Shang Chaozong yang rambutnya nyaris terbakar amarah langsung menarik golok penghancur kuda yang tergantung di punggung kudanya, sepertinya sulit mengendalikan emosi.
Para jenderal yang meluap amarahnya pun serentak mengangkat senjata, tinggal menunggu komando Shang Chaozong untuk menyerbu!
Melihat kondisi ini, Tao Yanfeng yang memegang baju Shang Shuqing melakukan gerakan akan menyobek hingga habis sebagai ancaman!
Shang Shuqing yang tak berdaya itu menutup kedua matanya.
Melihat konsekuensi tak terbayangkan yang hampir terjadi akibat impulsif, Guan Fangyi merasa dadanya sesak. Shang Shuqing yang sudah lama tinggal di Perkebunan Maolu memiliki hubungan baik dengannya, dia tidak ingin terjadi sesuatu pada Shuqing.
Niu Daomei tiba-tiba berseru, "Berhenti!" Tangannya meraih pergelangan Shang Chaozong, menekan golok yang hendak diayunkan Chaozong.
Mendengar suara Niu Daomei, Shang Shuqing membuka matanya kembali, memandangnya dengan sorot mata berkaca-kaca.
Niu Daomei berteriak ke arah pasukan musuh, "Aku benci kekerasan. Masalah apa pun bisa didiskusikan, tak perlu mengangkat senjata!"
Beberapa pihak di seberang geram mendengarnya. Siapa yang memulai kekerasan ini? Sudah berapa nyawa melayang oleh senjata? Berani-beraninya kau bicara begitu!
Namun di balik kemarahan, semua bukan anak tiga tahun. Kerajaan Zhao juga tak ingin memutus harapan. Ini jalan terakhir. Selama Niu Daomei bisa menyelesaikan masalah, bahkan kejadian sebelumnya bisa tidak dituntut.
Pemimpin Perkebunan Luoxia, Zuo Chengfeng, membentak, "Niu Daomei, tak perlu diskusi! Kalian mundur, kami bebaskan sandera. Sesederhana itu!"
Niu Daomei menjawab, "Aku setuju untuk mundur!"
Kalimat ini membuat anggota Tiga Sekte Besar dan Yu Cang tersentak. Sorot mata beberapa bahkan memancarkan niat membunuh.
Mundur? Meng Shanming dan yang lain menoleh ke Niu Daomei. Shang Chaozong bergumam ragu, "Tao Ye..."
Niu Daomei mengangkat telapak tangan, memotong ucapan selanjutnya.
Orang-orang dari Zhao bersemangat, banyak yang tahu pengaruh Niu Daomei terhadap pasukan Yan. Jika Niu Daomei bisa menyanggupi, misi ini ada sorotan!
Zuo Chengfeng berseru: "Bagus! Orang langsung! Syarat tetap, saat Pasukan Yan mundur ke wilayah Yan, sandera akan dikembalikan utuh tanpa kerusakan sama sekali!"
Pemimpin Sekte Juxian Mi Man juga berseru: "Selama Pasukan Yan mundur, kami bisa beri jaminan tambahan: semua utang piutang antara Niu Daomei dengan Zhao akan dihapuskan! Zhao takkan menuntut lagi, sama sekali tidak akan mengingkari! Yang hadir di sini jadi saksi bersama!"
Tanpa berdiskusi dengan siapa pun, dia langsung mewakili seluruh Zhao. Zuo Chengfeng dan Jiang Wanlou tertegun.
Tapi kemudian sadar: menyandera untuk memaksa mundur pasukan memang tindakan darurat dengan ketenangan pikiran, kurang bisa diandalkan. Kini Niu Daomei akhirnya berhenti, ini sedang menaikkan tuntutan untuk memperkuat tekadnya.
"Benar, Perkebunan Luoxia juga bisa menjamin!" Zuo Chengfeng merespons keras.
