Niu Daomei berucap perlahan: "Dalam kondisimu yang begini, masih relevankah identitasku?"
Lü Wushuang: "Bayangkan posisimu—tak tahu siapa yang mengalahkanmu. Apa kau rela?"
Niu Daomei: "Apa gunanya merelakan atau tidak?"
Lü Wushuang bertanya terkekeh: "Niu Daomei? Benarkah kau Niu Daomei?" Hampir di setiap pertemuan, dia memaksa jawaban atas pertanyaan yang sama.
Niu Daomei terdiam sejenak, lalu mengangkat tangan ke leher. Dengan gerakan cepat _sruukk_, dia menyobek topeng palsu. Wajah aslinya tersenyum tipis. "Seperti permintaanmu. Puas?"
Lü Wushuang membelalakkan mata, memandang tak percaya. "Benar-benar kau? Ini mustahil!"
Niu Daomei mengangkat bahu, menunjukkan ekspresi "asli tanpa rekayasa".
"Kau seharusnya mati! Tidak... Yang mati itu avatar. Kematianmu hanyalah jebakan buatanmu, bukan?" tuding Lü Wushuang.
Niu Daomei menjawab: "Bisa dibilang begitu."
"Bagaimana caramu meninggalkan Tanah Suci? Apakah ada pengkhianat di dalam Tanah Suci yang membantumu?" tanya Lü Wushuang.
Niu Daomei menjawab: "Sembilan Santo sudah lama kehilangan persatuan rakyat. Mencari kaki tangan di Tanah Suci sebenarnya tidak sesulit itu."
"Kau memasang jebakan di Dunia Kelima. Bagaimana kau tahu tentang keberadaan Dunia Kelima?" tanya Lü Wushuang lagi.
Menghadapi rentetan pertanyaan wanita ini, Niu Daomei tahu banyak keraguan mengganjal di benaknya. Ia mengangkat tangan menghentikan: "Masih banyak waktu, tidak perlu terburu-buru. Nanti kita bicara panjang lebar. Hubungi dulu anak buahmu, biarkan mereka lolos dari ujian ini dulu." Ia menoleh ke Yuan Gang: "Siapkan alat tulis untuk Yang Mulia Suci."
Yuan Gang baru saja berbalik ketika Lü Wushuang tiba-tiba berseru: "Berdiri!"
Yuan Gang berhenti dan menatapnya, tak tahu apa perintah yang akan diberikan.
Lü Wushuang malah mengawasi ketat lengannya: "Lenganmu yang terpotong ternyata tumbuh kembali. Kau menggunakan Buah Tanpa Batas?" Ia segera menoleh ke Niu Daomei: "Penyelidikanmu ke Taman Tak Terbatas dulu jelas-jelas penipuan. Jangan-jangan kau yang mencuri Buah Tanpa Batas?"
Soal ini membuat Niu Daomei geli. Memang ia yang mencuri Buah Tanpa Batas, tapi alasan dugaan ini ternyata karena lengan Yuan Gang yang tumbuh. Ia menggeleng: "Yang Mulia Wushuang, kau terlalu paranoia. Lengan barunya terkait dengan ilmu kultivasinya, sama sekali tak ada hubungannya dengan Buah Tanpa Batas."
Lü Wushuang berdiam sejenak, berpikir memang benar. Barang yang dicuri tiga puluh tahun lalu seharusnya tidak ada hubungannya dengan Niu Daomei. Hanya saja kedua orang di depan mata ini, satu seharusnya sudah mati tapi masih hidup, satu lagi yang seharusnya sudah dipotong lengannya ternyata tumbuh kembali. Bisa dikatakan setiap detail penuh kejanggalan.
Yuan Gang tidak banyak bicara. Ia bergegas pergi, tak lama kembali membawa alat tulis lengkap.
Lü Wushuang ternyata tidak mengingkari janji. Ia mulai menulis surat, hanya saja terjadi perbedaan pendapat mengenai isi surat tersebut antara kedua belah pihak.
