Seringkali, manusia tidak memiliki kesempatan untuk menyesali. Empat Kelompok Tentara Bayaran yang memasuki lapisan berikutnya kehilangan kesempatan itu - di Lapisan Keenam, pergi adalah satu-satunya pilihan yang benar.
Di dalam gua yang luas, atau lebih tepatnya di tengah istana bawah tanah raksasa, berdiri enam tiang batu sihir raksasa setinggi 30 meter. Berbeda dengan tiang batu sihir biasa, enam pilar ini bukan diukir dari batu biasa dengan mantra sihir, melainkan terbuat dari kristal sihir semi-transparan raksasa. Meski berada 100 meter jauhnya dari kristal sihir, getaran kekuatan magis yang kuat dari kristal-kristal ini masih terasa jelas di mulut gua.
Di alam, hanya terdapat kristal magis dalam ukuran kecil yang digunakan untuk membantu penyihir dalam mengeluarkan sihir. Kristal magis besar dan rapi dibuat dengan menyatukan sejumlah kristal menggunakan tenaga magis gabungan dari penyihir tingkat tinggi setara grand magister atau lebih. Kristal magis terbesar yang diketahui disimpan di Akademi Magis Ibu Kota Kekaisaran Terkuat — Kekaisaran Amy. Kristal berbentuk silinder sepanjang 10 meter dan berdiameter 2 meter ini memiliki nama indah — Perisai Biru Laut, yang konon digunakan untuk melindungi ibu kota Kekaisaran Amy, Skambray.
Enam kristal magis di hadapan ini jelas melampaui pemahaman umum — betapa banyak tenaga magis dan penyihir yang dibutuhkan untuk membuat satu kristal sebesar ini, apalagi hingga enam buah.
Di antara kristal-kristal magis terbentuk lapisan pelapis magis biru unsur netral berbentuk segi enam, berosilasi seperti permukaan air. Getaran lapisan magis ini menciptakan riak tenaga magis dahsyat yang bergemuruh di dalam gua.
Di balik lapisan pelapis magis raksasa itu, seekor naga sedang tertidur.
"Aaaa—" Meski semua orang telah membayangkan akan melihat naga berukuran luar biasa besar, pemandangan ini tetap membuat mereka terpaku takjub.
Naga macam apa ini? Memiliki dua kepala — satu hitam legam dan satunya lagi biru murni, berbagi satu tubuh naga sepanjang lebih dari 20 meter berwarna biru murni. Di depannya, tiga manusia tengkorak putih berlutut seperti semut.
Naga berkepala dua?
"Di dunia naga, naga berkepala dua sangat langka. Konon jika ada anak naga terlahir dengan dua kepala, pasti akan segera dibunuh. Dikatakan naga berkepala dua adalah personifikasi kesialan."
"Dalam sejarah, sepertinya hanya pernah muncul satu naga berkepala dua dewasa, konon itu adalah naga raksasa berwarna biru."
"Yin Feng? Naga jahat Yin Feng?" Lao Locke bergumam seperti dalam mimpi buruk, suara kurcaci yang biasanya tak takut apapun ini penuh ketakutan, gemetar halus terdengar.
"Yin Feng? Semua mundur, pergi!" A Feng berteriak. Naga macam apa yang bisa membuat pemberani seperti Lao Locke dan A Feng langsung ketakutan hanya mendengar namanya?
"Yin Feng? Benarkah Yin Feng?" Semua orang panik. Apakah ini Yin Feng dari legenda? Meski berjarak 100 meter dari naga itu, Da Qing Shan mengangkat perisai perangnya tinggi-tinggi: "Ai Mei cepat mundur, aku juga akan segera pergi." Beberapa tentara bayaran biasa dari Pedang Hati Ungu sudah berlari tak keruan menuju pintu masuk...
"Yin Feng? Nama yang bagaikan iblis."
"Dalam sejarah bangsa naga maupun sejarah manusia, nama ini mewakili aib, kejahatan, kegelapan yang ekstrem, sekaligus personifikasi dari ketidakterkalahan."
Legenda tertua tentang Yin Feng memiliki sejarah lebih dari 2.500 tahun. Menurut legenda, di zaman kuno yang jauh terdapat kerajaan besar bernama Kekaisaran Panglu yang wilayahnya membentang di dua benua utama, dengan total luas lima kali lipat dari Kekaisaran Amy saat ini. Keagungan kerajaan ini berasal dari garis keturunan kaisar-kaisarnya yang merupakan keturunan dewa. Setiap raja kerajaan ini adalah prajurit tak terkalahkan yang gesit dan memiliki kekuatan luar biasa. Berkat darah ilahi ini, setiap kaisar dan pangeran dapat menjadi kesatria naga. Mereka memimpin pasukan tak terkalahkan untuk menaklukkan negara-negara di berbagai benua satu per satu.
