Meski Amy sudah duduk di kursi kayu merah, pikirannya telah melayang entah ke mana. Saat ini, dia sangat berharap telinganya seperti kelinci yang bisa berputar bebas, untuk mendengar, bahkan sekadar mendengar gerak-gerik gadis yang sama sekali tidak jelas dilihatnya.
"Apakah aku sedang bermimpi?" Amy bertanya dalam hati.
Sesuai kebiasaan makan di kota kecil, yang pertama disajikan adalah sup bening. Cangkir putih, sendok putih, berisi kuah susu yang jernih.
Lalu ada udang pasir yang direbus putih. Sekilas terlihat jelas bahwa udang-udang ini baru saja ditangkap dari air dan langsung dimasak. Ekor udang pasir masih mengembang, saat dimasukkan ke mulut... rasanya seperti apa? Amy sama sekali tidak tahu. Bahkan ketika A Yan memberi contoh cara mengupas udang lalu mencocol saus, dia sama sekali tidak memperhatikan. Dengan asal mengambil se ekor, langsung memasukkannya ke mulut.
Suara nyaring terdengar di belakang telinganya: "Tuan, udang pasir harus dikupas dulu sebelum dimakan."
Mendengar itu, Amy langsung menoleh keras. Lehernya yang tegang tak mampu menahan gerakan tiba-tiba ini, langsung terasa pegal. Tapi ketika matanya melihat gadis berbaju kerja motif kotak-kotak merah di atas putih yang berdiri di belakangnya, segalanya langsung terlupakan. Secara refleks hampir saja dia berdiri dari kursi.
Peri, adalah ras yang gerakannya sangat anggun. Mungkin ini berkat mereka yang tak pernah meninggalkan hutan. Di antara semua ras di dunia, jika dinilai berdasarkan ketampanan, peri pasti akan menempati urutan teratas, jauh meninggalkan manusia di posisi kedua.
Di antara peri yang terkenal karena ketampanan, gadis di depan mata ini dari segi kecantikan pun seharusnya berada di peringkat atas di antara sesama rasnya.
“Gadis itu memiliki tinggi badan sekitar 1,60 meter, rambut hitam yang indah dengan setiap helainya terlihat bertekstur. Kemungkinan karena sering terpapar matahari, kulitnya agak gelap namun sangat halus. Di bawah alis hitam tipisnya terdapat sepasang mata besar yang jernih dan bersemangat dengan kelopak mata ganda, bulu mata yang sedikit melengkung ke atas, hidung mungil, dan bibir yang terkatup rapi.”
“Tampaknya gadis itu juga memperhatikan Amy. Melihat tatapan tajam dan kurang sopan yang tiba-tiba dari Amy, dia menunduk dan perlahan memperagakan cara mengupas udang pasir di tangannya, lalu mencelupkannya ke dalam kecap asin tua dan minyak cabai, menunjukan cara memakannya.”
“Tangan seorang pendekar tingkat tinggi yang terkenal akan kelincahannya, bahkan dijuluki ‘jenius sihir dengan kelenturan langka seabad’ oleh magister kekaisaran, kini gemetar di bawah sorot mata gadis yang lembut bagai air. Tangannya yang lihai gagal mengambil udang pasir di piring, bahkan mengupasnya dengan kikuk yang memprihatinkan sebelum akhirnya memasukkannya perlahan ke mulutnya.”
“Sorot mata gadis itu berbinar-binar: ‘Tuan, bagaimana panggilan Anda?’”
“‘A-Aku... namaku Amy. Kamu?’”
“‘Ying.’ Suara gadis itu jernih.”
“‘Asalmu dari mana?’ Tampaknya Amy yang biasanya penuh akal ini sudah kehabisan kata-kata.”
“‘Aku dari Benua Eminoll.’ Saat gadis itu menjawab, terdengar suara tawa ringan dari beberapa peri lain di kejauhan. Sepertini ini adalah jawaban standar para gadis cantik ini untuk menghadapi lelaki yang berniat buruk atau sering terpikat oleh kecantikan mereka.”
"Amy menghela napas pasrah sambil mengusap hidungnya, kalau begitu ya sudah."
Gadis itu meletakkan udang pasir di tangannya, hendak pergi saat A Yan datang membawa rebusan tomat ikan asin. Setelah menaruh hidangan, dia memeluk pinggang ramping Ying sambil memiringkan kepala: "Tuan Amy, Tuan Huo Ensi, silakan cicipi. Saya jamin ini hidangan terlezat di sekitar sini."