Dia ingin menulis surat rahasia, tapi Niu Daomei sementara waktu tidak mengizinkan. Siapa tahu apa yang akan ditulisnya dalam surat itu? Jangan-jangan malah membocorkan lokasi ini, akibatnya sulit dibayangkan.
Dia diharuskan menulis surat terbuka. Setelah menentukan penerima yang bisa dipercaya, pihak sini akan membantu mengirimkannya.
Setelah menerima surat, Niu Daomei segera menemui Yun Ji. Dengan petunjuk rahasia, dia menyuruh Yun Ji pergi sendiri untuk mengantarkan surat tersebut.
Tak lama setelah Yun Ji pergi, Guan Fangyi yang mengambil alih tugasnya datang membawa surat rahasia: "Dokter Hantu dan muridnya sudah pulang ke Lembah Obat. Shao Pingbo sudah membalas surat. Misi sudah selesai. Dia bertanya apakah boleh membebaskan Shao Liuer."
Alasan mengapa komunikasi semacam ini tetap ditangani Yun Ji adalah karena Yuan Gang yang berpikiran kaku. Yuan Gang tak mau terlibat dalam urusan yang membahayakan orang lain.
Setelah menerima surat dan membacanya, Niu Daomei mengangguk diam-diam. "Dokter Hantu ini cukup cerdik. Aku hanya mencoba, tapi tak disangka dia benar-benar berhasil. Orangnya bisa dilepas. Shao Liuer sudah tak pantas tinggal lebih lama lagi. Suruh Shao Pingbo menyampaikan pada Wu Xin: Pastikan Yuan Fei memahami satu prinsip - mata yang ditransplantasikan ke mana-mana takkan seideal mata kirinya sendiri yang tertanam di wajah Yuan Se."
……
Di dalam Kediaman Keluarga Shao di Jin Jing, Shao Pingbo yang sedang duduk termenung di ruang baca menerima surat tersebut. Setelah membacanya, ia mendengus, "Taktik Jia Wuqul memang licik! Pertama memanfaatkan Yuan Se untuk mencongkel mata Yuan Fei hingga hatinya membeku, menciptakan retakan di antara mereka. Lalu memancing Yuan Fei merebut kembali matanya. Semua terjadi secara alami. Wanita mana yang tak mencintai kecantikan? Bisa bertahan sesaat, tapi takkan tahan selamanya. Selama Yuan Fei menginginkan matanya sendiri yang terpasang di wajah Yuan Se, lambat laun dia pasti akan berbalik melawan!"
Shao Sanxing mengingatkan, "Kalau nona muda dilepaskan, apakah Wu Xin masih mau menuruti perintah?"
Shao Pingbo membalas bertanya, "Apakah Dokter Hantu masih punya pilihan? Beranikah dia membangkang?"
……
Shao Liuer akhirnya bebas. Che Buchi, Gao Jianhou, dan Xie Longfei sendiri yang menjemputnya pulang.
Seiring naik takhtanya Hao Zhen, status ketiganya juga ikut melambung.
Selama masa penahanannya, Shao Liuer sama sekali tak tahu kabar dari luar. Saat bertemu Hao Zhen di sebuah kota barulah ia tahu suaminya telah menjadi Kaisar Qi.
Hao Zhen diam-diam menanyakan detail peristiwa yang terjadi, mengapa Shao Liuer sampai dicari-cari oleh Piao Miao Ge.
Shao Liuer sendiri juga bingung apa yang terjadi, mengaku setelah dibawa pergi langsung dikurung. Selain petugas pengantar makanan, bahkan wajah orang lain pun tak sempat dilihat, apalagi ditanyai kondisi apa pun oleh Piao Miao Ge.
Meski Hao Zhen heran, untuk sementara ia tak punya tenaga memikirkan ini. Ia berbalik dan fokus total pada situasi politik yang berguncang bagai angin dan hujan.
Beberapa hari kemudian, tanpa ada keberatan dari seluruh pasukan Qi, Shao Liuer secara wajar dinobatkan sebagai Permaisuri Qi. Situasi kacau, tak ada tenaga dan sumber daya untuk pesta meriah, ritual pun disederhanakan...