Namun di puncak kejayaannya, kerajaan ini hampir hancur dalam semalam.
Menurut catatan legenda, 1.400 tahun lalu Kekaisaran Panglu mengepung ibu kota Kekaisaran Amy saat ini - yang saat itu merupakan benteng terakhir Kadipaten Linfei.
Komandan Pasukan Depan Kekaisaran Panglu saat itu adalah Edward Sang Putra Mahkota yang dijuluki Prajurit Terhebat sekaligus penerus tahta pertama. Putra Mahkota berusia 38 tahun itu sedang dalam masa keemasan. Kabarnya, setelah menaklukkan Kadipaten Linfei, Kaisar Panglu VII yang berusia 65 tahun akan turun tahta untuk sang putra mahkota.
Perang berjalan sangat lancar. Meskipun penguasa Kadipaten Linfei sangat bijaksana, kesenjangan kekuatan terlalu besar. Total pasukan mereka hanya 80.000 prajurit, sementara Kekaisaran Panglu saja memiliki 70.000 kavaleri berat dalam serangan ini.
Setelah tiga bulan pertempuran sengit, Kadipaten Linfei akhirnya terkepung di ibu kota dengan 30.000 pasukan yang tersisa. Kekalahan tampaknya hanya masalah waktu, dan perlawanan saat ini sepenuhnya menjadi kewajiban keluarga kerajaan untuk menghibur leluhur.
Setelah sebulan pertempuran sengit, 30.000 pasukan Kadipaten Linfei tersisa kurang dari 20.000. Seluruh persediaan makanan di kota telah habis, harga biji-bijian setara dengan emas. Tingkat kematian akibat kelaparan jauh melampaui korban perang, rakyat bahkan telah bertukar anak untuk dimakan.
Raja kadipaten tak tega menyaksikan 200.000 rakyat ibu kota menjadi korban sia-sia. Setelah mempersembahkan sesaji kepada leluhur di istana, ia bersiap menyerah. Tiba-tiba seorang Magister Besar Elemen Kegelapan menghadap raja, mengklaim mampu mengalahkan Kekaisaran sekaligus menyelamatkan rakyat. Malam itu, mereka berdiskusi di ruang rahasia istana hingga akhirnya merumuskan rencana detail.
Keesokan hari, raja mengirim utusan ke markas Kekaisaran mengajukan permintaan kepada Putra Mahkota: Pertarungan Raja vs Raja. Kadipaten akan membangun platform persegi setinggi 20 meter berukuran 200 meter persegi 200 meter di luar tembok kota. Setelah selesai, Raja Kadipaten dan Pangeran Kekaisaran akan bertarung satu lawan satu.
Pangeran Edward sendiri juga sangat mencintai rakyatnya. Untuk mengurangi korban yang tidak perlu dan meminimalisir kerusakan perang terhadap kota serta rakyat, beliau dengan sukarela menyetujui tawaran tersebut—tentu saja, ini terkait dengan kekuatan. Putra Mahkota adalah Kesatria Naga, sementara Raja Kadipaten yang tidak memiliki darah keturunan dewa hanyalah Kesatria Fantasi Naga Tanah, yang jelas bukan sebanding. Atas dasar kemanusiaan, sang Pangeran bahkan secara khusus menyediakan pasokan pangan minimum untuk Kadipaten.
10 hari kemudian, sebuah arena pertarungan raksasa telah dibangun.
Pagi-pagi, Putra Mahkota bersama pasukan Kesatria Naga langsung di bawah komandonya yang berjumlah 6 orang tiba di arena dengan mengendarai naga terbang.
Di atas panggung hanya ada satu orang—Raja Kadipaten yang datang lebih awal. Namun arena tersebut bukanlah tempat datar biasa, di tengahnya terdapat selembar kain abu-abu besar yang menggumpal menutupi sesuatu.
Melihat Putra Mahkota Kekaisaran mengendarai naga terbang mendarat di panggung, Raja Kadipaten tiba-tiba membuka kain abu-abu raksasa itu—semua orang silau oleh gunungan emas dan permata yang tiba-tiba muncul menyala-nyala di bawah sinar matahari.
Saat itu sang Pangeran dan Pasukan Kesatria Naga mengira Raja Kadipaten ingin menukar harta karun ini untuk mempertahankan status kerajaannya, atau setidaknya menjamin nyawanya jika kalah. Putra Mahkota Kekaisaran sedang berpikir kata-kata apa yang akan digunakan untuk menolak kemungkinan tuntutan teritorial dari Raja Kadipaten.
Raja Kadipaten akhirnya berbicara - serangkaian siulan pendek keluar dari mulut Raja Kadipaten, membuat Pangeran dan Pasukan Penunggang Naga terkejut. Sebagai rekan terdekat naga, semua orang bisa mengenali bahwa siulan Raja Kadipaten adalah bahasa naga.
