapan antar mereka tak perlu dijelaskan panjang lebar. Keduanya saling paham maksud. Yuan Gang tahu yang ditanyakan adalah kapan kecurigaan pada Gongsun Bu mulai muncul. Ia lalu menceritakan kedatangan mendadak Baili Jie, kesan aneh pada Gongsun Bu, hingga aktivasi mata-mata internal Wuliangshan.
“Niu Daomei” Baru saat ini Niu Daomei mengetahui bahwa Yuan Gang diam-diam telah menyusupkan sejumlah orang ke Gunung Wuliang. Yuan Gang sebelumnya tidak memberitahukan hal ini kepadanya. Niu Daomei juga tidak mempermasalahkannya. Bagaimana melakukannya Yuan Gang sudah memiliki batasnya sendiri. Ketika belum ada batasan dan kepastian, Yuan Gang sendiri akan meminta bantuannya untuk mengendalikan batas.
Dalam hal ini, Niu Daomei tidak akan ikut campur. Yuan Gang memiliki kedaulatan penuh dalam segala tindakannya.
Setelah beberapa saat senyap, Niu Daomei mengingatkan: "Hal tanpa bukti tetap merupakan urusan sekutu sendiri. Kendalikanlah batas dengan baik."
"Hmm." Yuan Gang mengangguk, memahami maksud Niu Daomei. Jaringan intelijen Perkebunan Maolu pada dasarnya telah diserahkan kepada pimpinan Gunung Wuliang. Gerakan gegabah terhadap pemimpin Gunung Wuliang, sekali terungkap, akan memberikan dampak besar.
Niu Daomei menambahkan peringatan, "Sekalian awasi internal Gunung Wuliang. Jika terjadi keadaan darurat, lihat siapa yang bisa menstabilkan situasi di sana."
Dia tahu Yuan Gang bukanlah orang yang sembarangan bertindak atau banyak tingkah. Dia juga percaya pada profesionalisme tajam dan keunikan luar biasa Yuan Gang. Dalam hal spesialisasi teknik, Yuan Gang jauh melebihinya. Karena Gongsun Bu telah diawasi Yuan Gang, dia harus membuat persiapan cadangan. Jika terjadi sesuatu pada Gongsun Bu, harus ada yang bisa memimpin internal Gunung Wuliang, agar jaringan intelijen bertahun-tahun tidak lumpuh. Hal yang sudah masuk jalur semestinya ini, memulai kembali akan memakan waktu lama.
Yuan Gang kembali mengangguk, "Ada perhitungan dalam hati saya."
Karena sudah ada persiapan, Niu Daomei tidak berbicara lebih banyak. Dengan pedang tertancap, dia berbalik dan pergi, membiarkan Yuan Gang menangani sendiri...
Setelah keluar dari area tertentu Perkebunan Maolu, tanpa perlu khawatir terlihat oleh pengamatan visual, pertarungan udara sesungguhnya dimulai.
Tidak bisa tidak bertindak, hari hampir gelap. Begitu malam tiba, tidak akan terlihat lagi.
Elang Pemburu Merah mengepakkan sayap dengan gagah, mulai meningkatkan kecepatan terbang, melesat sepenuhnya mengejar titik hitam di wilayah udara depan. Seekor Jin Chi perlahan muncul dalam pengawasan Lei Zongkang dan Wu Sanliang.
Saat semakin mendekat, Jin Chi sepertinya menyadari pengejaran burung pemangsa itu, ketakutan dan mempercepat kecepatan kabur, namun akhirnya tak mampu mengungguli kecepatan Elang Pemburu Merah.
Ketika Jin Chi menyelam ke bawah, Lei Zongkang melompat ke depan, terjun dari udara sambil meluncur mengejar, akhirnya menangkap Jin Chi itu dengan tangan. Sayap qi menyeimbangkan, memperlambat kecepatan jatuh. Elang Pemburu Merah yang kembali mengepakkan sayap menyambar tubuhnya.
Setelah mendarat di punggung Elang Pemburu Merah, Lei Zongkang dan Wu Sanliang saling pandang. Yang terakhir segera mengeluarkan botol keramik kecil, membuka tutupnya, memasukkan jari untuk mengoleskan zat seperti salep transparan di bawah bulu punggung Jin Chi yang terkubur.
