Sha Rulai: "Aku yang paranoia? Kamu yang selalu menanyakan Taman Tak Terbatas tanpa alasan, apakah aku yang berprasangka?"
Niu Daomei tertawa ringan, "Begini saja, aku ingin mengeluarkan seseorang dari Taman Tak Terbatas. Bisakah kamu membantuku mengeluarkannya?"
Sha Rulai: "Bercanda apa ini? Masalahnya kamu yang buat, bilang ada mata-mata dalam Taman Tak Terbatas, bahkan mengada-ngada seolah nyata. Kini tanpa menyelidiki mata-mata itu, mana mungkin mengizinkan orang dalam Taman Tak Terbatas pergi? Siapa yang mau kamu keluarkan paksa?"
Niu Daomei: "Untuk sementara belum bisa kuberitahu."
Sha Rulai: "Anda boleh tidak memberitahuku, tapi aku ingin mengingatkanmu. Jika masalah mata-mata di Taman Tak Terbatas terus tidak terungkap, ini tidak akan berakhir begitu saja. Hanya akan ada satu hasil: Lebih baik membantai salah daripada melewatkan! Untuk mencegah masalah di belakang, semua orang di Taman Tak Terbatas tidak boleh hidup. Apakah orang yang ingin kamu selamatkan itu musuh atau teman? Apakah kamu ingin dia mati atau tidak? Pertimbangkan baik-baik."
Niu Daomei terdiam sejenak, akhirnya berucap pelan: "Murid Ye Nian, Ao Feng, adalah orangku."
"Apa?!" Sha Rulai tertegun, "Ao Feng orangmu? Bagaimana mungkin dia orangmu?"
Niu Daomei: "Ceritanya panjang, sementara ini sulit dijelaskan. Bisa dibilang orangku, tapi juga bukan. Namun jika harus memilih antara aku dan gurunya, dia pasti akan memihakku."
Sha Rulai: "Apa maksudnya?"
Apa maksudnya? Niu Daomei merenung, berpikir keras, mempertimbangkan apakah akan mengungkap kebenaran. Khawatir dengan larangan berkepanjangan di Taman Tak Terbatas, akhirnya ia melirik sekeliling dan berbisik: "Dia mencuri Buah Tanpa Batas."
"Ha?!" Sha Rulai terkejut, lalu menyadari suaranya terlalu keras dan ikut berbisik: "Kau bilang dia memegang Buah Tanpa Batas? Bercanda apa ini?"
Niu Daomei: "Tidak ada di tangannya. Di tempat sekecil telapak tangan seperti Taman Tak Terbatas, mana mungkin disimpan. Sudah aku transfer ke tanganku dengan metode tertentu."
Sha Rulai: "Tidak mungkin! Buah yang hilang dari pohon pasti akan ketahuan oleh para penjaga."
Niu Daomei: "Apakah di dunia ini ada hal yang mustahil? Hanya yang tak terpikirkan olehmu, tak ada yang mustahil. Bukan buah di pohon berkurang, tapi sudah habis, dua belas buah semuanya sudah dipetik Ao Feng. Buah yang tergantung di pohon sekarang semua palsu."
"Palsu?" Sha Rulai agak linglung, merasa candaan ini keterlaluan, "Buah Tanpa Batas itu pernah kulihat, bagaimana mungkin dipalsukan tanpa ketahuan banyak mata? Lagi pula, bagaimana mungkin dikeluarkan?"
Niu Daomei menghela nafas: "Tak ada gunanya berdebat soal ini. Masih ingat hadiah yang kutinggalkan untukmu di wilayah Suku Rubah? Kutinggalkan satu buah untukmu!"
"..." Sha Rulai benar-benar linglung. Dia ini ternyata menyisakan Buah Tanpa Batas yang didambakan para kultivator untuknya. Darahnya mendidih sesaat, setelah berhasil tenang dia buru-buru bertanya: "Saat kau mengerahkan pasukan besar untuk menyelidiki Taman Tak Terbatas dulu, apakah itu rencana untuk mengeluarkan buah-buah itu?"
Niu Daomei: "Ya. Kalau tidak ngapain susah-susah? Awalnya lancar, tapi tiba-tiba ada masalah. Saat keluar, sialnya kebetulan bertemu wanita Lü Wushuang itu, hampir ketahuan. Masalahnya sekarang, dulu untuk membuat Ao Feng menyerahkan buah-buahnya, kujanjikan satu buah untuknya. Juga berjanji akan menyelamatkannya jika dia tak bisa kabur."
Sha Rulai: "Artinya dia tahu rencanamu, tahu kau masih hidup? Kau khawatir dia akan membocorkan rahasiamu?"
Niu Daomei: "Rencana kematian palsuku tidak dia ketahui. Masalahnya kita sekarang perlu waktu. Kau harus tahu, saat Sembilan Santo mengetahui dua belas Buah Tanpa Batas semuanya dicuri, itu berarti akan muncul dua belas kultivator tahap Yuan Ying. Apa akibatnya? Sembilan Santo pasti akan mengacaukan dunia sebelum kita jadi kuat, dan mengendalikan ketat pasokan Pil Spiritual Yuan di dunia kultivasi."
