Meski sangat tidak suka, setelah menggabungkan semua petunjuk, Da Qingshan terpaksa menerima kenyataan bahwa Lü'ernya bukan anak anjing lucu, melainkan Naga Suci Kuno yang megah, mulia, langka, dahsyat, jenius, anggun, dan bijaksana. Yang lebih sulit diterimanya, dia menjadi Ksatria Naga terhormat—Da Qingshan tak bisa membayangkan dirinya mengayun pedang sambil menunggangi anak anjing dalam pertempuran. Jika bertarung seperti ini, musuh yang menunggangi keledai pun bisa mengalahkan Ksatria Naga Suci yang seharusnya legendaris ini.
Lei Ge juga memberitahunya: Masa kanak-kanak naga suci yang bisa berubah wujud menjadi manusia minimal 400 tahun, artinya baru bisa ditunggangi setelah 400 tahun. Ekspresi Lei Ge saat mengatakan ini membuat Da Qingshan tak tahu harus menangis atau tertawa. Lei Ge menepuk bahunya dengan ramah: Nak, meski umur manusia umumnya cuma 80 tahun, tapi kalau berhasil melewati ujian Menara Permohonan, kau bisa hidup ratusan tahun.
Dalam situasi ini, Da Qingshan berniat pergi ke Panggung Naga Hijau untuk bertanya pada orang tua itu: Apa maksud memaksanya membuat kontrak dengan Lü'er? Apakah ingin dia merawat masa kecil sang naga?
Dua orang yang masing-masing memiliki niat tersembunyi, Da Qing Shan yang murung, Ai Mi kecil yang tidak tahu menahu, ditambah seekor naga muda yang baru saja terbongkar identitasnya - mulutnya belum bisa bicara dan kecerdasannya setara anak manusia usia 3 tahun, membentuk Tim Ekspedisi Panggung Naga Hijau yang unik.
Panggung Naga Hijau terletak di lembah sisi barat laut Pegunungan Longya, dikelilingi pegunungan. Di tengahnya menjulang sebuah puncak setinggi 4.200 meter yang berbentuk dataran, jauh lebih tinggi dari ketinggian rata-rata Panggung Naga Hijau (2.300 meter). Tiga sisinya berupa tebing curam, satu sisi lereng landai yang tertutup salju abadi dan jarang dijamah manusia.
Daerah Pegunungan Longya dipenuhi binatang buas. Da Qing Shan menunjukkan kemampuan sebagai pemburu ulung. Di bawah serangan panah silang kerasnya, sebagian besar binatang terbunuh atau lari terluka. Chi Hanfeng tiba-tiba menunjukkan minat besar pada kemampuan anak ini dan sering mengajaknya mengobrol. Menurut pemahaman Ai Mi, paman Chi yang terbiasa menghukum orang ini pasti sangat tersiksa karena dirinya setiap hari dipaksa Lei Ge belajar sihir. Benar saja, pada hari keempat saat mulai memasuki lembah, salju semakin tebal. Chi Hanfeng secara mengejutkan memanggil Bai kecil dalam kondisi tempur lengkap: helm ksatria, baju zirah berat, perisai kepala harimua di tangan kiri, tombak ksatria di kanan, bahkan Bai kecil pun mengenakan baju besi lengkap yang melayang di udara dengan gagah. Lei Ge terus memuji: "Penampilannya cukup menjual!"
Da Qing Shan yang polos benar-benar terjebak, menatap kosong ke Chi Hanfeng, lalu berpikir sejenak sambil melihat naga tunggangannya yang gagah perkasa—Yang Mulia Lv'er. Ekspresi wajah bocah lelaki itu menunjukkan perasaan yang sulit dibedakan antara ingin menangis atau tertawa.
Chi Hanfeng memanfaatkan momentum: "Da Qing Shan, jika kau mau menjadi muridku, aku akan mengajarimu menjadi ksatria. Jangan sedih, keahlian lebih tak akan membebanimu. Pelajari dulu, saat Lv'er sudah besar nanti pasti bisa. Kalau tidak, kau takkan bisa menungganginya di masa depan." Kalimat ini jelas-jalas merupakan bujukan licik.
Ai Mi ingin mengingatkan Da Qing Shan, namun di bawah tatapan Chi Hanfeng yang bermakna "kalau kau merusak rencanaku, tunggu saja nasibmu!", ia terpaksa diam-diam mencari keuntungan besar. Semalam, Lei Ge sudah diperingatkan Chi Hanfeng: "Kau sudah merebut satu muridku, yang ini harus kutinggal untuk mewarisi ilmuku!" Kini, sang Magister hanya bisa berbisik lirih, "Dewa Naga, lindungilah anak malang ini. Amin."
