Sambil berbicara, ia menepuk bahu lawannya.
Tai Shu Feihua menggerakkan bahunya melepaskan sentuhan, tanpa menunjukkan penolakan, berdecak hmph, "Hal seperti ini, siapa yang bisa pastikan?"
Secara lisan merendah, namun nada bicara dan ekspresi alis-matanya justru menunjukkan sikap arogan, tersirat makna "Siapa lagi yang layak kecuali kami?"
Pandangan semua orang tertuju ke sini. Entah menangkap maksud tersirat atau tidak, tak ada yang berani membantah. Memang Klan Qi Yun sering jadi juara, kemungkinan besar kali ini pun tetap sama.
Namun bagi Yu Cang, kata-kata ini terdengar menyentuh hati. Jika Klan Qi Yun menang, bukankah Niu Daomei pasti mati?
Faktanya, dia sudah tidak berharap Niu Daomei bisa meraih juara pertama. Jangankan juara pertama, berapa banyak orang di dalam ruang dimensi yang ingin membunuh Niu Daomei. Jika Niu Daomei bisa keluar hidup-hidup dari ruang dimensi saja sudah bagus, meski setelah keluar nanti tetap akan dibunuh oleh Piao Miao Ge.
Tapi jika harus menyerah seperti ini, dia benar-benar tidak bisa rela. Tidak rela! Bagaimana mungkin bisa tenang sebelum melihat harapannya benar-benar pupus? Kehadirannya di sini masih menyimpan sedikit harapan akan keajaiban pohon besi berbunga. Perasaan terus terikat meski sudah tahu jawabannya benar-benar menyiksa. Sepanjang tahun ini dia hidup dalam insomnia dan kegelisahan. Semakin dekat dengan saat hasil muncul, semakin tidak enak rasanya...
Semakin mendekati waktu pembukaan, orang-orang di Ruang Dimensi Tiandu juga semakin tegang.
Semua tahu, di saat-saat terakhir justru kemungkinan masalah muncul semakin besar.
Pintu Binatang Buas, Sekte Ling, dan Sekte Tianxing yang berjaga paling dekat dengan pintu keluar ruang dimensi meningkatkan kewaspadaan maksimal. Para murid dari tiga sekte ini berjaga bergiliran 24 jam nonstop, khawatir ada yang nekat menyerang seperti yang pernah terjadi di masa lalu.
Pasukan Yan, Wei, dan Qi yang berjaga di area lebih luar juga terus-menerus melebarkan mata dan mengencangkan telinga. Bagi mereka, masih ada sisa-sisa mata-mata Jin, pasukan Han-Song, serta siluman dan iblis dari Empat Lautan. Siapa yang bisa menjamin mereka tidak akan melakukan serangan balasan besar-besaran?
Yan Li, sesepuh Gua Adamantium-Ungu, terlihat serius di permukaan. Tapi sebenarnya dialah yang paling santai di antara semua orang ini.
Anggota sekte lainnya mungkin tidak paham situasi, tapi dia ada perhitungan dalam hati.
Mana ada sisa-sisa mata-mata Jin? Semua sudah dihabisi Niu Daomei.
Ancaman dari Empat Lautan tidak ada. Para siluman dan iblis itu sudah satu hati dengan Niu Daomei.
Pasukan Han-Song yang tersisa saja sembunyi ketakutan di sini, mana berani melakukan serangan balasan.
Bahaya yang dikhawatirkan orang lain sama sekali tidak ada. Tentu saja, dia juga ikut pura-pura gugup.
Saat ini kedua pihak Han dan Song yang bersekutu sedang bersembunyi rapat-rapat di celah gunung, menunggu!
Niu Daomei dan kawan-kawan juga menunggu!
Orang di luar ruang dimensi menunggu, penghuni di dalam juga berhenti beraktivitas, sama-sama menunggu!
Tidak ada kejadian tak terduga. Yang dinanti tidak terlambat datang.
Di mulut pintu keluar, puluhan anggota Piao Miao Ge yang masuk ke Ruang Dimensi Tiandu berhamburan berkumpul menyaksikan kabut tipis yang mulai muncul dari udara kosong, menatap tajam kabut bergulung itu.
Anggota tiga sekte netral juga tidak berkedip memandang.
Kepala suku penanggung jawab Yan, Wei, dan Qi juga bergegas datang setelah dengar kabar.
Kabut tipis terus merembes dari ruang hampa udara, entah berasal dari mana. Tiba-tiba satu titik meledak, kabut pekat menyembur keluar bergulung-gulung menyelimuti area sekitar 100 zhang (≈333 meter).
