Ini menunjukkan kesungguhan Niu Daomei bergabung dengan Gua Adamantium-Ungu tidak berubah, tidak ingin menciptakan permusuhan dengan Gua Adamantium-Ungu.
Namun Yan Li juga bisa mengerti keterpaksaan Niu Daomei bertindak seperti ini, dari Tiga Sekte Besar Yan, Niu Daomei harus mendapatkan dukungan satu pihak untuk mempertahankan situasi. Jika semua bermusuhan, meski bisa pulang hidup-hidup, akumulasi Niu Daomei di Nan Zhou juga akan sial.
Tapi Yan Li masih sangat bingung, "Kelompok orang luar negeri itu tak pernah meraih juara pertama, kali ini ternyata berani berkonfrontasi dengan Tujuh Kerajaan, keberanian mereka cukup besar."
Niu Daomei: "Ini bukan karena aku banyak membuat orang tersinggung, lebih mudah untuk mengumpan musuh dalam kelompok kecil. Manusia mengorbankan nyawa demi harta, burung mati untuk sesuap nasi, hadiah juara pertama sangat menggiurkan, bisa dimaklumi jika tak tahan melihat kesempatan ini."
Yan Li seolah mendapat pencerahan, terkekeh, "Sebelumnya pernah bertemu dengan kekuatan lain, ada komunikasi. Mungkin kau tidak tahu, gerombolan itu sudah lama mulai melawan Tujuh Kerajaan termasuk Yan. Sejak awal kami sudah mengejar mereka. Aku sempat heran, orang-orang luar negeri itu seperti kemasukan setan, berani-beraninya mengusik Tujuh Kerajaan. Sekarang akhirnya ku pahami, ternyata silau oleh keuntungan sampai tak tahu diri."
Niu Daomei mengernyitkan sudut bibir, heran, "Sudah lama melawan Tujuh Kerajaan?"
Yan Li mendengus, "Tapi bagimu ini bukan kabar buruk. Paling tidak memberi kesempatan."
Niu Daomei langsung bertanya, "Maksud Tuan Yan, bersedia membantuku?"
Yan Li terdiam sejenak. Biasanya meski tiga sekte saling bersaing, di sini harus bersatu. Kalau tidak, tak mampu bertahan. Kini harus diam-diam mengkhianati dua sekte lain, keputusan ini sulit. Setelah merenung lama, ia bertanya, "Cukupkah murid Gua Adamantium-Ungu mengindar saja?"
Niu Daomei: "Tentu harus mengindar. Tapi perlu kerja sama. Beri tahu penyebaran personil dua sekte lain. Jika tidak, salah lacak jejak, mudah terjadi korban jiwa tak disengaja di pihak kita."
Yan Li: "Kau mau aku mengkhianati dua sekte lain, menjadi informanmu!"
Niu Daomei: "Bukan hanya itu. Jika memungkinkan... Jaga-jaga... Maksudku, jaga-jaga kalau Benih Spiritual yang kumiliki kurang, harap Tuan Yan menyerahkan bagian Kerajaan Yan padaku."
Yan Li mengerutkan alis, "Jika diberikan padamu, bagaimana Gua Adamantium-Ungu mempertanggungjawabkan pada dua sekte lain?"
Niu Daomei: "Asalkan kekuatan dua pihak lain melemah, bukankah mudah bagi Gua Adamantium-Ungu untuk bekerja sama menciptakan 'kecelakaan' kecil?"
"Ini..." Yan Li menggelengkan kepala, wajahnya berkerut kesulitan: "Niu Daomei, bukan aku tidak mau membantumu, tapi tindakan seperti ini memang tak pantas. Jika kita pulang dengan peringkat juru kunci, muka Kerajaan Yan akan memalukan. Lagipula kau harus pahami, meski tidak juara pertama, selama peringkat relatif bagus, hadiah dari Piao Miao Ge tetap lumayan besar. Kau mau aku membuang niat akan keuntungan segunung ini? Nanti bagaimana aku harus memberi ganti rugi pada internal sekte? Kau bukan anak tiga tahun, di levelmu ini seharusnya mengerti - di mana ada manusia, di situ ada konflik. Dalam sekte besar pasti selalu ada faksi-faksi yang sulit diajak kompromi."
Niu Daomei: "Maksudku itu skenario darurat. Baru akan ambil dari pihakmu jika masih kurang untuk merebut juara pertama. Jika cukup, bagianmu tidak akan disentuh. Kalian boleh tetap di peringkat semestinya."
Yan Li: "Jika aku bekerja sama, kekuatan pasukan Yan pasti terkikis besar-besaran. Peringkat yang diraih otomatis akan merosot..."