Amy menarik napas dalam-dalam, mengambil sumpit dan menyendok sedikit sayuran ke mulutnya: "Hmm, enak. Ini yang terbaik yang pernah kucoba. Ada aroma ikan asin yang kuat tapi tak terasa teksturnya di lidah, memang istimewa."
"Omong-omong, kota kecil kalian juga bagus." Wajah Amy yang mulai kembali normal tersenyum tenang dengan nuansa bijak, "Sangat bersih dan tertata rapi."
"Sanxiang yang terbaik." Ying dan A Yan serempak mengucapkan kalimat yang sama.
A Yan melanjutkan: "Aku juga pernah ke banyak kota lain, bahkan metropolis besar. Tapi menurutku Sanxiang paling indah, makanya aku kembali."
Saat kedua gadis turun mengambil nasi, Amy tak kuasa bergumam: "Gadis itu sungguh cantik." Mata Huo Ensi berbinja-binjau: "Kau belum lihat dia tersenyum tadi, saat itu lebih mempesona."
Gadis itu mendekat membawa dua mangkuk nasi. "Berapa usiamu?" tanya Amy menatap tangan mungil yang memegang nasi.
"Menurut umur manusia kalian, aku tahun ini belum genap 16." Gadis itu menyembunyikan tangannya di belakang punggung sambil memiringkan kepala dengan senyum manis.
"Oh." Setelah bertahun-tahun dilatih Lei Ge, Amy juga menjadi sangat berpengetahuan: "Aku ingat kalian baru dianggap dewasa setelah 16 tahun, dan menurut aturan peri, peri yang belum menjalani upacara kedewasaan tidak boleh keluar dari hutan peri."
Sorot mata gadis itu meredup, ia menundukkan kepala: "Ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan dengan pasti." Melihat ekspresi sedihnya, saat itu hati Amy hampir hancur, menyesali perkataannya sendiri.
"Ying, sudah berapa lama kamu di sini? Apa kerja paruh waktu?" Amy mencoba bertanya.
"Hm, belum tiga bulan. Aku membantu teman ayah."
Dalam hati Raja Tentara Bayaran muda itu tersenyum, gadis kecil ini terlalu polos. Ini berarti dia tidak akan pergi dalam waktu dekat, dan bahkan jika pergi, pemilik penginapan pasti bisa menemukannya dengan cepat.
Setelah makan beberapa suap, Amy berkata kepada Ah Yan yang masih berdiri di samping meja: "Semoga lain kali kami masih bisa bertemu kalian." Setelah itu, dia mendekati meja kasir Ying untuk membayar, meliriknya sekali lagi sebelum bergegas keluar dari Shi Weixian dan naik kereta pos yang akan berangkat di seberang jalan.
“Shi Wei Xian, Shi Wei Xian, Ying.” Amy berbisik dalam hati. Tentu saja, Amy yang telah pergi jauh tidak melihat bahwa setelah kepergiannya, tiga remaja dari Pasukan Kavaleri Naga Emas juga segera pergi. Lebih tepatnya, Nona Bi dengan kasar meletakkan mangkuk nasi di meja dan menjadi yang pertama keluar dari gerbang Shi Wei Xian. Kedua bocah lelaki itu tentu melihat segala sesuatu di depan mata, dan tentu paham bagaimana putri bangsawan yang selalu dimanja oleh semua orang ini bisa menerima sikap Amy yang mengabaikan keberadaannya. Yang lebih membuatnya marah adalah perhatian Amy yang berlebihan pada gadis pelayan biasa di kedai itu, sehingga sifat kesombongannya langsung meledak.
14 hari kemudian, setelah melakukan perjalanan siang-malam kembali ke Kota Xilin, Amy membuat keputusan untuk memperluas bisnis dalam rapat inti kelompok tentara bayaran. Di perbatasan antara Kekaisaran dan Gereja Suci, di sisi jalan raya yang dekat dengan wilayah gereja, mereka membuka kantor cabang ketujuh Pasukan Bayaran Kecil. Amy sendiri memimpin 20 pendekar pedang magis, 5 pendekar pedang besar, serta 5 penembak jitu sebagai personel tetap di sana. Meski Balbas menyatakan bahwa komandan kelompok tentara bayaran tidak boleh lama-lama meninggalkan markas, namun dengan sikap keras kepala Amy, orang lain tidak bisa berbuat apa-apa.
