Kerja sama? Bekerja sama memusnahkan 100.000 kuda besi Shang Chaozong? Ekspresi An Xianzhao terlihat kehilangan kata. Perlahan ia menoleh ke Shi Yuanlong, seolah bertanya: Bagaimana bisa pernyataan ini terdengar seperti lelucon?
Shi Yuanlong juga tak bisa menahan diri mengangkat tangan mengusap hidungnya. Pandangannya beralih antara Shen Yuhong dan Shang Yongzhong.
Shen Yuhong menyambut pembicaraan: “Tenang saja. Su Qitong sejak awal adalah anggota Istana Xiaoyao kami. Setelah Senior Shi Sheng pergi, saya diutus untuk mengambil alih. Pasukan Haozhou pasti akan berkoordinasi. Dengan kolaborasi internal-eksternal ini, tiga unsur keberuntungan—langit, bumi, dan manusia—sudah kita kuasai. Memotong cakar harimau Shang Chaozong ini takkan sulit. Kerusakan besar di Nan Zhou akan mempermudah penaklukan selanjutnya. Selain itu...”
Dia menunjuk Shi Yuanlong, "Kakak Yuanlong, pihak Gunung Dazen masih perlu kau berdiplomasi. Sebelum kejadian, usahakan untuk memancing Huang Lie ke samping. Asal kita bisa mengendalikan Huang Lie, para anggota Dazen pasti takut gegabah karena khawatir merusak guci saat mengusir tikus. Setelah itu, mengontrol Shang Chaozong akan lebih mudah. Dengan Shang Chaozong di tangan, pasukan Nan Zhou tak akan gegabah bertindak. Urusan sisanya akan kami dari Istana Xiaoyao yang selesaikan."
Shi Yuanlong dengan ekspresi aneh berkata: "Kakak Shen, bukankah kau tahu 100.000 kuda besi Shang Chaozong sudah pergi?"
"Pergi?" Shen Yuhong tercengang: "Maksudmu apa?"
Shang Yongzhong yang baru saja memberikan strategi pemusnahan pun tertegun.
"Maksudku apa?" Shi Yuanlong menggerakkan tangannya seperti badut berjalan, "Pergi, ya artinya sudah pergi. Kakak Shen jangan-jangan tidak mengerti ini?"
Shen Yuhong bersuara berat: "Kakak Yuanlong, candaan ini sama sekali tidak lucu. Pergi? Kenapa tiba-tiba bisa pergi?"
Shi Yuanlong balik bertanya: "Masalah penanganan ratusan ribu tawanan itu, Ga Miaoshui seharusnya sudah melaporkan ke istana. Kau tidak tahu?"
Shen Yuhong masih bingung, "Kudengar Shi Xinmao berhasil menghancurkan pos depan dan menangkap hampir 400.000 tawanan. Cara menanganinya memang merepotkan, istana juga masih ragu-ragu. Tapi apa hubungannya dengan 100.000 kuda besi itu?"
Shi Yuanlong: "Shang Chaozong tetap bersikeras pada pendapatnya, memerintahkan pengiriman paksa. 400.000 tawanan ini bisa jadi bencana jika tidak hati-hati. Mungkinkah pengawalan diselesaikan dengan sedikit personel? Shang Chaozong mengerahkan 100.000 kuda besi-nya untuk mengawal, dipimpin langsung oleh Meng Shanming."
Pandangannya beralih ke Shang Yongzhong yang tampak tercengang, "Karena itu, rencana pemusnahan Wangye kemungkinan tidak akan terpakai."
Shen Yuhong jakunnya bergerak-gerak, bertanya: "Kapan mereka berangkat?"
Shi Yuanlong: "Sudah berangkat setengah hari lalu. Mereka menuju barat, sementara pasukan pemberantas pemberontakan bergerak ke timur. Kedua pihak berjalan berlawanan arah. Jarak yang tercipta dalam setengah hari bukanlah jarak dekat. Mustahil mereka kembali menyusuri lembah seperti yang kalian usulkan."
