"Begitu Aura Iblis Mutasi dinetralisir, Yin'er pun perlahan bangun. Membuka mata dan melihat Niu Daomei, dia langsung menarik lengan bajunya sambil berucap lembut: 'Daomei...' Tiba-tiba teringat sesuatu, dia langsung duduk tegak dan bertanya lantang: 'Siapa yang mukul aku?'"
"Niu Daomei menariknya berdiri kasar, 'Aku yang mukul.'"
"Yin'er membelalakkan mata, 'Kenapa?'"
"Niu Daomei: 'Waktu aku tidak ada, kamu tidak patuh!'"
"Yin'er mencibir, 'Ga enak.'"
"'Sementara diakali dulu, pulang ke perkebunan baru dibahas.' Niu Daomei dengan mudah membodohinya, malas bertele-tele, memberi isyarat pada Lao Er untuk menyiapkan makanan seadanya bagi sang raja siluman, cukup untuk membungkam mulutnya."
"'Kamu sedang menguji Monyet Muka Merah dengan ucapan.' Begitu menyusul Niu Daomei ke samping, Guan Fangyi tiba-tiba melontarkan kalimat ini."
"Niu Daomei berkata datar: 'Ada?'"
"'Ada! Dan pasti.' Guan Fangyi penasaran: 'Aku ingat dulu kamu pernah melukis gambar nyonya bos Baiyunjian Su Zhao. Apa hubungannya dengan monyet?'"
"Niu Daomei diam sejenak, lalu menjawab: 'Su Zhao adalah wanita si monyet.'"
“Ah?” Guan Fangyi tercengang, nyonya bos rumah bordil yang lincah di Ibukota Qi itu ternyata wanita bagi Mu Tou seperti Yuan Gang, ia berkata dengan ketidakpercayaan: “Bagaimana mungkin? Bukankah Su Zhao orang Paviliun Bulan Sabit?”
“Justru karena dia orang Paviliun Bulan Sabit, maka dia dikejar-kejar oleh mereka. Dalam pelarian kawin lari mereka, Su Zhao tewas di tangan Paviliun Bulan Sabit, dikuburkan sendiri oleh Yuan Gang.” Niu Daomei menjelaskan secara ringkas.
Tragedi cinta pria-wanita selalu mudah menyentuh simpati perempuan, Guan Fangyi menghela napas sedih, “Pantas saja, bertemu dengan yang mirip, tak heran Monyet Muka Merah itu bertingkah aneh.”
Niu Daomei menatap langit sambil menghela napas, “Benar, bertemu dengan yang mirip, kok bisa kebetulan begini? Takdir Yang Maha Kuasa bermain-main, semoga ini bukan karma buruk.”
Guan Fangyi melotot padanya: “Aku sudah banyak mengalami pria. Baik atau buruk, setelahnya tak pernah benar-benar menyimpan dendam. Hubungan pria-wanita itu indah, kenapa di mulutmu jadi karma buruk?”
Niu Daomei: “Kau tak mengerti, tipe orang seperti Yuan Gang tak mudah terbawa perasaan...”
Guan Fangyi menyambut: “Kurasa aku paham maksudmu. Diam bagai gunung, bergerak maka runtuh. Kau takut dia tidak bisa mengendalikan diri begitu jatuh cinta? Jangan-jangan kau mau menghalanginya? Urusan hati tak bisa dikendalikan. Jika kau benar-benar peduli padanya, lebih baik biarkan mengalir. Jangan ikut campur, Yuan Gang juga bukan orang yang tak bisa membedakan benar-salah.”
Niu Daomei: "Karena itu kuharap latar belakang wanita ini sederhana... Sungguh kebetulan yang aneh, dia baru keluar sebentar, kok langsung ketemu yang mirip, apa ini kebetulan?"
Guan Fangyi: "Kamu khawatir ada masalah?"
Niu Daomei: "Jika ini bukan kebetulan, maka masalah di balik ini pasti besar."
Guan Fangyi mengerutkan kening, mengerti maksudnya. Jika memang diatur oleh pihak tertentu, berarti pergerakan mereka selalu diawasi, bahkan mungkin ada mata-mata di antara mereka. Siapa mata-matanya? Yuan Gang dan Yin'er mustahil. Selain orang tua Fu Fang Yuan, tak ada orang lain. Yang lebih penting, mengetahui rahasia antara Yuan Gang dan Su Zhao - kondisi ini mengerikan saat direnungkan.
Dengan ragu dia berkata: "Mungkin kau terlalu paranoid. Dia tiba-tiba keluar mendadak, pihak yang berencana pun pasti tak sempat mengatur... Orang sepertimu memang selalu curiga pada keanehan apa pun."
"Semoga saja!" Niu Daomei mengangguk halus, lalu berpesan: "Awasi diam-diam masalah ini."
