"Saudara Ximen, demi melestarikan kecantikan Xuan Wei, aku tak segan menggunakan esensi es langka. Seberapa tulus niatku?" Yu Cang bertanya sambil tersenyum, menekan telapak tangan. Esensi es kembali ke mulut Xuan Wei. Lima jarinya mencengkram udara, perlahan bibir Xuan Wei terkunci rapat.
Ini sekedar basa-basi. Bukan karena perasaan terhadap Xuan Wei, melainkan ketidaktahuan kapan Ximen Qingkong akan datang. Khawatir jenazah Xuan Wei membusuk, akhirnya mereka cari cara untuk pengawetan mayat.
Setelah melepas genggaman, dia mengulurkan tangan: "Barangnya? Asal kau serahkan, aku jamin akan mengembalikan orangnya dan membiarkan kalian pergi!"
Di lereng bukit, dia berdiri. Di atas kendaraan tunggangan, Ximen Qingkong duduk. Pandangan keduanya bertaut tajam.
Satu pihak takkan melepas tawanan meski barang didapat. Mangsa sudah datang sendiri, takkan diberi kesempatan balas dendam. Seandainya orang biasa, mungkin dilepaskan. Tapi Ximen Qingkong dengan kultivasi mumpuni adalah ancaman besar. Petarung terkuat Daftar Alkemis boleh diremehkan, tapi tak boleh diabaikan!
Pihak lain juga paham, meski barang diserahkan, takkan diampuni. Apalagi sebenarnya tak ada barang yang diminta di tangannya.
Dua barang itu. Satu ingatnya ada di cermin rias Xuan Wei, satunya lagi di gelang tangannya.
Entah karena tersembunyi terlalu rapat di gelang atau bagaimana, meski Xuan Wei sudah ditangkap, ternyata mereka belum menemukannya.
Tapi hari ini, sekalipun tahu lokasi barang, takkan diungkapkannya.
Sebab, dari awal dia sama sekali tak berniat pulang hidup-hidup.
"Ximen Qingkong mengalihkan pandangannya, menatap wajah tenang namun tak bernyawa Xuan Wei. Masa-masa mereka bersama, kenangan masa lalu jelas terbayang!
Mengangkat tangan, meraih jubah abu-abu, menariknya, lalu melemparkannya dengan santai.
Tangan belakang meraih gagang pedang, menghunus!
Yu Cang berubah wajah drastis, "Ximen Qingkong! Jika kau tak ingin jenazah wanita ini dihina, lebih baik jangan macam-macam!"
Braak! Pedang dingin menyambar tiba-tiba, aura pedang memenggal ke arah lawan. Kendaraan tunggangan tiba-tiba limbung, tenaga magis dahsyat meledak, tunggangan pun ambruk!
Semua orang kaget besar, berpencar menghindar.
Jenazah yang sedang diangkut tak sempat menghindar, langsung hancur berantakan. Target serangan pedang ini memang dia!
Dia tak ingin jenazahnya tetap di sini dan dihina. Datang sendiri, menyelesaikan dengan tangannya sendiri!
Panah Tianji Penembus Pertahanan syuut-syuut meluncur dari segala penjuru, jarum halus seperti bulu sapi menutupi langit.
Ximen Qingkong sama sekali mengabaikan, tiba-tiba berubah menjadi bayangan pedang biru melesat.
"Bunuh dia!" Yu Cang yang mundur tergopoh menggeram marah. Melihat jenazah Xuan Wei hancur, dia tahu semua akal licinnya sia-sia. Amarah di hatinya tak terkira.
Dugujing dan Guo Xingshan yang sudah siaga langsung mengaktifkan Talisman Pedang Surgawi bersamaan.
Tapi Ximen Qingkong justru tidak menyerang langsung. Dengan satu tebasan membelah bumi, menyatu dengan pedang menyusup masuk dari kaki lereng bukit.
Retakan di tanah tiba-tiba menyambar lurus ke arah Yu Cang yang sedang mundur.
