Dua hari kemudian, Wu Xin mengerti maksud gurunya.
Dua hari kemudian, murid Yuan Se yang kini menjadi pemegang perintah Piao Miao Ge - Huo Kong, kembali untuk menjalani pemeriksaan.
Setelah semua pemeriksaan selesai, Yuan Se kembali menemui guru-murid Dokter Hantu untuk menanyakan hasilnya.
Dokter Hantu kembali mengeluarkan tiga botol berlabel nama: "Santo boleh memilih salah satu."
Yuan Se membaca label-label itu lalu mengerutkan kening: "Masih tiga orang yang sama?"
Dokter Hantu mengangguk: "Ya. Pemeriksaan terhadap pendatang baru tidak cocok. Hanya ketiganya yang agak pantas."
Yuan Fei yang ikut datang diam-diam menggigit giginya.
Yuan Se: "Agak pantas? Bisa dipakai?"
Dokter Hantu: "Paling tidak tidak mengganggu penglihatan sehari-hari. Paling-paling sedikit tidak nyaman. Minimal bisa bertahan beberapa tahun. Waktu itu cukup untuk mencari yang cocok, baru ditukar nanti."
Yuan Se merasa giginya ngilu mendengarnya. Ini apa? Ini adalah mata! Kok di mata Yang Mulia seperti sekadar mengganti komponen meja kursi? Dia bertanya, "Hanya bisa dipakai beberapa tahun?"
Dokter Hantu menjelaskan, "Santo salah paham, hamba sudah bilang, penggunaan beberapa tahun itu skenario terburuk. Jika tak ada masalah, seharusnya bisa digunakan dalam jangka panjang."
Yuan Se bertanya, "Apakah tidak ada cara yang lebih aman?"
Dokter Hantu menjawab, "Santo, prinsip segala sesuatu di alam semesta ini pada dasarnya sama. Hanya yang paling cocoklah yang terbaik. Jika Santo tidak terburu-buru, hamba bisa mencari perlahan-lahan."
Yuan Se bertanya, "Berapa lama pencariannya?"
"Ini..." wajah Dokter Hantu sedikit muram, "Tidak ada yang bisa memastikan kapan akan ditemukan. Tingkat kecocokan di tanah suci sudah termasuk tinggi. Kalau mencari di kalangan orang luar, dari 10.000 orang mungkin tak ada satu pun yang cocok. Hal seperti ini tergantung takdir. Bisa saja langsung ketemu, bisa juga tiga lima tahun belum tentu menemukan yang pas."
Mata tunggal Yuan Se melirik Yuan Fei, "Menurutmu dia mungkin yang paling cocok?"
Bibir Yuan Fei mengeras.
Dokter Hantu berkata, "Ini hanya penilaian visual berdasarkan pengalaman, belum kesimpulan final. Bisa jadi yang paling cocok, bisa juga tidak sebagus ketiga orang itu, mungkin juga hamba salah lihat dan sama sekali tidak berguna. Cocok atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh dulu."
Yuan Se langsung berkata sambil tertawa ke Yuan Fei, "Yuan Fei, bagaimana kalau kita minta Hei Li memeriksamu? Biar kita lihat seberapa luas pengetahuannya."
Wajah Yuan Fei berubah muram, "Santo, dia menyimpan dendam padaku. Jika dia yang memeriksa, pasti akan bilang aku cocok."
Dokter Hantu bersuara berat: "Yuan Fei, perkataanmu terlalu tidak profesional. Ini bukan soal aku bilang pantas atau tidak, ini tentang pengobatan luka yang tak boleh main-main sedikitpun. Hasil akhir pengobatan bisa dirasakan langsung oleh Yang Mulia Santo. Berani-beraninya kau memalsukan proses pengobatan? Yuan Fei, hamba tak punya permusuhan denganmu, mengapa kau terus-terusan menargetku?"
Mengapa terus menarget? Yuan Se tidak bodoh, dia tahu ini bukan persekongkolan, melainkan Yuan Fei yang tak ingin kehilangan satu matanya.