"Baru berapa lama aku keluar dari Tanah Suci? Begitu keluar langsung sibuk menstabilkan situasi. Sekarang bahkan barang di tangan belum dibagikan ke kandidat yang pantas. Semakin lama kasus pencurian buah ini terbongkar, semakin baik."
"Tapi sekarang Ao Feng masih terjebak dalam Taman Tak Terbatas. Jika terus tidak bisa kabur, dan janjiku padanya tidak kunjung ditepati, dia pasti akan membenciku. Saat menghadapi situasi yang kau sebut, ketika Sembilan Santo memilih membantai semua orang di Taman Tak Terbatas daripada melewatkan satu pun, menurutmu apakah dia masih perlu menyembunyikan kasus pencurian Buah Tanpa Batas?"
Sha Rulai dengan ekspresi serius berkata: "Ini jadi masalah. Sekarang tanpa izin Sembilan Santo, siapa pun dilarang masuk atau keluar. Meski aku bisa masuk, bagaimana? Tidak bisa membawanya keluar, juga tidak mungkin membunuhnya di dalam Taman Tak Terbatas."
"Untuk mencuri Buah Tanpa Batas kali ini, tanpa dia mustahil berhasil. Menyimpannya masih berguna ke depannya. Membiarkannya kabur sebenarnya bermanfaat untuk rencana selanjutnya. Kecuali terpaksa, jangan bunuh dia!" Niu Daomei mengusap pelipisnya, terlihat pusing. "Sepertinya beberapa rencana harus dimulai lebih cepat."
Sha Rulai tidak bisa tidak bertanya, "Rencana apa?"
Niu Daomei: "Insiden penyeranganku seharusnya jadi petunjuk untuk pembuktian mata-mata dalam, membantu Ao Feng kabur. Tapi ternyata Xuan Yao malah mati karena alasan lain - jelas dihabisi Yuan Se dan Lü Wushuang. Awalnya kukira Sembilan Santo akan menemukan kebenaran secara alami, tapi investigasi sampai sekarang belum ada hasil. Ao Feng terus terjebak. Jika Sembilan Santo kehilangan kesabaran, situasi akan berbahaya. Sekarang kita harus membantu mereka membongkar konflik antar Santo sebelum waktunya."
"Tuan Sha, masalah penyebaran informasi di Tanah Suci harus kuserahkan padamu."
Sha Rulai merenung sambil mengangguk perlahan, "Penyebaran informasi... Selama hati-hati, ini bukan masalah besar."
Niu Daomei: "Buah Tanpa Batas dari Suku Rubah akan kuminta hubungi dan serahkan padamu."
Sha Rulai mengeluarkan dengusan "Hm".
Niu Daomei: "Kalau begitu kita sepakat. Jika tak ada hal lain, aku harus konfirmasi informasi darimu dulu. Aku pergi dulu."
Sha Rulai mengangguk. Badan Niu Daomei terjatuh ke air, menghilang dalam sekejap.
……
Saat kembali ke pegunungan tempat Jia Wuqun dan yang lain bersembunyi, fajar telah menyingsing.
Setelah memberi salam pada mereka, Niu Daomei kembali memasuki gua di bawah tebing, berdiri di depan sais kuda yang setengah mati.
Tanpa tenaga magis, malam di pegunungan terasa menusuk. Sais kuda itu meringkuk menggigil di tanah.
Merasakan kedatangan orang, dia membuka mata dan terkekeh, "Sudah sadar diri?"
Niu Daomei berjongkok di hadapannya, "Kalau cepat bicara, mungkin aku masih memberimu jalan pulang. Sekarang sudah tidak mungkin. Pilihlah cara matimu: disiksa perlahan sampai mati dengan kesakitan, atau kau mau kumatikan secepatnya?"
Sais kuda itu tersenyum sinis, "Dalam keadaan seperti ini, mengancamku ada gunanya? Aku tahu apa yang kalian ingin ketahui."
Niu Daomei: "Kau ini Bian Qiu'an atau Lu Wei?"
Mendengar ini, napas sais kuda langsung menjadi tersengal-sengal.
Niu Daomei: "Aku beri kesempatan terakhir. Siapa atasmu?"
Sais kuda: "Antarkan aku ke tempat yang kuminta, baru kuberitahu."
Niu Daomei: "Qin Yaoguang!"
Pupil sais kuda menyempit tiba-tiba, wajahnya dipenuhi kecemasan.
Niu Daomei akhirnya paham. Penilaian Sha Rulai tentang Piao Miao Ge ternyata akurat. Dengan suara rendah dia berkata, "Begitu masuk ke jalan ini, kita semua tak punya pilihan." Tangannya meraih kepala pria itu.
Sais kuda berteriak ketakutan, "Apa lagi yang kau mau tahu? Aku akan ceritakan semuanya!"