Benda ini diberikan Yuan Gang kepada mereka. Barang ini diambil oleh Yuan Gang dari Paviliun Bulan Sabit.
Mengetahui bahwa Niu Daomei sedang dikejar oleh Paviliun Bulan Sabit, serta mendengar bahwa paviliun tersebut memiliki alat pelacak tak berwarna dan tak berbau, bagi Yuan Gang yang ahli dalam pelacakan dan anti-pelacakan, ini adalah kesempatan yang tak boleh dilewatkan. Lagipula setelah mereka meminta, dipastikan Paviliun Bulan Sabit pasti akan memberi sedikit harga diri. Setelah berkoordinasi dengan Niu Daomei, Yuan Gang segera meminta atas nama Niu Daomei kepada paviliun tersebut, dan benar saja berhasil mendapatkannya.
Keunggulan alat ini terletak pada sifatnya yang tak berwarna dan tak berbau, lebih unggul dibandingkan aroma yang dilacak burung Xunxiang, dengan efek penguapan yang lebih tahan lama, merupakan resep rahasia eksklusif Paviliun Bulan Sabit.
Setelah dioleskan, Wu Sanliang menyilakan Lei Zongkang melepasnya.
Lei Zongkang tampak ragu-ragu, menunjuk tabung kaki burung Jin Chi yang membawa surat rahasia dengan dagunya, bertanya: "Mengapa tidak langsung kita buka saja? Mungkin ada jawaban untuk masalah yang kita hadapi!"
Wu Sanliang menggelengkan kepala: "Janganlah. Tuan Yuan sudah berpesan, jangan sembarangan menyentuh ini. Bisa saja ada alat mata-mata balik yang tidak kita ketahui, kalau diutak-atik malah bisa menimbulkan masalah."
"Alat mata-mata balik?" Lei Zongkang curiga, ini adalah istilah yang pertama kali ia dengar, tapi kira-kira bisa memahami maksudnya.
Wu Sanliang mengangguk halus, melanjutkan: "Tuan Yuan juga bilang, kalau ini surat rahasia, tanpa banyak surat rahasia dengan simbol sejenis untuk dibandingkan, mustahil bisa menerjemahkan isinya hanya dengan satu surat. Membukanya pun tak ada gunanya, jadi jangan sembarangan memegang ini agar tidak mengganggu ular."
Lei Zongkang mengangguk perlahan, "Argumen yang valid, Tuan Yuan memang lebih bijaksana. Karena Tuan Yuan sudah berkata demikian, lebih baik kita lebih berhati-hati." Setelah berkata demikian, kedua lengannya melepaskan cengkeraman pada Jin Chi yang baru saja ditangkap.
Jin Chi yang lolos dari cakar setan segera mengepakkan sayapnya dan terbang menjauh.
Yuan Gang tidak mengizinkan kedua orang itu mendekat untuk menguntit.
Wu Sanliang dengan cepat membersihkan jarinya yang terkena zat seperti gel transparan, kemudian keduanya mulai mempersiapkan penyamaran di tubuh Elang Pemburu Merah.
Setelah semuanya siap, Wu Sanliang mengambil seekor binatang kecil mirip tikus dari kulit di pinggangnya, disebut Tikus Buta.
Bulu abu-abu, mata sangat kecil, hidung besar berwarna merah muda, terus mengendus-endus udara.
Perkebunan Maolu mengadakan jamuan untuk tamu, percakapan panjang antara tuan rumah dan tamu berlangsung. Sementara itu di langit yang jauh, dua sosok itu mencari di bawah bintang dan bulan, terkadang menghadapi petir dan awan hitam.
Yuan Gang beraktivitas seperti biasa, sedangkan Duan Hu menunggu dalam diam di dalam perkebunan. Tugas yang diberikan Yuan Gang: segera memberitahunya jika ada informasi.
Saat fajar mulai menyingsing, medan yang muncul di depan membuat Lei Zongkang dan Wu Sanliang saling pandang bingung - tempat ini terlalu familiar bagi mereka, ternyata adalah Kota Bintang Jatuh!
