Hampir semua orang telah pergi. Dong Jin Huan memeluk Zhao Dengxuan sambil terisak, tak menyangka pria ini berani bersujud untuknya di depan umum. Hatinya tersentuh luar biasa.
Zhao Dengxuan terus membujuknya, "Tenang, tenang. Semua akan baik-baik saja."
An Miao'er dan Lin Feiyan sangat sedih, sekaligus iri pada Dong Jinhuan. Kedua pria yang menaungi mereka sama sekali tidak memiliki keberanian sebesar Zhao Dengxuan. Atau mungkin mereka tidak yakin bagaimana sikap akhir kedua pria itu, yang ternyata meninggalkan mereka begitu saja.
Karena Istana Xiaoyao telah membiarkan Zhao Dengxuan membersihkan kekacauannya sendiri, masalah jadi lebih mudah. Dong Jinhuan takut pulang sendirian ke Sekte Liuxian, Zhao Dengxuan sendiri yang mengantarnya.
Dengan ditemani anggota Istana Xiaoyao, hati Dong Jinhuan menjadi lebih tenang.
Apa yang bisa dilakukan An Miao'er dan Lin Feiyan? Kecuali bisa bersembunyi selamanya, mustahil tidak kembali. Tidak masuk akal kalau keluar dari ruang dimensi tapi tidak pulang ke Sekte Liuxian.
Berbagai sekte di dunia ini meskipun memiliki perbedaan, ada satu kesamaan: Tidak akan bermain manis terhadap pengkhianat!
Inilah fondasi yang dipertahankan semua sekte. Begitu terkenal sebagai pengkhianat sekte, langkahmu akan terhambat di mana-mana - kecuali kau punya kekuatan cukup untuk mandiri.
Jika benar-benar mengikuti saran dua murid Gunung Pedang Gaib untuk bersembunyi dan tidak melapor ke sekte, begitu dicap sebagai pengkhianat, jangan harap kedua pria itu - mungkinkah sekte seperti Gunung Pedang Gaib membiarkan muridnya mesra dengan pengkhianat sekte?
Dengan Zhao Dengxuan yang ikut ke Perkebunan Maolu, plus mengandalkan reputasi Gunung Pedang Gaib, mungkin mereka bisa lolos dari bahaya.
Jika tidak, sangat mungkin mereka harus menghadapi pengejaran dari sekte mereka sendiri - tidak hanya sekte mereka, dengan kekuatan Niu Daomei, begitu dia berniat memburu mereka, mereka akan berada dalam masalah besar.
Jika hanya sekte mereka sendiri mungkin masih bisa diatasi, tapi dengan pengaruh sekte mereka, akan sulit mencari mereka ke seluruh penjuru dunia.
Tapi Niu Daomei berbeda. Dia adalah tokoh berpengaruh besar di Tujuh Kerajaan. Selama Niu Daomei bersedia membagi keuntungan, berbagai sekte dan kediaman bangsawan di seluruh dunia mungkin akan membantu mengawasi mereka. Mereka bukan pria. Di dunia ini, dua wanita lajang yang tinggal lama di mana pun di wilayah biasa pasti akan menarik perhatian.
Mereka tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankan diri, kehilangan latar belakang kekuatan yang mengintimidasi, dan tidak memiliki nilai eksistensi. Bahkan praktisi independen yang kacau pun berani mengincar mereka demi hadiah besar Niu Daomei.
Mungkin bersembunyi ke luar negeri bisa menjadi cara. Orang-orang yang bermasalah tidak berani tinggal di daratan, sering kabur ke luar negeri. Tapi mereka juga melihat hubungan Niu Daomei dengan para pemimpin Empat Lautan. Mungkin bahkan luar negeri tidak akan menerima mereka.
Tentu, mungkin bisa menyembunyikan identitas di hutan belantara. Tapi selama masih ada harapan, dua wanita muda sulit mengambil tekad ini.
Mengasingkan diri di pelosok kebanyakan dilakukan pria. Berapa banyak wanita yang bisa meninggalkan kemeriahan duniawi?