"Sekte Guiyuan juga sama sekali tidak akan mengingkari! Jika melanggar sumpah ini, Ya Tuhan menghukum bumi!" Jiang Wanlou juga memberikan jaminan.
Jaminan bersama dari tiga Pemimpin Sekte Besar Zhao di bawah sorotan ribuan mata masih punya pengaruh kredibilitas skala besar.
Long Xiu dan yang lain melihat ke seberang, lalu ke Niu Daomei, diam mematung seperti tak berkepentingan.
Niu Daomei: "Kenapa buru-buru? Ini tak perlu terburu-buru. Sudah kukatakan, semua hal bisa didiskusikan."
Di seberang, sikapnya sangat hangat, ketiga pemimpin sekte besar kreek-kreek memberikan segudang jaminan. Siapa sangka Niu Daomei tiba-tiba mengucapkan kata-kata yang santai, seketika membuat pihak seberang tersedak malu. Merasa dipermainkan, Zuo Chengfeng membentak marah: "Apa maksudmu ini?"
Niu Daomei: "Maksudku tebak sendiri! Untuk urusan sebesar ini, bukankah kalian merasa aneh jika hanya hamba sendiri yang menyanggupi? Ini bukan keputusan yang bisa hamba ambil sendirian. Hamba harus berdiskusi dengan yang lain. Begini, beri hamba satu hari waktu untuk bermusyawarah. Besok jam yang sama akan kami berikan jawaban, bagaimana?"
Ketiga pemimpin sekte besar Zhao agak ragu-ragu, namun ucapan pihak lawan mengandung logika. Bagaimanapun, tiga sekte besar Yan bukanlah hiasan belaka. Bukan hanya bukan hiasan, malah merupakan rintangan besar. Jika dikatakan Niu Daomei bisa mengontrol tiga sekte besar Yan, itu jelas di luar nalar.
Setelah berbisik-bisik, ketiga pemimpin sekte besar Zhao memutuskan pilihan. Zuo Chengfeng berkata: "Baik! Kami berikan kau satu hari. Besok jam yang sama kita lihat kartu asnya!"
Niu Daomei: "Satu kata pasti! Tapi hamba harap Putri Kabupaten dan Pangeran Muda tidak mengalami gangguan apapun."
Zuo Chengfeng: "Bisa diatur! Tapi Niu Daomei, kuperingatkan: jangan main-main! Selama waktu ini, pasukan Yan jangan gegabah bertindak. Jika tidak, prajurit kami mungkin melakukan hal tak sopan pada sang Putri."
Dengan wajah datar, Niu Daomei mengangkat tangan menunjuk Tao Yanfeng: "Kau ini siapa?"
Tao Yanfeng tertegun oleh pertanyaan itu, merasakan seolah orang ini ingin menagih utang darinya. Hatinya sedikit gelisah, namun berada di tengah kekuatan terkuat Zhao, tak ada yang perlu ditakuti. Dengan dada membusung ia berkata, "Yang Rendah Hati…"
"Sudahlah!" Niu Daomei memotong kasar, "Apa latar belakangmu tak penting, jangan kotori telingaku! Segera lepaskan cakarmu dari sana!"
Penghinaan publik ini membuat Tao Yanfeng mendidik, namun situasi tak memungkinkannya bertindak. Ia menoleh ke belakang, melihat Jiang Wanlou mengangguk halus, lalu jarinya yang mencengkeram pakaian di dada Shang Shuqing pun melepaskan genggaman.
"Para hadirin dengarkan! Besok di waktu yang sama, jika ada kabar baik yang diberitahukan…" Niu Daomei kembali menunjuk Tao Yanfeng, suaranya datar, "Cakar mana yang menyentuh Putri Kabupaten, potong cakar itu. Cakar anjingnya adalah syarat mutlak. Tanpa itu, percuma!"
Mendengar ini, wajah Tao Yanfeng langsung pucat. Tulang punggungnya merinding. Masalah ini menyangkut hidup-mati Tiga Sekte Besar Zhao, menyangkut usaha besar seluruh kerajaan. Jika benar terjadi, bukan hanya tangannya—nyawanya pun bisa melayang.
