Dia menangkap keraguan di raut wajah mereka. Tidak melepas masuk berarti tidak melepas masuk - keraguan itu sudah menjelaskan segalanya.
Pikiran Ao Feng agak rumit. Di belakang layar dia jelas satu kelompok dengan Niu Daomei, tapi tetap enggan melihat Niu Daomei nekat masuk Taman Tak Terbatas.
Benar saja, setelah bertukar kode mata, seorang personel Tanah Suci Wu Xu mendekati pria tua berambut putih keabu-abuan dan membisikkan sesuatu.
Pria tua itu melihat reaksi orang-orang di belakangnya, mendapatkan kesempatan mundur yang sopan, lalu mengeluarkan dengusan enggan "Hmm".
Sang pembisik segera menjadi juru bicara: "Niu Daomei, karena kau sudah bicara sejauh ini, kami akan dianggap bersalah jika tidak melepasmu masuk. Baiklah, mengingat wewenang pengawasan dari Santo, kami izinkan masuk. Tapi peringatan: jika tak ada bukti, kau harus menanggung konsekuensinya!"
Niu Daomei segera menanggapi dengan janji, berkata sambil memberi hormat, "Jika tak bisa menemukan bukti, rela menerima hukuman dari Santo!"
Bisikan: "Selain Santo, sedemikan yang keluar masuk tempat ini harus menerima pemeriksaan. Mengingat kamu pernah datang, aturan pastinya sudah jelas."
Niu Daomei mengangguk kerja sama: "Pemeriksaan ketat adalah kewajiban kami, ini harus dijalankan sesuai aturan Taman Tak Terbatas, tak boleh ada yang melawan!" Kemudian memerintahkan perwakilan sekte-sekte lain, "Patuhi aturan keluar-masuk Taman Tak Terbatas, semua harus kerja sama dan terima pemeriksaan."
Perwakilan sekte-sekte lain tak berani menyatakan keberatan, semua diam saja mengangguk, menunjukkan kesediaan kerja sama.
Bisikan melambaikan tangan memanggil pengikut di belakangnya untuk maju, mempersiapkan pemeriksaan.
Niu Daomei pertama maju, menerima penggeledahan badan. Pedang di tangannya langsung diambil - tanpa izin, tak diizinkan membawa senjata memasuki Taman Tak Terbatas.
Setelah digeledah sepenuhnya, dia dilepaskan masuk.
Taishu Shanhai dan yang lain pertama-tama menyerahkan dokumen resmi status pengawasan, mengkonfirmasi identitas inspektur mereka terlebih dahulu, baru kemudian menerima pemeriksaan penggeledahan badan yang ketat.
Baru selesai memeriksa beberapa orang, melihat sisanya mulai mendekat satu per satu, pria tua berambut putih abu-abu tiba-tiba berseru, "Kalian yang sebanyak ini, tidak semuanya ingin masuk ke dalam, kan?"
Niu Daomei: "Tentu tidak." Ia mengangkat tangan memanggil Kun Linshu, "Kamu tinggal di luar, jaga kendaraan tunggangan untuk semua orang."
Kun Linshu mengangguk penuh kepastian. Orang dari berbagai sekte yang mengendalikan burung terbang segera melemparkan cincin jari pengontrol burung kepada mereka untuk diawasi.
Pria tua berambut putih abu-abu tampak kehilangan kata, meninggalkan satu orang sama saja dengan memasukkan semua orang, dengan muka tegas berkata: "Niu Daomei, bukankah orang yang masuk terlalu banyak?"
Niu Daomei memberi hormat dan berkata: "Senior, pasukan yang sedikit tidak memadai. Berdasarkan beberapa petunjuk, nanti saat interogasi, untuk menghindari persekongkolan kesaksian palsu, perlu mengisolasi tersangka sementara waktu. Inilah alasan seluruh staf pengawas delapan sekte datang ke sini, kalau tidak tak perlu repot-rebol datang semua."
Pria tua berambut putih abu-abu mendengus, lalu tak bersuara lagi. Persetujuan diam-diamnya membuat pencarian dilanjutkan.
Akhirnya, selain Kun Linshu yang menatap penuh harap di luar, semua orang memasuki formasi perlindungan Taman Tak Terbatas.
Pucuk formasi ditutup, riak air bergelombang, seluruh Taman Tak Terbatas menghilang begitu saja dari pandangan Kun Linshu, seolah menyusut lenyap.
Orang-orang di dalam formasi masih melihat keadaan luar seperti semula, namun Ao Feng tak berminat melihat keluar, matanya menatap tajam ke Niu Daomei yang masuk.
Niu Daomei justru bersikap seolah tak mengenalnya, sama sekali tak menganggapnya.
Ao Feng yang tak mendapat sedikit pun sugesti pun dipenuhi berbagai pikiran: Entah apa maksud si orang ini datang hari ini? Bukankah dia tahu hari ini giliran jaga saya? Kalau tahu, kenapa tetap datang? Apakah saat bertindak nanti tak perlu meminta barang yang dulu saya masukkan?