"Kepala Suku Yan, dengarkan dulu penjelasanku sampai selesai." Niu Daomei mengangkat tangan memotong pembicaraan, "Ya, benar, kerugian kekuatan Kerajaan Yan akan mempengaruhi peringkat negara, yang juga berarti mempengaruhi keuntungan hadiah Gua Adamantium-Ungu. Tapi selama aku bisa pulang hidup-hidup, aku adalah bagian dari Gua Adamantium-Ungu. Bukankah keuntungan Nan Zhou bisa menutupi kerugian ini? Selain itu, aku bisa berjanji pada Kepala Suku Yan: Jika terpaksa harus mengambil Benih Spiritual di tangan Kerajaan Yan untuk mengumpulkan peringkat pertama, aku tak akan membuatmu kesulitan mempertanggungjawabkan diri. Aku bersedia menyerahkan resep rahasia arak kepada Gua Adamantium-Ungu. Dengan alasan ini, apakah Kepala Suku Yan bisa mempertanggungjawabkannya setelah kembali?"
"Begitu ya..." Yan Li bergumam pelan, pandangannya berkilatan. Setelah merenung sejenak, akhirnya ia mengangguk halus: "Adik sudah menunjukkan kesungguhan seperti ini. Jika aku masih menolak, akan terlihat terlalu kejam. Baik, sudah diputuskan seperti ini!"
Niu Daomei tersenyum. Keduanya mulai berbisik-bisik merencanakan detail kerja sama.
Setelah semua persetujuan tercapai, Niu Daomei kembali memohon: "Kepala Suku Yan, jika ada kesempatan, usahakan untuk mengumpulkan lebih banyak Benih Spiritual sebagai persiapan jika terjadi sesuatu padaku. Dalam kondisi darurat, Bisa tunggangi angin dan kipaskan api, memicu pertempuran antara Kerajaan Yan dengan kekuatan lain. Semakin banyak kekuatan negara-negara yang terkuras, semakin ringan tekanan untuk tindakan kami di sini."
Ini juga alasan mengapa dia tidak ingin mengganggu wilayah Yan setelah merayu kekuatan luar negeri. Kerajaan Yan adalah cadangannya. Dia yakin bisa membujuk Gua Adamantium-Ungu menjadi mata-matanya. Karena wilayah ini pada akhirnya akan menjadi miliknya, tidak perlu bertindak kasar. Sayangnya ritme rencananya kacau oleh aksi orang-orang luar negeri itu.
Perkataan ini terlalu blak-blakan. Yan Li tersenyum getir: "Kau benar-benar tidak main manis sama sekali."
Niu Daomei: "Aku juga ingin bersikap sopan, tapi tidak punya modal untuk itu. Ini sudah langkah terakhirku, tidak ada jalan mundur. Kuharap Kepala Suku Yan membantuku. Jika aku bisa pulang hidup-hidup dan bergabung dengan Gua Adamantium-Ungu, di dalam sekte nanti aku pasti akan mendukungmu. Untuk urusanmu, aku akan memberikan dukungan penuh!"
Alis Yan Li berkerut halus. Dengan senyum samar, dia menepuk lengan Niu Daomei...
Kembali. Saat Niu Daomei menemui kembali kelompok luar negeri itu, hari sudah gelap.
Kedua pihak bertemu. Fu Hua tersenyum manis: "Adik akhirnya kembali. Begitu lama pergi, ngapain saja?"
Pandangan Niu Daomei mencari ketiga orang Wu Zhaoxing terlebih dahulu. Melihat mereka baik-baik saja, dia lega. Mendekati mereka, dia melepas batasan pada tubuh ketiganya. Setelah memastikan tidak ada masalah, baru balas bicara, "Kakak pertama, sudah kukatakan aku perlu melakukan beberapa arahan."
Senyum Fu Hua seolah menyimpan makna ambigu: "Kau ini kultivator Yan, pergi mengatur pihak Yan, lalu malah beraksi terhadap orang Yan sendiri. Pantaskah ini?"
Niu Daomei: "Aku tahu kalian khawatir, tapi bukan seperti yang kalian pikir. Aku berasal dari Kerajaan Yan, jadi masih ada sedikit orangku di sana. Kali ini aku menemui mata-mata internal untuk mempermudah kita memahami kondisi, menghindari kesalahan."
Fu Hua mengeluarkan suara 'Oh' penuh makna. "Begitu rupanya."
Entah dia percaya atau tidak, kemungkinan besar masih curiga.
Niu Daomei tak peduli dengan kata-kata sinisnya. Dia mengumpulkan staf dari empat lautan ke samping, menyuruh mereka mengatur orang untuk menerima informasi. Yan Li akan menugaskan orang untuk tinggal dan melaporkan situasi.
Tentu saja, Niu Daomei takkan memberitahu mereka bahwa ini adalah hasil persekongkolannya dengan Yan Li.
Hari telah gelap, rencana umpan musuh sulit dilaksanakan. Terpaksa menunggu sampai fajar.
Keesokan harinya, orang yang dikirim Fu Hua kembali membawa informasi dari Yan Li. Surat itu rahasia. Begitu melihatnya, Niu Daomei segera memimpin semua orang menyusuri arah yang diingatkan Yan Li.
Seperti dugaan, setelah pasukan ini bersembunyi di suatu lokasi, pengintai yang dikirim memang menemukan kultivator dari Kerajaan Yan - praktisi dari Gunung Pedang Gaib.
