Perkataan ini terkesan terlalu arogan, bahkan Fu Hua dan yang lain diam-diam tersenyum getir.
Qin Guan dan Ke Dingjie merasakan hal berbeda. Pertama kali melihat anggota sektanya seberani ini, namun keberanian itu justru membuat mereka girang - sebagai murid Gua Adamantium-Ungu, harga diri mereka terangkat.
Sebelumnya Tai Shu Shancheng mencoba menindas mereka. Begitu Kepala Suku Niu turun tangan, langsung melumpuhkan status kepemimpinan Tai Shu!
Chao Jing dan kubu netral lainnya menghela napas diam-diam, merasa ini terlalu mempermalukan Tai Shu Shancheng. Tapi situasi yang terhampar di depan mata membuktikan fakta: begitu Niu Daomei muncul, banyak pihak langsung berseberangan. Masih pantaskah dia disebut pemimpin yang baru saja terpilih?
Tai Shu Shancheng mana mungkin menelan penghinaan ini. Tapi fakta terbentang jelas, demi tak mencari malu sendiri, dia menyeringai penuh cemooh: "Kau yang berkuasa menentukan? Kalau begitu aku ingin lihat siapa yang bisa kauangkat jadi pemimpin."
Dia juga punya hak veto. Siapa pun yang dicalonkan Niu Daomei pasti akan ditolaknya. Ingin membalas dendam dengan taktik lawan, sekaligus membuktikan pengaruhnya untuk menyelamatkan harga diri.
Namun Niu Daomei malah pergi begitu selesai bicara, sama sekali tak mau melanjutkan perdebatan. "Siapa pun boleh jadi pemimpin, silahkan bermain sendiri!"
Tai Shu Shancheng menahan amarah, berusaha tak kehilangan kendali. "Niu Daomei, kau sengaja datang mengacau ya? Dengarlah: Perburuan siluman kali ini menyangkut nilai latihan semua anggota. Saatnya bersatu bagai saudara, tapi kau malah memecah belah. Apa maksudmu?"
Niu Daomei: "Aku tak punya pamrih, justru Klan Qi Yun yang keterlaluan! Jika kau sungguh tulus, mari kita berdua turun jabatan. Aku usul pilih kepala suku dari sekte netral. Bagaimana pendapat kalian?"
Klan Qi Yun memang tak disukai. Banyak yang jengah dengan kesombongan mereka, tapi selama ini terpaksa diam karena situasi. Kini muncul sosok berani seperti Niu Daomei yang tak segan berkonfrontasi, wajar jika banyak pihak mulai berpihak padanya.
Segera ada yang mencari alasan, mengatakan bahwa melihat konflik antara kedua pihak, demi menyatukan semua orang untuk menyelesaikan pelatihan kali ini dengan sukses, setuju untuk memilih kepala suku dari sekte netral sebagai pemimpin.
Saran Niu Daomei ini hampir mendapat persetujuan bulat. Tai Shucheng kaget dan marah, menyadari keanehan, langsung memandang kepala suku Chao Jing dari Pintu Binatang Buas.
Sekte netral tidak lain adalah Pintu Binatang Buas, Sekte Ling, dan Sekte Tianxing.
Pihaknya sudah lama mendapat peringatan dari Shao Pingbo bahwa Niu Daomei dan Chao Jing mungkin berkolusi, lalu samar-samar menebak maksud Niu Daomei.
Namun hal ini hanya penilaian Shao Pingbo belaka, tanpa bukti apa pun. Perlu diketahui Pintu Binatang Buas juga bukan pihak yang bisa diremehkan. Kejadian aneh saat perang antara Song dan Yan, meski pihak terkait menyangkal, semua tahu itu ulah Pintu Binatang Buas yang telah membuktikan kekuatannya mengendalikan situasi perang. Klan Qi Yun sembarangan bermasalah dengan mereka bukanlah ide bagus.
Menghadapi hal yang disetujui semua orang, penolakan dari Klan Qi Yun sendiri tak berguna. Tai Shucheng memutuskan untuk menunggu hasilnya dulu.
