Sebelumnya, agak bingung dengan alasan Niu Daomei memberi tahu soal ini. Tapi setelah Tanah Suci tiba-tiba mengirim kepala suku, kecurigaannya tak terbendung.
Awalnya perintahnya untuk menyiapkan pasukan andal Paviliun Bulan Sabit ke Tanah Suci terasa tak masuk akal! Setelah tahu Niu Daomei juga masuk daftar ke Tanah Suci, barulah ia tersadar - ini persiapan pasukan cadangan untuk diri sendiri!
Untuk memastikan kecurigaannya, ia menunggu penjelasan lanjut dari Niu Daomei.
Alasannya sederhana, jika karena alasan lain, persiapan kekuatan pasukan andal yang Niu Daomei minta pasti ada misi khusus, dan akan dijelaskan sebelum memasuki Tanah Suci.
Namun mendekati batas waktu, Niu Daomei masih belum memberikan arahan apapun. Bagi Yu Cang, ini semakin meneguhkan kecurigaannya, sehingga ia segera bergegas datang.
Mendengar ini, Niu Daomei tercengang. Tanpa penjelasan lawan bicaranya, ia sama sekali tidak memikirkan hubungan sebab-akibat ini.
Setelah memahami situasi, ia pun menyadari bahwa hal ini sulit dijelaskan. Dengan tertawa getir ia berkata, "Lǎo gē, kau berlebihan. Bagaimana mungkin aku tahu rencana Tanah Suci sebelumnya? Kuserukan persiapan pasukan andal karena trauma akan pengalamanku di Ruang Dimensi Tiandu. Bayangkan, di Tiandu yang awalnya tak ada urusanku pun aku terlibat, apalagi dengan latihan di Tanah Suci ini. Ini bentuk kewaspadaan dan persiapan matang, paham?"
Meski bicara jujur, Yu Cang tetap tak percaya. Dengan raut wajah penuh ketidakpercayaan ia berkata, "Adik, hubungan kita selalu harmonis dalam kerja sama. Menanggapi semena-mena seperti ini sungguh tak pantas."
Niu Daomei tahu argumennya tak meyakinkan. Seandainya posisi terbalik, mungkin ia pun tak akan percaya. Dengan pasrah ia bertanya, "Lantas apa yang kau inginkan?"
Yu Cang menggenggam pergelangan tangannya tidak mau melepas, "Kau beri tahu saya yang sebenarnya, jujur saja, jangan asal-asalan! Apakah kau punya saluran informasi di wilayah Tanah Suci, sehingga sudah tahu sebelumnya namamu akan masuk daftar masuk Tanah Suci? Dengan kata lain, kau tahu tujuan sebenarnya dari pelatihan di Tanah Suci ini? Untuk apa sebenarnya? Berapa lama waktunya? Katakan agar saya bisa mempersiapkan diri dan segera memberikan arahan ke bawahan, jangan sampai terjadi konsekuensi yang tak terkendali!"
Niu Daomei menghela napas, "Kau terlalu banyak berpikir. Mana mungkin saya punya saluran informasi di Tanah Suci. Jangan sembarangan bicara! Memasang mata dan telinga di Tanah Suci, berani memata-matai situasi internal mereka, berani mengincar Tanah Suci—kabar ini jika tersebar bisa berakibat fatal!"
Yu Cang: "Saya tahu ini sensitif. Tapi tenang, apa yang kau katakan hanya akan tetap antara kita. Saya akan sangat berhati-hati dalam memberikan instruksi ke bawahan, tidak akan menyebut namamu. Paviliun Bulan Sabit juga tidak akan berani membocorkan informasi ini ke luar setelah terlibat."
Guan Fangyi terus melirik ke arah mereka dari kejauhan, heran dengan percakapan rahasia kedua pria yang berbisik-bisik di sudut ruangan.
Niu Daomei menyerah, menyadari mustahil menjelaskan situasi ini. Ia melepaskan genggaman Yu Cang sambil menghela napas, "Guru Yu Cang, sungguh saya tidak tahu apa-apa. Coba pikir—jika memang saya punya mata-mata di Tanah Suci, bukankah insiden Ruang Dimensi Tiandu sebelumnya sudah saya ketahui? Tidak mungkin saya sampai kaget seperti waktu itu, bukan?"
Yu Cang menggelengkan kepala: “Bukan urusan lain sama sekali. Daftar Ruang Dimensi Tiandu direkomendasikan oleh berbagai sekte. Kau didorong masuk pun tak ada cara. Sebelumnya tahu praktisi independen akan ikut pun buat apa? Tapi kali ini tetua berbagai sekte muncul dalam daftar berbeda - ini ditunjuk langsung oleh Tanah Suci. Mengalah saja, bahkan jika sebelumnya di Tanah Suci memang tak ada kabar sumber informasi, setelahnya sepenuhnya mungkin bergabung. Kemampuan adikku ini saya tahu sedikit - sakti mandraguna!”
