Meski Amy sudah membayangkan Da Qing Shan akan menepati janjinya, pemandangan 80 lebih Burung Ganas yang berjejer seperti tiang kayu tetap membuatnya terkejut. Siapapun pasti akan terpana melihatnya.
Membuka pintu gubuk, Amy mengintip ke dalam lalu segera terjatuh sambil melompat keluar dengan cepat: bau busuk disertai suara mencicit terdengar dari dalam gubuk. Saat itu, Da Qing Shan yang jelas-jelas mendengar ada orang di luar pun keluar. Semua orang mengerutkan kening: baju hitam Da Qing Shan yang biasanya bersih kini penuh kotoran burung, bahkan ada bulu burung menempel di kepalanya.
"Da Qing Shan, jangan-jangan kau menyamar jadi Burung Ganas untuk memikat mereka?" tanya Amy sambil menutup hidung, senyumnya berubah menjadi kecut.
Dengan wajah polos, Da Qing Shan menggelengkan kepala: "Bukan, aku sudah menangkap semua Burung Ganas dewasa. Takut yang kecil kelaparan, kemarin aku menyuruh Lü'er mengeluarkan mereka semua dari sarang, total lebih dari 70 ekor, sedang diberi makan."
"Bagaimana cara kau menangkapnya? Jangan-jangan Burung Ganas ini seperti Naga bodoh itu yang sangat patuh pada Lü'er, sampai menganggapnya sebagai bos?"
Da Qing Shan tersenyum lugu sambil terus menggelengkan kepala.
Setelah Amy pergi, Da Qing Shan menyuruh Lü'er terbang di atas laut sambil membuat suara sebanyak mungkin agar Burung Ganas tidak berani keluar. Dia pergi ke pasar terdekat membeli tali urat rusa yang sangat elastis dan ayam panggang. Setelah kembali, dia memasang tali urat rusa panjang di antara dua pohon, mengikat ayam panggang di tengah tali, dan memasang banyak tali seperti ini. Burung Ganas yang sudah kelaparan seharian karena tidak berani ke laut langsung menyambar makanan dengan nekat. Mereka mengira bisa berdiri di atas tali itu, dan sesuai kebiasaan mereka, ingin berdiri di tali sambil mematuk makanan. Namun tali elastis itu langsung melendut saat mendapat tekanan. Saat menyadari situasinya, reaksi pertama Burung Ganas bukanlah terbang tapi malah mencengkeram tali erat-erat. Tali yang sangat elastis itu tidak bisa dicengkeram dengan baik, sehingga Burung Ganas besar itu tergantung terbalik kepala di bawah dengan ketakutan.
Semua jenis elang membutuhkan pijakan untuk terbang. Bagaimana mungkin Burung Ganas yang tergantung terbalik di udara bisa menemukan pijakan? Mereka hanya bisa tergantung patuh. Setiap dua jam, Da Qing Shan datang mengikat mereka. Saat itu, Burung Ganas sudah pusing karena darah mengalir ke kepala dan sangat patuh serta kooperatif. Ketika akhirnya ditegakkan di tepi dinding oleh Da Qing Shan, bahkan terlihat sorot mata penuh rasa syukur dari mereka.
“Manusia mati demi harta, burung mati demi makanan” ungkapan ini benar adanya. Meski menyaksikan sekelompok demi sekelompok Burung Ganas diikat, namun burung-burung di belakang terus menerjun ke perangkap demi umpan makanan——perbedaan kecilnya adalah, Burung Ganas di belakang terus mencoba terbang-naik-turun berulang kali untuk mengamati cara menghindari jebakan. Tapi apa yang bisa diuji dari tali-tali tidak terlalu panjang ini?
Kalender Sihir tahun 3 Musim Panas Bulan 1, 80 ekor Burung Ganas dewasa berukuran besar dan 70 ekor anakan dibawa kembali ke Xilin.
Kalender Sihir tahun 3 Musim Panas Bulan 2 Hari 7, 256 prajurit bayaran remaja berusia di atas 14 tahun menghabiskan sebulan perjalanan dari Benteng Es di benua beku menuju Xilin. Sebagian besar bergabung dengan batalion Pendekar Pedang Besar dan Penghadang, sekitar 50 lebih remaja pria-wanita yang menunjukkan bakat sihir luar biasa dialokasikan ke batalion Pendekar Pedang Magis, sisanya semua masuk ke batalion Pendekar Burung Ganas.