Niu Daomei yang menyusul pria tua berambut abu-abu itu tiba-tiba bersuara: "Mohon Senior menyampaikan ke bawah, percakapan di depan pintu tadi jangan dibocorkan ke orang lain, untuk mencegah pihak tertentu melakukan persiapan dini. Harap Senior bekerja sama dengan rencana pengawasan."
Pria tua berambut putih keabu-abuan berkata dengan wajah datar: "Tahu." Kemudian menengok dan bertanya, "Kalian semua dengar?"
"Ya!" Para pengawal serentak menjawab.
Kedatangan pasukan pengawas delapan sekte dengan formasi besar ini memicu bangunnya penjaga Sembilan Tanah Suci di Taman Tak Terbatas, banyak yang muncul mengintai.
Kasus ini dibuat sedemikian serius untuk menyelidiki mata-mata dalam. Secara umum pria tua berambut putih itu bekerja sama, di titik ini memang tidak bisa tidak patuh. Siapa pun yang menolak kerja sama akan dicurigai merasa bersalah seperti pencuri.
Niu Daomei membutuhkan tempat untuk bekerja. Pria tua itu langsung membawa rombongan pengawas ke balai rapat dalam istana, ruangannya cukup luas.
Begitu masuk, Niu Daomei segera memberi hormat dan berkata: "Senior, karena sebelumnya saya telah membocorkan beberapa hal yang tidak seharusnya, untuk menjaga kerahasiaan, saya harus mengisolasi Senior dan rombongan sementara dari yang lain. Saya lihat ada kamar kosong di sebelah, akan saya tempatkan Senior di sana. Nanti akan ada interogasi. Ini juga bentuk tanggung jawab kami pada Senior, sekiranya terjadi keadaan darurat, bisa membersihkan nama Senior. Harap kooperatif."
Pria tua itu mendengus keras, namun tetap menurut. Ia berbalik pada pengikutnya: "Masih lihat apa? Ayo pergi!"
Niu Daomei segera memerintahkan Kepala Suku Huangfu Jin dari Perkebunan Qingyue: "Pemimpin Huangfu, kirim dua murid sekte Anda untuk berjaga! Jangan biarkan siapa pun mendekati area penahanan, atau berinteraksi dengan pihak luar tanpa izin. Jika menemukan keanehan, segera catat dan laporkan ke atasan!"
"Baik!" Huangfu Jin mengangguk, wajahnya serius, benar-benar menganggap ini sebagai urusan besar. Segera memerintahkan murid yang datang: "Perkataan Kepala Suku Niu sudah kalian dengar? Segera laksanakan, jangan sampai ada kelalaian sedikit pun!"
"Siap!" Dua murid memberi hormat dengan tangan terkepal, lalu berlari keluar menyusul pria tua berambut abu-abu dan rombongannya.
Pria tua berambut abu-abu dan rombongannya dengan sadar memasuki kamar kosong di samping aula, menerima tahanan sementara.
Dua murid Perkebunan Qingyue bertugas: satu berjaga di depan pintu, satu terbang ke atap, berjaga-jaga penuh mengawasi sekitar, mencegah siapapun mendekat.
Tak lama kemudian, Qin Guan dan Ke Dingjie keluar lagi dari aula, atas perintah Kepala Suku Niu, mencari delapan pelaksana penjaga tanah suci lainnya yang bertugas di sini.
Di dalam aula, Niu Daomei menghadapi para tetua berbagai sekte: "Para hadirin, mulai dari sekarang, pemeriksaan dan persiapan seluruh personel Taman Tak Terbatas akan saya pimpin. Harap semua pihak sementara waktu mematuhi instruksi saya. Tentu, bila ada yang merasa saya tidak pantas memimpin atau memiliki keberatan, silakan ajukan. Kita harus segera berdiskusi dan menyelesaikannya hari ini juga."
Para tetua saling pandang bingung. Keberatan? Tanpa tahu kondisi sebenarnya, siapa berani sembrono mengambil alih komando?
Di situasi normal, Taishu Shanhai pasti akan berebut hak suara. Tapi hari ini, memimpin Taman Tak Terbatas? Ah, sudahlah. Jangan sampai tak dapat daging malah bau anyir.
"Kau yang lebih paham situasi, lebih baik kau saja yang memimpin." Taishu Shanhai dengan rendah hati mengalah untuk pertama kalinya.
“Tidak ada keberatan, maka Niu Daomei jelas-jelas merupakan pilihan utama. Mengingat waktu mendesak, dia tidak bertele-tele, 'Para hadirin, untuk mencegah persekongkolan, prioritas saat ini adalah mengisolasi dan menginterogasi personel di dalam Taman Tak Terbatas. Saya yang akan mengatur prosedur isolasi. Setelah isolasi dilakukan, setiap sekte harus segera melakukan interogasi menyeluruh terhadap personel yang bertanggung jawab.'"
Taishu Shanhai tercengang: "Niu Daomei, bercanda apa ini? Kau mau kami melakukan interogasi?"