"Setelah kondisi kabut yang meliuk-liuk stabil, personel Piao Miao Ge menarik rantai besi yang terhubung ke ruang hampa udara. Dengan suara Braak! mereka beberapa kali menariknya, sementara dari sisi ruang hampa udara juga ada tarikan balasan sebagai jawaban."
Setelah beberapa staf Piao Miao Ge berdiskosi di titik temu, salah seorang maju ke depan. Menatap kerumunan yang matanya berbinar penuh harap, ia berseru lantang: "Pintu keluar dibuka selama tiga hari! Yang belum keluar dalam tiga hari dianggap melanggar aturan, dilarang keluar setelahnya. Pelanggar akan dihukum mati!"
Semua yang hadir paham maksudnya. Pintu masuk Ruang Dimensi Tiandu hanya terbuka setahun, sedangkan pintu keluar baru akan terbuka lagi lima puluh tahun kemudian.
Dalam lima puluh tahun itu, penghuni dimensi bisa keluar kapan saja. Untuk mencegah orang menunda-nunda karena takut bahaya, aturan yang sama selalu diterapkan: masa tenggang hanya tiga hari.
Yang keluar dalam tiga hari aman. Yang terlambat akan diburu pembunuh Piao Miao Ge!
Karena itu bertahan lebih dari tiga hari sama dengan bunuh diri. Lagipula mustahil tinggal selamanya di Ruang Dimensi Tiandu. Meski punya cukup Benih Spiritual, benda itu hanya bisa bertahan lima tahun di dunia ini sebelum menghilang ke alam gaib. Maksimal hanya bisa hidup lima tahun di sini!
Usai mengumumkan peraturan, sang staf Piao Miao Ge tersenyum: "Para hadirin, sekarang boleh pulang. Yang mau segera pergi silakan. Yang belum mau, kami tidak memaksa!"
Masak iya ada yang belum mau pergi. Bercanda apa ini?
"Cepat, kumpulkan personel! Mundur!" Kepala suku dari tiga sekte netral segera mengeluarkan titah untuk mundur.
Personel tiga sekte dengan cepat berkumpul, tanpa sedikitpun kerinduan, segera pergi tuntas di hadapan orang lain.
Wei Duo melangkah sambil terus menoleh ke belakang, akhirnya berhenti.
"Pergilah!" Ximen Qingkong menyadarkan.
Wei Duo: "Aku menunggunya!"
Ximen Qingkong tidak mau berdebat, menggenggam lengannya dan memaksanya pergi dengan sihir.
Yan Li dan yang lain menelan air liur kering, ingin pergi tapi belum saatnya.
Tiga kerajaan mereka tak bisa sekadar berpura-pura seperti tiga sekte netral. Sisa-sisa mata-mata Jin, personel Han-Song, dan kultivator Empat Lautan tak muncul. Dua dari tiga pihak ini bisa bersekongkol merebut posisi pertama. Mereka sudah kuasai inisiatif dan bisa mundur kapan saja, jadi masih berusaha. Menyerah begitu saja akan sulit dipertanggungjawabkan.
Yan Li tahu kerjasama antar kekuatan lain untuk merebut peringkat mustahil terjadi. Hasil sudah pasti, tapi tak bisa diucapkan. Pertunjukan harus tetap dilanjutkan.
Seperti kata Niu Daomei: Persiapan sebelumnya sudah cukup matang. Tinggal selembar kertas tipis yang bisa ditusuk kapan saja.
Selama tahap awal dilakukan benar, akhirnya justru tak ada kesulitan.
Tapi Niu Daomei sengaja mempersulit diri. Demi stabilisasi situasi luar, tak boleh fokus kepala abaikan pantat. Selama ada kesempatan, tak boleh hanya memikirkan keadaan darurat yang mengundang masalah beruntun.
"Sampaikan kabar." Yan Li berbisik ke seorang murid setelah kembali ke wilayahnya.
Murid itu mengangguk paham, lalu segera pergi.
……
“Informasi datang, pintu keluar telah dibuka!”
Murid Wan Dong Tian yang menangkap sinyal segera melesat mendekat, melapor kepada Niu Daomei dan yang lain. Semua orang bersemangat, campur antara girang dan gugup.
Niu Daomei tiba-tiba menatap tajam ke arah hutan purba. Sesuai perjanjian, baru setelah tiga sekte netral pergi, pihak Gua Adamantium-Ungu akan mengirim kabar.
"Bagaimana caranya?" Fu Hua yang sebenarnya sudah paham rencana tetap tak bisa menahan tanya.
Sorot mata Niu Daomei berkilat dingin. Dengan gerakan cepat ia berbalik menghadapinya, "Rencana sudah disusun, tentu kita jalankan sesuai strategi. Kakak pertama punya ide lain?"