"Mendengus." Guan Fangyi mengangguk. Dia bisa memaklumi, setelah mendeteksi keanehan, tentu harus diselidiki. Tapi pandangannya pada Niu Daomei agak aneh.
Niu Daomei menangkapnya, "Kenapa memandangiku begitu?"
Guan Fangyi menahan tawa, "Kurasa kau harus lebih banyak introspeksi diri."
Niu Daomei bingung, "Aku ada masalah apa?"
Guan Fangyi: "Kuharap kau memang tak bermasalah. Masih muda, tak mungkin tak ada wanita yang membuatmu tertarik. Ini tidak normal, tahu?"
“Niu Daomei tertawa getir, baik dia maupun Hei Mudan, sering menanyakan masalah ini berulang-ulang. Dengan pasrah dia berkata, "Aku takkan turun ke air, lebih baik tetap di tepi menikmati pemandangan ketimbang menjadi tontonan orang. Menyaksikan orang lain nekat mati-matian lebih baik daripada sendiri yang menderita, ini cuma soal menghindari masalah."”
Guan Fangyi menyeringai merendahkan, “Inikah bahasa manusia? Masalah cinta pria-wanita bisa dihindari dengan logika? Aku tak percaya nalar bisa mengendalikan ini, pasti ada hantu di hatimu!”
Niu Daomei menghela napas, “Kenapa lagi menyeretku? Usiamu sudah senja, masih terus mengumbar soal asmara, pantaskah?”
“Jancuk! Siapa yang kau bilang tua? Lao Niang melempar pandangan manis, banyak pria bakal bersujud di rok delimaku. Percaya? Kau pikir semua dingin sepertimu? Brengsek pemakan nasi basi penghabis uang Lao Niang...”
Seketika disebut perawan tua, Guan Fangyi langsung menyemburkan amarah, mengumpat balas.
……
Pasukan Song yang membuntuti beristirahat, Pasukan Yan yang menghindarpun turut berhenti.
Di dalam tenda komando darurat, Gong Linche membuka tirai masuk. Mendekati Meng Shanming yang duduk di depan peta, “Jenderal Meng, mundurlah!”
Kursi roda berputar menghadap. Meng Shanming berkata, “Pemimpin Gong, prinsipnya sudah kupaparkan dengan jelas.”
Gong Linche berkata: "Logikanya aku paham, tapi situasi sekarang sudah berbeda. Kondisi saat ini tidak mengizinkan kita terus menghadapi pasukan Song seperti ini. Terus dikerjai pasukan Song, perbekalan kita juga takkan bertahan lama. Kita juga tak bisa lagi menghalangi pasukan besar Luo Zhao mundur. Jika tidak mundur sekarang, saat pasukan Chen Shaotong dan Luo Zhao bersatu, kita semua takkan bisa pulang. Dua keburukan dipilih yang lebih ringan. Mundur sekarang setidaknya masih bisa menyimpan kekuatan Yan untuk menghadapi krisis berikutnya. Masuk akal ini pasti kau paham."
Meng Shanming bertanya: "Apakah Tiga Sekte Besar belum menemukan cara mengatasi teknik Pintu Binatang Buas?"
Menyangkut ini, Gong Linche juga tak berdaya. "Ini seharusnya metode rahasia Pintu Binatang Buas. Pihak mereka menyangkal terlibat. Kita belum menemukan bukti. Tanpa bukti, tak ada alasan memaksa mereka berkompromi. Lagipula Pintu Binatang Buas bukan sekte kecil yang mudah menyerah."
Meng Shanming: "Dengan pengaruh Tiga Sekte Besar, tak bisakah membuat Pintu Binatang Buas berkompromi diam-diam?"
Gong Linche menggeleng: "Pintu Binatang Buas bersembunyi di balik aturan, bilang mereka tak ikut campur konflik negara. Sekarang memang sulit. Urusan ini bisa dituntut belakangan. Saatnya fokus pada keadaan darurat. Jenderal Meng, perintahkan mundur!"
Meng Shanming: "Tunggu sebentar lagi."
Gong Linche bersuara berat: "Jenderal Meng, kau minta tiga hari, sudah kuberi. Kini tiga hari telah lewat. Kau belum temukan cara lawan musuh. Harus mundur sekarang!"
Meng Shanming berkata dengan tenang: "Tunggu sebentar lagi, mungkin ada cara."
Gong Linche: "Meng Shanming, jangan keras kepala lagi! Aku sudah memberikanmu cukup harga diri, jika kau masih bertindak semaunya, aku terpaksa mengambil tindakan paksa. Sebelumnya kau punya peluang menang, bawahanmu patuh padamu, sekarang situasinya berbeda, aku juga tidak ingin membuatmu malu."
Meng Shanming berucap perlahan: "Pemimpin Gong, tunggu sebentar lagi."
