Masih belum ada kepastian resmi, segala kemungkinan tetap ada. Terlalu banyak berandai-andai tak berguna. Tunggu, hanya bisa terus menunggu hasil akhir.
Perwakilan sekte terkait masih menunggu di depan pintu Lembah Surgawi. Yu Cang juga tetap menunggu.
Meski sudah melihat Niu Daomei keluar dengan banyak Benih Spiritual, tanpa melihat hasil resmi, Yu Cang tak bisa tenang. Lebih baik menunggu di sini untuk memantau perkembangan.
Sekejap mata, sehari berlalu lagi.
Tidak menghitung yang keluar sendirian, sebenarnya hanya dua gelombang orang yang muncul. Sudah hari ketiga. Pintu keluar ruang dimensi hampir tutup. Yang lain kenapa belum muncul?
Di luar Lembah Surgawi, perwakilan sekte mulai gelisah. Semakin dekat waktu kepunahan, kecemasan semakin menjadi.
Bai Yulou mondar-mandir di luar pintu keluar sambil membusungkan dada, sesekali menengadah melihat fajar.
Waktu pembukaan pintu adalah siang hari sebelum kemarin, artinya hari ini tepat saat matahari di atas kepala adalah batas tiga hari. Matahari hampir mencapai zenit, tersisa sekitar setengah shichen lagi. Mengapa belum ada yang keluar?
Meski satu hari di dalam setara dengan dua hari di luar, Bai Yulou tidak percaya penghuni dalam bisa salah menghitung waktu.
Mereka yang keluar lebih dulu juga memantau pintu keluar dari dalam Lembah Surgawi.
Niu Daomei yang berdiri di mulut gua tebing tetap berjaga. Pengikut Gua Adamantium-Ungu ternyata belum muncul.
Dia telah memerintahkan Yan Li: Begitu pasukan Empat Lautan keluar, segera atur evakuasi Sekte Adamantium-Ungu untuk menghindari kejutan tak terduga.
Tentu perintah itu diberikan sebelum mendapatkan Benih Spiritual dari Jin. Setelah barang dari Jin tiba, sekalipun Adamantium-Ungu HANCUR, hasil akhir tak akan terpengaruh. Karena itu dia tak terlalu khawatir.
Namun dia tetap berharap Yan Li selamat. Kini mereka telah menjalin pertemuan, dan dia mulai memahami watak Yan Li. Jika kelak masuk Adamantium-Ungu, ini akan jadi mitra kerja sama yang baik!
Sekte sebesar Adamantium-Ungu pasti tak bisa menghindari pengelompokan faksi internal!
……
Di dalam dimensi pintu keluar, waktu kepunahan semakin dekat. Untuk memudahkan retret dan konsolidasi kekuatan, pasukan Yan, Wei, dan Qi telah menyusut formasi. Kekuatan tiga kerajaan kini terkumpul di pintu keluar dalam siaga penuh, waspada terhadap sekeliling.
Bisa dibilang tenang, orang-orang dari Empat Lautan sudah keluar, di dalam hanya tersisa sisa-sisa mata-mata Han, Song dan Jin. Ketiga kelompok ini jumlahnya tidak banyak, sekalipun bersekutu, tetap tidak bisa menyaingi kekuatan di sini! Sekarang Yan, Wei, dan Qi punya kemampuan untuk memblokir kekuatan apapun di sini!
Yan Baoru sudah merayap mendekat, menyadari formasi magis penguncian di pintu keluar yang seperti menghadapi musuh berat. Gigi peraknya gemeretak berulang kali. Semuanya hampir berakhir, dia tidak berani menerobos, hanya menunggu kesempatan!
Sekelompok siluet manusia melesat dari kejauhan. Pasukan Han dan Song yang bersembunyi sudah tidak tahan, akhirnya menampakkan diri.
Sungguh sudah sampai akhir waktu, tidak muncul pun sudah tidak bisa dihindari.
Begitu tiba, tidak terelakkan terjadi kebuntuan dengan pasukan Yan, Wei, dan Qi!
Personil Paviliun Piao Miao di pepohonan sekitar diam mematung menyaksikan keriuhan.
Kepala suku Lembah Baichuan dari Han, Shi Ru, memberi hormat dengan tangan bersedekap, bersuara berat: "Para hadirin, semuanya hampir berakhir, untuk apa memaksakan saling bunuh lagi!"
Qian Fucheng tersenyum sinis: "Tentu tidak perlu saling bunuh. Kami juga tidak ingin mencari masalah. Asal tidak ada yang macam-macam, kami pun tidak akan macam-macam."
Ini omong kosong. Mereka menguasai pintu keluar, siapapun yang ingin lewat pasti harus berurusan dengan mereka.
Cheng Mantang dari Song berseru: "Adu mulut sekarang tidak ada gunanya! Harap beri kami jalan!"