Dia juga sangat setuju dengan perkataan Dokter Hantu. Hasil pengobatan harus bisa dirasakan sendiri, benar atau palsu nanti akan diputuskan secara adil.
Lalu tangan gemuknya terangkat, mengelus punggung licin Yuan Fei. "Jangan overthinking, aku hanya ingin melihat ketajaman mata Dokter Hantu termasyhur. Biarkan dia memeriksa." Tangannya mendorong pinggang belakangnya.
Yuan Fei terdorong maju dua langkah, gigi perak menggigit bibir. Dengan enggan dia mengangkat tangan, menjulurkan satu jari - sebelumnya pernah melihat cara pengambilan sampel orang lain.
Dokter Hantu segera melambaikan tangan memberi isyarat. Dua muridnya segera mengambil alat dan maju hati-hati, memotong sedikit daging dari jari Yuan Fei.
Setelah urusan selesai, Yuan Se beralasan tak ingin mengganggu lagi, lalu membawa pergi Yuan Fei.
Keluar dari paviliun ini, Yuan Se segera memanggil Huo Kong, berpesan untuk menjaga tempat ini dengan ketat, tidak memperbolehkan siapa pun mengganggu guru dan murid Dokter Hantu, termasuk Yuan Fei. Huo Kong diperintahkan menunggu hasil pemeriksaan Dokter Hantu di sini, dan segera melapor begitu ada kabar.
Huo Kong tentu saja patuh menjalankan perintah.
Setengah hari kemudian, Huo Kong buru-buru meninggalkan paviliun, langsung menuju ke kuil-kuil Santo. Ia menemui Yuan Se di hadapan Yuan Fei, membungkuk dan berbisik di telinga Yuan Se, "Guru, hasil pemeriksaan sudah keluar. Cocok sempurna, kandidat terbaik!"
Yuan Se yang berbaring di kursi malas tiba-tiba bersemangat. Mata tunggalnya melirik Yuan Fei, lalu mencela, "Di sini tidak ada orang luar, tak perlu diam-diam. Bicaralah jelas!"
Huo Kong tertegun sebentar, lalu berseru keras, "Guru! Hasil pemeriksaan Dokter Hantu terhadap Yuan Fei sudah keluar. Cocok sempurna, kandidat terbaik!"
Jantung Yuan Fei berdebar kencang, perasaan menggigil ketakutan menyelimutinya.
Yuan Se: "Tidak mungkin ada kesalahan, kan?"
Huo Kong: "Dokter Hantu juga takut salah. Sudah diperiksa berulang kali dan dikonfirmasi, tidak ada kesalahan."
Yuan Se: "Ternyata si tua itu benar-benar punya ketajaman mata." Tangannya mengangkat memberi isyarat Huo Kong mundur, lalu berpaling ke Yuan Fei, "Selirku, tenanglah. Insiden ini bukan urusanmu. Sudah kukatakan hanya untuk memverifikasi kemampuan Dokter Hantu. Kini aku mulai yakin dia bisa menemukan bola mata pengganti yang cocok."
Mendengar ini, barulah Yuan Fei benar-benar merasa lega.
Namun dia segera merasakan suasana yang tidak biasa. Urusan pencarian mata yang cocok dari Dokter Hantu, Yuan Se tak memberitahunya dan langsung menyerahkan tanggung jawab tersebut ke orang lain.
Dua pelayan pribadi baru muncul di sisi Yuan Se. Tugas menemani siang-malam sepertinya sudah bukan bagiannya lagi.
Alasan Yuan Se adalah ingin dia fokus pada kultivasi, ditambah kebutuhan penjaga terpercaya di Taman Tak Terbatas. Dia akan ditempatkan di sana untuk berkedudukan.
Makna tersiratnya adalah melepaskan kekuasaan di tangannya dan menyerahkannya kepada dua pelayan pribadi tersebut.
