Terutama Lu Yao, Kepala Suku Tianhuo Jiao. Piao Miao Ge telah menunjuk Kun Linshu pada Niu Daomei. Meski Tianhuo Jiao akan mengirim murid pengganti untuknya, pihak Niu jelas mendapat tambahan pasukan. Tak hanya tambahan orang, tapi juga ekstra Jin Chi. Perlakuan istimewa ini jelas lebih baik dari yang lain.
Qin dan Ke juga merasakan keanehan dalam hati. Ada apa gerangan? Sepertinya sang Kepala Suku sengaja mengingatkan semua orang bahwa dia punya dua Jin Chi?
Sebelumnya masih belum sepenuhnya memahami apa maksud Kepala Suku tentang "waktu yang tepat telah tiba", sekarang kedua orang ini melalui diskusi tadi mulai sedikit mengerti. Perasaan "waktu yang tepat telah tiba" seolah mendorong berbagai sekte untuk menjalankan tugas pengawasan, memprovokasi mereka untuk mencari masalah dengan Piao Miao Ge.
Menyaksikan prosesnya, kedua orang ini tidak bodoh. Perlahan-lahan mereka memahami maksud Niu Daomei. Jika sebelumnya langsung dihasut, mungkin mereka akan curiga pada niat tersembunyi Kepala Suku. Sekarang terasa lebih alami seperti air mengalir. Jika benar tujuannya memprovokasi mereka untuk mengganggu Piao Miao Ge, kedua orang ini harus mengakui bahwa memang timing-nya sudah tepat.
Tapi, sebenarnya apa tujuan Kepala Suku?
Niu Daomei tidak mengantar jauh, hanya sampai di depan pintu lalu berhenti.
Tamu telah pergi. Qin dan Ke yang mengantar tamu di luar pintu kembali, menutup pintu kiri-kanan.
Di dalam ruangan sudah ada satu orang tambahan - Kun Linshu!
Niu Daomei berbalik, tersenyum tipis pada Kun Linshu yang berdiri menyendiri tak jauh darinya, "Beberapa waktu ini di Tianhuo Jiao sering dapat perlakuan tidak menyenangkan ya?"
Perasaan Kun Linshu sangat rumit. Dia sangat paham, setelah intervensi langsung Piao Miao Ge ini, secara status dirinya praktis sudah sepenuhnya melepaskan diri dari Tianhuo Jiao.
Selama masa pelatihan tidak perlu lagi mengikuti Tianhuo Jiao. Setelah pelatihan selesai, janji pada Tianhuo Jiao dianggap telah ditepati. Kembali nanti tentu harus pulang ke Gua Adamantium-Ungu.
Perlahan mendekat, memberi hormat dengan membungkuk, "Terima kasih Tao Ye!"
Sampai sekarang mana mungkin tidak mengerti maksud perkataan Qin Guan sebelumnya yang bilang "untuk sementara bersabarlah". Jelas sekali, kali ini lagi-lagi Tao Ye yang menyelamatkannya dari penderitaan di sekte Tianhuo Jiao.
Ternyata bisa membuat Piao Miao Ge turun tangan mengintervensi hal ini, dia benar-benar mengakui kelicikan orang ini.
Niu Daomei tertawa: "Sekutu sendiri, berterima kasih malah terlalu formal. Kun Linshu, aku tahu kau masih rindu pada Tianhuo Jiao, tapi tinggal di sana terlalu berbahaya. Kalian baru menikah, Phoenix api masih menunggumu pulang hidup-hidup. Aku sudah janji padanya akan membantumu kembali dengan selamat, tentu harus berusaha maksimal."
"Kau bertapa di Tianhuo Jiao selama sepuluh tahun, Phoenix api menunggumu sepuluh tahun, sekarang juga terus menanti siang-malam. Tianhuo Jiao punya niat jahat padamu, harap kau bisa sementara kesampingkan kenangan lama dengan mereka. Pulang hidup-hidup jauh lebih penting daripada apapun. Pulanglah dulu beri penjelasan pada Phoenix api. Urusan Tianhuo Jiao bisa dibicarakan nanti, jangan sampai mengkhianati diri sendiri."
"Kalau kau bisa mengerti, usahaku tidak sia-sia. Tapi kalau kau tetap nekat bergumul dengan Tianhuo Jiao, lebih memilih membuat Phoenix api menjadi janda, apa lagi yang bisa kulakukan? Masak harus kuseret paksa?"
Tidak ada jawaban. Kun Linshu terdiam. Guru yang membesarkannya sejak kecil masih dalam cengkeraman Tianhuo Jiao.
Lu Yao terpaksa menyerahkannya ke Niu Daomei, tapi dia berpesan: jika menemui keanehan di pihak Niu Daomei, segera berkoordinasi dengan Tianhuo Jiao.