Fu Hua menyembunyikan kecanggungan dengan senyuman, "Menurutku, dalam situasi ini lebih baik kau ikut kami. Selama Gua Adamantium-Ungu sengaja mengalah, tak akan ada masalah. Untuk apa memaksakan skenario rumit?"
"Tidak boleh!" Niu Daomei menolak tegas, "Sudah kukatakan, kita harus beri alasan pada Gua Adamantium-Ungu untuk tidak menghalangi! Kakak ingin menggagalkan misiku? Ingat, jika kendali atas Nan Zhou bermasalah dan negara-negara menuntutmu, aku tak bisa bantu dan hanya akan berpangku tangan! Benih Spiritual sudah di tanganmu, masih ada yang meragukan?"
Fu Hua terkekeh, "Adik terlalu parno. Ini demi keselamatanmu sendiri."
Niu Daomei: "Tenang, sudah kusiapkan persiapan rahasia di sana. Takkan ada celah."
"Kalau begitu, mari lanjutkan rencana semula." Fu Hua mengangguk dan tak melanjutkan debat.
Niu Daomei berbalik menghadapi Wu Zhaoxing, Yun Ji dengan anaknya, dan Situ Yao dkk, "Aku yang pergi dulu. Kalian tunda sampai besok, ikut mereka pergi!"
Para hadirin satu per satu mengangguk.
Berbalik lagi, Niu Daomei memberi hormat ke hadirin dengan suara lantang, "Harap berhati-hati!"
Sekelompok orang juga membalas hormat.
Tak boleh terlambat lagi, Niu Daomei tak lagi ragu. Ia melompat ke udara dan terbang menjauh, perlahan menghilang dari pandangan orang-orang...
Menerobos hutan purba, menemukan tempat persembunyian rahasia, Niu Daomei segera menyelinap. Setelah mengamati sekeliling dengan cermat, ia menancapkan pedang ke tanah. Dari lengan bajunya ia mengeluarkan topeng palsu dan menempelkannya ke muka, lalu cepat-cepat berganti pakaian dengan membalik bagian dalam ke luar.
Saat muncul kembali, penampilannya sudah seperti anggota Piao Miao Ge. Setengah berputar, ia memilih arah pertahanan Gunung Pedang Gaib.
Tidak melalui Gua Adamantium-Ungu karena celah di sana terlalu banyak. Menghindari Istana Xiaoyao karena murid-muridnya pernah melihat kostum Piao Miao Ge-nya sebelumnya.
Sekalipun Yan Li tidak memberi peringatan, ia tetap akan menghindarinya.
Terus maju tanpa khawatir murid Gunung Pedang Gaib menemukannya. Yang diawasi dengan siaga justru kemungkinan bertemu orang Piao Miao Ge.
Tapi satu hal yang ia yakini: Orang Piao Miao Ge tidak akan bersembunyi dan menghindar. Selama waspada, mudah untuk mendeteksi dan menghindari mereka.
Murid Gunung Pedang Gaib di hutan terpicu bangun, menemukan orang Piao Miao Ge melintas di atas, langsung mengabaikan.
Di sini memang banyak anggota Piao Miao Ge, lalu lintas orang biasa terjadi, tak ada yang menganggapnya istimewa.
Saat jarak ke pintu keluar tinggal sekitar dua li, samar-samar terlihat kabut bergerak di tepi hutan. Setelah memperkirakan bisa mencapainya dalam tiga lompatan, Niu Daomei tak berani mendekat lagi. Tempat itu merupakan area perkumpulan anggota Piao Miao Ge, risiko ketahuan akan semakin besar jika mendekat.
Langsung menyelinap ke dalam hutan, masuk ke tempat yang bisa menghalangi pandangan. Begitu mendarat, segera mencabut topeng palsu dan meremukkannya menjadi debu di telapak tangan.
Mantel Piao Miao Ge ditanggalkan, dililitkan pada kedua tangan lalu dipelintir hingga hancur menjadi serbuk untuk "menghancurkan semua bukti". Di titik ini, mustahil baginya menyimpan atau membawa barang itu keluar untuk dimusnahkan.
Setelah beraksi, ia melompat lagi ke dahan pohon. Dengan lompatan gesit di mahkota pohon, langsung melesat menuju zona target.
Hasilnya baru lompatan pertama, sudah ketahuan. Terdengar teriakan keras, "Siapa itu? Berhenti!"
Satu per satu bayangan manusia muncul dari balik pepohonan, tiba-tiba ada yang berteriak, "Niu Daomei! Itu Niu Daomei!"