Pada hari ini, Amy secara resmi mengumumkan pengangkatan personel pertama Pasukan Bayaran Kecil.
Pasukan Bayaran Kecil—Kelompok tentara bayaran tingkat A
Komandan Pasukan: Amy, Prajurit bayaran Kelas A
Wakil Komandan: Da Qing Shan, Prajurit bayaran Kelas A
(Mungkin karena personel berikut tidak memiliki level keprajuritan yang sesuai, dalam pengangkatan berikut tidak dicantumkan level mereka.)
Batalion Pendekar Pedang Besar (kuota penuh 272 orang) Kapten: Huo Ensi
Batalion Penghadang (kuota penuh 101 orang) Kapten: Chi Aotian
Batalion Pendekar Pedang Magis (kuota penuh 53 orang) Kapten: Amy (merangkap)
Batalion Pendekar Burung Ganas (standar personel penuh 82 orang) Kapten: Chi Aotian (merangkap)
Pengawas Xilin: Balbas
Pengawas Cabang Benteng Es: Long
Berdasarkan karakteristik masing-masing profesi, Amy, Da Qing Shan, Chi Aotian, Huo Ensi, dan Balbas menyusun metode pelatihan yang sama sekali berbeda.
Kelompok Tentara Bayaran berbeda dengan pasukan biasa. Kecuali selama masa perang ketika disewa negara, hampir tidak mungkin terjadi pertempuran frontal. Hanya ada tiga kondisi dimana tentara bayaran terlibat perang frontal:
1. Pasukan negara terlalu lemah sehingga terpaksa menyewa tentara bayaran dengan bayaran menggiurkan;
2. Negara dalam keadaan darurat menerapkan kebijakan wajib militer total, tentara bayaran tidak bisa menawar harga dan harus menjadi bagian pasukan;
3. Mempekerjakan empat Kelompok Tentara Bayaran Kelas A atau kelompok B-level tinggi yang sangat kompeten.
Dalam pelatihan rutin, kelompok tentara bayaran umumnya jarang berlatih perang frontal. Tanpa pengalaman di bidang ini, mereka hampir mustahil bertahan menghadapi serangan pasukan reguler.
Karenanya, saat Amy memulai program pelatihan dan melihat formasi Pasukan Bayaran Kecil, semua staf inti terkejut. Sorot mata mereka mengungkap pertanyaan: "Apakah Pasukan Bayaran Kecil akan ikut perang reguler?"
Amy tersenyum sambil menjelaskan rencananya: "Saat ini, Pasukan Bayaran Kecil tidak memiliki kekuatan finansial seperti negara untuk memelihara pasukan dalam jangka panjang. Kita harus menerima berbagai misi secara luas agar Pasukan Bayaran Kecil memiliki ruang untuk bertahan hidup dan berkembang. Dalam pelatihan personel skala besar, sulit mencapai keselarasan seperti yang kita lakukan melalui kerjasama jangka panjang, sehingga kita tidak bisa mengharapkan mereka membentuk kekuatan serangan yang utuh dalam karir tentara bayaran selanjutnya. Saya sudah berdiskusi panjang dengan Paman Chi dan lainnya tentang mekanisme pelatihan militer. Melalui pelatihan pasukan berdasarkan jenis satuan, lalu gabungan dalam pertempuran campuran, akan lebih mudah membentuk keselarasan kerjasama multi-korps. Ini berbeda dengan keselarasan antar individu, tapi didasarkan pada teori siklus saling mempengaruhi antar jenis pasukan. Dengan pola ini, bahkan jika kita mengirim unit tempur kecil di masa depan, kerjasama antar berbagai profesi tetap bisa tercapai."