Ah... Demikianlah Da Qing Shan perlahan terjerumus ke dalam jurang kegelapan.
Ketika babak sejarah kembali ke momen ini dalam mode kilas balik, penilaian terhadap Chi Hanfeng sungguh sangat tinggi: "Pertama, seorang pria sejati. Kedua, pria yang berpenampilan bijaksana. Ketiga, pria yang terang-terangan tampak bijak namun sebenarnya berkata keras berhati lembut. Keempat, pria dengan visi luar biasa. Pria ini dengan gaya khasnya memiliki hubungan erat dengan trio jenius terkuat dalam sejarah 'Manusia-Naga-Dewa'."
"Tidak perlu lagi membicarakan Daqingshan yang mulai menyimpang dari jalannya. Di atas podium naga hijau, jalan berkelok dan berputar."
"Ketika regu kecil berbelok melewati punggung bukit, tiba-tiba terdengar lengkingan naga yang nyaring di langit."
"Lereng yang landai tiba-tiba menyempit, tebing di kedua sisi membentuk jurang curam. Di antara tebing terbentuk lorong sempit panjang. Di udara, seekor naga hijau zamrud sedang menari-nari, sementara naga lain berdiri di puncak tebing, mengulurkan leher panjangnya dengan penasaran melihat beberapa orang di lereng - mungkin para naga ini sudah sering melihat petualang seperti ini."
"Manusia, berhenti!" Gema suara terengah-engah bergema di lembah - jelas bukan berasal dari dua naga hijau ini.
"Kalian telah memasuki wilayah mulia Naga Suci Qisigelsai. Keluarlah dalam tiga menit." Suara terengah-engah itu semakin keras, sampai akhirnya bergemuruh seperti auman.
"Wahai Naga Mulia, kami adalah sahabat Naga Suci, membawa putra-putranya untuk mengunjunginya." Lei Ge menarik Lv'er, maju dan membungkuk dalam-dalam.
"Tinggal satu menit." Lembah kembali menggema dengan auman.
"Pergilah..." Guntur menggelegar di lembah.
"Yaaaa——" Setelah lengkingan naga panjang, naga hijau yang sedang terbuka membuka mulut lebar. "Pu——" Bola api besar menyembur ke arah Lei Ge.
"Awas!" Daqingshan berteriak dan langsung menerjang, "Braak!" Entah tertabrak apa hingga terjengkang dan jatuh telentang keras ke tanah.
“Murid bodoh, kembalilah! Dia adalah Magister Sihir. Sihir tingkat satu sederhana seperti ini, bahkan jika dikeluarkan oleh Naga Suci, tidak akan melukainya. Dia telah mengaktifkan Perlindungan Mutlak Sihir, sihir di bawah level 4 tidak mungkin menembus dan malah akan memantul ke pemanggilnya.” Chi Hanfeng memanggil Xiao Bai yang melayang di udara.
Amy berjalan mendekat dan membantu Da Qingshan berdiri. Lv'er juga melompat-lompat kembali.
Bola api di depan Lei Ge seolah menabrak tembok, berpencar dengan ledakan. Sebagian api benar-benar kembali menghujam tubuh naga hijau. Jika bukan karena resistensi magis alami naga, serangan ini pasti akan melukainya.
"Wah, spektakuler!" Chi Hanfeng bertepuk tangan gembira. "Menurut kalian siapa yang akan menang? Aku taruhan 10 koin emas untuk naga hijau! Ha—Naga punya kekebalan alami terhadap sihir, penyihir takkan berkutik menghadapi naga."
"Kreee——" Naga hijau mengaum lagi. Tanpa perlu mengucapkan mantra, bola petir raksasa menghujam dari langit langsung ke perisai pelindung Lei Ge.
Bola petir akan melepaskan aliran listrik bertegangan tinggi yang menyambar semua musuh di sekitarnya. Meski kekuatannya tidak sehebat Sihir Pemanggil Petir, serangan ini bisa menyerang banyak musuh di area luas tanpa batas lokasi. Keuntungan lain dari serangan listrik ini adalah sebagian besar baju besi tidak bisa menghalangi aliran listrik, sehingga kerusakan yang ditimbulkan sama sekali tidak bisa dihindari.
“Roh angin suci, melayang.” Perisai pelindung tidak bisa menahan sihir listrik jenis ini. Metode paling aman biasanya adalah menghindar dengan cepat, tapi sepertinya kali ini tidak berhasil. Kilat yang dipanggil naga tampak akan mengejar.