Shang Yongzhong tampak agak linglung, bergumam sendiri, "Bagaimana bisa begini?"
Ekspresinya lesu, langkahnya sempoyongan. Ini adalah strategi brilian yang ia renungkan lama sambil mempelajari peta, menguras separuh hidupnya, tapi ternyata sia-sia. Bahkan kesempatan untuk diterapkan pun tidak ada.
Alasan ingin menyingkirkan 100.000 kuda besi itu terutama terletak pada Ying Yang Wu Lie Wei di dalamnya - senjata pamungkas pasukan Nan Zhou. Tanpa Ying Yang Wu Lie Wei, ancaman Nan Zhou akan jauh berkurang.
Yang lebih tak terduga, bahkan Meng Shanming juga pergi. Melawan Ying Yang Wu Lie Wei tentu berarti harus melawan Meng Shanming, yang merupakan lengan kanan Shang Chaozong. Dalam kondisi saat ini, meski Shang Chaozong tidak berani membunuh sembarangan, pasti akan memanfaatkan kesempatan untuk menyingkirkan Meng Shanming dan Ying Yang Wu Lie Wei.
Siapa sangka, dua potong daging yang ingin dikunyah malah terbang pergi.
Kekuatan Nan Zhou sama sekali tidak berkurang. Akibat ini bisa dibayangkan - jika mereka memberontak setelah membunuh Shang Chaozong, ancamannya mungkin jauh lebih besar daripada Wu Gongling.
"Shi Xinmao si bodoh itu seharusnya langsung membantai 400.000 tawanan itu! Dia merusak misi besar kita!" Shang Yongzhong tiba-tiba menggerutu dengan penuh penyesalan.
Shi Yuanlong memutar matanya, merasa orang ini berbicara tanpa merasakan sakit pinggang. Membantai 400.000 tawanan yang merupakan warga kelaparan terdesak kobaran perang, siapa yang berani mengambil keputusan ini? Bahkan Shang Jianxiong pun mungkin tidak berani mengeluarkan dekrit resmi, harus dilakukan diam-diam.
Shen Yuhong yang juga sedang linglung terkejut oleh gerutu Shang Yongzhong. Ia segera bertanya: "Yuanlong xiong, bagaimana dengan Shang Chaozong?"
Shi Yuanlong mengeluarkan suara "Oh", "Dia? Dia masih di sini. Ngomong-ngomong, sebagian besar pasukan Gunung Dazen telah dikerahkan untuk mengawal tawanan-tawanan itu. Di sini hanya tersisa Huang Lie dan segelintir orang dari Gunung Dazen. Jika kalian ingin menangkap Shang Chaozong sekarang justru lebih mudah, tak perlu repot-repot membuat rencana berbelit-belit. Sekarang dia tidak punya kekuatan pengawal, langsung saja tangkap. Dari pihakku..." Dia terkekeh, "Juga bisa menghemat tenaga."
Bukan sekadar gurauan, tapi benar-benar merasa bisa lebih efisien. Jika harus bertempur melawan 100.000 kuda besi itu, meski rencana sudah matang, sedikit kesalahan saja bisa membuat pasukan Tu Zhou di bawahnya menderita kerugian besar yang tak terduga.
"Yang penting dia masih di sini." Shen Yuhong menghela lega. Sempat dikiranya Shang Chaozong sudah kabur. Misi kali ini memang bertujuan menyelesaikan urusan dengan Shang Chaozong. Setelah bersaing ketat, dia bisa mewakili Istana Xiaoyao. Menangkap Shang Chaozong adalah dalih untuk balas dendam dan meraih jasa, sekaligus mengambil alih kekuatan Shi Sheng di Hao Zhou. Jika Shang Chaozong lolos, mustahil baginya menguasai kekuatan di Hao Zhou. Tanpa kontribusi, sulit mendapat keuntungan. Semua harus punya alasan yang jelas.
Sambil menenangkan Shang Yongzhong, "Wangye tenang saja. Selama Shang Chaozong dalam genggaman, kami akan memaksa Niu Daomei tampil untuk menstabilkan situasi di Nan Zhou."