Menjalankan perintah tapi harus berhadapan dengan orang dan masalah seperti ini, hatinya terasa sangat pahit.
Para prajurit Yan saling pandang, merasa puas melihat keadilan ditegakkan.
Khususnya pasukan Nan Zhou, dalam hati mereka bersorak: Tao Ye memang tetap Tao Ye khas Nan Zhou! Baru saja dirugikan, langsung menuntut ganti rugi!
"Tidak disangka, bagi Niu Daomei ini bukan sekadar soal melampiaskan emosi. Dia khawatir selama ini ada yang berani iseng ke Shang Shuqing. Para pria sejati di militer yang sudah lama tidak 'makan', sampai-sampai babi betina pun bisa dilihat sebagai keindahan. Tak ingin ada rekayasa kotor yang membuat Shang Shuqing terdesak, maka dilancarkanlah aksi menggertak ini!"
Pihak Zhao tidak menyangka Niu Daomei akan mengajukan syarat seperti ini. Jiang Wanlou sebagai Pemimpin Sekte, guru, dan pengatur segera berseru, "Ini mustahil!"
"Jika nanti cakar anjingnya tidak kelihatan, itulah saat pasukan besar melancarkan serangan menyeluruh. Aku menepati perkataan! Soal mungkin atau tidak, itu urusan kalian. Aku tidak memaksa! Pergi." Niu Daomei melemparkan ancaman lalu menolehkan kendaraannya. Di bawah sorotan ribuan pasukan, dengan wajah datar dia memimpin rombongan untuk mundur terlebih dahulu.
Guan Fangyi yang pertama menolehkan kendaraannya untuk menyusul, diikuti berturut-turut oleh para pejabat penting di barisan depan.
Pasukan depan mundur lebih dulu, sedangkan pasukan belakang tetap berjaga-jaga sambil mundur perlahan.
Menyaksikan Pasukan Yan mundur, wajah-wajah orang Zhao memperlihatkan ekspresi berbeda-beda. Adegan-adegan tadi sepertinya masih membekas dalam pikiran.
Namun bagi mereka, dua sandera bisa memberikan efek seperti ini - membuat musuh menghentikan pertumpahan darah dan mau bernegosiasi - sudah melampaui perkiraan...
Kembali ke markas besar Pasukan Yan, rombongan memasuki kemah besar pasukan tengah yang luas, tenda terbesar di tempat persinggahan sementara ini.
Baru saja berdiri, Long Xiu langsung bertanya ke Niu Daomei: "Kau ingin mundur?"
Suasana di dalam tenda langsung berubah mencekam. Niu Daomei menjawab: "Mundur atau tidak bukan keputusanku. Semuanya tetap harus melihat maksud tiga Pemimpin Sekte."
Long Xiu berpura-pura santai: "Bukankah kamu bernegosiasi dengan baik bersama mereka?"
Niu Daomei: "Ini hanya mengulur waktu. Aku ingin bertanya apakah para hadirin punya cara baik? Tidak mungkin kita membiarkan mereka membunuh Putri Kabupaten dan Pangeran Muda di hadapan semua orang!"
"Aku tidak punya cara!" Long Xiu menoleh ke kiri-kanan, bertanya: "Bagaimana dengan kalian?"
Semua orang tetap senyap, ada yang menggelengkan kepala perlahan.
"Sepertinya tidak ada yang punya solusi." Long Xiu kembali bertanya pada Niu Daomei, "Kau punya ide?"
Niu Daomei menancapkan pedangnya ke depan perut, kedua tangan menggenggam gagang pedang, juga menggeleng.
Long Xiu melirik sebentar tangan yang menancapkan pedang itu, tak tahu dari mana kebiasaan aneknya, berucap pelan: "Mengingat tidak ada solusi, aku ingin tahu rencanamu?"