Fisik lemah penyihir, jika terkena kilat yang dipanggil naga, bahkan penyihir besar atau magister sihir pun akan sulit bertahan.
“Hati-hati!” Ai Mi berteriak panik.
Lei Ge bergerak cepat: melayang ke kiri – kilat mendekat, melayang ke kanan – kilat terus mengejar, melayang ke atas – berhenti mendadak – kilat tiba-tiba berbelok arah...
“Krak!” Kilat langsung menyambar Chi Hanfeng yang sedang melayang di udara – ksatria fantasi berbaju zirah baja menjadi penangkal petir alami. Seperti semua korban sihir listrik, meski kesakitan, tetap terlihat gagah – efek kelumpuhan sementara setelah tersengat listrik. Fantasi putih Xiao Bai langsung membawa lari Chi Hanfeng.
“Wah, cara menghindari kilat ini sepertinya cukup efektif!” Ai Mi membelalak melihat jurus andalan gurunya, lalu melirik Da Qing Shan – sepertinya ksatria gagah ini juga akan memakai zirah lengkap di masa depan... Mata kecil Ai Mi berkedip-kedip cepat.
"Roh angin, berubah menjadi naga penjaga!" Tampaknya pertarungan tak terhindarkan. Komunikasi dengan naga biasa mustahil. Lei Ge mulai melancarkan serangan balik—hanya serangan naga yang efektif melawan naga. Dia memanggil mantra level 4: Naga Angin Illusi.
Naga Angin Illusi adalah ilusi naga yang diciptakan penyihir senior dengan kekuatan spiritual luar biasa. Jika musuh tak mampu menembus ilusi, naga abadi ini akan menghancurkan mereka dengan kekuatan dahsyat hingga akhirnya menghilang.
Seekor naga kuning terlahir dari angin. Meski tak segesit naga sejati, kekuatan serangan fisiknya tak bisa diabaikan bahkan oleh naga asli.
Naga kuning melesat ke udara, cakar panjangnya mencakar tubuh naga hijau meninggalkan goresan putih. Naga hijau dari elemen es—satu rumpun dengan angin—melayang secepat kilat hijau mengitari naga ilusi, terus menyemburkan api naga panjang.
Dalam duel satu lawan satu, naga ilusi tak mungkin menang. Lei Ge yang melayang di udara menyadari hal ini. Awalnya ilusi naga hanya untuk mengikat, senjata pamungkasnya masih tersimpan. Mantra magis kembali bergema di lembah: "Naga Kegelapan Landa, ku panggil kau atas nama kegelapan."
Di lembah yang diterpa angin menderu, sihir level 5 dikerahkan. Kekuatan magis yang bergelora berpusar seperti ombak lautan. Meski siang hari, cahaya biru menyilaukan dari segi enam magis raksasa saat memanggil naga api level 5 tetap menusuk mata semua orang: Bintang segi enam magis di hadapan Lei Ge memancarkan sinar biru terang, seekor naga hitam perlahan bangkit dari cahaya tersebut...
Naga kegelapan mengaum keras menyemburkan lidah api yang berkobar...
Hanya penyihir tingkat atas yang bisa memanggil naga api. Mantra ini bagaikan mimpi buruk. Naga kegelapan yang tercipta dari sihir muncul dari kehampaan, menyemburkan api magis dahsyat ke semua musuh. Penghancuran tak terbendungkan ini sering mengubah medan perang menjadi tempat pembantaian sunyi. Musuh sekuat apapun akan gentar di bawah semburan api naga, karena tak ada yang bisa melawan kekuatan mengerikan ini.
Bahkan naga sejati pun demikian.
Api magis meledak dalam gelombang di tengah sosok hijau raksasa. Naga hijau menjerit pilu beberapa kali sebelum berbalik kabur ke langit lebih tinggi.
Sarang naga benar-benar ada, bukan sekadar catatan sejarah atau syair pengembara. Di berbagai benua terdapat sarang naga yang ditinggalkan, beberapa bahkan menjadi objek wisata ramai pengunjung sepanjang tahun.
Skala sarang naga bervariasi tergantung lamanya hunian sang naga.
Hanya sedikit orang yang tahu bahwa semua sarang naga yang terpapar di hadapan manusia hanyalah sarang naga raksasa, dan lebih banyak lagi sarang naga raksasa muda.
Sarang Naga Suci tidak pernah benar-benar terungkap di hadapan manusia. Kabarnya, enam sarang Naga Suci diwariskan turun-temurun, dan di sekitarnya dijaga oleh naga-naga sejenis dengan tingkat lebih rendah.
——《Kitab Gunung dan Laut*Klan Naga》
