Kembali ke kamar, Niu Daomei membentangkan peta Tanah Suci. Dengan penggaris kain buatannya, ia mulai mengukur dan membuat latihan perkelahian di atas peta.
Mengikuti posisi pintu masuk/keluar Tanah Suci, mengukur jarak ke Tanah Suci Da Luo, lalu memperkirakan waktu yang diperlukan.
Kemudian mengukur jarak dari posisi pintu masuk/keluar Tanah Suci ke Tanah Suci Salju Es, juga memperkirakan waktunya.
Terakhir mengukur jarak antara Tanah Suci Da Luo dan Tanah Suci Salju Es. Setelah memperkirakan waktu, memeriksa medan tempur di ketiga rute tersebut secara detail.
Sesekali mengamati, lalu mondar-mandir di depan meja. Saat mondar-mandir teringat sesuatu, segera membungkuk di atas meja mempelajari peta sambil merenung.
Setelah berkali-kali melakukan ini, Niu Daomei tiba-tiba berteriak, "Qin Guan!"
Dari luar terdengar derap langkah tergesa. Qin Guan mendorong pintu masuk, bertanya: "Kepala suku, ada apa?"
Niu Daomei: "Beritahu Kantor Siluman Rubah, aku akan ikut operasi pembersihan rutin di Jalan Buntu Huangze."
"Ini..." Qin Guan ragu-ragu, tidak segera patuh. Justru mengingatkan dengan serius: "Kepala suku, Piao Miao Ge sudah tidak puas dengan kita. Kantor Siluman Rubah sangat mungkin memanfaatkan kesempatan ini untuk menghabisi Anda. Jalan Buntu Huangze adalah tempat ideal untuk mereka bertindak, risiko terlalu besar. Mohon dipikir tiga kali!"
Niu Daomei: "Meski berbagai sekte terus membuat ulah, Piao Miao Ge tetap bersabar. Ini membuktikan mereka sedang menahan diri. Setelah laporan-laporanku sebelumnya, membalas sekarang terlalu jelas. Mereka seharusnya tidak akan terburu-buru seperti ini. Tidak akan ada masalah. Tenang, selama aku berani pergi, sudah ada cara mempertahankan diri. Dan untuk antisipasi risiko, kalian berdua tidak perlu ikut. Kali ini aku sendiri yang akan menemani mereka."
Qin Guan cepat-cepat bertanya: "Niat baik Kepala Suku menjaga keselamatan kami, kami hargai. Tuan pergi sendirian terlalu berbahaya. Sekali terjadi masalah bahkan tidak ada yang membantu. Meski kami tak bisa berbuat banyak, setidaknya bisa membantu sedikit."
Niu Daomei: "Tak perlu banyak bicara. Lakukan seperti ini."
Qin Guan tak berdaya, mundur keluar. Tapi kemudian menarik Ke Dingjie untuk bersama-sama membujuk.
Menghadapi desakan kedua orang yang tak mau mundur, Niu Daomei ragu-ragu lama akhirnya menyanggupi membawa mereka.
Awalnya menurut ide mereka, sebaiknya bawa Kun Linshu juga. Tambah orang berarti tambah bantuan saat darurat. Tapi Niu Daomei keras menolak, akhirnya mereka mengalah...
Gua Adamantium-Ungu, Biéyuàn Maolu. Guan Fangyi berjalan tergesa menuju paviliun Yuan Gang.
Dulu jika Yuan Gang memanggilnya, dia tak akan segiat ini. Sejak ada surat dari Niu Daomei, setiap dipanggil Yuan Gang dia langsung datang.
Sesampainya, langsung masuk kamar bersama Yuan Gang. Keduanya menutup pintu.
Belakangan mereka sering berdua pria-janda di satu kamar. Duan Hu yang berjaga di luar hampir salah paham, tapi dari beberapa indikasi sepertinya sedang merencanakan sesuatu.
Masuk kamar dan pintu tertutup, Guan Fangyi langsung berbalik: "Ada surat dari Tao Ye?"