Setelah itu, Da Qing Shan, Chi Aotian, dan Sha Ruo khusus memanggil Huo Ensi untuk menanyakan apa yang terjadi. Setelah Huo Ensi ragu-ragu menceritakan "Peristiwa Kilat", Chi Aotian dengan tenang berkata: "Pamanku sering bilang, ketika bulan kedua dan kedelapan tiba, semua yang harus merayakan musim semi akan mulai bergerak."
Belum selesai bicara, Sha Ruo yang sedang mengkhawatirkan Lin Yushang tiba-tiba merasa telinganya panas, wajah putihnya memerah, diam-diam menundukkan kepala. Si pembicara tampaknya juga menyadari ucapannya salah, lalu mengucapkan kalimat salah kedua yang lebih legendaris: "Aku tidak bermaksud kalian." Akibatnya, kali ini bahkan wajah Da Qing Shan yang gelap mulai memerah.
Lima hari kemudian, Chi Hanfeng dan Lei Ge datang bersama ke Kota Xilin. Tanpa memberi tahu siapa pun, mereka pertama-tama mengamati dari jauh kelompok tentara bayaran yang sedang berlatih. Chi Hanfeng banyak berkomentar, lalu menyusup ke kamp Pasukan Bayaran Kecil. Ketika mereka hendak menyelinap perlahan ke dalam kamp, tiba-tiba Lü'er yang sedang tidur nyenyak menggigil, lalu melompat sambilmenghempaskan beberapa kilat ke arah mereka. Untungnya, Lei Ge sebagai magister telah mahir melepaskan Perisai Mutlak hingga kilat langsung menghantam perisai tersebut.
Semua orang memandang ke arah situ. Chi Hanfeng berteriak, "Lü'er yang baik, jangan lepaskan kilat, kita orang sendiri, orang sendiri!" Sambil membungkuk, dia bersembunyi di belakang Lei Ge dan mendorong Lei Ge ke depan. Tentu saja, setelah mendekati Lü'er, Earl Chi segera menunjukkan watak aslinya yang garang. Dengan jari tengah, dia memberikan beberapa 'panco goreng' ke kepala Lü'er: "Kau sengaja ya? Jangan pura-pura polos! Akal bulusmu ini sudah kuketahui dari dulu." Melihat situasi tidak menguntungkan, Lü'er segera terbang ke atap rumah. Sambil memiringkan kepala, dia berpikir sejenak. Awalnya ingin melepaskan beberapa kilat lagi, tapi tampaknya Earl bisa memanggil binatang gaib Xiao Bai untuk terbang. Akhirnya urungkan niat. Lain kali rencana serangan salah sasaran ini harus dilakukan saat Lei Ge tidak ada.
Sebag besar prajurit Pasukan Bayaran Kecil tidak mengenal dua orang ini, tapi sangat terkejut dengan tindakan mereka - berani memukul hewan peliharaan kesayangan wakil komandan? (Karena Lü'er tidak bisa ditunggangi, pemalas, tidur lebih dari 20 jam sehari, dan tidak pernah membangunkan anggota pagi-pagi, berbeda dengan Xiao Hei, semua orang menganggapnya sebagai hewan peliharaan alih-alih tunggangan.) Tentu saja, ini juga pertama kalinya mereka melihat Lü'er menggunakan sihir.
Chi Aotian, Da Qing Shan, Huo Ensi, Sha Ruo segera mengundang kedua orang itu masuk ke dalam rumah. Balbas mengerutkan kening melihat rekan tidak becus kaptennya, lalu berbalik dan berteriak ke semua tentara bayaran: "Masing-masing wakil komandan pimpin latihan lanjutan. Jangan melongo!"
Menurut Jenderal Chi, selama dua bulan terakhir dia tidak melihat anak-anak kecil itu dan sangat merindukan, terutama Lei Ge yang tidak melihat murid kesayangannya, sampai sangat merindukan sampai jatuh sakit, hampir tidak bisa bertahan. Jadi mereka datang dari jauh untuk mengunjungi semua orang, sekaligus membawa uang terakhir yang diperoleh dari Kaisar Hongshi.
Tentu saja, Chi Hanfeng dan Lei Ge segera menyadari Amy tidak muncul, lalu buru-buru bertanya kenapa. Ketika Huo Ensi ragu-ragu menceritakan kejadian yang terjadi, Chi Hanfeng menghela napas panjang: "Kasihan gadis kecil keluarga Earl itu, wanita penuh cinta bertemu pria tak berperasaan... Aduh... Sayang sekali, kenapa aku tidak pernah mengalami hal seperti ini?"