Niu Daomei: "Ada banyak orang di Taman Tak Terbatas. Apakah kau mau Gua Adamantium-Ungu dengan hanya dua tiga orang melakukan interogasi? Sampai kapan itu akan selesai?"
"Bukan itu maksudku," Taishu Shanhai melambaikan tangan. "Kami sama sekali tidak paham situasi. Mau interogasi apa? Dari mana kami harus mulai?"
"Benar!" Serentak para kepala suku menyetujui, menunjukkan keberatan.
Niu Daomei mengangkat tangan menghentikan: "Tenanglah sebentar. Saya tentu sudah mempertimbangkan ini. Telah saya siapkan panduan interogasi: Pertama, posisi dan aktivitas setiap orang sebelum kebakaran di luar Taman Tak Terbatas harus diklarifikasi; Kedua, tanyakan apakah ada keanehan yang terlihat selama atau sekitar waktu kebakaran; Ketiga, periksa apakah ada orang atau tanda mencurigakan saat pemadaman api; Keempat, catat semua orang yang masuk/keluar Taman Tak Terbatas sekitar waktu kebakaran; Kelima, dokumentasikan pemeriksa dan pertanyaan yang diajukan setelah insiden. Catat semuanya dengan jelas untuk pemeriksaan lanjutan."
Setelah menghafal diam-diam instruksi tersebut, Kepala suku Tianhuo Jiao Lu Yao bertanya: "Kepala Suku Niu, hanya ini yang perlu ditanyakan?"
Niu Daomei: "Tepat sekali."
Taishu Shanhai terlihat curiga, "Menanyakan ini saja bisa menemukan bukti petunjuk?"
Niu Daomei: "Benar! Para hadirin jangan meremehkan pertanyaan-pertanyaan ini. Dengan interogasi silang, siapa yang jujur mengaku dan siapa yang tidak, nanti setelah disaring dan dibandingkan dengan petunjuk yang saya pegang, beberapa pihak pasti akan menunjukkan wajah aslinya. Para hadirin, orang yang bermasalah pasti tidak akan bicara jujur, paham maksud saya?"
Sebenarnya tidak terlalu mengerti, tapi seolah-olah paham. Kuncinya, mereka tidak tahu petunjuk apa yang sebenarnya dikuasai Niu Daomei.
Seluruh kepala suku mengangguk-angguk dengan ekspresi berpikir.
Taishu Shanhai masih menoleh bertanya pada dua muridnya, "Lima poin interogasi yang disebut Kepala Suku Niu sudah kalian catat semua?"
"Sudah," jawab Taishu Xun dan Taishu Li serempak.
Para kepala suku lainnya juga menanyakan pada murid-murid mereka apakah sudah mencatat, tidak ada yang berani lalai, semua menanganinya dengan hati-hati.
Tepat di saat itu, Qin Guan dan Ke Dingjie berhasil menghadirkan delapan pelaksana dari delapan Tanah Suci yang berkedudukan di sini. Setiap orang diperbolehkan membawa satu anggota pasukan.
Sebelum delapan pelaksana masuk ke aula, pengikut mereka dihentikan di luar, tidak diizinkan masuk. Hanya delapan pelaksana yang diizinkan masuk.
Kedelapan orang masuk. Salah satu pria tua berambut putih pernah ditemui Niu Daomei saat kunjungan pertamanya. Orang itu juga mengenali Niu Daomei. Setelah memandang sekilas para utusan sekte lain, dia langsung bersuara berat: "Niu Daomei, kamu datang ke sini untuk apa?"
"Demi melaksanakan titah Santo untuk mengawasi kasus kebakaran besar di Taman Tak Terbatas..." Niu Daomei mengulang penjelasan sebelumnya kepada pelaksana Tanah Suci Wu Xu, menyatakan telah memegang petunjuk bahwa api tersebut adalah hasil kerja sama antara hantu dalam tubuh di dalam taman dengan pihak luar untuk mencuri Buah Tanpa Batas. Kini tujuannya adalah menghajar pengkhianat itu dan meminta kerja sama semua orang.
Mencuri Buah Tanpa Batas? Ada hantu dalam tubuh di Taman Tak Terbatas? Delapan pelaksana saling pandang bingung. Kemungkinan ini tidak mustahil, mengingat kebakaran itu memang sangat mencurigakan. Jika tujuannya untuk melindungi aksi pengkhianat di dalam taman, sangat masuk akal!
Mendengar kabar pelaksana Tanah Suci Wu Xu telah menerima isolasi, kini giliran mereka berdelapan yang akan diasingkan. Kedelapannya terdiam sejenak, tanpa keberatan berarti mengakui secara diam-diam.
Namun pria tua berambut putih tak kuasa menahan tanya, "Bahkan kami pun harus diisolasi? Petunjuk apa sebenarnya yang kalian pegang?"
Niu Daomei: "Senior, segala petunjuk akan dilaporkan kepada Santo. Bukan saatnya Anda bertanya. Mengorek urusan yang bukan wewenangnya hanya akan menimbulkan kecurigaan. Tidak memberi tahu Anda juga demi kebaikan Senior sendiri, bukan?"