Haluan di Tanah Suci Dayuan berubah cepat. Yuan Se mulai mengangkat dua pelayan itu. Yuan Fei langsung merasakan dinginnya hutang budi. Dua wanita yang berkuasa ini perlahan bersikap kurang sopan padanya.
Hanya dalam dua hari, bahkan Shengdian pun tak bisa dimasukinya. Saat ingin menemui Yuan Se, dia dihalangi di luar aula dengan alasan Yuan Se sedang istirahat dan tak boleh diganggu.
Rasa kehilangan status ini menyakitkan. Dia sadar, penderitaan sesungguhnya masih akan datang. Nantinya, menyelamatkan nyawa sendiri pun mungkin jadi masalah. Beberapa bajingan pasti tak akan memberi kesempatan untuk bangkit kembali.
Akhirnya nekat menerobos Shengdian dan memaksa bertemu Yuan Se. Yuan Fei secara aktif menyatakan kesediaannya untuk berkorban.
Yuan Se sangat tersentuh. Segera memerintahkan Huo Kong untuk memberi tahu Dokter Hantu dan mengatur rencana pemindahan mata...
Setelah proses pemindahan selama setengah hari berakhir, Yuan Se dan Yuan Fei keluar dari kamar perawatan dengan mata kiri tertutup kain putih.
“Jika mengonsumsi Tianji Dan, mata kiri Santo seharusnya bisa pulih dalam tiga hari,” Dokter Hantu yang menemani di samping memberitahu.
“Baik, kita tunggu tiga hari saja!” Yuan Se tertawa terbahak-bahak.
Selama tiga hari ini, guru-murid Tabib Hantu tentu tidak diizinkan meninggalkan tempat ini.
Keluar dari halaman kecil, Yuan Se menenangkan Yuan Fei yang ikut, “Selirku tenanglah, aku sudah memerintahkan Hei Li untuk mencari bola mata yang cocok untuk transplantasi.”
Yuan Fei tersenyum dipaksakan sambil mengucapkan terima kasih.
Huo Kong yang ikut menemani diam-diam menghela napas, menyaksikan langsung proses wanita ini menyerah total. Sang guru tak perlu memaksa sedikitpun, wanita ini langsung patuh bekerja sama.
Setelah buru-buru kembali ke kamarnya, Yuan Fei mendekati meja rias dan duduk. Di depan cermin ia membuka penutup mata kiri, melihat lubang hitam di tempat matanya, tiba-tiba menutupi wajah dengan kedua tangan, seluruh tubuhnya gemetar tak terkendali.
Bagi seorang wanita, apalagi yang cantik, tiba-tiba berubah menjadi model setan bermata satu, perasaannya bisa dibayangkan.
Setelah kembali menutupi lubang mata kiri, Yuan Fei menatap bayangannya di cermin dengan tatapan kosong. Tiba-tiba adegan saat membunuh Ding Wei terlintas di benaknya.
Saat memberitahu Ding Wei bahwa dirinya sebenarnya adalah istri Yuan Se, Ding Wei hanya menyeringai sinis. Kini ia sepertinya mengerti mengapa Ding Wei bereaksi seperti itu.
Yuan Se telah hidup ratusan tahun, sementara dirinya baru beberapa tahun? Ia benar-benar mengira dirinya adalah istri Yuan Se!
Setelah dia menyusun kembali emosinya, hal pertama yang dilakukannya adalah menyingkirkan dua pelayan yang berkuasa di sisi Yuan Se.
Yuan Se benar-benar menutup sebelah mata terhadap hal ini.
……
Di ruang rahasia Biéyuàn Maolu, Niu Daomei berdiri membusungkan dada di depan peta dengan gejolak batin yang berat.
Enam Santo tidak terpengaruh oleh berbagai kekacauan dan terus mendorong penyelidikan internal di Paviliun. Meskipun prosesnya sering terputus oleh berbagai kekacauan, setelah sedikit menyesuaikan irama langkah, mereka melanjutkan penyelidikan.
