Pada tanggal 8 Bulan 2 Musim Dingin Tahun 3 Kalender Sihir, Pasukan Bayaran Kecil yang menginjakkan kaki di Pulau Xilin yang saat itu masih tidak dikenal berjumlah 25 orang: Raja Tentara Bayaran Amy, Da Qing Shan Ksatria Naga Suci, Raja Naga Bermuka Hitam Chi Aotian, Raja Kurcaci Pengamuk Huo Ensi, Jenderal Mayat Hidup Balbas, dan 20 prajurit bayaran muda.
Yang menyambut mereka adalah satu regu pendekar dari Pasukan Pertahanan Sungai Singa yang sebelumnya ditempatkan di pulau itu. 200 pendekar berbaris rapi di bawah pimpinan komandan regu untuk menyambut - tentu saja ini bukan keinginan mereka, untuk apa menyambut sekelompok anak-anak? Jika bukan karena tekanan dari Yang Mulia Jenderal wilayah pertahanan, mereka pasti sudah kembali tidur di perkemahan.
Ini pasukan macam apa? Sebagai veteran yang telah 15 tahun berkecimpung di militer, alis Balbas langsung berkerut. Berdasarkan data prajurit yang diserahkan Viscount Fan, usia rata-rata sekitar 25 tahun. Tentu saja, jika menggabungkan 100 prajurit tua berusia 40 tahun dengan 100 prajurit muda 15 tahun, angka ini sangat akurat. Angin laut yang membawa bau amis air laut tak mampu menutupi bau busuk tubuh prajurit yang lama tak mandi. Menurut protokol penyambutan pasukan Kekaisaran, "semua prajurit harus memegang pedang putih salju dengan sudut 45 derajat secara anggun". Faktanya, para prajurit ini juga melakukannya dengan sempurna. Semua pedang memang membentuk sudut 45 derajat, hanya saja sepertinya lebih tepat disebut menyandarkan pedang daripada memegangnya. Putih salju? Hmm, jika lapisan garam putih yang terbentuk akibat sering terendam air laut di pedang bisa dianggap sebagai "putih salju", maka kriteria ini pun terpenuhi.
Ekspresi Amy tetap tenang, sudut bibirnya masih menahan senyum seolah sedang berhadapan dengan prajurit terhebat di dunia. Ia tidak membuang banyak waktu, melambaikan tangan sederhana ke semua prajurit untuk membubarkan mereka, hanya menyisakan komandan regu, wakil komandan, komandan kompi, dan perwira lapangan. Faktanya, di pasukan ini hanya orang-orang berusia 35 tahun inilah yang masih dalam masa keemasan fisik.
"Apakah ada penginapan di pulau ini? Wakil komandan regu mana yang akan membawa Paman Balbas untuk menyewa semua penginapan. Prajurit akan menginap mulai malam ini, tetap menjaga kebersihan. Tolang undang seorang komandan regu untuk mengantar Huo Ensi melihat lokasi kamp. Hari ini cari tukang kayu beli perlengkapan yang dibutuhkan. Mulai besok, kecuali latihan pagi pukul 5:00～9:00, waktu lainnya digunakan untuk merenovasi kamp. Tentu saja, untuk memastikan semua bisa bangun tepat waktu besok, saya sudah menyiapkan peniup terompet terbaik untuk kalian."
Setelah berkata demikian, Amy memberi isyarat pada Chi Aotian untuk memanggil si Hitam turun dari langit. Hitam memperagakan suaranya: "Sii——ang, sii——ang." Suara dahsyat yang belum pernah terdengar di Pulau Xilin menggema. Semua orang berhenti bekerja dan memandang monster raksasa yang tiba-tiba muncul di lapangan dengan terpana. Lü'er melihat Hitam turun lalu juga membentangkan sayapnya menyusul, sambil melemparkan sihir kilat kecil ke arah Hitam – ini permainan biasa mereka, lagipula Hitam kebal terhadap semua sihir.
"Hehe, peniup terompet ini paling suka 'bermesraan' dengan mulutnya kepada orang yang malas bangun." Ucap Amy perlahan. Senyum di sudut bibirnya semakin lebar, jelas sangat puas dengan efek yang ditimbulkan. Kemudian bersama para komandan, mereka menyusun rencana latihan pagi sederhana di alun-alun, sebelum memerintahkan semua petugas untuk memberi tahu prajurit.
Terlepas dari kondisi pertarungan Naga Mayat, dari segi menakutkan, jauh lebih hebat dibandingkan Lü'er. Semua prajurit yang menyaksikan kegagahan Naga Mayat telah meninggalkan kesan mendalam, dan tepat pagi hari berikutnya mereka mulai latihan tepat waktu.