Shang Yongzhong mengangguk dalam diam.
Urusan selanjutnya lebih mudah ditangani, meski Shi Yuanlong tak bisa seenaknya menentukan segalanya. Kondisi harus dikonfirmasi terlebih dahulu.
"Sekarang yang berkumpul di sini adalah pasukan Su Qitong dari Haozhou dan An Xianzhao dari Tuzhou."
Shen Yuhong pertama-tama menyuruh orang memanggil Su Qitong beserta tiga pemimpin sekte yang berkedudukan di Haozhou, juga Ga Miaoshui yang diundang secara rahasia.
Setelah beberapa pihak bertemu dan mengkonfirmasi situasi, ternyata benar seperti yang dikatakan Shi Yuanlong - 100.000 kuda besi memang telah pergi.
Mengenai hal ini, Ga Miaoshui sudah melaporkan ke pengadilan, tetapi perkiraan pesan masih dalam perjalanan ketika Shen Yuhong dan rombongan tiba, sehingga tidak bisa memperoleh informasi tepat waktu.
Sedangkan Shen Yuhong dan yang lain sebenarnya bertugas secara rahasia, tidak berani memberitahu terlalu banyak orang agar tidak mengganggu ular.
Shang Yongzhong menunjukkan dekrit Shang Jianxiong kepada Ga Miaoshui. Setelah memeriksa dengan teliti, Ga Miaoshui memahami maksud pengadilan dan mengembalikannya dengan kedua tangan.
Setelah musyawarah mencapai kesepakatan dan mendapat dukungan dari kekuatan Tuzhou-Haozhou, misi ini sudah pasti. Shen Yuhong dan rombongan mulai muncul terang-terangan, menyeberangi sebuah bukit menuju kemah besar Shang Chaozong.
Su Qitong dan An Xianzhao yang menemani terus-menerus saling pandang dengan perasaan getir. Mereka benar-benar tidak ingin terlibat dalam penangkapan putra Pangeran Ning, juga tidak ingin Shang Chaozong berakhir seperti itu.
Tapi sekarang mereka tidak punya pilihan. Pendeta yang menyertai takut terjadi hal tak terduga, telah memantau keduanya.
"Mengapa orangnya belum datang?"
Di dalam kemah, Shang Chaozong yang sedang duduk di balik meja mengangkat kepala bertanya. Karena ada hal mendesak, dia mengirim orang untuk memanggil Su Qitong dan An Xianzhao, tapi sampai sekarang belum muncul. Dengan marah dia berteriak pada prajurit sinyal: "Cepat pergi kejar lagi!"
“Ya!” Prajurit sinyal yang baru saja pergi tak lama mundur kembali, mengingatkan dengan gugup, “Wangye!”
Di dalam tenda, Shang Chaozong yang sedang menatap peta kembali menengadah. Hasilnya, di luar tenda terlihat gerombolan orang. Di tengah berdiri sosok yang sangat dikenalnya sejak kecil - pamannya, Pangeran De Shang Yongzhong, yang juga menjabat sebagai Panglima Besar Kerajaan Yan penerus kekuasaan ayahnya.
Di kiri-kanan paman pangeran itu, sekelompok kultivator mengawasi dirinya di dalam tenda dengan tatapan tajam.
Feng Ruonan di sampingnya tampak bingung, matanya bolak-balik memandang ke luar tenda dan suaminya.
“Chaozong, sudah lama tak jumpa. Apa kau tak tahu tata krama dasar saat bertemu pamanmu?” seru Shang Yongzhong yang sedang menyangga perutnya dengan senyum ramah.
Rahang Shang Chaozong mengeras sesaat. Perlahan ia berjalan memutar dari balik meja, lalu melangkah gagah keluar tenda. Mata harimau-nya menyapu sekeliling dengan dingin, menyadari lokasi ini telah dikepung pasukan besar dalam kesunyian mencekam.
Para pengawal kerajaan Shang Chaozong telah bergerak cepat membentuk formasi perlindungan di sekitarnya, mata waspada mengawasi setiap sudut.