Melihat keyakinan Zhao Dengxuan, kedua wanita ini juga merasa bahwa dengan kekuatan raksasa Tiga Sekte Besar Yan, Niu Daomei pasti akan merasa waspada. Mereka lalu ikut pergi bersama, kembali ke Perkebunan Maolu untuk menghadapi...
Tiga ekor burung pengintai besar terbang sejajar, dalam perjalanan, Fei Changliu dan kawan-kawan gagal mendapat informasi yang diinginkan.
Tiga Pemimpin Sekte terus berusaha menyelidik urusan di dalam ruang dimensi, namun Yun Huan tidak berminat memberi tahu mereka. Beberapa tindakan Niu Daomei juga tidak pantas untuk diumbar.
"Aduh, murid-murid dari tiga sekte kita yang dikirim untuk melayani Tao Ye, mungkin sudah tewas ya?" tanya Fei Changliu yang menunggangi burung yang sama dengan Yun Huan.
Dengan ketidakhadiran Niu Daomei dan kekhawatiran akan ketidakpulangannya, tiga sekte ini - demi mempersiapkan jalan mundur - telah melakukan hal-hal yang agak merugikan Niu Daomei. Penyebutan tentang murid-murid tiga sekte ini dimaksudkan untuk mencari alasan: tiga sekte juga telah berkorban untuk Tao Ye, berharap Yun Huan mau membantu memberi penjelasan.
Masalah ini justru menjadi bumerang saat disebutkan. Ekspresi Yun Huan tiba-tiba berubah aneh, matanya melirik ke kiri-kanan burung yang terbang paralel, terkekeh pendek, "Murid-murid tiga sekte kalian benar-benar hasil didikan yang luar biasa! Makan dari dalam tapi menggelapkan ke luar, permainan liciknya tersusun satu set demi satu set."
Wajah tiga Pemimpin Sekte membeku. Xia Hua buru-buru bertanya: "Saudara Yun, mengapa Bapak berkata demikian?"
Yun Huan balik bertanya: "Tidakkah kalian melihat dengan siapa ketiga murid teladan kalian itu bersama?"
Ketiganya saling pandang bingung. Mereka memang tidak melihat Dong Jinhuan dan yang lain, karena ketiga wanita itu - merasa bersalah seperti pencuri - sengaja menghindar. Hal ini membuat mereka mengira ketiga murid tersebut sudah gugur.
Zheng Jiuxiao: "Saudara Yun, jika ada sesuatu tolong bicara langsung."
"Yun Huan memperkirakan tiga wanita itu akan sial," ujarnya dengan senyum sinis. "Tak lama setelah masuk ke ruang dimensi, ketiga murid kalian sudah mengkhianati Niu Daomei..." Dia menceritakan secara selektif peristiwa ketika Niu Daomei berbalik melawan Chu Fengping dan diusir, dengan penekanan pada pengkhianatan ketiga wanita tersebut. "Apakah kalian benar-benar tidak melihat atau pura-pura buta? Bajingan-bajingan itu bahkan bergaul mesra dengan anggota Tiga Sekte Besar saat keluar!"
"Murid durhaka!" Xia Hua mencela dengan geram.
Tiga Pemimpin Sekte bahkan tidak pernah bermimpi bahwa hal seperti ini akan terjadi. Meski memahami alasan di balik pilihan ketiga wanita itu untuk menyelamatkan diri, kini Niu Daomei muncul hidup-hidup. Bagaimana mereka harus mempertanggungjawabkan ini padanya?
Wajah ketiga pemimpin seketika diselimuti bayangan hitam...
Ekspresi serupa juga terpancar dari Penguasa Empat Lautan yang sedang dalam perjalanan pulang ke luar negeri. Dalam perjalanan, dia telah mendapat penjelasan lengkap tentang kejadian di dalam ruang dimensi.
Baru sekarang Raja Siluman Laut Barat menyadari betapa panasnya 300 juta koin emas di tangannya. Pipinya berkedut tak terkendali menahan gelisah.
Bukan hanya merampas satu pihak, tapi beberapa sekaligus. Seandainya hanya ini masalahnya, tujuh kerajaan mungkin hanya akan menuntut ganti rugi. Tapi kini mereka juga memegang dana raksasa.