Bayangan pedang aura surgawi yang dengan santai dikeluarkan oleh Dugujing dan Guo Xingshan segera menghujani tanah retak seperti kaca. Bumi bergetar, tanah dan batu beterbangan tak beraturan.
Tak disangka kondisi tanah retak itu hanyalah ilusi yang diciptakan oleh Ximen Qingkong yang mengeluarkan kekuatan dari ruang bawah tanah.
Ximen Qingkong sendiri tidak maju ke depan.
Sinar biru menyembul dari dalam tanah. Area selangkangan Dugujing terbelah, seluruh tubuhnya terpisah menjadi dua bagian. Genangan darah dan tubuh yang terbelah melayang mengikuti energi dahsyat yang sedang kocar-kacir.
Guo Xingshan yang sedang gencar menghujani bayangan pedang aura surgawi ke depan tiba-tiba mendeteksi keanehan, kaget besar!
Hendak membalikkan tangan untuk mengarahkan daya ledak talisman pedang surgawi yang kuat guna melawan Ximen Qingkong yang tiba-tiba muncul, tetapi terlambat!
Sinar biru melesat dengan kekuatan tak terbendung melewati lehernya!
Ia tak bisa melihat kepalanya sendiri yang melesat ke langit, hanya merasakan pandangannya bergetar tak karuan. Sepertinya ia tak bisa lagi mengendalikan tubuhnya sendiri, kesadaran cepat mengabur.
Energi talisman pedang yang kehilangan kendali langsung merobek-robek tubuh tanpa leher itu dalam sekejap.
Saat muncul dari tanah dan membunuh Dugujing, pedang di tangan Ximen Qingkong juga terlepas dan menyerang ke sisi lain.
Hampir seketika membunuh dua orang sekaligus!
Cepat! Terlalu cepat! Inilah kekuatan petarung terkuat nomor satu di Daftar Alkemis saat turun tangan. Para kultivator yang menyaksikan semuanya terkejut!
Yu Cang yang masih dalam proses mundur ke belakang sambil melayang hampir melotot matanya. Dua murid kepercayaan yang telah dibina bertahun-tahun itu, lenyap begitu saja!
"Juga menggigil ketakutan! Kedua muridnya sebenarnya tidak lemah, pasti bisa dianggap sebagai ahli di antara kultivator Pil Emas, ternyata sekaligus tewas dihajar pedang Ximen Qingkong! Dia sendiri mengakui, bahkan jika harus melawan kedua muridnya sendiri, mustahil bisa melakukannya!"
Kilatan pedang biru menyambar, Ximen Qingkong yang melayang di udara meraihnya, bergerak gesit seperti kelinci melompat lalu menyelinap, kembali menghancurkan tanah dan menghilang.
Tiba-tiba retakan dahsyat bergemuruh mengarah ke tempat Yu Cang berpijak, salah satu pangeran Paviliun Bulan Sabit yang ikut mundur segera menghujamkan pedang ke tanah, energi pedang yang menggetarkan menghancurkan tanah hingga remuk.
Talisman Pedang Surgawi di tangan orang satunya lagi siaga penuh.
Yu Cang yang sedang turun tiba-tiba menengadah, melihat kendaraan tunggangan terbang yang sedang berpatroli di angkasa, tiba-tiba mengibaskan lengannya berulang kali, seluruh tubuhnya tiba-tiba melesat ke atas, berputar cepat lalu mendarat di atas kendaraan tunggangan terbang itu, terus mengawasi tanah di bawah.
Braak-braak! Tanah tiba-tiba retak seperti jaring laba-laba ke segala penjuru, membuat banyak orang mundur ketakutan.
Brak! Di sudut perkemahan, tanah pecah, kilatan pedang biru melesat ke langit.
Sekelompok kultivator segera melompat, mengejar!
"Pergi!" Yu Cang bersuara berat.
Pengendara kendaraan terbang segera memerintahkan hewan tunggangannya mengepakkan sayap lebih kencang, melesat pergi dengan cepat.