Uang yang banyak memudahkan urusan, ini adalah kebenaran yang tetap.
Para prajurit yang lama kekurangan makan dan tempat tinggal buruk tiba-tiba bisa menikmati makanan lezat dan tidur di tempat nyaman, secara alami mendapat tambahan energi. Pagi hari berikutnya, semua prajurit bangun tepat waktu, dipimpin komandan regu masing-masing memulai pelatihan yang belum pernah ada sebelumnya. Disusul sarapan harum, setelah latihan fisik intensif nafsu makan meningkat drastis. Setelah sarapan, para prajurit mulai meratakan perkemahan tua dan memulai pembangunan baru.
Menurut seleksi prajurit Kekaisaran, prajurit terbaik masuk Batalion Tombak, tingkat kedua masuk Batalion Panah, yang terburuk baru masuk Batalion Pendekar. Lagipula Batalion Pendekar tidak pernah punya kesempatan ke medan perang, terutama karena kemampuan mereka terlalu rendah.
Sambil berlatih bersama prajurit, Amy mengamati performa mereka dengan cermat. Dia cukup puas dengan pasukan ini.
Kekaisaran cukup ketat dalam seleksi prajurit, sehingga kualitas rata-rata bagus. Sebagian besar prajurit Batalion Pendekar tereliminasi karena postur tubuh kecil yang tidak cocok dengan prajurit tombak bertubuh besar, apalagi menggunakan panah panjang. Tapi ini justru sesuai kebutuhan khusus Amy.
Dua minggu kemudian, penampilan prajurit-prajurit yang terlatih baik dengan pakaian dan makanan layak ini sudah tidak bisa lagi mengingatkan orang pada pemandangan saat pertama kali tiba di pulau. Sebagai kepala militer Pulau Xilin, Amy melakukan rotasi personel pertama: semua prajurit berusia di atas 35 tahun diberhentikan dari dinas militer. Sebagian dialihkan ke pasukan logistik, sisanya bergabung dengan organisasi sampingan seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan perdagangan yang didirikan oleh Pasukan Bayaran Kecil, dengan gaji seragam dari Pasukan Bayaran Kecil. Yang ingin meninggalkan Xilin dan kembali ke kampung halaman akan menerima tunjangan kepulangan.
Pasukan 200 orang tiba-tiba menyusut menjadi 132 orang, berkurang hampir setengah. Kemudian Amy memasang pengumuman rekrutmen terbuka di pulau. Berbeda dengan rekrutmen kerajaan, sistem rekrutmen Amy mengikuti model bayaran pasukan bayaran. Setiap prajurit bisa mendapatkan penghasilan stabil 8～12 Koin emas per bulan berdasarkan kemampuan, berbeda jauh dengan tunjangan tetap 2 Koin emas per bulan untuk prajurit kerajaan. Penghasilan nelayan biasa di Pulau Xilin sekitar 6 Koin emas per bulan, sementara pasukan bayaran menyediakan makan dan tempat tinggal. Kota Xilin yang berpenduduk lebih dari 2000 orang langsung mendapat 800 lebih pendaftar. Setelah seleksi ketat, 120 pemuda berusia 18～30 tahun bergabung dengan Batalion Pendekar Pasukan Bayaran Kecil.
Dengan cepat, para prajurit baru menyadari bahwa Amy tidak bermaksud melatih semua orang menjadi pendekar tipe yang sama. Senjata pertama dari pandai besi di Xilin Town untuk Pasukan Bayaran Kecil telah tiba - semuanya pedang dengan lima jenis berbeda. Pedang-pedang ini jelas berbeda dengan pedang tusuk tradisional ksatria. Fungsi utama pedang tusuk ksatria tradisional adalah untuk menusuk lawan setelah serangan berkuda, sehingga dirancang ramping dan panjang untuk memudahkan penusukan dan pencabutan saat menunggang kuda. Bahan terbaiknya adalah baja cor yang elastis, tahan patah saat menembus baju zirah atau perlengkapan pelindung.
Dari semua pedang yang dikirim, jumlah terbanyak adalah pedang berat dua tangan tanpa tajam: total 300 bilah dengan berat 50 kati, tidak diasah. Jelas terlihat ini adalah pedang panjang untuk latihan yang memastikan intensitas pelatihan memadai bagi semua prajurit.