Kemudian Chi Hanfeng menyatakan, sebagai paman Amy dan Chi Aotian, sebagai guru Da Qing Shan, dan salah satu pemegang saham utama Pasukan Bayaran Kecil, dia sangat berharap Pasukan Bayaran Kecil bisa berkembang lancar. Jadi dia ingin bersama Lei Ge masing-masing memberikan pelajaran kepada Pasukan Bayaran Kecil - sekaligus memamerkan kemampuan, agar anak-anak muda tahu kekuatan besar yang mendukung mereka.
Wakil komandan Da Qing Shan ragu sejenak, lalu menyetujui. Mendapat bimbingan langsung dari seseorang setingkat magister merupakan kesempatan langka. Tentu, sang pemberi saran hanyalah seorang Ksatria Binatang Legenda - hal yang tidak terlalu istimewa di Pasukan Bayaran Kecil. Selama Earl Chi tidak bicara sembarangan, tidak masalah. Sebagai murid, dia sangat memahami karakter asli gurunya.
Sebagai penyihir tua berusia ratusan tahun, Lei Ge memang memiliki pengalaman tak tertandingi dalam sihir. Dengan penjelasan yang sederhana namun mendalam, ia memaparkan prinsip-prinsip sihir. Untuk menunjukkan kengerian sihir, dia dengan santai memperagakan mantra tingkat empat: "Angin khayalan, berubahlah menjadi naga penjaga~~!" Dua ekor Naga Angin berwarna kuning segera muncul di hadapan semua. Bahkan makhluk suci seperti naga bisa dipanggil? Semua prajurit Pasukan Bayaran Kecil tertegun. Kecuali seseorang yang sedang bertepuk tangan: "Bagus tidak trik sulap ini? Pertunjukan gratis, mau lagi tidak?" Seorang Earl terhormat duduk gagah di punggung Xiao Bai, menyarungkan tombak panjang di ketiak, sambil bertepuk tangan dengan antusias.
Melihat Earl Chi telah mempersiapkan segala keperluan untuk kabur, Lei Ge menggelengkan kepala pasrah. Dengan lambaian tangan, dia mengirim Naga Angin itu terbang ke langit kesembilan, lalu menghilang di kejauhan.
“Di bawah ini, saya akan menjelaskan cara utama untuk mencegah sihir.” Chi Hanfeng langsung mengucapkan kata-kata yang mengejutkan setelah naik ke panggung. Pengawas Pasukan Bayaran Kecil yang paling memahami Chi Hanfeng, Balbas, awalnya berniat menyuruh semua anggota untuk menyebarkan pesan rahasia: "Orang ini bajingan, jangan dengarkan dia." Namun kini, ia pun ingin mendengar metode yang akan disampaikan pria ini.
"Ah—" Setelah menghela napas panjang sekali lagi, Earl tiba-tiba mengubah arah pembicaraan, "Bahkan orang terkuat sekalipun, dengan pertahanan terbaik, yang bisa menangkal semua sihir di dunia, tetap tidak bisa menghindari serangan sihir paling mematikan—kilatan cinta. Pertama Wakil Komandan kalian yang terperosok ke rawa cinta. Kami sudah sering memperingatkannya tapi tak digubris. Kami melihatnya perlahan masuk ke jurang. Akhirnya, dia hanya menggelepar di rawa itu, mengeluarkan beberapa gelembung, lalu ditelan sepenuhnya. Awalnya, aku dan Lei Ge menaruh semua harapan pada Amy, tapi..." Wajah Earl menunjukkan ekspresi penyesalan mendalam, "Baru-baru ini kami tahu, dia juga..."
Terlihat jelas bahwa penilaian Chi Hanfeng terhadap Amy masih sangat tinggi. Meski mengkritik, ia berusaha mencari titik terang dalam kritikannya terhadap Amy.
Inti perkataan Earl kira-kira sebagai berikut:
Meski jatuh ke dalam jurang cinta adalah kesalahan, tetap ada perbedaan antara 50 langkah dan 100 langkah.
Sebagai seorang lelaki, mencari perempuan? Perempuan seperti apa yang harus dicari? Di hadapan Sha Ruo, Earl Chi mulai dengan lancang memberi contoh Da Qing Shan dan Amy. Yang paling cerdik adalah mencari perempuan peri seperti Amy, terutama yang belum melakukan upacara kedewasaan. Mari kita hitung, umur manusia hanya puluhan tahun, sedangkan peri bisa mencapai 1400 tahun lebih. Peri yang baru dewasa sangat cantik, bukankah dengan begitu kita bisa menemani gadis muda sepanjang hidup? Sungguh menyenangkan.
