Songjing, tiga ekor burung terbang berputar-putar di udara. Setelah memberi penjelasan singkat pada pemeriksaan di langit ibukota, mereka menyelam dan mendarat di kompleks kediaman terpencil.
Dua dari burung terbang tersebut mengangkut Pemimpin Sekte Menara Langit Guan Jitai, dua kepala suku, dan tiga murid pengawal.
Burung ketiga membawa dua tamu dari Nan Zhou, Kerajaan Yan: Duan Hu dan Wu Sanliang.
Murid Menara Langit dari dalam kediaman keluar menyambut. Feng Guan'er yang mendengar kabar juga muncul memberi hormat, "Hormat untuk Pemimpin!"
Guan Jitai dengan muka tegang, "Ikut aku." Melemparkan perintah lalu langsung menuju Paviliun Dalam. Feng Guan'er tak paham alasannya, hanya bisa mengikuti.
Duan Hu dan Wu Sanliang hendak mengikuti, namun dihalangi oleh seorang sesepuh Menara Langit yang mengulurkan tangan, "Kalian berdua tetap di sini." Ia menoleh memberi isyarat pada murid Menara Langit untuk mengawasi mereka.
Di Paviliun Dalam, Feng Guan'er berjalan menghampiri Guan Jitai yang berhenti, diam-diam menoleh memandang dua sesepuh yang menyusul dari belakang.
Guan Jitai tiba-tiba berbalik dengan wajah datar, "Guan'er, apakah Yuan Gang dari Nan Zhou, Kerajaan Yan pernah mencarimu?"
Masalah ini sebelumnya sudah dilaporkan murid Menara Langit. Awalnya tak dihiraukan, kemudian mulai dicurigai, kini kecurigaan itu telah terbukti.
Feng Guan'er menunduk, sadar tak bisa menyembunyikan. Saat Yuan Gang datang, orang Menara Langit telah melihatnya. Dengan suara rendah ia menjawab, "Ya!"
Guan Jitai: "Untuk apa dia mencarimu?"
Feng Guan'er menggigit bibir, bingung mencari jawaban.
Guan Jitai menatapnya, berucap pelan: "Apakah kau menyuruhnya membantu Luo Zhao?"
Feng Guan'er terkejut. Sebagai tahanan rumah yang terputus informasi, tak tahu bagaimana dia bisa tahu. Pembicaraan dengan Yuan Gang saat itu seharusnya tak ada yang mendengar.
Setelah ragu sejenak, ia berbisik: "Ini urusan pribadiku, tak ada hubungannya dengan Menara Langit."
"Tak ada hubungan?" Nada Guan Jitai mulai meninggi berisi kemarahan, "Mengapa dia mau menuruti perintahmu untuk membantu Luo Zhao?"
Feng Guan'er menggigit bibirnya hingga gigi perak-nya terlihat.
Guan Jitai berseru kasar: "Sebenarnya apa hubungan kalian berdua?"
Feng Guan'er menunduk tetap membisu.
“Kau pikir jika tidak kaukatakan aku tidak akan tahu?” Guan Jitai mengeluarkan sepucuk surat dari lengan bajunya, menyodorkannya, “Lihatlah, ini surat tulisan tangan Shang Chaozong dari Nan Zhou, Pangeran Yong dari Kerajaan Yan, yang meminta Menara Langit untuk menyerahkanmu!”
Hati Feng Guan'er bergolak, menerima surat itu, membukanya dan membaca. Semakin dibaca, wajahnya semakin pucat.
Dalam suratnya, Shang Chaozong terang-terangan menyebut hubungan Yuan Gang dan Feng Guan'er. Dikatakan Feng Guan'er telah membujuk Yuan Gang untuk membantu Luo Zhao. Kini Yuan Gang mulai menepati janjinya, maka Feng Guan'er pun harus memenuhi komitmennya. Mengingat Menara Langit telah menahan Feng Guan'er, diminta agar melepaskannya dan menyerahkannya ke Nan Zhou.
Poin terpenting: Jika Feng Guan'er ingkar janji dan mempermainkan Yuan Gang, jika Menara Langit tidak membebaskannya, Nan Zhou akan membuka hubungan mereka berdua ke seluruh dunia!
Usai membaca, Feng Guan'er diliputi malu dan marah yang tak terkatakan.
Guan Jitai bertanya, “Apakah benar seperti tertulis dalam surat, saat masih menjadi istri Luo Zhao, kau sudah menjalin hubungan asmara dengan Yuan Gang?”
Di mata Feng Guan'er berkobar kemarahan dan kesedihan, namun ia tak menjelaskan bahwa dulu diculik maupun diracuni. Hanya menggigit gigi berkata, “Ini urusanku sendiri.”
Guan Jitai meledak marah, "Kau masih berani bilang ini urusanmu sendiri? Tidak kau pikir selama ini siapa yang melindungimu? Tidak kau ingat siapa kakekmu? Kakekmu adalah mantan Pemimpin Sekte Menara Langit! Dengan perbuatan memalukan yang kau lakukan di Nan Zhou ini, saat dibuka ke publik, bagaimana muka Menara Langit bisa diselamatkan? Jika kau tidak dihukum, di mana reputasi sekte kita?"