Qian Fucheng: "Mudah saja! Asal tinggalkan uang jalan, kami akan melepas kalian lewat!"
Uang lintasan yang dimaksud tentu merujuk pada Benih Spiritual di tangan mereka. Orang-orang Han dan Song tidak mungkin menyanggupi syarat ini. Jika benar-benar melakukan tindakan berlutut memohon hidup, setelah keluar maka seumur hidupku akan hancur, jangan harap bisa mengangkat kepala lagi di dalam sekte.
Golok Tak Tajam dari Han berteriak kasar: "Jangan keterlaluan!"
Cao Bingdao berkata: "Saat kami membantu kalian melawan Jin sebelumnya, mengapa tidak bilang begitu?"
Kedua belah pihak saling bersitegang. Satu pihak bertahan mati-matian, sementara pihak lain sadar posisi mereka lemah, tidak berani gegabah bertindak kecuali terpaksa.
Sebenarnya di saat-saat genting, semua pihak tidak ingin ada korban berat lagi.
Akhirnya kedua belah pihak berkompromi.
Meski Han dan Song lemah, mustahil bagi mereka berlutut memohon hidup. Hanya bisa dikatakan Benih Spiritual dari pihak Jin boleh diambil, dengan imbalan janji membantu melawan Jin jika muncul, sebagai balasan bantuan sebelumnya.
Yan, Wei, dan Qi dengan sikap dominan menerima tawaran itu, berjanji akan melepas mereka asal bisa mendapatkan Benih Spiritual dari tangan Jin.
Pihak ini khawatir Han, Song, dan Jin bersekongkol merebut peringkat. Tiga pihak itu diperkirakan punya sepuluh porsi, melebihi tujuh porsi di sini. Selama bisa mencegah aliansi Han-Song-Jin, atau setidaknya menghalangi salah satunya, harapan mereka meraih juara pertama masih ada.
Karena itu kedua belah pihak membeku di tempat menunggu, menanti kemunculan orang-orang Jin.
Yan Li tak bisa menahan diri terus-menerus menggaruk lehernya sendiri, melirik ke sekeliling dengan ekspresi yang tampak semakin tidak sabar. Dalam hatinya, dia tahu Kerajaan Jin sudah tidak mungkin muncul lagi. Menunggu hanyalah sia-sia, namun dia tetap harus berpura-pura menemani.
Niu Daomei menyuruhnya segera keluar. Dia memang ingin cepat pergi, tapi pergi sendiri saat ini jelas tidak pantas.
Setelah menunggu hingga saat-saat terakhir, tetap tidak ada tanda-tanda orang Jin muncul. Semua orang mulai menunjukkan ekspresi heran.
Yan Li tersenyum getir dalam hati.
Orang dari Piao Miao Ge berseru, menunjuk jam pasir yang baru saja dibalikkan, dan memperingatkan dengan tegas: "Sisa pasir terakhir! Tinggal sekejap lagi!"
Kepala Sekte Xuanbing, Liu Xinggao, melambaikan tangannya dan mengirim beberapa murid untuk menyelidiki area sekitar.
Beberapa murid yang kembali dari pengintaian cepat melaporkan: "Tidak ditemukan jejak pasukan Jin di sekitar. Justru kami melihat Yan Baoru."
Saat ini tak ada yang mau membuang waktu untuk Yan Baoru. Waktu hampir habis. Yan Baoru tidak kabur, pihak kami juga tidak menyerangnya.
Semua orang bertanya-tanya: "Dimana pasukan Jin dan orang-orang mereka? Bagaimana bisa bersembunyi di dekat sini? Tidak mungkin tidak di sekitar. Sudah jam segini, apakah mereka tidak ingin keluar?"
Yan Li dengan berani berteriak: "Jangan-jangan orang Jin sudah kalian habisi? Barang-barang mereka sudah kalian telan?"
Orang-orang Yan, Wei, dan Qi langsung menjadi waspada.
"Orang kaya Song Ju Yan langsung memaki-maki habis-habisan, 'Yan Li anjing tua, buka mata anjingmu lihat! Kami masih dengan pasukan yang sama. Jika benar harus berhadapan langsung dengan Jin, mana mungkin pihak kami tidak mengalami kerugian?'"
Yan Li menyemburkan balasan, "Ini siapa yang bisa pastikan?"
"Jika kami menelan barang-barang Jin, semoga terkena kutukan langit..." Orang-orang Han dan Song yang panik bahkan mulai mengucapkan sumpah serapah beracun satu per satu, bahkan bersumpah atas nama sektanya sendiri untuk membuktikan bahwa hal itu sama sekali tidak terjadi.
Menggunakan reputasi sekte sebagai taruhan dalam sumpah beracun, orang-orang Yan, Wei, dan Qi saling pandang bingung. Kalah dalam jumlah tapi tidak dalam formasi, sumpah seperti ini jelas menunjukkan bahwa Han dan Song tidak terlibat.