Setelah berdiskusi singkat, saat mendekati Kota Bintang Jatuh, Wu Sanliang melompat turun dan meluncur ke arah kota.
Lei Zongkang mengendalikan Elang Pemburu Merah untuk mengubah arah, mencari tempat persembunyian yang sudah disepakati sambil memberi makan elang untuk memulihkan stamina-nya.
Elang Pemburu Merah hinggap di tanah yang membuat Lei Zongkang terharu. Di hutan di luar kawasan padang gurun, konflik pernah terjadi di daerah ini bertahun-tahun lalu. Di tempat ini dia pernah dilukai oleh Niu Daomei. Kini semua selamat, membuktikan keputusan kakak pertama pemimpin itu benar. Namun sang kakak pertama yang memutuskan mengikuti Niu Daomei itu kini telah menjadi tumbal di ruang bawah tanah.
Di Kota Bintang Jatuh, Wu Sanliang yang telah berganti penampilan berjalan-jalan sambil menggenggam tikus buta di lengan bajunya. Arah langkahnya mengikuti panduan diam-diam dari tikus tersebut.
Akhirnya Wu Sanliang berhenti di depan toko berplang "Kantor Angin Sejahtera". Tempat ini tidak asing baginya - semacam perusahaan kurir duniawi yang menukar jasa antar-jemput dengan uang.
Langsung ia masuk ke dalam untuk mengobservasi. Di konter, dia pura-pura menanyakan tarif jasa pengiriman kepada pemilik kedai.
Hatinya merasa agak tak berdaya. Menurut pengetahuannya, jumlah karyawan di sini tidak terlalu banyak maupun sedikit. Tapi ia tak bisa bertanya langsung yang berisiko mengganggu ular.
Baru beberapa saat mengobrol dengan pemilik kedai, seseorang keluar dari aula belakang dengan jelas memakai topeng palsu. Saat orang itu lewat, tikus buta di lengan Wu Sanliang bergerak aneh sebentar lalu normal kembali.
Tiba-tiba Wu Sanliang tersadar: Gerakan tikus buta pasti ada alasannya. Orang tadi mungkin pernah mendekati bulu emas yang beraroma khusus itu. Sangat mungkin tubuhnya telah terkontaminasi aroma tersebut sehingga membuat tikus salah bereaksi.
Setelah beberapa kalimat, Wu Sanliang menawar, membuat pemilik kedai menggelengkan kepala, mengatakan bahwa Shunfengtang memiliki harga jelas tertera dan tidak bisa ditawar.
Wu Sanliang menggunakan kesempatan ini untuk mengibaskan lengan bajunya pergi. Begitu keluar dari Shunfengtang, dia cepat memandang ke empat penjuru, menangkap sosok yang menjauh di kerumunan, lalu segera mengikuti jejak sosok tersebut.
Terhadap Shunfengtang dia tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa mengawasi satu target sebagai titik masuk.
Setelah mengikuti dalam kerumunan orang yang lalu lalang sebentar, ditemukan target memasuki toko pil ajaib terbesar di dunia kultivasi - toko milik Sekte Ling.
Saat sampai di depan toko Sekte Ling, dia mengamati sebentar ke dalam. Melihat target sepertinya sedang berbelanja sesuatu, Wu Sanliang tidak berani masuk karena sebelumnya di Shunfengtang sudah bertatap muka dengan target, takut pertemuan kedua kali ini menimbulkan kecurigaan.
Saat ini, teknik pelacakan dan anti-pelacakan yang pernah dilatihkan Yuan Gang kepada mereka bertiga akhirnya berguna, meski terdengar agak absurd.
Alasan Yuan Gang memberikan pelatihan semacam ini kepada Duan Hu, Lei Zongkang, dan Wu Sanliang sebenarnya terpaksa. Kelas Niu Daomei sudah naik, beberapa urusan yang harus ditangani tidak pantas lagi diserahkan kepada orang awam. Yuan Gang juga tidak bisa selalu turun tangan sendiri. Satu orang tidak mungkin menangani semuanya, butuh bantuan beberapa kultivator. Dari ketiganya masih relatif layak dipercaya, sehingga untuk memaksimalkan efektivitas kerja mereka, pernah disimulasikan berbagai skenario untuk memberikan pelatihan khusus.