Batalion Pendekar yang dilatih di bawah pengawasan utama Huo Ensi akan menjadi kekuatan tempur inti Pasukan Bayaran Kecil. Prajurit-prajurit ini memiliki perlengkapan zirah terbaik di antara semua pasukan, dengan baju zirah utama mereka berupa gabungan kulit dan logam. Dibandingkan dengan pasukan utama berbaju zirah logam penuh tradisional, pengorbanan pertahanan ini bertujuan untuk mendapatkan daya serang dan kelincahan yang lebih besar. Pembentukan pasukan ini terinspirasi dari pengalaman Amy dan Da Qing Shan saat menghadapi para Berserk dalam Pertempuran Yin Feng. Meski tidak mungkin mendapatkan banyak Berserk dalam waktu singkat, memiliki pasukan yang mengutamakan keberanian dan daya penghancur seperti ini tentu sangat diidamkan semua kelompok tentara bayaran. Meski daya penghancurnya tidak bisa menyamai para Berserk, pasukan ini sama sekali tidak memiliki risiko mengamuk seperti mereka. Serangan ala Huo Ensi sendiri mengutamakan aura agresif "siap mati tak gentar" dan "berjuang di posisi terjepit", sehingga dialah yang ditunjuk memimpin pelatihan dengan mempertimbangkan merekrut para Berserk sebagai pelatih.
Batalion Pendekar Penghalang yang dilatih dan diawasi terutama oleh Chi Aotian merupakan satuan militer yang sangat khusus. Satuan ini dibentuk berdasarkan usulan kuat Chi Aotian. Menurutnya, baik Pendekar Pedang Besar yang gagah berani maupun prajurit Burung Ganas yang mengesankan bukanlah titik serangan mematikan sebuah kelompok. Hanya pendekar penghalang yang menjadi alat dengan tujuan membunuh. Pedang Panjang hitam yang ramping cocok untuk menyerang musuh secara tersembunyi di malam hari atau di lembah, hutan, dan sejenisnya - baik dalam perang tentara bayaran maupun perang negara, kemenangan adalah satu-satunya tujuan. Jurus pedang Chi Aotian mencerminkan karakternya yang mengutamakan kelicikan dan tipu daya. Meski menggunakan pedang satu tangan, jurus ini dapat dengan mudah dikembangkan untuk pedang dua tangan. Balbas yang tidak terlalu dekat dengan Chi Aotian merasa merinding saat menyaksikan Chi Aotian menyampaikan pernyataan ini dengan mata setengah tertutup dalam rapat inti.
Batalion Pendekar Pedang Magis sementara hanya dijabat oleh Amy. Meskipun tidak sulit menemukan ahli sihir atau pendekar pedang, namun sangat sulit mencari prajurit yang menguasai kedua bidang sekaligus. Apalagi yang sudah mulai memahami rahasia teknik pedang magis. Amy dan Da Qing Shan pernah mempertimbangkan untuk meminta beberapa ahli dari Kelompok Tentara Bayaran Pedang Hati Ungu milik A Feng sebagai pelatih. Basis A Feng berada di Benteng Es, perjalanan pulang-pergi membutuhkan minimal 30 hari, jadi sementara posisi ini harus diemban oleh Amy. Jika pendekar penghadang adalah alat pembunuh, maka pendekar pedang magis adalah alat perang sihir. Berbeda dengan prinsip magician biasa yang mengandalkan sihir tingkat tinggi, pendekar pedang magis berfokus pada pencapaian tujuan secepat mungkin dengan kombinasi pedang dan sihir. Karena itu jarang ada pendekar pedang magis yang mendalami sihir tingkat tinggi. Umumnya cukup jika seorang pendekar pedang magis bisa menggunakan mantra tingkat satu. Jika bisa menggunakan mantra tingkat dua sudah dianggap luar biasa. Lalu bagaimana jika ada pendekar pedang magis yang menggunakan mantra tingkat tiga? Hmm... Masih pantaskah disebut pendekar pedang magis? Mungkin lebih tepat menyebutnya magician yang membawa pedang. Waktu yang dibutuhkan untuk mantra tingkat tiga sudah cukup bagi pendekar pedang magis standar untuk melancarkan dua mantra kilat tingkat satu yang bisa melumpuhkan musuh. Setelah dua mantra kilat, yang muncul bukan lagi gangguan sihir melainkan pedang pembunuh.
Saat ini, hanya satu orang dalam inti Pasukan Bayaran Kecil yang bisa terbang ke langit, yaitu Chi Aotian. Oleh karena itu, tugas melatih pendekar burung ganas juga jatuh ke pundaknya. Pertimbangan awal Amy mendirikan Batalion Pendekar Burung Ganas adalah untuk memiliki pasukan serangan udara yang terorganisir, serta mampu menghadapi Ksatria Binatang Legenda musuh jika diperlukan. Namun di bawah pengaruh komandan pertama Batalion Pendekar Burung Ganas, setelah resmi menjadi satuan tempur, mereka paling ahli dalam serangan udara, terutama penyergapan mendadak terhadap komandan musuh - hal ini dalam arti tertentu telah mendiversifikasi bentuk perang.