Gong Linche kehilangan kesabaran, menoleh dan membentak: "Datang orang!"
Dari luar tenda segera masuk beberapa murid Gua Adamantium-Ungu. Gong Linche melambaikan tangan: "Antarkan Jenderal Meng kembali ke Kerajaan Yan dulu!"
Sruukk! Luo Da'an segera menghunus pedang menghadang di depan kursi roda, melindungi Meng Shanming.
Gong Linche bersuara berat: "Sebagai murid setia Jenderal Meng, jangan diperlakukan kasar, bawa semuanya!"
Beberapa kultivator hendak bertindak, Meng Shanming berkata datar: "Berhenti!" Menoleh ke Gong Linche, "Pemimpin Gong, aku bilang tunggu sebentar pasti ada alasannya!"
Gong Linche: "Jenderal Meng, menunda lagi tak ada gunanya, hanya akan menyia-nyiakan kesempatan emas kita untuk mundur. Apa kau ingin menunggu Luo Zhao memblokir Sungai Besar di sisi Kerajaan Yan?"
Meng Shanming: "Kesulitan kita di sini, Tao Ye sudah tahu. Tao Ye sudah menemukan cara mengatasinya, bagaimana bisa dilewatkan?"
"Niu Daomei?" Gong Linche bingung.
Meng Shanming mengangguk halus, "Ya!"
Gong Linche: "Masalah yang bahkan Tiga Sekte Besar tidak bisa selesaikan, apa yang bisa dilakukan Niu Daomei itu?"
Meng Shanming: "Saya juga tidak tahu cara apa yang dia punya! Tapi kemampuan Tao Ye tak terukur, karena Tao Ye sudah bilang ada cara, pastinya bukan sekadar candaan, Lu Zheng sudah pergi menyambung kontak, sepertinya jawabannya akan segera datang!"
Alasan dia meminta waktu tiga hari adalah karena Niu Daomei awalnya berjanji akan memberi jawaban dalam tiga hari, dan memang dalam tiga hari itu ada kabar, cara sudah ditemukan, tapi Niu Daomei masih butuh waktu untuk menyelesaikan resep rahasianya, sehingga melebihi batas waktu, dan membuat Gong Linche kehilangan kesabaran.
Ini sebenarnya misi rahasia, awalnya Meng Shanming tidak berniat memberitahu Gong Linche, tapi Gong Linche memaksa dengan keras, terpaksa dia mengaku.
Dan dia memang tidak tahu metode apa yang akan digunakan Niu Daomei, Niu Daomei juga tidak akan memberitahunya tentang pemaksaan terhadap Kepala suku Chao Jing dari Pintu Binatang Buas untuk mendapatkan resep rahasia itu.
Gong Linche sedang ragu-ragu apakah akan menunggu lebih lama, tiba-tiba terdengar derap kuda dan suara roda kereta dari luar.
Tak lama kemudian, derap langkah terdengar, Lu Zheng kembali. Saat membuka tirai tenda dan masuk, dia tertegun melihat suasana tegang seperti pedang terhunus di dalam tenda.
Meng Shanming berbicara, "Semua minggir."
Gong Linche melambaikan tangan menyuruh murid-muridnya membuka jalan, Lu Zheng melirik kiri kanan sambil mendekat dan memberi salam.
Meng Shanming langsung ke inti, "Bagaimana hasil perjalananmu?"
Lu Zheng menjawab, "Orang kontak menyerahkan segudang barang, sudah dibawa kembali, sekarang ada di luar tenda."
"Mari kita periksa." Perintah Meng Shanming. Luo Da'an mengembalikan pedang bermata dingin ke sarungnya, lalu mendorong kursi rodanya keluar diikuti oleh gerombolan orang.
Di luar tenda berhenti sebuah kereta yang ditumpuki karung goni menggembung.
Gong Linche mendekat dan mengangkat sebuah karung turun, saat dibuka terlihat pil-pil coklat kekuningan memenuhi karung itu, mengeluarkan bau menyengat.
Lu Zheng membungkuk dan berbisik di telinga Meng Shanming, "Jenderal, pihak pengirim mengatakan, campurkan ini ke makanan/minuman dengan air hangat, berikan diam-diam ke prajurit selama tiga hari. Efek obat akan meresap ke tubuh, membuat mereka kebal seperti pasukan Song terhadap gangguan ular/serangga. Efek bertahan sebulan, dalam waktu itu kita bisa bertempur tanpa khawatir. Mereka juga minta agar dikaitkan ke Tiga Sekte Besar..."
Meng Shanming mengangguk lega. Sebulan cukup! Pasukan Chen Shaotong yang tak terlatih itu, tanpa dukungan, takkan sanggup lawan 2 juta pasukan kami. Bisa dihancurkan semudah membalik telapak tangan!