Ximen Qingkong yang kehabisan tenaga di udara membalikkan pedangnya ke punggung, menyatu dengan pedang menjadi aliran cahaya biru yang melesat Syuut mengejar.
Gerombolan kultivator yang mengejar di udara, sebagian besar level kemampuan mengendalikan tenaga magis mereka takkan bisa menyamai keluwesan Ximen Qingkong dalam mengendalikan benda di ruang hampa, terpaksa turun ke tanah setelah kehabisan tenaga.
Hanya sedikit yang kembali membentangkan lengan baju dan melanjutkan pengejaran melintasi langit, tapi kecepatannya jauh kalah dengan penerbangan pedang Ximen Qingkong.
Melihat Ximen Qingkong mendekat cepat, Yu Cang kaget besar, segera mencengkeram Talisman Pedang Surgawi di tangannya.
Bayangan pedang biru tiba-tiba meliuk di udara, membentuk garis melengkung menuju langit, lalu menyelam dengan kecepatan lebih tinggi ke arah target.
Musuh sudah sampai di depan mata, Yu Cang segera melepaskan bayangan pedang aura surgawi dari tangannya.
Di sisi lain, Ximen Qingkong juga melambaikan tangan mengeluarkan bayangan pedang aura surgawi.
Gemuruh...
Dua belas gema keras, 24 bayangan pedang aura surgawi menggemuruhkan 12 kali berturut-turut, mengguncang langit.
Kultivator yang mengendalikan kendaraan tunggangan terbang buru-buru kabur melayang, sementara hewan tunggangannya sudah tercabik-cabik menjadi hutang daging-darah, tak sanggup menahan gelombang sisa serangan sekuat itu.
Setelah benturan terakhir selesai, bayangan pedang biru langsung menyambar.
Yu Cang mendorong keluar pancaran cahaya berputar seperti penggilingan dengan kedua tangan, seketika memperlambat dan menjebak bayangan pedang biru yang menerjang.
Cahaya biru yang berkelip-kelip berhenti, terlihat Ximen Qingkong dengan gaya pedang penunjuk berdiri di dalam pedang aura qi-nya sendiri, menatap dingin Yu Cang yang berhadapan dengannya.
Pancaran cahaya yang berputar seperti penggilingan tidak hanya menjebak serangan pedang Ximen Qingkong, tapi juga membawa Ximen Qingkong yang telah menyatu dengan pedangnya berputar perlahan.
Kedua pihak yang saling beradu kekuatan turun dengan cepat, tak ada yang mau melepaskan, sama-sama mengandalkan kultivasi mereka untuk bertahan.
Yu Cang tak berani melepaskan karena serangan pedang Ximen Qingkong terlalu tajam dan tak tertandingi. Dia takut jika melepaskan akan langsung dipenggal!
Saat turun bersama, Yu Cang melihat bekas jarum segar di pipi Ximen Qingkong. Seketika dia tahu sang lawan telah terluka Panah Tianji Penembus Pertahanan. Dengan wajah bengis dia berkata: "Saudara Ximen, kau sudah keracunan. Semakin kau paksakan tenaga magismu, semakin cepat racunnya bekerja. Pasukanku sudah mengejar, kau sendirian takkan bisa kabur. Menyerahlah sekarang! Sebagai sesepuh, aku akan mempertimbangkan pengampunan untuk jenius kultivasi sepertimu!"
Ximen Qingkong menjawab datar: "Hidup-mati sudah ditakdirkan. Siapa yang bisa mengampuni siapa?"
Yu Cang mendengus: "Kalau kau nekat mencari maut, jangan salahkan sesepuh! Hmm..." Dengan suara hidung, selembar Talisman Pedang Surgawi tiba-tiba keluar dari lengan bajunya.
Ximen Qingkong melirik tajam, langsung memahami maksudnya. Dengan kekuatan lawan yang memang mampu mengendalikan Talisman Pedang Surgawi dari jarak jauh!
