Suara perkelahian kembali terdengar di sekeliling, Hei Shi membawa orang-orang dari Tanah Suci Dewata Kegelapan datang mengusir dan memburu orang-orang dari Tanah Suci Langit Biru dan Wu Xu.
Sekelompok orang Klan Qi Yun menyaksikan pemandangan ini, akhirnya mengerti. Wu Chang sedang bertikai dengan dua faksi lain, gerombolan kultivator tahap Yuan Ying yang tiba-tiba muncul ini berkolusi dengan Wu Chang untuk menghadapi Lan Daolin dan Du Wuxu.
Dari Sembilan Santo hanya tersisa tiga, situasi sudah sedemikian parahnya. Bahkan dunia pun tak bisa mereka kendalikan, masih saling membunuh. Sebagai pengamat, kami pun agak bingung memikirkan logika apa yang ada di benak mereka.
Terhadap hal ini kami hanya bisa menjadi penonton atau tetap netral. Hasil akhirnya hanya siapa yang menang akan kami patuhi. Memilih pihak sembarangan sama dengan mencari maut.
Niu Daomei menoleh melihat situasi serbuan Hei Shi, lalu mengawasi Kun Linshu dan berpesan lagi: "Ingat, saat berhasil, langsung hancurkan formasi dan kabur. Jangan ada keraguan sedikitpun, atau bisa bahaya!"
Kun Linshu mengangguk, "Tenang. Wu Chang ingin membunuhku? Tidak semudah itu."
Niu Daomei memandang ke kiri-kanan, masih terus mengingatkan: "Ingat, jangan mudah tercerai-berai. Saat Wu Chang menyerang Kun Linshu, harus menghadangnya! Beri waktu Kun Linsbu menghancurkan formasi. Jika tidak, kalian tak bisa lepas dari Dunia Kegelapan Tak Berbatas, hanya akan dibantai satu per satu. Selain itu, Monyet adalah serangan utama. Kalian harus berkonsentrasi menyerang bersamanya dan menjaganya baik-baik."
Semua orang mengangguk.
Niu Daomei: "Tak bisa ditunda lagi. Pergi!"
Semua orang saling pandang, sesuai perjanjian, Zhuge Chi dan Yuan Cong masing-masing memegang lengan Yuan Gang, melesat ke langit.
Kun Linshu, Ao Feng, Wang Zun segera menyusul terpental bangkit.
Niu Daomei, Yun Ji, Yin'er tetap berdiri di tempat, menengadah menyaksikan keenam orang itu menyusup ke dalam awan hitam yang bergulung-gulung.
Hei Shi yang membawa pedang datang bersama beberapa orang, mendarat di samping ketiganya.
Hei Shi terkejut, mengamati sejenak lalu heran bertanya: "Kalian tidak masuk ke dalam?"
Niu Daomei melepaskan pedang yang terselip di pinggangnya, dengan mudah menancapkannya di tanah depan badan, kedua tangan mencengkeram gagang pedang.
Gerakan kebiasaan yang pernah disembunyikannya selama ini, akhirnya ia kembalikan dengan melepas pedang hari ini.
Niu Daomei meliriknya dengan tatapan dingin, berkata datar, "Kami bertugas sebagai penyambut. Jika Wu Chang ingkar janji, kau akan jadi tumbal kami!"
"……" Sudut bibir Batu Hitam berkedut, agak canggung. Keberaniannya mendekat langsung ciut, terjebak antara tinggal atau pergi.
Ia paham betul ancaman itu bukan main-main. Jika salah satu dari trio itu menyerang, kecil kemungkinan ia bisa lolos dari maut.
Tapi berandai-andai sekarang tak ada gunanya. Setelah mengusir pasukan dua klan lain dengan lambaian tangan, ia sebar pasukan cadangan yang datang berturut-turut di sekeliling puncak bukit, mengantisipasi penyusup yang mungkin mengganggu...
Dalam gulungan awan hitam, Lan Daolin dan Du Wuxu terbang cepat, menunggu kesempatan untuk mencari cara menerobos kepungan.
Enam orang yang menyerbu masuk ke dalam awan hitam, melirik ke sekeliling dan menemukan diri mereka berada di tengah kabut hitam tak bertepi. Keenam orang itu berhimpitan erat, tidak berani berpencar sembarangan.
Yuan Gang yang digendong masuk dengan paksa mengeluarkan satu lengan kosongnya. Dengan tangan bebasnya, ia menarik bungkusan kain panjang dari punggungnya. Mengguncang gagang pedang, kain penutup itu terbang pergi memperlihatkan golok Sanhou di tangannya.
Wu Chang di dalam awan hitam itu memejamkan mata. Rambut panjangnya berkibar tanpa angin. Ia merasakan setiap getaran di dalam Dunia Kegelapan Tak Berbatas sambil sepenuh tenaga mempersiapkan sihir untuk mengendalikan wilayah mistis itu.