Menurut pemikiran Amy dan Chi Aotian, Pasukan Bayaran Kecil seharusnya juga memiliki pasukan ksatria dan unit sihir. Selain itu, sejumlah kecil pastor tetap sangat diperlukan. Namun untuk jangka pendek, personel yang ada sudah cukup memadai. Jika ingin memperluas lagi, harus ada sumber pendapatan ekonomi yang lebih baik dan stabil.
Dari pendapatan Kota Xilin, memelihara batalion pendekar 200 orang masih cukup surplus. Namun jika diperluas menjadi 500 orang, pasti pengeluaran melebihi pemasukan. Jika bukan karena pendapatan abu-abu di Kekaisaran sebelumnya, Pasukan Bayaran Kecil sudah lama bangkrut karena manajemen yang buruk. Untuk segera masuk ke siklus yang sehat, Pasukan Bayaran Kecil telah mendirikan kantor perwakilan di beberapa Bar Pohon utama di sepanjang jalan raya Kekaisaran. Beberapa pejabat utama secara bergiliran memimpin tentara bayaran biasa untuk mengambil misi. Melalui model ini, tidak hanya pendapatan bertambah, tetapi level semua tentara bayaran juga terus naik secara stabil.
Saat mengobrol secara pribadi, Amy mengeluh pada Da Qing Shan tentang kondisi saat ini: Pasukan Bayaran Kecil telah masuk ke dalam siklus pertumbuhan yang tidak sehat, pendapatan per kapita semakin rendah sementara jumlah personel terus bertambah. Apa lagi yang bisa dilakukan Da Qing Shan selain tersenyum polos? Yang membuat keputusan "menafkahi" para janda dan yatim piatu ini sejak awal adalah Amy sendiri. Tidak ada alasan untuk mengeluh lagi, sekarang hanya melanjutkan dengan profesi dan cara yang paling dikuasai semua orang.
Pada Kalender Sihir Tahun 4 Musim Panas Bulan 3, seorang gadis cantik datang ke Kota Xilin bersama binatang gaibnya - Sha Ruo telah menyelesaikan pelajaran wajib di Gereja Suci. Menurut pelatihan pastor muda di Gereja Suci, setelah menyelesaikan pelajaran wajib, mereka bisa memilih masuk ke militer, bergabung dengan tentara bayaran, atau melayani di paroki kota biasa. Intinya harus meninggalkan gereja untuk sementara waktu yang mereka sebut sebagai masa pertapaan. Masa pertapaan normal umumnya berdurasi 10 tahun. Para pastor biasanya telah menentukan pilihan karir selama pendidikan. Di antara kelas pastor pemula, sebagian besar memilih profesi Sage, diikuti oleh Pejabat Gereja dan Imam. Sha Ruo memilih menjadi Sage. Dalam 10 tahun ke depan, dia harus melalui latihan keras untuk menetapkan tujuannya. Jika ingin kembali ke gereja, dia akan menjadi Saint yang lebih dekat dengan Tuhan. Jika ingin tetap menjadi juru bicara Tuhan di masyarakat, dia akan disebut sebagai Sage Bijak yang penuh belas kasih.
Sha Ruo menetapkan Kota Xilin tempat Da Qing Shan berada sebagai tujuan pertapaannya, dan menjadi tentara bayaran muda di Pasukan Bayaran Kecil.
Pada tahun yang sama, Da Qing Shan dan Chi Aotian berusia 21 tahun, Amy 20 tahun, Huo Ensi 202 tahun (setara usia manusia 16 tahun), Sha Ruo 19 tahun, dan Lin Yushang yang masih menerima pelatihan sihir terakhir di Skambray berusia 19 tahun. Pada bulan ketiga musim panas tahun yang sama, Chi Aotian yang genap 21 tahun secara resmi mendapatkan nama keluarga Chi sesuai aturan keluarga: Chi Changfeng. Namun anggota Pasukan Bayaran Kecil sudah terbiasa memanggil nama kecilnya Aotian, hal ini bahkan tidak bisa diubah oleh Adipati Chi sekalipun.