Jika terus begini, langkah berikutnya dalam penyelidikan pasti akan sampai ke sekte-sekte besar.
Meskipun sudah memiliki strategi untuk menghindar, dia tidak ingin mengambil langkah itu kecuali terpaksa. Kini semua orang tahu di balik kekuatan Nan Zhou ada Gua Adamantium-Ungu. Jika Gua Adamantium-Ungu kabur dan bersembunyi, wilayah Nan Zhou pasti akan terkena imbas - inilah yang selalu dia hindari mati-matian.
Kedisiplinan dan langkah sistematis Enam Santo memberikan tekanan yang sangat besar padanya.
Yuan Gang datang membawa surat rahasia yang telah diterjemahkan dan menyerahkannya padanya.
Kini Yuan Gang kembali ke perannya semula, bertanggung jawab atas informasi intelijen dari berbagai pihak, hanya saja sekarang kehilangan kebebasan dan tidak bisa lagi keluar menemui orang.
Surat rahasia itu dari Sha Rulai yang menyebutkan rumor terkini di Tanah Suci tentang Lü Wushuang yang dikabarkan tewas di tangan Kaisar Kalajengking.
Setelah menatap surat itu beberapa saat, Niu Daomei bergumam, "Sepertinya Wu Chang yang bertindak." Lalu dia berbalik, "Ayo, kita kunjungi Yang Mulia Suci Wushuang kita."
Dua orang keluar dari ruang rahasia secara berurutan, melewati koridor, memasuki persimpangan menurun, dan tiba di sebuah ruangan di kedalaman bawah tanah.
Lü Wushuang mengenakan baju putih, kepalanya tertutup kain putih, menatap tak bergerak ke sebuah lampu minyak.
Seluruh tubuhnya seperti terlahir kembali dari kepompong. Dengan bantuan sihir Yun Ji, kulit baru telah tumbuh. Penampilannya hampir pulih seperti semula, hanya saja kulitnya terlihat terlalu halus dan tidak alami. Tepatnya, kulitnya belum sepenuhnya matang - rambut dan alis masih belum tumbuh sempurna.
"Kondisimu semakin membaik. Tak lama lagi pasti pulih total. Di usiamu, bisa pulih sampai tingkat ini setelah mengalami kekalahan besar, membuktikan keajaiban Buah Tanpa Batas. Meski kultivasimu dilumpuhkan, efeknya pada fisik masih bertahan." Niu Daomei mendekat sambil tersenyum.
Lü Wushuang tidak menuruti, tetap terpaku menatapi lampu minyak dengan pandangan kosong.
Niu Daomei menyodorkan dokumen intelijen di tangannya, "Anak buahmu mungkin dalam masalah. Aku yakin kau punya cara menghubungi mereka. Beri tahu mereka untuk bersembunyi - akan kusampaikan pesan ini."
Lü Wushuang perlahan memiringkan kepala memandangnya, menerima dokumen itu. Setelah membaca, ia berkata: "Kau bermaksud baik? Kurasa kau ingin mereka menyusup untuk keperluanmu sendiri?" Usai bicara, dokumen itu disentuhkannya ke api lampu minyak. Dengan tangannya sendiri, ia mengubah informasi itu menjadi abu.
Niu Daomei: "Sekadar ada yang menyebar desas-desus uji coba. Masih ada waktu untuk menyembunyikan mereka sekarang. Jika terlambat... Termasuk murid-muridmu di antara mereka?"
Lü Wushuang: "Menurutmu, apakah nyawa mereka masih penting bagiku sekarang?"
Niu Daomei: "Selama kau masih punya nilai, aku akan membiarkanmu hidup. Logika sederhana ini seharusnya kau pahami."
Lü Wushuang menatapnya, "Aku tak mau mati dalam keburaman. Lepaskan topeng palsumu—setelah melihat wajah aslimu, aku akan hubungi mereka. Jika tidak, silakan tentukan nasibku!"