Tindakan Lan Daolin dan Du Wuxu yang terbang cepat memberikan tekanan tertentu padanya. Kedua orang itu melesat ke depan dengan kecepatan tinggi. Jika tidak mengaktifkan formasi magis sekuat tenaga, bisa-bisa mereka benar-benar menerobos keluar.
Mendeteksi enam orang tambahan yang masuk, Wu Chang membuka kedua matanya. Dengan satu ayunan lengan bagai membelah kabut, hamparan kabut tebal di depannya langsung tersibak.
Kun Linshu dan lima rekannya segera menoleh. Pandangan mereka tertumbuk pada sosok Wu Chang yang melayang diam di udara.
Mereka yang belum pernah mengalami sebelumnya terkejut. Wu Chang ternyata hanya berjarak satu zhang dari mereka! Tubuhnya memancarkan tenaga magis dahsyat yang sama sekali tidak mereka rasakan sebelumnya.
Wu Chang memandang Yuan Gang yang digendong di udara beberapa saat lebih lama. Tatapannya tertancap pada golok Sanhou. Dalam hati ia mendengus: "Memang si Jancuk ini!"
Suaranya bergema: "Sembilan anggota, mengapa hanya enam yang datang?"
Yuan Gang menjawab tegas: "Selama Anda tidak main-main, enam orang sudah cukup."
Wu Chang: "Sudah siap? Kalau sudah, mari kita mulai."
Yuan Gang: "Siap. Kami tidak bisa melihat posisi mereka."
Wu Chang: "Nanti akan terlihat. Sekarang mereka berdua bersama, kalian harus menyerang satu per satu. Pisahkan mereka sedikit dulu, baru aku bisa memisahkan mereka. Jadi, kalian harus memulai serangan lebih dulu."
Yuan Gang: "Jangan coba-coba melakukan rekayasa."
"Bahkan kalau aku rekayasa, apa yang bisa kalian lakukan?" Wu Chang dalam hatinya menyeringai, tapi tak diucapkan. "Tenang, sekarang prioritas utama adalah menyingkirkan dua hantu tua ini. Aku tak ada niat main-main dengan kalian."
Yuan Gang menggenggam erat pedang-nya, "Mulai!"
Sebentuk kabut hitam menggelegak di antara kedua pihak, menghalangi pandangan. Wu Chang langsung menghilang dari hadapan keenam orang.
Tiba-tiba kabut hitam di depan mereka bergolak seperti angin badai, beriak cepat. Di balik kabut, muncul lubang-lubang pengintai.
Melalui lubang itu, mereka melihat dua sosok melesat di Laut Kabut - Lan Daolin dan Du Wuxu.
Tapi secepat apapun dua itu terbang, seolah-olah mereka tetap melayang di tempat yang sama di hadapan keenam orang.
Entah karena mereka tak bisa kabur, atau formasi magis besar ini bergerak cepat sehingga posisi keenam orang sejajar dengan Lan dan Du.
Dari satu adegan ini saja, para pendatang baru sudah merasakan keajaiban Dunia Kegelapan Tak Berbatas yang mistis.
Melihat Du Wuxu, Ao Feng mulai merasa tidak tenang. Senior ini adalah mentornya. Dengan kata lain, Du Wuxu belum mengajarkan senjata rahasianya yang sebenarnya. Apalagi kultivasi Du Wuxu jauh melampauinya. Selama bertahun-tahun ia hampir selalu ditekan di bawah intimidasi Du Wuxu. Bagaimana mungkin tidak merasa khawatir?
Saat beberapa orang itu saling memberikan kode mata, Kun Linshu sudah tidak ragu lagi. Kedua telapak tangannya mengepal, lalu dengan cepat membentuk mantra pedang, mengarahkan jarinya seperti pedang.
Lan dan Du tiba-tiba melihat cahaya merah berkedip di samping. Suara syuut-syuut yang rapat tiba-tiba bergema. Seekor ular raksasa yang terdiri dari ribuan pedang api berkelok-kelok mendekat.
Keduanya segera menangkis dengan serangan telapak tangan bertubi-tubi. Di bawah daya ledak serangan dahsyat, pedang-pedang api yang mendekat dihancurkan menjadi lautan kobaran api yang menyebar.
Wajah Du Wuxu berubah kejam. Dengan langkah cepat seperti kilat, tubuhnya memancarkan sinar hitam pekat yang tidak merata.
Sinar hitam yang berdenyut-denyut seperti duri landak ini bekerja dengan presisi. Tidak satu pun pedang api yang berhasil menemukan celah, semuanya dihancurkan oleh sinar hitam yang berdenyut ini.
Du Wuxu yang nekat menerobos lautan api langsung menyerang sumber api dengan langkah cepat. Jelas bahwa penyergap bersembunyi di baliknya.
Wu Chang yang memejamkan mata dalam kegelapan terus-menerus menggerakkan kedua tangannya. Dari luar terlihat awan hitam pekat di langit bergulung-gulung.
Pandangan Kun Linshu dan yang lain kehilangan jejak sosok Lan dan Du.