Feng Guan'er dipenuhi rasa malu dan kemarahan, "Menara Langit telah membesarkanku bertahun-tahun. Apapun hukumannya, aku terima."
Guan Jitai mengibaskan lengan bajunya dengan gerakan dramatis, lalu pergi dengan langkah lebar.
Seorang kepala suku menghampiri, menghela nafas, "Guan'er, benarkah kau nekat membantu Luo Zhao sampai segitanya?"
Feng Guan'er: "Semua kesalahan ada padaku, aku berhutang padanya."
Kepala suku: "Yuan Gang telah membantu sebagian pasukan Luo Zhao menyeberangi gurun tak berujung memasuki Qi..." Dia menjelaskan kondisi terkini.
Memanfaatkan kalajengking pasir? Feng Guan'er tertegun, Yuan Gang ternyata punya kemampuan seperti itu?
Kepala suku akhirnya mengingatkan: "Yuan Gang tetap bawahan Shang Chaozong. Kini kita telah berkonfrontasi dengan Shang Chaozong. Jika Shang Chaozong mengeluarkan perintah, pasukan Luo Zhao di sana mungkin akan kehilangan semua pencapaian. Jika kamu benar-benar ingin membantu Luo Zhao... Sudah sampai tahap ini, jika kamu masih bersikeras, kami tidak akan menghalangi. Tapi Menara Langit telah membesarkanmu bertahun-tahun. Apakah kamu sebaiknya mempertimbangkan harga diri Menara Langit juga?"
Feng Guan'er: "Apa yang ingin Kepala suku perintahkan padaku?"
Seorang kepala suku lainnya tiba-tiba berucap pelan: "Menara Langit sudah tak mungkin mengendalikanmu. Karena kau sama sekali tak mempedulikan Menara Langit, menurutku tinggalmu di sini sudah tak ada gunanya lagi. Lebih baik kau pergi, daripada menyalahkan Menara Langit yang membatasimu."
Feng Guan'er berbalik cepat menatapnya, bibirnya sedikit gemetar.
Bagaimana cara pergi? Hanya dengan alat tulis saja.
Di dalam paviliun, Feng Guan'er selesai menulis dan meletakkan kuasnya, wajahnya menyungging senyum sinis. Dengan tangannya sendiri dia menulis dokumen resmi melepaskan diri dari Menara Langit. Mulai sekarang, hidup atau mati, kemuliaan maupun aib, tak ada lagi hubungannya dengan Menara Langit!
Seorang kepala suku mengambil dokumen berisi cap jarinya, setelah membaca lalu mengangguk perlahan ke kepala suku lainnya. Yang terakhir berkata dingin, "Menara Langit sudah menunjukkan kebaikan terakhir padamu. Mulai sekarang apa pun yang kau lakukan takkan kami urusi, semoga nasibmu baik."
Kedua sesepuh itu telah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tanpa bicara lebih banyak, mereka segera pergi untuk menunjukkan dokumen ini kepada anggota sekte lainnya - inilah bukti Feng Guan'er sendiri yang memutus hubungan dengan Menara Langit!
Feng Guan'er yang masih berdiri di paviliun itu kini telah menangis tersedu-sedu, meskipun ini juga pilihannya sendiri!
Sebenarnya Menara Langit juga sudah lama jengkel padanya. Ketika Luo Zhao masih ada, pasangan suami istri ini sudah membuat Menara Langit kesal setengah mati.
Saat Menara Langit (Lingxiao Ge) terlibat dalam upaya menghancurkan kekuasaan Kaisar Mu, si brengsek Luo Zhao ternyata berpihak pada Mu Zhuozhen. Bahkan setelah Mu Zhuozhen mati, dia tetap tak bertobat, sementara Feng Guan'er juga membela Luo Zhao, melupakan siapa yang selama ini menopang mereka.
Ketika mengatur pembagian keuntungan pasca peristiwa, Kuil Darah dan Istana Lie Tian menggunakan insiden ini sebagai alasan, membuat Menara Langit malu-malu dan menderita kerugian materi.
Tapi tak ada cara lain, karena latar belakang keluarga Feng Guan'er, mereka agak tak berdaya menghadapinya.
Kemudian Wu Gongling ingin membunuh Luo Zhao, Kuil Darah dan Istana Lie Tian juga ingin menghabisi Luo Zhao - siapa yang mau menyimpan pengkhianat di sampingnya? Saat itu, lagi-lagi Menara Langit yang melindunginya.
Alhasil, Menara Langit tampil depan dan berusaha maksimal menyelamatkan Luo Zhao. Tapi ternyata Luo Zhao kabur dari Song dan bergabung dengan Qin! Menara Langit sampai tersedak kemarahan!
Insiden ini menjadi senjata andalan Kuil Darah dan Istana Lie Tian untuk terus-menerus menyindir. Reputasi Menara Langit tercoreng, bahkan internal mereka pun tak puas. Tapi lagi-lagi karena latar belakang Feng Guan'er, elit Menara Langit tak berani bertindak sembarangan demi menjaga citra, hanya bisa terus mentolerir.