Dan semua prajurit, sesuai dengan perintah Amy, menerima pedang panjang yang belum pernah mereka gunakan sebelumnya. Hampir 50% pendekar baru menerima pedang besar dua tangan dengan panjang melebihi 1,6 meter. Rata-rata tinggi badan pasukan ini melebihi 1,8 meter. Kerja memancing yang dilakukan bertahun-tahun membentuk tubuh mereka kekar dengan bahu lebar dan pinggang tegap. Tangan yang terbiasa menarik jaring awalnya merasa tidak nyaman memegang pedang besar dua tangan, namun mereka segera menyadari bahwa pedang sebesar ini sebenarnya mudah digunakan. Amy hanya memberi beberapa persyaratan dasar: teknik pedang sederhana dan kelincahan gerakan. Kegiatan harian para pendekar dengan pedang besar hanyalah menebang kayu dan mengulangi gerakan dasar: tebangan diagonal, tebangan lurus, sabetan diagonal, putaran tebangan diagonal...
Para pendekar baru yang bertubuh kurus menerima pedang tusuk dua tangan yang lebih ramping. Desain pedang ini belum pernah terlihat sebelumnya, terbuat dari baja murni dengan panjang 1,4 meter. Bagian belakang ujung pedang sengaja dipertebal dengan penambahan material baja, menciptakan titik berat yang terasa jelas meski dipegang dengan dua tangan. Persyaratan Amy bagi mereka sangat kompleks: bahkan pekerjaan rutin menebang kayu harus dilakukan di perahu kecil yang bergoyang, diikuti latihan pedang di atas perahu tersebut. Mereka diwajibkan lebih banyak menggunakan tusukan lurus, memanfaatkan momentum dari titik berat pedang saat menebas, serta menggunakan bagian depan pedang sebagai bidang tebangan utama.
Sebagian besar pendekar mendapatkan pedang besar dua tangan standar berukuran 1.5 meter berwarna hitam. Persyaratan kesulitan untuk mereka berada di antara kedua kelompok sebelumnya.
Ada sekitar 50 pedang dua tangan khusus yang sama sekali tidak digunakan oleh siapa pun.
Setelah menempatkan semua orang, Amy menyuruh Chi Aotian dan Huo Ensi memimpin pelatihan. Balbas ditugaskan membawa 10 tentara bayaran muda kembali ke Federasi Utara Kekaisaran untuk menjemput semua tentara bayaran muda di atas 14 tahun sebelum Bulan 2 Musim Semi Kalender Sihir 4 ke Pulau Xilin guna mengikuti pelatihan penuh. Sedangkan tentara bayaran muda di bawah 14 tahun tetap berlatih fisik di daerah bersalju dan beku dengan memanfaatkan lingkungan alam yang ideal.
Kemudian, Amy dan Da Qing Shan memulai perjalanan mencari Burung Ganas.
Burung Ganas adalah burung pemangsa besar yang hidup berkoloni di garis pantai. Umumnya, rentang sayap Burung Ganas sekitar 2,5 meter, sedangkan yang lebih besar disebut Burung Petir dengan rentang sayap sekitar 3 meter. Tinggi Burung Ganas sekitar 1,5 meter dengan bulu berwarna coklat keabu-abuan yang melekat rapat di tubuhnya. Karena sering terkena air laut, bulunya selalu memiliki lapisan tipis minyak yang memungkinkannya terbang normal saat hujan. Hanya bulu di kepala Burung Ganas yang berwarna putih, dengan mata cokelat yang bisa melihat objek hingga 10 kilometer. Burung ini berburu ikan atau hewan kecil menggunakan paruh dan cakar yang sangat berbahaya baik bagi manusia maupun spesies lain. Ukuran tubuh Burung Ganas yang relatif kecil hanya memungkinkan mengangkut penumpang berbobot 50-60 kilogram, sehingga Ksatria Burung Ganas jarang memakai baju besi, paling banter hanya memakai baju kulit.
Melatih Burung Ganas merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan dan tidak bisa digantikan. Calon Ksatria Burung Ganas harus secara langsung berinteraksi dan melatih burung tersebut, karena Burung Ganas sulit patuh pada perintah tanpa proses ini.
Dibandingkan dengan menangkap Burung Ganas, melatih Burung Ganas masih merupakan hal yang relatif mudah. Menangkap Burung Ganas hidup adalah kegiatan yang sangat menyakitkan dan berbahaya. Biasanya para pemburu yang menyediakan Burung Ganas untuk pengintaian militer sepanjang tahun harus merayap ke sarang Burung Ganas di tebing curam yang sangat tinggi pada malam hari, memanfaatkan kelemahan Burung Ganas yang tidak bisa melihat di malam hari, menggunakan jaring untuk menutupi, lalu mengikatnya dengan erat dan membawanya turun - pekerjaan ketinggian seperti ini memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi.