Yuan Gang mengangguk, mengeluarkan surat sebagai bukti kabar baru.
Guan Fangyi tak bisa membaca tulisan kaligrafi yang enerjik. Setelah konfirmasi mengembalikan: "Apa isi suratnya?"
Yuan Gang: "Tao Ye menyetujui penilaian kami, berpendapat Sha Huanli sepertinya akan pergi ke Tanah Suci untuk menghadiri pernikahan Xue Luo'er. Berdasarkan ini, Tao Ye memerintahkan kita menghentikan operasi penculikan Sha Huanli."
Guan Fangyi: "Dihentikan? Mengapa?" wajahnya menunjukkan kebingungan.
Yuan Gang: "Maksud Tao Ye adalah membiarkan Sha Huanli pergi ke Tanah Suci. Beliau sendiri yang akan bertindak di sana."
Guan Fangyi terkejut, "Bergerak di Tanah Suci? Amankah itu?"
Yuan Gang mengangkat surat di tangannya, "Tao Ye berkata: Jika terjadi sesuatu pada Sha Huanli di wilayah ini, situasi akan menjadi luar biasa genting. Ini bisa mengacaukan dunia kultivasi dan duniawi, pengaruhnya terlalu besar, membawa bahaya bagi banyak orang. Bertindak terhadap Sha Huanli di luar Tanah Suci adalah pilihan terpaksa. Sekarang ada opsi lebih baik - bertindak di dalam Tanah Suci. Jika Sha Huanli bermasalah di sana, situasi akan terkontrol dalam batas Tanah Suci. Orang hanya akan curiga ini ulah penghuni Tanah Suci, tak ada yang percaya campur tangan dari luar. Lagipula di dalam Tanah Suci ada sembilan keluarga besar yang saling menyeimbangkan, tidak mungkin timbul gejolak berarti."
Keraguan masih terlihat di wajah Guan Fangyi, "Aku khawatir dengan keamanan Tao Ye di Tanah Suci. Pasti ada ahli bela diri pelindung di sekitar Sha Huanli. Apakah Tao Ye punya kekuatan pasukan di sana? Bukankah tindakan gegabah terlalu berisiko? Kalau memang tidak memungkinkan, lebih baik kita kirim kabar lagi ke Tao Ye untuk berdiskusi. Serahkan saja operasi ini ke pihak kita."
Yuan Gang: "Aku terlalu paham dia. Begitu Tao Ye sudah mengambil keputusan, alasan bahaya seperti ini pasti tak bisa membujuknya. Tenang saja, kemampuan Tao Ye merencanakan sebelum bertindak dan menyesuaikan situasi jauh lebih hebat dari kita. Kalau dia sudah punya rencana, pasti ada keyakinannya. Tentu saja, Tao Ye masih butuh kerja sama dari pihak kita."
Guan Fangyi buru-buru bertanya: "Kerja samanya bagaimana?"
Yuan Gang: "Jaringan intelijen Tao Ye di Tanah Suci terbatas. Tidak ada yang bisa memastikan Sha Huanli pasti tiba tepat di hari pernikahan. Kemungkinan besar dia akan berangkat lebih awal masuk ke Tanah Suci. Jika kita baru memberi kabar ke Tao Ye setelah melihat Sha Huanli berangkat, informasi yang melalui beberapa perantara ini mungkin tidak sampai ke tangan Tao Ye sebelum Sha Huanli masuk ke Tanah Suci. Jaringan dan personel Tao Ye di sana terbatas, sulit bereaksi dadakan. Karena itu, Tao Ye meminta kita mutlak harus menguasai informasi waktu pasti masuknya Sha Huanli ke Tanah Suci, agar operasi di pihaknya bisa lancar."
"Ini..." Guan Fangyi mengernyit, "Menurutmu mungkin? Paling-paling kita hanya bisa menyelidiki informasi di Kota Bintang Jatuh. Kondisi dalam kediaman wali kota saja dalam waktu singkat mustahil kita susupi apalagi menguasai jadwal keberangkatan Sha Huanli."