Selain memicu keinginan orang lain, mereka juga memberikan alasan yang sempurna. Dia sudah bisa membayangkan akan ada banyak pengejar yang datang.
"Mengapa tidak kau beri tahu lebih awal?" Raja Siluman Laut Barat mengaum pada Fu Hua dengan frustrasi.
"Fu Hua tertawa getir, "Baginda, bagaimana saya harus menjelaskan? Bisakah ini dipahami dalam sekejap? Di bawah sorotan ribuan mata, apakah kami harus menolak uang ini? Jika ditolak, kami tidak akan terlibat lagi. Ini tiga ratus juta koin emas!"
Raja Siluman Laut Barat menggigit giginya, "Saat berangkat sudah Kuberi petunjuk, Piao Miao Ge pasti punya maksud tersembunyi. Bertahanlah sebisa mungkin. Tapi kau malah..."
Fu Hua: "Aku juga tidak ada cara. Jika kami tidak melawan, pasukan Tujuh Kerajaan akan membantai kami untuk memberi penjelasan pada Piao Miao Ge. Haruskah kami menunggu kematian?"
"Niu Daomei si licik itu jelas bermaksud jahat! Bangsat! Kenapa kalian malah mengangkat saudara dengan bajingan seperti itu?! Sekarang seluruh dunia tahu kalian bersaudara dengannya!" Raja Siluman Laut Barat memaki-maki habis-habisan.
"......" Fu Hua pun kehilangan kata. Dalam retrospeksi, ritual pengangkatan saudara itu memang terasa tidak masuk akal.
"Ada yang mendekat dari belakang!" Santo Besar Laut Timur tiba-tiba berteriak.
Semua menoleh ke belakang. Di kejauhan, tampak bayang-bayang gerombolan manusia samar-samar.
Tidak sulit menebak identitas para pendatang. Mereka segera memacu burung terbang hingga kecepatan maksimum.
Melepas harta yang sudah di tangan bukanlah hal mudah. Yang lebih mengkhawatirkan, jika tertangkap, konsekuensinya pasti lebih dari sekadar mengembalikan uang.
……
Di Perkebunan Maolu, tiga ekor burung terbang melesat mendekat. Berputar-putar di ketinggian rendah, Yun Huan terjun dari langit dan mendarat di dalam kompleks.
Fei Changliu dan kawan-kawan, masih canggung karena urusan tiga murid mereka, tidak ikut turun. Mereka mengendalikan burung terbang ke lokasi pertemuan lain untuk berdiskusi mencari solusi.
Melihat Yun Huan, Guan Fangyi dan yang lain melompat mendekat. Shang Shuqing berlari keluar dari Paviliun Dalam sambil mengangkat roknya.
Hanya melihat Yun Huan tanpa Niu Daomei, mata Guan Fangyi memerah. Tak peduli protokol pria-wanita, ia menarik lengan Yun Huan bertanya: "Di mana Tao Ye?"
Yuan Gang berdiri dengan wajah tegang, kedua kepal tangan terkepal erat.
Shang Shuqing yang baru tiba menggigit bibirnya dengan gigi perak, kilatan air mata sudah mulai muncul di matanya.
Yun Huan berkata: "Jangan khawatir. Dia ada urusan, belum bisa pulang untuk sementara. Harus mengungsi di tempat lain dulu."
Mendengar ini, air mata Shang Shuqing berubah menjadi tawa.
Yuan Gang menatap langit, menghela napas panjang.
Guan Fangyi berseru gembira: "Tao Ye berhasil pulang dengan selamat?"
Mengenai "pulang selamat" itu, Yun Huan menghela nafas: "Sangat mengerikan. Hanya dia yang bisa melakukannya. Orang lain pasti sudah tewas. Tapi tenang, semuanya sudah aman sekarang."
Shang Shuqing yang sudah mengusap air matanya bertanya: "Kalau sudah aman, kenapa Tao Ye tidak langsung pulang? Kenapa harus mengungsi?"
Tak ada yang memahami gejolak hatinya saat ini. Keinginannya untuk bertemu Niu Daomei membara tak tertahankan.