Tentu saja, jika menangkap Burung Ganas dalam jumlah kecil ada cara lain. Pemburu mengenakan jubah jerami yang sangat tebal dan lebar - jubah tersebut telah direndam air terlebih dahulu. Ukuran jubah harus bisa menutupi seluruh tubuh pemburu. Pada jubah tersebut dipasang usus ayam yang diikat dengan kawat halus - di dalam usus ayam juga dimasukkan kawat halus. Kemudian pemburu berbaring di lereng bukit dengan membawa jubah tersebut. Ketika Burung Ganas melihat usus ayam yang disukainya, mereka akan mengamati sekeliling dengan cermat untuk memastikan tidak ada perangkap - tentu saja mereka tidak bisa melihat pemburu di bawah jubah. Setelah yakin tidak ada bahaya, Burung Ganas akan turun dari langit dengan cakar besar yang mencengkeram makanan dengan kuat lalu terbang kembali ke udara - ini hanya bayangan saja. Berat jubah yang basah bisa mencapai lebih dari 120 jin. Meskipun Burung Ganas bisa mengangkat berat ini, tanpa persiapan apa pun, berat tersebut cukup untuk menjatuhkan Burung Ganas ke tanah. Burung Ganas yang jatuh tidak bisa melepaskan diri dari kawat yang melilit cakarnya. Saat itulah pemburu bisa keluar dan menangkapnya dengan jaring.
Burung Ganas adalah hewan yang sangat agresif. Setiap metode penangkapan akan memakan korban besar, setidaknya 50% Burung Ganas terbunuh secara tidak sengaja karena melawan selama proses penangkapan.
Amy dan Da Qing Shan segera menemukan sejumlah besar Burung Ganas di tebing pantai sekitar 50 li dari Pulau Xilin. Di tebing setinggi 40 meter dari permukaan tanah, terdapat lebih dari 50 sarang Burung Ganas yang berjejal, di bawahnya bertumpuk sisa-sisa ikan dan binatang kecil yang belum habis dimakan, mengeluarkan bau busuk. Burung-burung Ganas itu terbang meliuk dalam tiupan angin laut yang menderu, bagaikan peri di langit.
Di gubuk kecil, Da Qing Shan mengamati gerak-gerik Burung Ganas selama tiga hari sambil menyipitkan mata, akhirnya berbisik ke telinga Amy. Amy jelas mendengar Da Qing Shan berkata: "Pulanglah dan bawa orang ke sini. Beri aku tiga hari, akan kutangkap semua Burung Ganas dewasa di sini." Meski terkejut, tapi apa lagi yang tidak bisa dipercaya dari Da Qing Shan - saat anak-anak lain masih merengek di pangkuan orangtua, Da Qing Shan sudah mulai berburu binatang buas paling berbahaya. Amy menepuk bahu Da Qing Shan lalu pergi dengan tenang.
Tiga hari kemudian, ketika Amy dan 57 prajurit Pasukan Bayaran Kecil kembali ke bawah Tebing Burung Ganas, tak seekor pun Burung Ganas terlihat terbang di langit. Justru semua orang bisa melihat dengan jelas Lü'er sedang berbaring di sebuah sarang Burung Ganas, menjulurkan kepala dan menyapa semua orang dengan gembira.
Di luar gubuk Da Qing Shan, semua Burung Ganas terikat erat-erat seperti tiang pancang yang berjejer di dinding luar gubuk. Tampaknya ada lebih dari 80 ekor. Berbeda dengan Burung Ganas yang ditangkap tentara, tidak ada jejak darah sama sekali pada tubuh mereka, seolah-olah ditangkap tanpa perlawanan.
Sebagai sub-kelas dari profesi pendekar, Pendekar Burung Ganas telah ada sejak lama. Sub-kelas ini memiliki keunggulan: kemampuan mobilisasi cepat dalam skala luas, menghindari jebakan darat dan serangan tertentu. Biasanya dipilih oleh tentara bayaran tingkat rendah.
Namun profesi ini mulai menarik perhatian publik setelah Raja Tentara Bayaran Amy menjadikannya satuan militer khusus dan merancang Pedang Panjang yang sesuai untuk profesi ini.
Sejak kemunculan pertama satuan ini di medan perang, para ahli strategi militer langsung menjadikannya kajian baru. Bahkan bisa dibilang satuan ini secara drastis mempersingkat durasi perang.
《Teori Modern Interaksi Satuan Militer》