Dengan persetujuan bersama, tiga sekte netral tidak memiliki hak suara.
Pemungutan suara dilakukan di depan umum. Begitu hasil akhir keluar, Chao Jing dari Pintu Binatang Buas mendapat dukungan terbanyak, menjadi pemimpin tim pelatihan gabungan berbagai sekte.
Hasil ini sudah diperkirakan oleh Niu Daomei sejak awal.
Tiga sekte besar Song pasti akan mendukung Pintu Binatang Buas di wilayah mereka. Ditambah dukungan dari Yan, Qin, dan wilayah Empat Lautan yang dirayunya untuk memilih Chao Jing, kemungkinan Sekte Ling dan Tianxing mengalahkan Pintu Binatang Buas sangat kecil.
Begitu hasil keluar, Tai Shu Shancheng langsung terkejut, segera memahami sebab dan akibatnya. Bisa dibilang dia kaget sekaligus kesal, menyadari bahwa Niu Daomei benar-benar tak boleh diremehkan, begitu muncul langsung menguasai situasi sepenuhnya.
Niu Daomei tertawa: "Baik, hasilnya sudah jelas. Mulai hari ini, Kepala suku Chao Jing dari Pintu Binatang Buas akan menjadi pemimpin perburuan siluman rubah kita!"
Chao Jing tersenyum getir sambil memberi hormat, mengucapkan terima kasih atas pujian berlebihan orang-orang. Menjadi pemimpin kelompok ini sama sekali tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Tentu dia sadar Niu Daomei lah yang menggunakan pengaruhnya untuk mendukungnya naik ke posisi ini. Mengapa dia dibantu seperti ini? Jelas dia sepenuhnya paham - sang pendukung pasti mengharapkan imbalan.
Tiba-tiba Tai Shu Shancheng berteriak, "Chao Jing jadi pemimpin? Aku menentang!"
Semua orang mengerutkan kening. Padahal sudah disepakati, si brengsek ini tiba-tiba mengingkari janjinya.
Niu Daomei: "Tai Shu lao'er, kenapa ingkar janji?"
Hasilnya sangat merugikan Klan Qi Yun. Tai Shu Shancheng tak peduli lagi: "Jangan kira aku tidak tahu! Chao Jing sudah sejak lama bersekongkol denganmu, sudah lama kau kendalikan! Apa maksudmu mendorongnya jadi pemimpin? Kau sendiri yang paling tahu! Aku takkan terjebak tipuanmu!"
Suasana langsung hening. Mata semua orang melotak penuh kecurigaan. Wajar mereka terkejut - kekuatan Pintu Binatang Buas luar biasa penting. Semua kerajaan memberi harga diri pada mereka. Berani-berainya menuduh secara terbuka seperti ini, padahal ada hal-hal yang tak boleh diucapkan sembarangan.
Niu Daomei tertawa. Dulu Huang Lie memberitahunya bahwa Shao Pingbo telah mengingatkan Gunung Dazen sebelum kabur dari Provinsi Bei saat dikurung, mencurigai kolusinya dengan Chao Shenghuai.
Saat ini, dia mengonfirmasi bahwa beberapa hal memang tak bisa disembunyikan dari Shao Pingbo. Tak hanya curiga pada kolusinya dengan Chao Shenghuai, rupanya sejak awal sudah mencurigai Chao Jing, dan sekarang tampaknya telah memberitahu Klan Qi Yun.
Alasan tak segera mengingatkan Chao Jing adalah karena dia tak terlalu peduli nasib Chao Jing. Dia justru berharap Shao Pingbo muncul untuk bentrok dengan Chao Jing. Paling seru melihat anjing menggigit anjing sambil menonton keriuhan. Kalah siapa pun tak masalah. Begitu Chao Jing kalah, Pintu Binatang Buas takkan bisa menjaga Chao Jing. Chao Jing pasti mati mengenaskan!
Dalam level tertentu, dia tak menganggap Chao Jing bisa jadi lawan Shao Pingbo. Shao Pingbo jika tak turun tangan, begitu menyerang pasti akan memukul Chao Jing sampai tak bisa melawan!