Meskipin Naga Suci menguasai bahasa manusia, umat manusia belum pernah mempelajari bahasa naga, bahkan Penunggang Naga sekalipun. Mereka hanya sering mendengarnya sehingga bisa mengenali beberapa makna paling sederhana.
Apa yang sedang diucapkan Raja Kadipaten?
Sementara Pangeran dan Penunggang Naga terkejut, mereka juga merasakan tubuh naga tunggangan mereka bergetar halus.
Belakangan, Raja Kadipaten mengungkapkan isi komunikasinya dengan naga - diajarkan oleh Penyihir Gelap Besar itu: menggunakan harta emas dan permata di arena (hampir seluruh kekayaan Kadipaten Linfei) untuk menggoda pengkhianatan naga.
Penyihir Gelap Besar berkata, naga adalah makhluk yang sangat mencintai emas dan permata. Meskipun naga tunggangan telah dipelihara turun-temurun oleh berbagai kerajaan, sifat ini tidak berubah. Penyihir memperkirakan pada hari pertarungan, Pangeran pasti akan membawa Pasukan Penunggang Naganya untuk berjaga, akan ada enam naga yang datang, dan salah satunya pasti akan berkhianat - yaitu naga tunggangan Pangeran Edward yang dijuluki "Naga di Atas Naga", satu-satunya naga yang diberi nama manusia, dan naga berkepala dua elemen angin unik bernama Yin Feng.
Ahli sihir besar menganalisis untuk Raja: Seekor naga seharusnya hanya memiliki satu elemen, angin tetaplah angin, api tetaplah api, air tetaplah air. Satu kepala naga menentukan elemen akhirnya. Setiap naga berkepala dua memiliki dua elemen berbeda, sehingga sejak lahir akan ditelantarkan atau dibunuh oleh induknya. Yin Feng tidak terkecuali. Meskipun orang tuanya adalah naga angin murni, saat lahir Yin Feng memiliki dua elemen: angin dan kegelapan. Kepala hitam yang mewakili elemen kegelapan saat itu tidak terlalu mencolok, warna hitam dan biru sangat mirip, sehingga meski ditelantarkan orang tuanya, Yin Feng tetap diadopsi oleh keluarga kerajaan.
Keluarga kerajaan terus membesarkan Yin Feng sebagai naga elemen angin. Kejahatan mungkin mulai tertanam dalam pikiran Yin Feng saat itu - kepala kegelapan terus-menerus ditekan, selalu ingin memberontak, namun tak pernah mendapat kesempatan.
Hingga 200 tahun kemudian, Yin Feng yang baru dewasa dipilih oleh putra mahkota berusia 17 tahun sebagai tunggangan, dan secara resmi diberi nama yang tidak diberikan oleh orang tuanya: Yin Feng.
Menurut arahan ahli sihir besar, Raja saat berusaha membujuk Yin Feng, kata-kata dan ekspresinya seolah sedang membujuk enam naga sekaligus: Dia bersedia menukar harta karun di podium perang dan seluruh pajak Kadipaten selama lima tahun ke depan, demi nyawa Pangeran Mahkota Kekaisaran.
Semua naga terkejut, bukan karena emas dan perhiasan, melainkan karena kelancangan dan khayalan liar Raja Kadipaten. Naga adalah ras yang mulia. Meski menyukai permata, beberapa naga muda bahkan membantai seluruh desa untuk mendapatkannya, tapi naga takkan pernah mengkhianati sumpah, apalagi melanggar salah satu dari Tiga Perjanjian Naga - Perjanjian Ksatria Naga.
Saat semua naga mengaum siap menghujani sang raja dengan napas api, perubahan drastis tiba-tiba terjadi.
Yin Feng mengeluarkan suara naga yang memekakkan telinga, membelah langit fajar, bergema tak henti-hentinya seperti guntur di medan perang.
Yin Feng kemudian mengepakkan sayapnya ke langit, terbang liar dengan tubuh raksasanya yang seperti bukit kecil melesat di udara. Penjaga Ksatria Naga yang menyadari situasi buruk segera mengejar, meski tak tahu apa yang terjadi, namun Yin Feng dan Pangeran telah menghilang di ujung langit.
Naga elemen angin sangat langka, di seluruh kekaisaran hanya ada empat ekor. Lima naga penjaga pangeran bukanlah naga angin, mustahil mengejar Yin Feng.
Tiba-tiba Yinfeng kembali terbang ke arena pertempuran. Naga raksasa itu melakukan gerakan yang hanya bisa dilakukan naga angin - punggungnya menyentuh arena sambil menembus seluruh platform dari bawah. Pangeran tercabik oleh gaya geser dahsyat, darahnya menggenangi arena.