"Hidup-mati sudah divonis!" Ximen Qingkong tiba-tiba bersuara menggetarkan. Pedang yang semula digendong di belakang punggungnya tiba-tiba diayunkan dengan serangan kilat. Pada saat mengayunkan, kedua tangan menggenggam erat bersamaan, tubuhnya yang tiba-tiba membungkuk seperti meledak saat memutar badan. Saat pedang menyambar langit, gema suara bergemuruh, "Tiada aku, tiada pedang, Penggal!"
Suara itu mengguncang langit!
Yu Cang tiba-tiba membelalakkan matanya.
Dari dalam aura pedang yang menyatu dengan tubuh Ximen Qingkong, kilatan cahaya mengerikan tiba-tiba menyambar bagai petir. Sekilas muncul lalu lenyap, seperti kilatan burung phoenix!
Gedebuk! Cahaya penggilingan yang berputar di depan Yu Cang terbelah oleh sambaran petir. Dari mulutnya muncrat darah. Dengan cepat ia menunduk dan melihat garis darah memutuskan lengan kirinya. Garis darah itu membentang dari posisi lengan kiri hingga pinggang kanan. Tiba-tiba ia merasakan tenaga magisnya lepas kendali. Dengan kaget ia menyaksikan tubuhnya sendiri terbelah miring.
Braak! Dua potongan tubuh jatuh ke tanah. Kedua bagian tubuh itu menghantam tanah dalam radius beberapa zhang, memercikkan darah segar yang membuat daun-daun bergemetar.
Kedua orang yang sedang menukik itu sudah hampir mencapai permukaan tanah.
Bagian tubuh atas Yu Cang yang menggelinding di tanah berhenti. Dari mulutnya terdengar suara "Haa...haa..." penuh ketidakpercayaan. Dengan mengorbankan nyawa, ia akhirnya menyadari jurang perbedaan antara dirinya dan Ximen Qingkong.
Ximen Qingkong yang telah mendarat masih mempertahankan posisi kedua tangan mengacungkan pedang ke langit. Kedua matanya yang penuh bekas luka menatap dingin ke arah Yu Cang, saling berpandangan.
Ximen Qingkong tiba-tiba melepaskan satu tangan, tanpa melihat menjepit dengan dua jari, talisman Pedang Surgawi yang beterbangan jatuh terjepit di antara jemarinya.
Tiba-tiba tubuhnya limbung, cepat-cepat menyandarkan pedang ke tanah, bibirnya sudah membiru.
Yu Cang yang bertatapan dengannya perlahan menampakkan senyum sinis, bibirnya bergerak-gerak seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi tak bersuara, matanya perlahan kehilangan cahaya.
Dari langit datang pengejar, ada yang terbang dengan kultivasi sendiri, ada juga gerombolan yang mengendarai hewan tunggangan terbang.
Mereka menyaksikan pertarungan di udara, juga melihat kondisi Yu Cang yang sudah terpisah kepala dan tubuh di depan mata, semuanya terkejut!
Ximen Qingkong yang sudah stabil berjalan dua langkah, menginjak wajah Yu Cang, mengangkat pedang sambil menudingkan mata dingin ke gerombolan yang menyerbu dari langit!
Tanpa suara, hanya dengan jari pedang, gerombolan yang menyerbu tiba-tiba tak ada yang berani mendekat.
Ditambah Ximen Qingkong masih jelas-jelas memegang satu talisman Pedang Surgawi di tangannya!
Gerombolan orang berjatuhan di sekeliling, menjaga jarak jauh, melakukan blokade.
Seorang kepala suku sepertinya menemukan kejanggalan, berteriak keras: "Dia keracunan, tak akan bertahan lama!" Makna tersiratnya, biarkan dia kehabisan tenaga.
Tak ada yang mendekat! Ximen Qingkong melirik talisman Pedang Surgawi di tangannya, tiba-tiba melemparkannya di hadapan semua orang.
Sesaat kemudian, Ximen Qingkong menyeret pedang menerjang, langsung menuju kepala suku yang berbicara tadi!