Yun Huan menghela nafas: "Putri Kabupaten, situasinya rumit. Saat belum masuk Ruang Dimensi, masih berkumpul di Lembah Surgawi, dia sudah membuat masalah..." Ia menceritakan insiden dimana Niu Daomei terpaksa menggunakan Talisman Pedang Surgawi membunuh kepala suku tiga sekte Zhao setelah dipaksa Sha Rulai.
Semua orang gemetar ketakutan, Piao Miao Ge itu tempat apa, berani melawan di Piao Miao Ge, sungguh gila!
Guan Fangyi dan Yuan Gang saling pandang, akhirnya paham mengapa Niu Daomei mempersiapkan urusan pemakaman, akhirnya mengerti mengapa Yu Cang bertele-tele. Jika kabar ini bocor, Nan Zhou akan mengalami pergolakan besar. Ini bukan yang diharapkan Paviliun Bulan Sabit!
Nanti, Guan Fangyi mencoba bertanya, "Tao Ye baik-baik saja, artinya Tao Ye meraih juara pertama periode ini?"
Yun Huan tersenyum getir, mengangguk halus, "Benar! Dalam ekspedisi ke Ruang Dimensi Tiandu kali ini, Tao Ye sendiri mengalahkan para jagoan dan merebut posisi pertama!"
Meski sudah ada persiapan mental mendengar petunjuk sebelumnya, namun setelah konfirmasi hasil, semua orang masih tergetar hebat. Juara pertama?
Shang Shuqing menggigit bibir diam, dalam hatinya ternyata ada sedikit rasa bangga. Dia selalu tahu, tak ada hal yang bisa menghentikan Tao Ye!
Yuan Gang legas berkata, "Tao Ye memang pantas menjadi Tao Ye yang menguasai dunia gelap seperti yang kukenal!"
Orang-orang tak merenungkan makna tersirat ucapannya. Guan Fangyi dengan pandangan berkilatan bertanya, "Bagaimana sebenarnya kondisi di dalam ruang dimensi itu?"
"Ini..." Yun Huan melihat sekeliling, agak seribet, "Masalahnya tidak bisa dijelaskan dalam beberapa kata. Beberapa hal yang terkait sungguh sulit diungkapkan. Aku juga tak tahu apakah boleh memberi tahu kalian. Jangan tanya aku, tanyalah langsung padanya. Dia bilang akan segera menghubungi kalian."
Baru saja bicara, tiba-tiba Gongsun Bu melesat mendekat sambil memegang surat rahasia, berseru girang: "Surat! Surat dari Daoye, untuk Kakak Yuan."
"Kakak Yuan apaan sih?" Guan Fangyi langsung merampasnya. Awalnya biasa saja, tapi begitu melihat tulisan aneh yang tak dimengertinya, wajahnya langsung muram. Surat itu pun dilemparnya ke Yuan Gang dengan geram.
Yuan Gang meliriknya sinis, lalu mulai membaca surat itu dengan hati-hati.
Guan Fangyi bertanya pada Gongsun Bu, "Daoye baru saja keluar dari ruang dimensi. Kok bisa kamu cepat sekali menerima suratnya?"
Gongsun Bu: "Aku juga tak tahu. Daoye menemukan pos rahasia Gunung Wuliang di wilayah Zhao sendiri, lalu menyuruh orang sana mengirimkan surat ini secara darurat."
Guan Fangyi terlihat berpikir. Rupanya Niu Daomei langsung menuju pos Gunung Wuliang terdekat setelah meninggalkan ruang dimensi. Ia menoleh bertanya: "Monyet Muka Merah, isi suratnya apa?"
Yuan Gang yang selesai membaca perlahan menengadah ke arah Shang Shuqing. "Putri Kabupaten, tempat ini tidak aman. Kami harus mengantarmu pulang ke ibu kota prefektur. Sekalian tolong sampaikan pada Wangye: Daoye sudah mendapat kabar melalui murid Gunung Wuliang tentang perundingan Zhao dengan istana dan Wangye. Pesan Daoye: Abaikan istana, jangan khawatirkan Tiga Sekte Besar. Pasukan besar harus segera menyerang Zhao! Apapun cara perang Yang Mulia, yang penting pertempuran harus dimulai! Dengan perang ini, umumkan pada Nan Zhou dan seluruh dunia: Daoye telah kembali!"