Sekarang, Feng Guan'er sendiri yang melakukan perbuatan memalukan.
Jia Wuqun hanya menyuruh Nan Zhou untuk langsung menantang mereka menyerahkan orangnya. Ini sekadar memberi alasan pada Menara Langit untuk melepaskan diri dari beban yang menyusahkan.
Duan Hu dan Wu Sanliang memasuki Paviliun Dalam, berjalan sampai di samping paviliun. Duan Hu mengulurkan tangan: "Nona Feng, ikuti kami."
Feng Guan'er melirik dengan mata berkaca-kaca, tidak menghiraukan.
Duan Hu dan Wu Sanliang saling pandang, kemudian masuk ke dalam paviliun. Mereka masing-masing menggenggam lengan kiri-kanannya langsung menyeretnya keluar.
Feng Guan'er terkejut, berontak: "Apa yang kalian lakukan? Aku ada perjanjian dengan Yuan Gang, setelah urusannya selesai, setelah semua selesai..."
Dia pernah tinggal di Perkebunan Maolu, jadi mengenal kedua orang ini.
Kedua penculiknya sama sekali tidak peduli. Urusan "setelah selesai" bukan tanggung jawab mereka. Nan Zhou hanya memerintahkan untuk membawanya pergi.
Diseret ke paviliun depan, mereka melompat ke kendaraan tunggangan terbang dan menghilang di angkasa. Tak ada yang mencegah, Feng Guan'er pun tak bisa melepaskan diri...
Melintasi ribuan li dalam sehari, Duan Hu dan Wu Sanliang berhasil menyelesaikan tugas, membawanya kembali ke Biéyuàn Maolu di ibu kota prefektur Nan Zhou.
Setelah menyerahkan ke Guan Fangyi, tugas mereka selesai.
Di sebuah kamar, Feng Guan'er yang sudah dibebaskan dari batasan magis mengamuk: "Ini penculikan..." Terus menggerutu dengan gaya bertarung yang garang.
Guan Fangyi hanya tersenyum ramah mendengarkan ocehannya.
Tak lama kemudian Yun Ji datang, diikuti Wang Xiao yang masuk ke dalam rumah.
Setelah mendengar rentetan kemarahan, Wang Xiao alias Niu Daomei tiba-tiba berseru: "Diam!"
"Siapa kau ini?" Feng Guan'er menoleh ke belakang, membentak marah.
Niu Daomei: "Siapa aku tak penting. Hanya ingin kutanyakan, tahukah kau apa yang Yuan Gang sedang lakukan untukmu demi mantan suamimu? Kau tega mengorbankan nyawanya, masih berani berteriak-teriak di sini, pikir diri siapa?!"
"Nyawa...?" Feng Guan'er terkesiap, matanya melotak penuh kecurigaan, "Aku hanya minta bantuannya, bukan untuk misi bunuh diri!"
Niu Daomei: "Tidakkah kau tahu dia memanfaatkan kalajengking pasir untuk menyelundupkan pasukan Qin ke Qi?"
Suara Feng Guan'er melemah, "Lalu...?"
Niu Daomei: "Bodoh! Tak sadarkah ini artinya Yuan Gang menjadi koridor kedua setelah Gerbang Barat untuk lalu lintas timur-barat? Jin yang ingin mencaplok Qi dan Wei pasti akan membabat habis! Siapa pun yang kuasai Qi nanti tak akan biarkan ancaman ini! Demi Luo Zhao, dia mempertaruhkan nyawa. Kau pikir berhak ribut di sini? Kalau bukan amanat Yuan Gang, bajingan sepertimu tak pantas menginjakkan kaki di sini!"
Seketika itu juga Feng Guan'er pucat pasi.
"Pergi! Diam di kandang babi atau kubungkam mulutmu!" Niu Daomei menghantam meja, mengibaskan lengan baju satinnya pergi.
……
Pasukan kalajengking pasir melesat dengan gemuruh di gurun luas, seekor burung berbulu warna-warni langsung menerobos masuk ke area patroli burung-burung pengawal.
Petugas patroli hendak menghalangi, namun salah satu pria berbaju hitam mengacungkan token Piao Miao Ge, memaksa mereka mundur.
Patroli terpaksa membiarkan orang itu mengendalikan burungnya berputar-putar di atas pasukan kalajengking pasir untuk memeriksa.
Di samping pria hitam berdiri lelaki besar bertelanjang dada dengan otot perunggu kuno, alis tebal melengkung, mata harimau menatap ke bawah dengan datar, rambut panjangnya yang acak-acakan tertiup angin.
Di bawah, setelah mendapat laporan tentang token Piao Miao Ge, Yu Cang dan yang lain menengadah mengamati.
Seorang kepala suku Paviliun Bulan Sabit menyelinap mendekat, mendarat di kalajengking pasir besar tempat Yu Cang berada, berbisik: "Yang berbaju hitam itu sepertinya Kepala suku Batu Hitam dari Tanah Suci Dewata Kegelapan. Orang di sampingnya yang dihormatinya... Jangan-jangan..." Ragu menyebut nama.