“Tahu apa? Kau tahu apa! Masih mau mengalah?” Niu Daomei tertawa getir, menekan tangannya, “Baik, mari mundur. Sekali lagi mundur 10.000 langkah bagaimana? Hal seperti ini sekalipun saya tahu sesuatu, mana mungkin saya beri tahu? Mengatakannya berarti memberi senjata ke tanganmu. Jangan bilang tidak ada, sekalipun ada pun takkan kuberi tahu. Jadi saya benar-benar tak tahu, jangan tanya lagi.”
Yu Cang dengan ekspresi serius: “Artinya, kau sendiri mengaku memang tahu sedikit rahasia dalam.”
“……” Niu Daomei kehilangan kata, kemudian seperti kucing yang ekornya terinjak, hampir melompat gusar, menunjuk hidung Yu Cang: “Yu Cang, jelaskan perkataanmu! Saya mengaku? Mengaku apa? Rahasia apa! Ulangi, saya tak tahu apa-apa!”
Yu Cang menekan kedua tangan berulang kali: “Bagus, bagus. Kau tak tahu apa-apa, ya? Kau hanya bisa meramal, bukan?”
“……” Niu Daomei tak bisa berkata-kata, orang ini ternyata bahkan menggunakan istilah "Meramal" seperti itu. Tapi kalau dipikir-pikir, bukankah ini memang ramalan? Kalau tidak, untuk apa memaksakan diri melakukan arahan seperti itu. Ia menyadari hal ini benar-benar seperti lumpur kuning di selangkangan - meski bukan tai tetap dianggap tai. Justru penjelasan apapun tak dipercaya, agak gerah berkata: "Aku bilang Yu Cang, kamu gila ya? Sudah cukup gilamu? Kalau masih Omong kosong, jangan salahkan Laozi mengeluarkan perintah pengusiran untuk mengusirmu!"
Tidak gila! Yu Cang mengeluarkan sesuatu dari lengan bajunya, satu tangan menarik telapak tangannya keluar, dua lembar surat berharga besar dari Rumah Uang Dunia yang bisa ditukar dengan koin emas dan cek emas ditepuk-tepuk di telapak tangan Niu Daomei, bertanya: "Tahu reputasi kepercayaan adikmu kini termasyhur di dunia, tapi aku juga bukan tak berprinsip. Cukup sesuai maksudku kan?"
Apa maksudmu ini? Niu Daomei membalik dua lembar cek emas dan memeriksa, menemukan setiap nominalnya sepuluh juta, total dua puluh juta. Tanpa pikir panjang dia menyelipkan 20 juta koin emas ke tangannya sendiri, royalnya sampai bikin tak percaya. Terpaku menengadah, dia bertanya: "Yu Cang, apa maksudmu? Ingin membeli informasi dengan uang? Kuperingatkan, aku tak mau terlibat!" Usai bicara, langsung mengembalikan cek emas itu, memaksakan masuk ke tangan Yu Cang.
Bercanda dia, berani-beraninya Niu Daomei menerima uang ini? Jangankan tidak ada bukti, kalaupun ada, dipukuli babak belur pun takkan mengaku sudah menyusupkan mata-mata ke Tanah Suci.
Dua puluh juta saja sudah mustahil, apalagi dua ratus juta. Senjata semacam ini terlalu berbahaya untuk disentuh. Sekedar omong kosong pun bisa berakibat fatal.
"Ada nyawa cari uang, tak ada nyawa untuk menghabiskannya, atau ada yang memegang senjata rahasianya erat-erat, apakah sampai-sampai dia tergiur harta hingga kebingungan seperti ini?"
Tapi Yu Cang terlalu royal, tak mau menarik kembali, malah memaksa Niu Daomei menerimanya.
Kuitansi rumah uang? Guan Fangyi yang mengamati dari jauh mengira matanya salah lihat. Setelah memastikan itu benar kuitansi rumah uang, barulah dia paham apa yang sedang terjadi - Yu Cang sedang menyuap Tao Ye, tapi Tao Ye menolak. Apa maksud mereka saling dorong-dorong ini?
Langkah kakinya bergerak-gerak. Sangat ingin menghampiri dan berkata, "Tao Ye, kalau Bapak tidak mau, berikan padaku!"
Tapi akhirnya tidak jadi mendekat. Satu hal yang dia pahami: Tao Ye bukan tipe yang sungkan-sungkan. Penolakannya pasti ada alasan tersembunyi.
"Yu Cang, kalau masih berkutat begini, jangan salahkan aku berubah sikap!"
"Adik, kau terlalu parno. Uang ini untuk resep rahasia pembuatan arakmu. Aku bayar di depan!"
"Jangan bersikap begitu! Dulu kubilang bayar dulu, kau malah menunda-nunda, ngotot harus tunggu setahun. Sekarang belum genap setahun, tiba-tiba kau hantam 20 juta. Yang 10 juta jadi 20 juta, tidakkah kau merasa kedermawananmu sudah keterlaluan? Mau jebak aku? Pakai otak dong, aku bukan anak tiga tahun!"