Niu Daomei memberi hormat: "Semua mengikuti keputusan Tiga Pemimpin Sekte, hamba siap melaksanakan perintah!"
Sikap ini membuat Long Xiu dan Yu Cang cukup puas. Namun Long Xiu tetap menghadap Shang Chaozong: "Wangye, Putri Kabupaten adalah adikmu, anak itu adalah putramu. Pada akhirnya sikapmulah yang menentukan. Aku ingin tahu pendapatmu!"
Semua mata tertuju pada Shang Chaozong, hanya Niu Daomei yang menundukkan kepala.
Rahang Shang Chaozong berkedut tegang: "Yang Mulia telah berkata, tidak akan mengorbankan darah kawan-kawan demi adik dan anak sendiri. Kemenangan sudah di depan mata, Yang Mulia tidak setuju untuk mundur!"
"Baik!" Long Xiu mengangguk puas, pandangannya menyapu semua orang, "Wangye adalah panglima pasukan, cara bertempur terserah Wangye yang memutuskan, kita semua harus melaksanakan! Saudara Meng, Saudara Gong, Saudara Yu Cang, bagaimana pendapat kalian?"
Meng Xuan mengangguk halus, "Benar!"
Gong Linche mengangguk perlahan.
Yu Cang berkata, "Pihak kami tentu akan bekerja sama."
"Mengingat tidak ada yang keberatan, maka kita sepakat seperti ini." Long Xiu mengulurkan tangan mengundang Yu Cang, "Saudara Yu Cang, jarang kita bertemu, silakan!"
Merasa terlalu dekat dengan kelompok ini membuat Yu Cang agak waspada, secara refleks ia melirik Niu Daomei. Melihat tak ada reaksi, ia pun menjawab, "Silakan!"
Long Xiu memberikan kode mata ke Meng Xuan dan Gong Linche, lalu mereka pergi bersama.
Tak jauh dari kemah besar, Long Xiu memberi isyarat tangan pada muridnya, "Sampaikan perintah: Awasi ketat semua divisi! Jika ada komandan yang bertindak gegabah, segera tangkap!"
"Siap!" Murid itu segera melaksanakan perintah.
Long Xiu menoleh pada Yu Cang sambil tersenyum, "Saudara Yu Cang, pasti Tuan juga tak ingin ada yang merusak rencana?"
Yu Cang tertawa ringan dengan sikap asal, setuju dalam hati tapi tak bisa berkomentar banyak.
Di dalam kemah besar pasukan tengah, setelah tak ada orang luar, Niu Daomei berjalan ke depan peta, menatapnya sambil merenung.
Setelah menunggu beberapa saat, Meng Shanming tak tahan lagi. Ia menggerakkan kursi roda mendekat, wajahnya cemas, "Tao Ye, adakah cara lain?"
Menyuruh orang lain mengambil risiko untuk menyelamatkan? Beberapa hal sulit diucapkan langsung oleh Shang Chaozong, harus disampaikan oleh pihak ketiga.
Niu Daomei balik bertanya: "Saat insiden terjadi, apakah informasi dari Lan Ruoting belum juga datang?"
Mendengar ini, Meng Shanming langsung tahu dia belum menyerah. Ucapan sebelumnya hanya untuk membungkus Long Xiu dkk. Segera menjawab: "Belum. Mungkin perlu waktu lebih untuk memahami detail. Seharusnya segera datang!"
Niu Daomei: "Waktu mendesak, jangan buang waktu. Segera beritahu saya begitu ada kabar."
Meng Shanming, "Baik!"
Niu Daomei menunjuk peta di depannya, "Alur medan di peta ini mirip topografi sekitar."
Meng Shanming: "Benar. Peta terbaru hasil pemetaan udara via burung pengangkut. Ada tanda penyebaran kasar pasukan musuh."
Niu Daomei: "Kalau saya pinjam, tidak ganggu operasi kalian?"
Meng Shanming: "Silakan ambil, Tao Ye. Masih ada cadangannya di sini."