Huang Lie dan rombongan Gunung Dazen juga segera mendekat.
Hasilnya, Shen Yuhong menderu keras, “Huang Lie! Ini bukan urusanmu! Jangan cari masalah! Jika benar ingin mati, silakan coba!”
Langkah Huang Lie terhenti. Matanya menatap sekeliling dengan ekspresi berkedut, lalu tangan-nya memberi isyarat. Seluruh anggota Gunung Dazen membeku di tempat sebagai "penonton".
“Memang sudah terlalu lama berkeliaran di luar, sampai tak mengerti aturan perbedaan kelas sosial. Sungguh menyedihkan mendengar keadaan Kakak Wang Jianbo.” Shang Yongzhong menghapus senyumnya, menatap Shang Chaozong sambil mendengus, lalu berpaling ke samping: “Bapak Kasim Ga, umumkan dekritnya!”
Ga Miaoshui mengeluarkan dekrit suci dari balik lengan jubahnya, membukanya di depan umum lalu membacakan dengan intonasi naik-turun: “Dekrit Suci Kaisar Kerajaan Yan! Shang Chaozong, Gubernur Nan Zhou sekaligus Pangeran Kabupaten, mengkhianati rahmat kekaisaran, termotivasi kepentingan pribadi, menyerang Ding Zhou tanpa izin, membakar, membunuh, dan merampas, mencelakakan rakyat hingga kebencian masyarakat memuncak! Saat pemberontakan Cang Zhou sedang ditumpas seluruh negeri, Shang Chaozong malah menyimpang dengan merampok logistik militer pemadam pemberontakan, menyebabkan kekalahan beruntun dalam pertempuran. Dia adalah pengkhianat negara! Dengan bukti kuat yang telah diverifikasi, dicabut jabatan Panglima Pemadam Pemberontakan, segera dibawa ke ibukota untuk diinterogasi. Panglima Besar Shang Yongzhong ditunjuk mengambil alih seluruh operasi pemadaman pemberontakan. Selesai!”
Suasana di lokasi sepi mencekam. Banyak yang mengetahui fakta sebenarnya hanya bisa menghela napas pilu. Begitu hendak balas dendam, dakwaan langsung disiapkan. Tuduhan-tuduhan itu memang sudah siap sedia.
Menghadapi situasi ini, Huang Lie tak berdaya. Ia hanya bisa menghela napas diam-diam. Untuk apa membunuh Shi Sheng? Apakah Tiga Sekte Besar bisa semena-mena diusik?
Ga Miaoshui yang telah menyimpan dekritnya berkata tenang: “Pangeran Kabupaten Yongping, terima dekrit!”
“Terima dekrit suci? Haha! Haha…” Shang Chaozong tiba-tiba tertawa terbahak-bahak menatap langit, seolah mendengar lelucon terbesar sepanjang masa. Usai tertawa, ia menggelengkan kepala dengan kemarahan: “Aku mempertaruhkan nyawa memberantas pemberontakan untuk Yan, tak segan bermusuhan dengan Tiga Sekte Besar, tapi malah diganti dengan tuduhan tak berdasar! Kematianku tak berarti, tapi jika begini terus, setelah membantai Wu Gongling akan muncul Wu Gongling kedua, kapan Yan kami keluarga Shang bisa damai?”
Ga Miaoshui mengabaikannya, mengarahkan dekrit suci ke Shang Yongzhong.
Shang Yongzhong segera membungkuk, menyambut dengan kedua tangan: “Hamba… terima dekrit!”
Setelah dekrit berpindah tangan, ia menegakkan postur lalu melambaikan tangan besar-besaran, menggunakan statusnya sebagai Panglima Besar Yan: “Tangkap mereka!”
Saat orang-orang dari kedua sisi mulai menyerbu, Sruukk! Feng Ruonan menghunus pedang dan berdiri melindungi Shang Chaozong, berseru keras: “Berani?!”
Dekrit kekaisaran omong kosong! Sejak di Kabupaten Guangyi pun dia sudah memimpin pasukan berkonfrontasi dengan istana.