Memang, perempuan peri sulit ditemui. Jika harus mencari perempuan manusia, carilah yang 10 tahun lebih muda. Dengan begitu di puncak kejayaan kita, tidak perlu melakukan kesalahan di luar karena takut pada "singa betina" di rumah.
Yang paling tidak bijak adalah menikahi perempuan seusia sendiri, apalagi perempuan cantik manusia seusia. Earl Chi melirik Sha Ruo yang ingin bersembunyi di bawah meja, terus berakting. Kecantikan manusia cepat memudar, masa keemasan perempuan manusia hanya 16-26 tahun. Setelah 26 tahun, Earl Chi menggeleng sambil berkata, "Sudah tidak bisa dilihat." Kesimpulannya: Kecantikan manusia terlalu cepat layu, jadi jangan pernah menikahi perempuan cantik manusia seusia.
Jika terpaksa menikah? Sebagai lelaki, prinsipnya harus: Bendera merah di rumah tetap berkibar, bendera-bendera warna-warni berkibar di luar. Ini adalah cita-cita tertinggi setiap lelaki.
Sebagai seorang gadis, pria seperti apa yang harus dicari sebagai sandaran seumur hidup? Earl Chi di sini dengan penuh makna menekankan dua kata "pria" — harus mencari yang usianya lebih tua 10 tahun ke atas, kalau tidak bocah lelaki mudah melakukan kesalahan. Dan harus mencari pria yang berbakat, bisa merawat orang, serta memiliki kekuatan ekonomi dan sosial tertentu.
Meskipun lebih dari 100 gadis dari Pasukan Bayaran Kecil yang hadir tidak tahu apakah Earl Chi berbakat dan bisa merawat orang, tapi di tempat ini selain dirinya, mana ada pria lajang lain yang berusia lebih tua 10 tahun ke atas dan memiliki kekuatan ekonomi serta sosial?
"Mungkin inilah yang sering disebut orang sebagai versi platinum edisi permanen koleksi 'Raja Berlian' sejati?" Suara lantang tiba-tiba terdengar dari segala penjuru ruangan. Semua orang tak bisa menahan diri lagi. Sambil tertawa terbahak-bahak, mereka berusaha mencari si pembuat ulah — tentu saja tidak ditemukan.
Hanya Chi Hanfeng yang masih berdiri di atas panggung dengan wajah serius melambaikan tangan: "Tenang semua, yang berbicara tadi adalah Dewa Bulan penguasa pernikahan di alam semesta. Ucapannya adalah penilaian terbaik untukku." Sambil terus membela diri, Earl Chi mengarahkan pandangan tajam ke arah Lei Ge, mengisyaratkan bahwa jika terjadi sesuatu lagi, dia akan bertindak tertentu.
Kemudian, dalam percakapan pribadi antara Lei Ge dan Chi Hanfeng, Lei Ge bertanya dengan hati-hati: Apakah tindakan Amy ini bermaksud untuk menjalin hubungan dengan dua gadis sekaligus? Bukankah ini sangat tidak pantas bagi putri Bupati Lin? Namun Chi Hanfeng yang lebih memahami Amy hanya menggelengkan kepala dengan santai: "Tidak masalah. Sebenarnya Amy tidak pernah melakukan apapun dengan Nyonya Lin. Dia selalu memperlakukan Nyonya Lin sebagai teman seperjuangan. Dan berdasarkan pemahamanku terhadap ayahnya serta dirinya sendiri, dia tipe orang yang setia dalam cinta. Hanya saja tidak tahu bagaimana gadis elf itu bisa begitu mudah menaklukkan hatinya."
Elf Hutan adalah spirit tingkat menengah dalam bangsa elf.
Selain ras dewa dan klan naga, mereka memiliki rentang kehidupan terpanjang di antara semua ras.
Di antara semua ras, elf hutan adalah ras yang paling baik dan murni. Hal ini mungkin terkait dengan kehidupan mereka di hutan peri yang netral sejak lahir. Menurut aturan bangsa elf hutan, setiap remaja elf dilarang menginjakkan kaki di luar hutan peri sebelum menjalani ritual kedewasaan di usia 220 tahun. 220 tahun kehidupan elf yang murni telah mencetak kebaikan dan kemurnian dalam darah setiap elf yang keluar dari hutan.
——《Kisah Para Elemental》