Semua ksatria naga terpaku oleh kekejaman itu. Mereka buru-buru membawa jenazah pangeran pergi - hanya satu ksatria naga yang kembali ke markas untuk memberitakan kematian pangeran, sementara empat lainnya langsung menuju ibukota kekaisaran dengan jenazah.
Terkejut oleh kabar duka, Raja Kekaisaran mengeluarkan dua perintah kontroversial:
1. Menyebarkan surat buronan untuk Yinfeng di tiga benua kekaisaran. Pembunuhnya akan mendapat gelar Adipati.
2. Membantai semua naga tunggangan di Kandang Naga Kekaisaran dan pasukan ksatria naga.
Bisa dibayangkan protes dari pejabat tinggi. Dari tiga marsekal kekaisaran: Adipati Linton (ksatria naga) bunuh diri dengan pedang khusus di istana. Dua marsekal lain (juga ksatria naga) mematahkan pedang mereka, melepas gelar dan mundur dari ibukota setelah gagal membujuk raja.
Perintah berdarah dilaksanakan dengan keras. Dalam semalam, 46 ekor naga mulia dibantai - dalam proses pembunuhan naga, para ksatria naga kekaisaran yang tersisa hampir punah demi melindungi naganya. 2.000 orang ksatria hewan legenda dipaksa menjadi tulang punggung pembantaian, dengan lebih dari 1.200 orang gugur dalam pertempuran ini.
Kabar mengejutkan ini menyebar cepat. Ras naga yang murka, tanpa memandang atribut apapun, melancarkan balas dendam gila terhadap Kekaisaran Panglu. Dalam setengah tahun, lebih dari 200 ekor naga menyerang pasukan kekaisaran. Penelitian sejarah membuktikan setidaknya dua naga suci terlibat dalam peristiwa yang dijuluki "Perusiaan Naga-Manusia Pertama".
Setengah tahun kemudian, jumlah ksatria hewan legenda satu-satunya yang mampu melawan naga di udara tersisa kurang dari seratus orang. Lebih dari 10 ekor naga lagi tewas dalam berbagai pertempuran.
Akhirnya, sekitar 100 ekor naga menyergap ibu kota kekaisaran dalam kegelapan malam. Separuh dari 800.000 penduduk tewas dalam serangan naga. Istana kerajaan dicuci berulang kali dengan napas naga, kobaran api baru padam setelah 20 hari. Konon raja kekaisaran terbakar oleh semburan api 10 naga sekaligus, langsung menjadi abu.
Sebuah kekaisaran terbesar dalam sejarah yang membentang di tiga benua pun runtuh sepenuhnya. Dalang tragedi ini adalah - Yin Feng.
Selama sekitar 1500 tahun setelahnya, Yin Feng perlahan memasuki masa puncak kedewasaannya. Meski ditinggalkan seluruh klan naga, ia semakin menjadi-jadi dalam menebar malapetaka di dunia manusia. Untuk memperoleh permata, ia tak segan membantai tambang emas dan ibu kota kerajaan-kerajaan kecil.
Mimpi buruk. Yin Feng adalah mimpi buruk yang terus menghantui berbagai kerajaan. Bagaimana mungkin hari ini kita bertemu dengannya di sini? Andai tahu sebelumnya bahwa target misi tingkat SS ini adalah naga jahat Yin Feng, bahkan dengan imbalan 10 kali lipat pun tak ada satupun regu bayaran yang mau menerima tugas ini. Manusia... di hadapan Yin Feng hanya memiliki hak untuk mati.
Klasifikasi Klan Naga:
Seluruh klan naga terbagi dalam dua sistem besar. Pertama: naga merah, biru, hijau muda, hijau, dan emas. Kelima jenis ini berasal dari sel-sel darah Dewa Naga generasi ini, Pyroth, yang ditransformasikan dan dikembangkan. Awalnya masing-masing jenis hanya ada dua ekor, kemudian berkembang biak selama beberapa generasi. Naga-naga besar ini semuanya bisa menjadi Sacred Dragons. Naga biasa diciptakan Pyroth dengan mentransformasi sel-sel sisiknya, dengan jumlah yang berhasil hidup minimal 20 ekor sekaligus. Selain klan naga awal yang bereproduksi secara seluler, generasi berikutnya berkembang biak dengan bertelur.
Naga hitam adalah klan naga utama Dewa Naga generasi sebelumnya, memiliki sejarah panjang dan terus bertahan di dunia.
Naga merah termasuk unsur api, biru unsur air, hijau muda unsur angin, hijau unsur es. Naga emas adalah klan naga utama Pyroth, berunsur tanah namun juga sangat kuat dalam aspek lain. Naga hitam termasuk dalam atribut kegelapan.
——《Shan Hai Jing》