Pasukan gabungan Yan dan Han terus menggempur Qin. Serbuan mereka seperti bambu terbelah, nyaris tak menemui perlawanan berarti, secepat menduduki wilayah dalam pacuan kuda.
Pasukan Qin yang berada di wilayah Qi hanya bisa protes dan kecam tanpa cara lain.
Duniawi kacau, dunia kultivasi pun tak tenang. Piao Miao Ge berguncang, Tanah Suci juga dilanda gelombang masalah beruntun.
Rakyat biasa yang tak terseret perang tak merasakan apa-apa, namun para petinggi jelas merasakan seluruh dunia seolah terjerembab dalam gejolak dahsyat.
Tak lama kemudian, peristiwa besar terjadi di Tanah Suci. Saat kabar kematian Lü Wushuang sedang ramai diperbincangkan, seluruh penghuni Tanah Suci Tak Tertandingi tiba-tiba menghilang.
Singkatnya, mereka bersembunyi, berpencar ke berbagai persembunyian.
Mendengar kabar Lü Wushuang tewas, dan tidak bisa dihubungi, persatuan di Tanah Suci Tak Tertandingi sedang dilanda kepanikan. Tiba-tiba menerima pesan Lü Wushuang yang menyuruh bersembunyi. Bahkan Lü Wushuang sendiri sudah berkata demikian, bawahan mana lagi yang berani ragu-ragu? Mereka cepat melaksanakan perintah.
Insiden ini memicu Du Wuxu, Lan Daolin, Ibu Salju, Wu Chang, Yuan Se, dan Luo Qiu berenam segera mengadakan pertemuan darurat. Mereka agak bingung memahami maksud Tanah Suci Tak Tertandingi.
Bahkan Wu Chang yang menyebarkan desas-desus pun tak mengerti - apakah Lü Wushuang benar-benar mati atau masih hidup?
Jika dikatakan sudah mati, tindakan ini masih bisa dipahami.
Namun setiap pihak pasti diam-diam menyusupkan mata-mata di wilayah lawan. Selama bertahun-tahun, memiliki beberapa mata-mata sudah biasa. Menurut laporan intelijen, penarikan mendadak personel Tanah Suci Tak Tertandingi dikatakan karena menerima titah suci dari Lü Wushuang.
Fakta bahwa Lü Wushuang masih bisa mengirim titah suci membuktikan dia belum mati. Tapi jika belum mati, mengapa menyuruh bawahannya bersembunyi?
Setelah berdiskusi panjang, apapun trik Lü Wushuang, enam kekuatan ini memutuskan untuk menyerang kekuatannya terlebih dahulu. Tujuannya memaksa Lü Wushuang keluar untuk memberi penjelasan.
Enam kekuatan tersebut melancarkan operasi pembersihan bersama di wilayah suci. Seperti biasa, setiap pihak memiliki mata-mata di antara personel Tanah Suci Tak Tertandingi. Begitu operasi dimulai, langsung menimbulkan kerugian besar.
Untungnya personel Tanah Suci Tak Tertandingi yang bersembunyi sudah tersebar. Jika tidak, pasti tertangkap sekaligus.
Sedangkan terhadap serangkaian personel Tanah Suci Tak Tertandingi di dalam Piao Miao Ge yang dibersihkan, hanya sebagian yang berhasil ditangkap. Banyak tulang punggung yang sebelumnya telah menerima pesan dari Tanah Suci Tak Tertandingi, sehingga lebih dulu kabur.
Belum lama setelah menangani orang-orang Zhangsun Mi dan Mu Lianze, kini kekuatan Lü Wushuang pun disasar, membuat dunia kultivasi terkejut berat.
Banyak orang memiliki pertanyaan yang sama: Situasi Sembilan Santo yang telah berlangsung selama bertahun-tahun kini terus bermasalah, apa sebenarnya yang terjadi...
Di Tai Xue, sejumlah murid akan segera menuju berbagai daerah untuk pembelajaran praktikal. Shao Pingbo memberikan pidato perpisahan.
Setelah Shao Pingbo mengantar kepergian mereka, Shao Sanxing baru mendekat dan berkata, "Ada balasan dari timur."