Niu Daomei memiringkan kepala ke arah sangkar elang yang tergantung di bawah bubungan atap, "Dua ekor Jin Chi itu mulai hari ini kau yang bertanggung jawab." Memberikan tugas ringan pada Kun Linshu.
"Ya!" Kun Linshu menjawab, tak tahu harus melanjutkan pembicaraan apa, memanfaatkan kesempatan berbalik menuju sangkar elang.
Qin dan Ke di sisi Niu Daomei mengawasi gerakan sunyi Kun Linshu, merasa pria ini seperti pengkhianat tak berperasaan. Mereka juga bingung mengapa Kepala Suku memaksakan kehendak, bukankah "semangka dipaksa dipetik tak manis"?
Tak lama kemudian, Qin Guan berbisik, "Kepala Suku, setelah menghasut berbagai sekte untuk mengganggu Piao Miao Ge, apa langkah kita selanjutnya?"
Niu Daomei: "Lakukan sesuai rencana."
Ke Dingjie tersenyum, "Tenang Kepala Suku, saya dan Senior Qin akan terus mengawasi Piao Miao Ge sesuai perintahmu, pasti akan menemukan celah mereka."
Niu Daomei memandang keduanya, "Berlebihan malah tak baik. Tugas utama sudah selesai, saatnya berhenti dan menjaga ketenangan."
"Ha...?" Keduanya saling pandang bingung. Qin Guan penuh curiga, "Kalau harus tenang, mengapa Anda menghasut sekte-sekte itu?"
Niu Daomei: "Kalian senang terus diawasi ketat oleh Piao Miao Ge? Sekarang biarkan mereka sibuk menghadapi berbagai divisi yang ribut. Kita bisa mundur dari sorotan utama, biarkan yang lain maju!"
Setelah berkata, dia berbalik pergi, menuju ke pintu. Qin dan Ke baru hendak mengikuti, tiba-tiba Niu Daomei yang berjalan sambil bertongkat pedang mengangkat tangan, menghentikan langkah mereka.
Keduanya terpaksa berhenti, hanya bisa menyaksikan Niu Daomei membuka pintu dan keluar.
Melewati gerbang utama, Niu Daomei yang turun tangga langsung mendekati Qu Lingkun yang sedang berjaga giliran, berbisik: "Aku perlu menghubungi anak buahku di luar Tanah Suci."
Qu Lingkun kaget bukan main, cepat-cepat melihat ke sekeliling. Hatinya deg-degan tapi berusaha tenang: "Kau gila? Sudah kukatakan, Departemen Siluman Rubah sedang mengawasimu diam-diam. Jika ada keperluan, panggil saja. Aku yang akan masuk. Masak berani keluar terang-terangan mencariku?"
Niu Daomei: "Santai saja. Sesekali bertemu terbuka tak apa. Nanti jika ada yang tanya, bilang saja tamu di sini bertambah, perlu tambahan makanan." Karena Kun Linshu belum memberi janji resmi, dia tak bisa mengundang Qu Lingkun masuk untuk diskusi rahasia hari ini, sengaja menghindar sebentar.
Qu Lingkun menahan detak jantungnya: "Situasimu mungkin sulit untuk kontak luar. Atasan mungkin tak akan menyetujui."
Niu Daomei: "Aku harus segera menguasai informasi dari luar. Laporkan saja permintaanku."
Qu Lingkun: "Mengerti. Setelah giliran jaga berakhir, akan kusampaikan maksudmu secepatnya."
Niu Daomei mengatupkan tangan memberi hormat, lalu berbalik kembali...
Malam larut, Sha Rulai mondar-mandir di paviliun air. Di balik bayangan tiang, Wang Zun berbisik: "Niu Daomei ingin berkomunikasi dengan anak buahnya di luar. Katanya perlu update informasi eksternal."
Sha Rulai yang berdiri dengan tangan di belakang memandang riak air yang memantulkan bintang-bintang di luar pagar, "Bercanda apa ini? Jika dia membuat kontak dengan dunia luar, bukankah mereka akan langsung tahu ada kaki tangan di dalam Tanah Suci? Begitu Piao Miao Ge mengetahui, mereka akan melacak jejak hingga ke akar. Beri tahu dia tidak boleh. Jika ingin tahu situasi luar, kami bisa berikan info lebih lengkap dan akurat daripada sumbernya."
"Ya!" Wang Zun mengangguk.
Namun keesokan malamnya, Wang Zun kembali mengirimkan sinyal minta audiensi.
Saat bertemu lagi di lembah terpencil, Wang Zun melapor: "Dia bilang tak tahu siapa Anda atau maksud sebenarnya. Informasi dari Anda tak bisa dipercaya. Dia mau bertemu langsung untuk konfirmasi identitas. Dua syarat: pilih salah satu. Jika tak setuju, dia akan lapor pada Lan Daolin tentang kolusi di dalam Tanah Suci sebelum terlanjur."