"Terima kasih, tak perlu." Telapak tangan Niu Daomei menekan dahi yang sedang berontak itu. Tiba-tiba dia mengerahkan tenaga. "Bruk!" Suara dari dalam tengkorak itu menggema. Seluruh tubuh pria itu kaku, matanya membelalak sebelum akhirnya tak bergerak lagi.
Niu Daomei bangkit hendak pergi. Namun Yuan Cong malah mendekat lagi, menghancurkan jenazah itu sampai tak tersisa bukti.
Setelah semua orang keluar satu per satu, Jia Wuqun memandang siluet Niu Daomei. Ia tahu makna dari tiga nama yang dibawa pulang Niu setelah pergi keluar - detail tentang sais kuda dan lainnya telah terungkap. Ini berarti mereka telah menyusup ke Piao Miao Ge untuk menyelidik, membuatnya diam-diam mengerikan.
"Guru Jia, sudah dipastikan. Shao Pingbo bukan anggota Piao Miao Ge, tapi berkolusi dengan kekuatan tertentu di dalamnya. Setelah kejadian ini, mereka tidak akan gegabah bertindak lagi. Anda dan Perdana Menteri aman untuk sementara. Anda bisa pulang ke Song," kata Niu Daomei dengan membelakangi.
Jia Wuqun menoleh ke Yuan Cong sambil mengangguk perlahan. Yuan Cong mendekat, membiarkan jarinya menulis di punggungnya sebagai juru bicara: "Pulang ke Song? Bagaimana dengan hukuman untuk Shao Pingbo?"
Niu Daomei berbalik menghadap, tersenyum: "Lepaskan dia!"
Tidak hanya Jia Wuqun, bahkan Yuan Cong pun terkejut: "Mengapa? Apakah ini keinginan Wangye?"
Niu Daomei mengangguk: "Kami punya misi lebih penting. Untuk sementara tidak ada waktu dan tenaga untuk menghantuinya."
Jia Wuqun: "Tuan tidak khawatir Shao akan ikut campur dalam perang tiga kerajaan barat?"
Niu Daomei: "Rencana berubah! Campur tangan orang Piao Miao Ge mengubah kondisi. Jika Huyan Wuhui memang mustahil mati di tangannya, biarkan saja. Jika Wei dan Qi harus punah, biarkan mereka runtuh. Semua mengalir secara alami."
Jia Wuqun: "Shao memang bukan orang biasa. Tidakkah Wangye khawatir Jin yang menyatukan tiga kerajaan barat akan mengancam Yan?"
Niu Daomei: "Shao Pingbo sudah bukan lawan Wangye. Sekarang Anda juga melihat, di balik Shao Pingbo tersembunyi ikan yang lebih besar. Sudah mengganggu ular, ular itu tidak akan mudah terlihat lagi. Jika Shao Pingbo dibunuh, ular itu akan sepenuhnya menyamar. Selama kita menangkap ular itu, membunuh Shao Pingbo akan semudah membalik telapak tangan! Guru, orang yang menentukan nasib kita berada di tempat yang lebih tinggi."
Jia Wuqun mengangguk perlahan, memahami.
Niu Daomei: "Ular itu sudah kaget, tidak akan muncul dengan mudah. Saya terlalu memahami Shao Pingbo, selama dia dibiarkan hidup, dia pasti akan menggunakan ular itu, dan kita pasti akan menemukan jejaknya. Tugas utama Guru setelah kembali ke Song adalah, dengan bergantung pada perdana menteri, memanfaatkan kekuatan Kerajaan Song, mengawasi setiap gerakan Shao Pingbo untuk mencari petunjuk ular itu. Jika ada hal yang sulit dilakukan di wilayah Song, bisa menghubungi Nan Zhou, kami akan berusaha kerja sama dengan Guru."
Jia Wuqun membungkuk sedikit, menunjukkan gestur menjalankan perintah.
Niu Daomei: "Yuan Cong akan ikut Guru kembali, tinggal di samping Guru untuk melindungi. Wei Duo juga akan terus menemani."
Jia Wuqun mengangguk.
Niu Daomei: "Ada satu misi lagi yang ingin kuminta pada Guru."
Jia Wuqun menulis di punggung Yuan Cong: Silakan lanjutkan!
Niu Daomei mengarahkan dagu ke arah Wei Duo yang tidak jauh, "Cara mengelola, Guru Yuan Cong akan menjelaskan padanya. Hanya saja Sekte Shangqing di belakangnya, yang telah setia mengikuti Pangeran Ning selama bertahun-tahun, kini telah merosot. Namun Wangye masih mengenang kenangan lama. Kerajaan Wei mungkin takkan bertahan. Saat Kerajaan Wei runtuh, ke mana Sekte Shangqing harus berpaling? Menyediakan sebuah wilayah di Song untuk menempatkan mereka, bagi Perdana Menteri pastilah bukan hal sulit. Tolong atur ini."
Jia Wuqun menulis: "Jika datang akan diatur dengan baik, mohon Wangye tenang!"