Yuan Gang: "Tao Ye sudah mempertimbangkan hal ini dan telah menunjukkan arah. Kami diperintahkan untuk menghubungi Hong Gaitian yang sedang mengawasi di Rumah Uang Dunia. Tao Ye mengatakan Hong Gaitian ini terlihat kasar tapi teliti, orang yang tepat untuk urusan semacam ini. Kami diminta memohon Hong Gaitian diam-diam menemui Bai Yulou, pemilik Penginapan Memanggil Bulan. Tao Ye memberi petunjuk: Bai Yulou pernah menerima sejumlah uang dari Tao Ye. Suruh Hong Gaitian memanfaatkan celah ini…"
Kembali ke Jalan Buntu Huangze, Niu Daomei berdiri kaku dengan kedua tangan menancapkan pedang di tanah. Di bawah pengawalan Qin Guan dan Ke Dingjie, ia memandangi hamparan rawa yang tak berujung.
Di belakang mereka, personel tulang punggung Divisi Siluman Rubah sedang merancang rencana aksi. Zhou Tianyu yang baru saja mengambil alih kepemimpinan divisi ini tidak ingin operasi rutin pertamanya gagal. Ia sendiri memimpin tim operasi.
Sesekali Zhou Tianyu menoleh melihat Niu Daomei selama persiapan. Tampaknya Niu sama sekali tidak tertarik dengan rencana pembersihan mereka.
Justru ini yang diharapkannya. Zhou paling takut jika Niu terlalu ikut campur – mengawasi kesalahan kecil lalu melaporkan ke atasan. Sungguh sumber masalah.
Semakin Niu bersikap cuci tangan, semakin tenang perasaan Zhou.
Setelah persiapan matang, Zhou mendatangi Niu: "Kepala Suku Niu, kita akan bergerak. Ikutlah dengan saya, biar saling melindungi."
Niu tersenyum: "Tidak perlu. Cukup tinggalkan kendaraan tunggangan terbang untuk kami. Kami ingin melihat-lihat sekitar Jalan Buntu Huangze."
Zhou Tianyu mengerutkan kening: "Adik, siluman rubah di sini tidak akan bermain manis dengan ras selain rubah. Kalian bertiga saja tidak aman, lebih baik ikut di samping kami saja lebih stabil."
Niu Daomei: "Saya datang sebagai pengawas. Kalau hanya melihat persiapan kalian yang sudah rapi, apa gunanya? Tolong Saudara Zhou beri kami kebebasan inspeksi, biarkan kami memeriksa apa yang perlu."
Dalam hati Zhou Tianyu memaki 'Bu', khawatir si brengsek ini nanti celaka dan membuatnya kena getah.
Namun Niu Daomei bersikeras. Bukan anak buahnya, dengan status sebagai pengawas, Zhou tak bisa melarang. Akhirnya ia menuruti permintaan Niu, meninggalkan seekor burung pengintai besar untuk trio mereka.
Setelah rombongan Divisi Siluman Rubah menyelinap ke kedalaman rawa, trio Niu Daomei pun berangkat. Mereka mengitari Jalan Buntu Huangze dengan menunggang burung besar.
Setelah beberapa saat berputar-putar di udara, mereka menemukan lokasi target. Niu menunjuk posisi untuk mendarat.
Begitu masuk ke hutan di tengah rawa, Qin Guan dan Ke Dingjie segera memeriksa kondisi sekitar.
Niu melirik burung besar yang sedang merapikan bulu di sampingnya. Dengan tenaga dalam, ia menyedot sebongkah batu dan melubangi bagian tengahnya. Dari lengan bajunya, ia mengeluarkan gulungan kertas kecil dan memasukkannya ke dalam lubang. Perlahan ia berbalik menuju batu raksasa yang mencolok, melemparkan batu berlubang itu ke kaki batu, lalu kembali dengan santai.