Tapi Shao Pingbo tetap tenang, tak ada aktivitas sama sekali. Kini jelas dia tak lupa, hanya menahan diri tanpa bertindak.
Sekejap ini, dia menyadari banyak hal. Shao Pingbo terlalu damai, terlalu lama diam, tak ada gerakan sama sekali selama masa diam.
Tiba-tiba dia mulai menyadari: Shao Pingbo sama sekali bukan tipe yang mau takluk patuh. Keheningannya pasti menyimpan rencana cadangan sejak awal. Dia merasakan firasat mungkin ada Peristiwa Besar akan terjadi.
Hatinya tiba-tiba dipenuhi kewaspadaan!
Pikirannya berputar sejenak, kemudian menahan diri, Niu Daomei menyindir, "Kepala suku Chao, Penatua Tai Shu bilang kau dikendalikan olehku, bagaimana pendapatmu?"
Di dalam hati Chao Jing sudah berdebar-debar, lalu berpura-pura marah karena malu, menunjuk Tai Shu Shancheng dan mencela, "Tai Shu tua bangka, jangan bicara sembarangan!"
Tai Shu Shancheng: "Apakah aku bicara sembarangan, tanyakan saja pada dirimu sendiri! Dari mana Niu Daomei dapatkan burung pengintai besar itu? Dalam perang Yan-Song, Song meminta Pintu Binatang Buas turun tangan. Saat kemenangan sudah di depan mata, bagaimana Pasukan Yan bisa menghancurkan pasukan cadangan Song hingga kalah telak? Dan cucumu Chao Shenghuai, kenapa kebetulan menyaksikan pembunuhan utusan Song dan menjadi saksi, sehingga Song mengirim pasukan untuk menyelamatkan Niu Daomei di Nan Zhou? Satu per satu yang diuntungkan adalah Niu Daomei. Ilmu setan apa yang ada di balik ini, kalian sendiri yang tahu!"
Setelah rangkaian fakta ini diungkap, semua sekte gemetar ketakutan, termasuk dua murid Pintu Binatang Buas yang ikut hadir.
Terutama Xu Huo, murid Chao Jing, yang pernah menerima instruksi diam-diam untuk bekerja sama dengan Niu Daomei. Ia sudah tahu gurunya berkolusi dengan Niu Daomei, tapi baru sekarang menyadari ada begitu banyak peristiwa besar di balik layar yang tak diketahuinya.
Hatinya mulai percaya bahwa apa yang dikatakan Tai Shu Shancheng benar. Akibatnya bulu kuduknya merinding. Jika gurunya ambruk, pasti ia yang pernah terlibat diam-diam ini akan bernasib buruk di Pintu Binatang Buas. Hubungan guru-murid di sekte ini memang saling menguntungkan atau sama-sama binasa.
Chao Jing mata melotot, berseru keras dengan marah, "Tua bangka, memfitnah sesepuh seperti ini, tunjukkan buktinya! Jika kau tak bisa membuktikan dan hanya mengumbar mulut merah dan gigi putih di sini, Pintu Binatang Buas kami tak akan hidup berdampingan dengan Klan Qi Yun-mu!" Kepalanya menoleh ke Niu Daomei, "Kepala Suku Niu, apa kau mengendalikan aku?"
Suara keras namun hati pendiam, hatinya saat ini dipenuhi ketakutan yang luar biasa. Bukti! Ada satu bukti yang belum dia musnahkan.
Yaitu cucunya Chao Shenghuai. Jika kabar insiden hari ini sampai ke telinga Pintu Binatang Buas, mereka pasti akan segera menguasai Shenghuai. Dia tak berani jamin bahwa Pintu Binatang Buas tak bisa membuka mulut Shenghuai. Sedikit menyesal tak membantai cucunya itu!
Bagaimanapun masih ada ikatan darah. Saat belum benar-benar terpaksa... Dia menyesali kelemahannya!