"Ini uang dua tahun. Aku bayar dua tahun sekaligus."
Tangan Niu Daomei yang sedang merobek-robek kuitansi membeku. Dengan wajah tercengang dia bertanya, "Benarkah ini uang resep arak dua tahun?"
Dia juga mulai sedikit sadar, bahkan jika menerima uang orang ini, apa pun yang terjadi, dirinya tidak akan bicara apa-apa, tidak mengakui apa pun juga sudah selesai. Barusan melakukan kesalahan tenang, sungguh karena ketakutan oleh vonis keliru Yu Cang.
Yu Cang menghela nafas: "Ini benar, untuk apa aku bohong padamu? Aku janji tidak akan menanyakan masalah tadi. Anggap saja kata-kataku tak pernah terucap, tidak boleh?"
Niu Daomei mendorong tangan dia, merebut kembali dua cek emas yang kusut hampir robek. Sambil merapikan, wajahnya penuh curiga: "Kudengar pabrik minumanmu terus berkembang. Kedermawananmu menunjukkan keuntunganmu pasti besar!"
Yu Cang memberi hormat: "Semua berkat bantuanmu."
Niu Daomei: "Jangan bersikap begitu! Memberi hadiah tanpa alasan pasti ada maunya. Langsung saja katakan maksudmu!"
Yu Cang: "Bagaimana bisa tanpa alasan? Adik, aku hanya mau minta satu hal: Utusan Qin ke Tanah Suci sudah kuantar menunggu di luar Gua Adamantium-Ungu. Aku tahu kemampuanmu. Tolong jaga mereka di sana, bantu ketika diperlukan."
"Nanti akan kuperintahkan mereka untuk sepenuhnya patuh padamu di Tanah Suci. Tiga Sekte Besar dengan sembilan orang, seluruh pasukan akan tunduk pada arahanmu!"
“Tiga kaki yang saling berimbang, aturan ditetapkan Piao Miao Ge. Paviliun Bulan Sabit di Qin juga harus menghadapinya. Meski mendominasi di Qin, situasinya sama seperti Klan Qi Yun di Jin—membentuk dua sekte besar paralel bagai boneka. Karena itu, Qin kali ini mengirim sembilan orang ke Tanah Suci untuk pelatihan lapangan, sama seperti negara lain.”
Ia menengok sekeliling, lalu menurunkan suaranya, “Di depan orang bijak tak perlu bicara kode. Leluhur Qin telah bekerja keras ratusan tahun untuk membangun kembali kerajaan. Kita tak boleh gagal dalam misi ini! Tanah Suci tak bisa kita lawan—satu kata mereka bisa memusnahkan kerajaan! Kuberi tahu rahasia: serahkan semua personel untuk kau kendalikan. Gunakan sesuai cara mu, hidup-mati tak penting. Tapi jangan sampai menyeret Qin ke masalah!”
“Tentu, jika kau juga bisa membawa mereka pulang dengan selamat, tambahan sepuluh juta ini jadi bonus. Tahun depan tetap kuberi sepuluh juta. Aku yakin kau sudah siap siaga, dengan metode mu pasti bisa hindari bahaya. Tolong jaga mereka baik-baik. Setuju?”
Niu Daomei mengerutkan alis, “Tidak, tidak, tidak! Yu Cang, pada akhirnya kau masih curiga aku punya koneksi di dalam Tanah Suci!”
“Bukan!” Yu Cang menggelengkan tangan sambil tampak tulus, “Sama sekali tidak! Aku percaya kemampuanmu untuk menjaganya. Selama berhasil, hadiah besar pasti kuberi tanpa mundur!”
Kalau ucapanmu tulus, lebih baik aku percaya setan! Niu Daomei menyimpan kekesalan dalam hati. Benar-benar seperti memetik kecapi di depan sapi.
"Baik, kalau begitu cara bicaraku tidak ada gunanya, dia pun malas bertele-tele lagi. Menggoyang-goyangkan kuitansi rumah uang di tangannya, mendengus dengan nada mengejek: 'Benar-benar dihantu! Pergi ke Ruang Dimensi Tiandu kau memberiku uang, ke Tanah Suci kau lagi-lagi memberiku uang. Kali ini kalau tidak menerima sepertinya tidak boleh. Yu Cang, kalau begini terus, lain kali kita jalan-jalan ke Butterfly Dream Realm, apa kau akan memberiku uang lagi?'"
"Hehe, sudah berkutat di Ruang Dimensi Tiandu sekali, mau berkutat di Tanah Suci lagi. Kau menganggap nyawamu panjang ya sampai mau coba lagi?" Yu Cang membentangkan kedua tangannya, berseloroh: "Boleh saja, selama kau tidak takut mati, apa salahnya kuberi lagi?"
Memang benar, wajah Niu Daomei berkerut. Uang ini tidak mudah didapat. Lebih baik tidak dapat daripada harus mengalaminya lagi.