"Dia menekankan: kerja sama butuh kesungguhan! Juga, kontaknya dengan luar sangat rahasia. Dia jamin takkan ada kebocoran. Bocor sedikit pun berarti bunuh diri."
Setelah lama berdiam, Sha Rulai berucap pelan: "Pastikan ada pengamanan ekstra saat kirim informasi. Jangan sampai ada yang bisa melacak jejak."
"Memahami." Wang Zun menjawab.
……
Gunung Tian Du, Paviliun Piao Miao, Pemimpin Sekte Tiannü Chi Qingli mondar-mandir di luar Paviliun Piao Miao.
Kabar bahwa sekelompok peserta latihan telah keluar dari Tanah Suci telah menyebar luas. Banyaknya orang yang keluar dari Tanah Suci untuk melaksanakan tugas resmi tidak bisa disembunyikan, apalagi mereka muncul terang-terangan. Wajar jika berbagai sekte lain telah mendengar informasi ini.
Markas besar Rumah Uang Dunia berada di dalam Paviliun Piao Miao Gunung Tian Du. Kedatangan Chi Qingli kali ini bertujuan untuk menemui kepala suku Sekte Tiannü, Qi Bisang.
Ia sudah menyuruh penjaga untuk menyampaikan pesan, namun tidak tahu apakah akan diizinkan bertemu dengan Qi Bisang.
Paviliun Piao Miao sepertinya tidak bermaksud mencegah petugas pengawas berbagai sekte untuk berkomunikasi dengan kekuatan di belakang mereka. Akhirnya Qi Bisang pun menampakkan diri.
Saat pertemuan berlangsung, Chi Qingli tampak gembira sedangkan Qi Bisang merasa tidak tenang, mengingat ia telah menulis hal-hal merugikan bagi sektenya.
Setelah saling memberi salam, mereka berbincang di samping. Chi Qingli tak kuasa menanyakan ada apa ini. Qi Bisang tidak menyembunyikan hal yang seharusnya diungkapkan - niat Tanah Suci sudah semakin jelas. Kekuatan pengawasan mereka terbatas, sepertinya pihak berwenang mengizinkan penggunaan kekuatan sekte sebagai bala bantuan, kalau tidak pertemuan ini tidak akan diizinkan.
Mendengar beberapa kondisi tersebut, Chi Qingli terkejut, "Niu Daomei berhasil memenjarakan pelayan Paviliun Piao Miao di Tanah Suci, bahkan membunuh seorang pelaksana Paviliun Piao Miao?"
Qi Bisang: "Kondisi spesifik saya juga tidak tahu, tapi pengumuman internal Piao Miao Ge kira-kira seperti ini. Sudah diumumkan secara resmi, sepertinya tidak mungkin palsu."
Chi Qingli yang telah mendengar maksud Tanah Suci menunjukkan ekspresi serius, perasaannya juga berat. Ini ingin memaksa sekte-sekte untuk melawan Piao Miao Ge!
……
Di dalam balai rapat Gua Adamantium-Ungu, teriakan Kepala Suku Yan Li bergema, "Orang itu gila? Berani macam-macam di Tanah Suci, mau berbuat apa dia?"
Seluruh elit Gua Adamantium-Ungu terlihat khawatir. Kabar angin ini membuat mereka tercengang. Biasanya tak ada yang berani bermasalah dengan satu pun anggota Piao Miao Ge, tapi Niu Daomei malah membunuh pelayan Piao Miao Ge ke penjara bawah tanah Tanah Suci, bahkan menewaskan seorang pelaksana Piao Miao Ge. Apakah dia pikir Piao Miao Ge tidak berani menyentuh Gua Adamantium-Ungu?
Suasana di aula menjadi tegang. Gong Linche merenung sejenak lalu berucap perlahan: "Kapan Piao Miao Ge pernah membiarkan informasi dari Tanah Suci bocor ke luar? Informasi ini mungkin tidak benar. Lebih baik selidiki dan konfirmasi dulu."
……
Di Biéyuàn Maolu, Wen Mo'er yang sudah berpenampilan wanita menikah menerima sepucuk surat di depan pintu, lalu berbalik menuju kedalaman Paviliun Dalam.
Terlepas dari kekacauan di luar, Gong Linche tetap menepati janji. Wen Mo'er terpaksa menerima takdirnya, telah dinikahkan dengan Ju An.
Surat itu sampai di tangan Yuan Gang di paviliun dalam. Yuan Gang yang menerimanya bertanya, "Surat siapa?"
Wen Mo'er tersenyum: "Tidak tahu. Ada yang mengantarnya ke gerbang gunung, minta diserahkan padamu."
"Yuan Gang mengucapkan terima kasih, Wen Mo'er pamit."
Membuka surat dan melihat, begitu melihat tulisan di surat, wajah Yuan Gang berubah pucat.