Menyaksikan adegan ini, Fu Hua memiringkan kepala dan berbisik ke Duan Wuchang di sampingnya, "Perjuangan memperebutkan posisi pemimpin cukup sengit! Serangan balik Tai Shu Shancheng terlalu ekstrem, menggigit Chao Jing sampai mati, perlu segitunya?"
Duan Wuchang menggelengkan kepala perlahan, "Mungkin tak ada angin tak ada badai. Kebenaran kasus ini masih belum jelas."
Semua orang menyaksikan keriuhan, atau lebih tepatnya terkejut, karena insiden ini benar-benar luar biasa penting.
Berdiri di tempat tinggi, Huang Ban terus diam mematung. Dia tidak ikut campur dalam konflik internal antar sekte. Maksud beberapa Santo mulai terlihat - tidak puas dengan Piao Miao Ge dan ingin menggunakan kekuatan luar untuk merombak institusi ini. Pedang seakan menggantung di atas kepala semua orang. Jika terjadi sesuatu, Piao Miao Ge mungkin akan dilanda badai darah. Dalam hal tertentu, perselisihan antar sekte justru menguntungkan Piao Miao Ge.
Saat mengamati dengan mata dingin, tiba-tiba muncul masalah ini. Huang Ban mendengus, "Agak menarik. Entah apakah Piao Miao Ge sudah menguasai kebenaran kasus ini!"
Dia ditugaskan sementara ke Piao Miao Ge. Beberapa dokumen rahasia internal institusi ini tidak boleh dia akses.
Niu Daomei menghela nafas, "Tua bangka itu marah karena malu seperti anjing gila yang menggigit sembarangan. Kalau kubilang tidak punya, apakah dia akan berhenti? Tapi seandainya benar bisa mengendalikan, aku memang ingin menguasai Kepala Suku Chao."
Dia kurang lebih sudah memahami maksud pihak lawan. Meski tanpa bukti, mereka tetap akan menuduh untuk menggagalkan strateginya dan mencegahnya menguasai situasi. Sepertinya rencana lawan akan berhasil.
Tai Shu Shancheng tersenyum sinis, "Aku yang marah karena malu? Niu Daomei, kenapa kamu bersikeras mendukung Chao Jing jadi pemimpin?"
Niu Daomei: "Untuk berburu siluman rubah, bukankah lebih pantas jika Pintu Binatang Buas yang memimpin?"
Tai Shu Shancheng, "Oh, lalu dari mana burung-burung terbang di tanganmu itu?"
Niu Daomei melipat lengan berkata: "Kalau menurutmu, Pintu Binatang Buas ini idiot? Kehilangan begitu banyak burung terbang tapi tidak menyadarinya?"
Ini juga yang membingungkan banyak orang. Tai Shu Shancheng agak bingung bagaimana menjawab, tapi tetap merespons, "Rekayasa apa yang kalian lakukan, tanyakan pada diri sendiri!"
Chao Jing menggeram marah: "Tai Shu pencuri terkutuk! Keluarkan buktinya! Tanpa bukti, hari ini aku tidak akan berhenti sampai di sini!"
Semua ini hanya dugaan Shao Pingbo. Tai Shu Shancheng mana punya bukti? Dalam situasi seperti ini, cukup terus mengacau saja. "Ini urusan internal Pintu Binatang Buas! Petunjuk sudah diberikan, kalau mau bukti selidiki sendiri!"
"Tua bangka, keterlaluan!" Chao Jing meledak marah. Sruukk! Pedang terhunus di tangannya, siap menyerang.
Tai Shu Shancheng mana takut? Langsung mengangkat kedua tangan, bersikap konfrontatif. "Coba kau berani!"
"Kalian mau berbuat apa?!" Melihat akan terjadi pertarungan, Huang Ban menggeram. Sekejap menyelinap ke tengah kerumunan, diikuti personel Piao Miao Ge yang ikut campur.
Memandang kedua pria yang seperti ayam jago itu, Huang Ban berkata dingin: "Kalian di sini untuk latihan, untuk berburu siluman rubah! Bukan untuk duel! Ngapain berlama-lama di sini? Jika sudah siap, segera berangkat! Berani membuat ulah lagi, hukum berat!"