Begitu kasus Lü Wushuang muncul, Shao Pingbo secara alami ingin tahu rahasia dalamnya. Ia segera menyuruh Shao Sanxing mengirim pesan bertanya pada Jia Wuqun: Apakah ini ulahnya?
Setelah berbasa-basi dengan para guru di sekitarnya, Shao Pingbo bergegas pergi. Saat tiba di tempat sepi, barulah ia menerima kertas yang disodorkan Shao Sanxing.
Dibentangkan, surat itu hanya berisi tiga karakter: ! (Telah dihukum mati!)
Inilah jawaban untuk pihak sini. Jia Wuqun secara tidak langsung mengakui bahwa Lü Wushuang telah disingkirkannya.
Setelah mengonfirmasi, Shao Pingbo perlahan meremas surat itu sambil bergumam, "Satu lagi kota taklukkan, benar-benar kemampuan yang misterius bak dewa dan hantu."
Hatinya sangat terguncang. Sembilan Santo yang mendominasi semua makhluk ternyata bisa dihabisi satu per satu tanpa jejak, bahkan tanpa pertanda sebelumnya. Bagaimana mungkin ia tidak terkejut? Kecepatan yang luar biasa ini jauh melampaui bayangannya. Tidak terbayangkan bagaimana Jia Wuqun melakukannya...
Namun bagi Niu Daomei, situasi justru tidak bisa dianggap optimis. Segala kejadian yang telah terjadi tidak mampu menghentikan Enam Santo melanjutkan penyelidikan jejak Buah Tanpa Batas. Pemeriksaan menyeluruh terhadap Piao Miao Ge masih berlanjut, paling-paling hanya terganggu atau diperlambat kecepatan verifikasinya.
Niu Daomei tak bisa membiarkan begitu saja, juga tak boleh berhenti. Ia mempersiapkan gangguan baru, lalu kembali menemui Lü Wushuang.
Ia ingin berdiskusi serius dengan Lü Wushuang, tapi sang Santo ini sangat pendiam, hampir-hampir tidak berbicara.
Mengingat tak ada niatan bicara, Niu Daomei memilih langsung ke pokok persoalan, "Enam Santo telah melancarkan operasi pemberantasan besar-besaran terhadap pengikutmu, banyak yang sudah terbunuh. Tidakkah kau ingin membalas?"
Lü Wushuang tetap diam.
Niu Daomei melanjutkan, "Aku tahu siapa yang mencuri Buah Tanpa Batas."
Sorot mata Lü Wushuang berkedip, "Siapa?"
Niu Daomei: "Du Wuxu! Cucu didik Du Wuxu telah menggunakan Buah Tanpa Batas untuk mencapai tahap Yuan Ying. Contohnya Ao Feng, sebelumnya sempat ketahuan, tapi malah membunuh saksi. Du Wuxu telah menutupi kasus ini."
Lü Wushuang: "Apa pentingnya bagiku?"
Niu Daomei terus melanjutkan, "Istri Luo Qiu, Yin Ji sebenarnya tidak mati, selama ini bersembunyi di Suku Rubah. Luo Qiu selalu berkolusi dengan bangsa rubah."
Kedipan kejutan muncul di mata Lü Wushuang, tapi tanpa menanyakan kebenarannya, ia balik bertanya, "Apa maksudmu memberitahuku ini?"
Niu Daomei: "Enam Santo sudah mulai bertindak terhadap pengikutmu. Wajar jika kalian membongkar rahasia ini. Mari kita berdiskusi tentang bentuk kerjasama."
Lü Wushuang pandangan berkilatan, bertanya: "Kau tahu apa yang sedang kupikirkan?"
Niu Daomei tersenyum tipis: "Ingin mendengar penjelasan rinci."
Lü Wushuang: "Yang lain tidak penting. Sekarang aku hanya ingin mempertahankan nyawaku. Bila ingin aku bekerja sama, boleh. Tapi penuhi dulu satu permintaanku."
Niu Daomei tertawa: "Coba katakan dulu."
Lü Wushuang menatap Yuan Gang yang berwajah datar di samping, "Suruh dia menikahi aku!"