Du Wuxu yang menyerbu tempat persembunyian target menemukan tak ada bayangan manusia di hadapannya. Ketika menoleh kembali, samar melihat Lan Daolin mengikuti serbuan, namun setelah kabut hitam turun, Lan Daolin yang jelas-jelas menyerbu tiba-tiba menghilang entah ke mana.
Dia kembali melompat cepat menyambut, tetap tak menemukan Lan Daolin. Dengan tubuh sempoyongan memandang ke sekeliling, bayangan Lan Daolin telah lenyap, seolah hanya tinggal sosoknya sendiri yang melayang dalam kabut hitam tak bertepi ini.
Lan Daolin yang jelas melihat Du Wuxu di depannya, setelah melompat ke posisi, juga kehilangan jejak Du Wuxu.
Dia kembali mencari dengan lompatan cepat, tetap tak menemukan siapa pun. Alisnya mulai mengerut.
Du Wuxu yang sendirian memandang sekeliling dengan cepat juga merasakan bahaya. Keduanya menyadari: Dunia Kegelapan Tak Berbatas ini bukan lagi seperti yang pernah mereka alami. Wu Chang telah membawa tingkat kendali atas dimensi ini ke level baru.
Mungkin karena keahlian yang terasah, mungkin pula karena peningkatan kultivasi Wu Chang.
Apapun alasannya, mereka tahu: Kali ini Wu Chang benar-benar datang dengan niat jahat...
Penduduk di bawah mendengar gemuruh ledakan dari awan hitam pekat. Seluruh anggota Klan Qi Yun paham, pertempuran telah dimulai di dalam.
Hanya saja mereka bingung, mengapa harus bertarung dalam awan hitam itu?
Mereka tak mengerti keajaiban Dunia Kegelapan Tak Berbatas, tak tahu bahwa Lan Daolin dan Du Wuxu ingin keluar namun terperangkap.
“……”Niu Daomei menarik napas dalam, pandangannya tertuju pada Hei Shi yang sedang menengadah di sampingnya. Tiba-tiba ia menyapanya, "Hei."
Hei Shi yang terkejut menoleh memandangnya. Niu Daomei memberikan isyarat dengan memiringkan kepala.
Hei Shi melirik orang-orang di sekitarnya, ragu sejenak, lalu melambaikan tangan menyuruh bawahannya mundur.
Sebelum sempat bertanya, Niu Daomei sudah menyemburkan pertanyaan, "Di mana Wu Chang menyembunyikan Spiral Langit?"
"……" Hei Shi tertegun, lalu tersenyum kecut. "Anda salah orang. Mana mungkin saya tahu."
Niu Daomei: "Sebagai orang dekatnya, pasti Anda punya dugaan. Hari ini saya beri pesan: Jika kelak terjepit, berikan Spiral Langit pada kami, dan kami akan memberimu celah hidup."
Senyum Hei Shi mengembang tanpa konfirmasi, tapi dalam hati mengumpat: Daging tak kebagian, malah kecipratan bau amis.
Tadinya dikira akan ditawari Buah Tanpa Batas untuk membelot. Ternyata si cucu ini malah ngomongin Spiral Langit, sampai tanpa sadar ia mengusir anak buahnya...
Kehilangan target, Kun Linshu dan kawan-kawan sedang memandang ke sekeliling saat awan hitam bergulung. Wu Chang muncul kembali dari kabut, berdiri di samping mereka.
Setelah mengamati keenam orang, Wu Chang berkata tenang: "Mereka sudah terpisah. Kalian bisa mulai menghabisi."
Kabut pun mengepul, menghalangi pandangan. Seketika itu juga, sosoknya lenyap seperti hantu dari depan mata mereka.
Perubahan kembali terjadi, kabut di depan keenam orang tiba-tiba berhembus dan bergulung-gulung lagi. Melalui pengintaian yang ditinggalkan Wu Chang, mereka melihat Lan Daolin. Du Wuxu tidak ada di sisinya - terbukti telah terpisah.
Yuan Gang menoleh kiri-kanan, "Laksanakan sesuai rencana. Aku yang memimpin serangan utama."
Yuan Cong, Wang Zun, dan Ao Feng menarik napas dalam-dalam. Terlihat jelas ketegangan di wajah mereka, namun akhirnya membubar juga. Di titik ini, tidak ada pilihan selain melanjutkan - menghadapi Tiga Santo, tak seorang pun bisa keluar hidup-hidup dengan mudah.
Di balik selubung kabut, ketiga orang menyelinap mengelilingi Lan Daolin.
Yuan Gang, Zhuge Chi, dan Kun Linshu tetap bersama. Kun Linshu di depan mengawasi Lan Daolin penuh kewaspadaan, sementara Zhuge Chi di belakang memegang ikat pinggang Yuan Gang, menggunakan sihir untuk membuat mereka setara.
Ini hasil pertimbangan matang Niu Daomei. Zhuge Chi, yang sepertinya memiliki kultivasi tertinggi di antara mereka, cocok memainkan peran ini sekaligus memberikan jaminan keamanan maksimal bagi Yuan Gang.