Tertunda begini, pasir di kendi jam pasir terakhir telah habis mengalir. Personel Piao Miao Ge melompat turun dari pepohonan dan berjalan menuju kabut tebal.
Begitu adegan ini muncul, seketika tak ada yang berani menunda lagi. Kepergian orang Piao Miao Ge berarti segalanya berakhir. Mereka akan memblokir area luar dan tak akan bermain manis dengan yang terlambat keluar.
Orang-orang Yan, Wei, dan Qi berbondong-bondong berbalik arah, bergegas menyembur keluar terlebih dahulu.
Orang Han dan Song juga tak peduli lagi, saling dorong untuk lari keluar, berusaha mendahului orang Piao Miao Ge.
Yan Baoru melompat keluar dengan gesit, ikut berebut keluar.
Hanya karena negara Jin yang tiba-tiba muncul, waktu terbuang percuma. Pertempuran terakhir yang seharusnya tak terhindarkan justru gagal terjadi.
Gerombolan orang berhasil keluar satu persatu, kembali menyaksikan cahaya dunia lain, lalu memandang ke belakang.
Hanya terlihat orang-orang Piao Miao Ge yang akhirnya muncul, namun masih belum terlihat orang-orang Jin muncul.
Melihat personel Piao Miao Ge dalam ruang dimensi muncul, sejumlah besar anggota Piao Miao Ge segera terbang turun dari kedua tebing, memblokir pintu keluar secara resmi. Ini menandakan berakhirnya ekspedisi Ruang Dimensi Tiandu kali ini. Siapa pun yang keluar setelah ini akan dianggap bunuh diri!
Semua orang saling pandang bingung. Meski sudah menduga hasilnya, tetap ada kejutan - Jin yang selalu meraih juara pertama, ternyata tak satu pun anggotanya muncul di periode kali ini?
Di luar Lembah Surgawi ramai oleh kerumunan orang. Saat detik terakhir tiba-tiba muncul sekelompok besar orang, berbagai sekte membuka mata lebar-lebar untuk melihat berapa banyak anggota sekte mereka yang muncul.
Bola mata Pemimpin Klan Qi Yun, Tai Shu Feihua, hampir terpelanting. Hingga personel Piao Miao Ge muncul dan memblokir pintu keluar, tak satu pun murid sektenya terlihat. Tangannya yang sedang mengelus janggut gemetar, memutus beberapa helai janggutnya dengan paksa. Matanya memerah, dada naik turun dengan cepat, napasnya tersengal-sengal.
Kebanyakan orang sementara hanya memperhatikan anggota sekte mereka sendiri, belum menyadari keanehan ini tentang Klan Qi Yun.
Yan Li yang baru keluar melirik ke sekeliling. Melihat Niu Daomei yang sedang mengamati dari tebing dengan senyum, dia menghela napas lega. Ternyata bajingan ini berhasil lolos dari serangan gencar Talisman Pedang Surgawi! Untuk pihak Gua Adamantium-Ungu, akhirnya dia bisa memberikan laporan memuaskan kepada pemimpin sekte. Bisa dibilang telah mencapai prestasi gemilang!
Dong Jinhuan, An Miao'er, Lin Feiyan dengan hati-hati memeriksa sekeliling, namun yang ditakuti pun terjadi - mereka melihat Niu Daomei yang tersenyum.
Sebenarnya Niu Daomei tidak melihat mereka, lebih tepatnya tidak menganggap mereka berarti, tak mengawasi mereka.
Tapi sikapnya yang berdiri dengan pedang tertancap di mulut gua tebing dengan aura ketenangan, aura perkasa yang sama seperti pernah mereka saksikan di Perkebunan Maolu, membuat ketiga wanita ini gemetar ketakutan, dua paha lunglai.
Ketiganya langsung menuju ke tiga pria, mendekati lelaki yang telah merekajadikan sandaran, berharap mendapat perlindungan.
Mereka sangat paham: Jika ketiga pria ini tak bisa diandalkan, bila Niu Daomei berhasil keluar hidup-hidup dari sini, dengan kekuasaan mutlaknya di Nan Zhou, mereka pasti akan dibunuh dengan kejam oleh sekte mereka begitu keluar dari Lembah Surgawi - tak ada cara lain untuk memberi ganti rugi pada Niu Daomei!
Diingatkan oleh Dong Jinhuan, Zhao Dengxuan menoleh dan terkejut melihat Niu Daomei: "Dia benar-benar masih hidup? Bahkan Talisman Pedang Surgawi tak mampu membunuhnya!"
Ia menepuk punggung Dong Jinhuan sambil berbisik sesuatu. Dong Jinhuan mengangguk patuh, mengikuti setiap langkahnya seperti bayangan, tak berani menjauh sedikit pun - seluruh dirinya diliputi ketakutan mencekam, sama sekali tak merasakan kelegaan telah lolos dari ruang dimensi itu!