Saat senja, Niu Daomei bertiga menuju tempat berkumpulnya personel Divisi Siluman Rubah untuk bertemu dengan semua orang dan bermalam bersama.
Setelah fajar, Niu Daomei tetap bertindak sendiri, sesekali muncul di atas kelompok pemburu untuk melakukan inspeksi.
Mereka yang berada di udara tidak bisa mendengar sumpah serapah dari para pemburu di bawah.
Dua hari kemudian, Niu Daomei meninggalkan Qin Guan dan Ke Dingjie di suatu tempat, lalu pergi sendiri dengan mengendarai burung pengintai besar. Setelah terbang beberapa lama di atas rawa luas, ia menyelinap ke dalam hutan.
Saat mendarat dan melihat sekeliling, seekor rubah hitam melesat keluar dari vegetasi. Sambil berjalan, makhluk itu bermutasi menjadi manusia - kepala suku Bangsa Siluman Rubah, Hei Yun.
"Kenapa baru sekarang menghubungi saya?" tanya Hei Yun begitu berdiri di hadapan Niu Daomei. Sebelumnya Niu Daomei berjanji akan segera menghubungi mereka.
Niu Daomei: "Tidak ada cara. Prioritas utama adalah memastikan posisi kami berdiri tegak. Lagipula, lebih baik kita bertemu dengan cara yang lebih aman."
Hei Yun: "Apa kamu sudah berhasil menghubungi Ao Feng dari Taman Tak Terbatas?" Pertanyaannya menyiratkan ketertarikannya pada Buah Rubah Suci.
Niu Daomei menggelengkan kepala: "Kau terlalu terburu-buru. Taman Tak Terbatas bukan tempat sembarangan. Sebelum persiapan matang, mendatangi sana hanya akan memicu kecurigaan. Lebih baik tidak pergi sama sekali daripada pergi tanpa rencana. Sementara ini, aku akan menghindari kontak dengan Taman tersebut. Ada kabar baru dari pihak sukumu tentang tempat itu?"
Hei Yun juga menggelengkan kepala: "Masih seperti biasa, aku bahkan pergi melihat sendiri. Di bawah ilusi penglihatan yang dikunci formasi magis besar, bayangan Taman Tak Terbatas sama sekali tak terlihat. Kondisi di dalamnya tak bisa dilihat sedikitpun."
Niu Daomei mengerutkan kening. Tentang situasi Taman Tak Terbatas, di dalam Piao Miao Ge dia tidak berani menyelidik siapapun, bahkan bertanya pun takut menimbulkan kecurigaan. Informasi yang diketahui hanya berasal dari Suku Rubah.
Bangsa Siluman Rubah telah mengincar Taman Tak Terbatas selama bertahun-tahun. Selama ini di Jalan Buntu Huangze mereka telah menangkap banyak orang Piao Miao Ge, terus-menerus menyelidiki informasi internal taman. Akumulasi bertahun-tahun membuat mereka sedikit memahami kondisi di dalam Taman Tak Terbatas.
Seluruh pertahanan Taman Tak Terbatas seperti tembok baja. Pertama-tama ada formasi magis yang menyamarkan, mata telanjang takkan bisa melihat bayangan taman. Bahkan jika melewati lokasinya, orang takkan menemukan. Ditambah perlindungan formasi magis, orang luar yang ingin menyusup diam-diam takkan mungkin.
Selain ada ahli bela diri penjaga, siapapun yang keluar-masuk harus menjalani penggeledahan badan, mustahil menyelundupkan sesuatu.
Konon di bawah pohon Buah Tanpa Batas ada penjaga khusus "Yā Jiāng" yang dibuat melalui proses khusus. Siapapun yang mendekat akan memicu alarm. Jumlah buah di pohon akan dihitung setiap satu shichen (2 jam), sama sekali tidak memberi kesempatan mencuri.
Jangankan mencuri, mendekati saja sulit.