Bulan ketiga musim panas Tahun ke-4 Kalender Sihir, kantor cabang Pasukan Bayaran Kecil di Bar Pohon yang terletak di pinggir jalan raya Sungai Singa menerima tugas: mengawal seorang baron dari perkebunan dekat Sungai Singa ke kota kecil bernama Sanxiang di tepi hutan peri wilayah Gereja Suci. Karena sang majikan menekankan urgensi waktu, perjalanan tidak boleh melalui jalan raya melainkan harus melewati pegunungan sisa Gunung Suci, menyeberangi Sungai Sanggan, melintasi Hutan Besar Jielin sebelum akhirnya tiba di hutan peri. Dengan ini waktu perjalanan bisa dipersingkat dari 17 hari menjadi 14 hari, tentu saja dalam kondisi aman. Sang baron mensyaratkan tugas ini harus ditangani oleh prajurit bayaran Kelas A dari kelompok tentara bayaran B-rank ke atas, dengan imbalan 500 koin emas. Kebetulan Amy dan Huo Ensi sedang berada di kantor cabang. Setelah berdiskusi singkat, mereka memutuskan menerima tugas ini dan secara pribadi menjadi pengawal - 500 koin emas merupakan pendapatan yang sangat besar bagi Pasukan Bayaran Kecil.
Baron adalah sosok yang cukup mudah diajak bergaul. Pengetahuannya tentang rute perjalanan ini sangat mendalam, sesuatu yang benar-benar di luar perkiraan. Sepanjang perjalanan hampir tidak ada bahaya yang kami temui. Pada akhirnya, Huo Ensi bahkan merasa tidak enak untuk meminta bayaran dari Baron, sampai-sampai harus meminta ketua regu sendiri yang turun tangan mengambilnya.
Setelah berpisah dengan Baron, Amy dan Huo Ensi berencana pergi ke Pos Peristirahatan untuk naik kereta kuda menuju jalan raya terdekat, lalu melanjutkan perjalanan ke Kekaisaran dengan berjalan kaki. Petugas di pos mengatakan kereta kuda terdekat akan berangkat pukul 18:30. Melihat hari masih sangat pagi, Amy mengusulkan untuk makan terlebih dahulu. Industri kuliner di kota kecil ini tampaknya cukup maju. Tepat di seberang pos terdapat banyak rumah makan. Amy menunjuk ke sebuah restoran yang relatif besar dan bersih: "Ayo, aku yang traktir. Itu restoran bernama 'Shi Wei Xian'."
Mungkin karena berada di tepi hutan peri, sebagian besar pelayan di restoran adalah Elf Hutan. Seorang gadis peri cantik yang agak gemuk menurut standar elf membuka pintu, wajah bulatnya memancarkan senyuman hangat yang tidak biasa ditemukan pada gadis manusia dari perkotaan: "Selamat datang di Shi Wei Xian." Dia membukakan pintu dan menyambut Amy serta Huo Ensi masuk ke restoran.
Mereka mencari tempat duduk di dekat jendela dan duduk. Mungkin belum saatnya operasional resmi, tidak banyak tamu di penginapan itu, hanya tiga atau empat meja. Di tempat duduk dekat jendela lainnya ada satu meja dengan dua bocah lelaki tampan dan seorang gadis berambut panjang keemasan, jelas juga tentara bayaran. Di samping tempat duduk bocah lelaki bersandar pedang panjang, sementara gadis yang membelakangi Amy dan yang lain dengan mencolok meletakkan tongkat sihir biru di sisinya.
Gadis berambut emas itu mendengar kedatangan tamu baru di belakangnya, tak tahan menoleh. Kecantikan gadis itu membuat Amy dan Huo Ensi tak bisa mengabaikan gerakan kecil ini. Mengikuti etiket tentara bayaran, mereka mengangguk hormat kepada dua bocah lelaki dan gadis cantik itu. Ketiga remaja itu pun tersenyum membalas anggukan. Pada momen itu, Amy dan Huo Ensi tertegun sejenak: di bahu ketiganya terpahat sulaman naga emas terbang.
Sungai sejarah dilempari batu kecil pada bulan ke-3 musim semi Kalender Sihir tahun 4. Dibandingkan dengan gelombang dahsyat sungai itu, batu ini tampak tak berarti. Tapi tepat jatuh di kepala Raja Tentara Bayaran muda Amy yang telah menjadi arus bawah yang tak terabaikan. Dengan demikian, batu kecil ini dalam arti tertentu mempengaruhi sejarah.
——《Legenda Raja Tentara Bayaran》