Gua Adamantium-Ungu memang harus menghindari skenario ini. Yan Li tentu takkan memberitahu keberadaan murid-murid Gua Adamantium-Ungu. Niu Daomei juga lebih tertarik pada orang-orang Gunung Pedang Gaib, tak lupa dendam pada Chu Fengping yang nyaris membunuhnya.
Setelah konfirmasi situasi, Fu Hua tersenyum: "Adik, sekarang semuanya tergantung padamu."
Urusan umpan musuh ada tata caranya, yaitu harus memudahkan musuh menemukan Niu Daomei agar bisa segera memanggil bala bantuan, namun juga tak boleh sampai perkelahian menimbulkan kegaduhan yang memancing pasukan besar musuh datang berhadapan langsung. Jika benar sampai seperti itu, mustahil memusatkan kekuatan unggul untuk menghapuskan musuh. Bila beberapa kali berkonfrontasi begini, pihak kita sendiri yang bakal sial duluan, takkan bisa bertahan.
Karena itu Niu Daomei sendiri yang tampil jadi umpan, bahkan harus mengalihkan musuh lebih jauh lagi. Prosesnya mengandung bahaya cukup besar.
Niu Daomei: "Kumpulkan semua Benih Spiritual kalian, berikan padaku untuk digunakan."
Duan Wuchang bersuara berat: "Benih Spiritual kami diberikan padamu?"
Niu Daomei: "Rencana kalian menggerakkan pasukan Yan saat ini memang sudah salah hitung. Aku ini kultivator Yan, punya banyak koneksi di sana. Meski mereka mengusirku, belum tentu akan memburuku. Kalau mau membunuh, pasti sudah mereka lakukan saat pengusiran, takkan menunggu sampai sekarang. Dengan Benih Spiritual, efek pengalihan musuh bisa diperkuat."
Mendengar penjelasannya sepertinya ada logikanya, meski menyerahkan Benih Spiritual padanya agak terasa tak pantas.
Fu Hua-lah yang akhirnya membantu, "Laksanakan saja seperti katanya, berikan!" Ia sendiri sudah meminta anak buahnya mengeluarkan Benih Spiritual yang terkumpul.
Dengan contoh darinya, Lang Jingkong, Hong Gaitian, dan Duan Wuchang saling pandang sejenak sebelum akhirnya menuruti.
Tentu tak semuanya diberikan. Mereka tetap menyisakan sedikit untuk pertahanan diri. Di tempat ilmu setan ini, hidup tanpa Benih Spiritual mustahil.
Benih Spiritual yang terkumpul dibungkus menjadi tas pinggang, digendong Niu Daomei di punggung.
Ketika Wu Zhaoxing dan dua lainnya hendak ikut pergi, Fu Hua kembali mencegah. Ia menunjuk ketiganya, "Kalian tinggal di sini!"
Wu Zhaoxing bersuara berat: "Kalian tidak akan membiarkannya pergi sendirian sebagai umpan musuh, kan? Begitu dia dikejar ahli bela diri lawan, dia akan dalam bahaya besar."
"Jika dia butuh perlindungan, pihak kami bisa mengatur orang." Fu Hua memberikan komentar dingin, lalu tersenyum pada Niu Daomei: "Adik, Benih Spiritual kami sudah diberikan padamu. Bagaimana jika kalian kabur membawa barang itu? Kami harus minta orangnya. Mau tidak mau, ketiganya harus tinggal sebagai sandera."
Perempuan itu sama sekali tidak berbasa-basi, langsung menantang terang-terangan.
"Kalian tinggal saja di sini." Niu Daomei membujuk Wu Zhaoxing dan dua lainnya, lalu berkata pada Fu Hua: "Aku pergi sendiri. Tidak perlu pengawalan."
Yun Ji langsung membantah: "Tidak boleh! Terlalu berbahaya!"
Niu Daomei bersuara tegas: "Sekalipun menghadapi masalah, aku harus menyelamatkan diri sendiri. Bagaimanapun caranya, musuh harus dipancing ke sini. Jika ada yang muncul campur tangan, rencana kita akan terbongkar. Bawa orang atau tidak hasilnya sama saja. Makin banyak orang malah mudah ketahuan."
Ketiganya mengerti maksudnya. Di tahap kritis ini, mereka harus ekstra hati-hati. Sedikit kesalahan bisa berakibat fatal. Jika rencana bocor, meski bisa lolos dari bahaya saat ini, dia takkan selamat dari hukuman Sha Rulai. Karena itu, mereka harus sukses, tak boleh gagal.
Yun Ji hendak berkata lagi, tapi Niu Daomei mengangkat tangan menghentikannya: "Tenang saja. Aku membawa Talisman Pedang Surgawi. Tanpa kepastian mutlak, lawan tidak akan gegabah bertindak."
Wu Zhaoxing menambahkan: "Negara-negara itu pasti sudah membeli banyak talisman sebelum datang. Pasti mereka juga punya Talisman Pedang Surgawi!"
Niu Daomei tiba-tiba mengucapkan kalimat dengan aura perkasa untuk menenangkan: "Di sini, selain Piao Miao Ge, tak ada yang bisa membunuhku! Aku berani pergi karena yakin bisa kembali dengan selamat!"
