Sementara Chi Hanfeng dan Lei Ge terus "tidak kenal lelah merusak" anggota pasukan bayaran kecil dengan metode pengajaran mereka, Amy baru saja tiba di Bar pohon bersama anggota timnya.
Meski perasaan panas dalam hati, Amy tetap mempertahankan gaya hati-hatinya, memimpin anggota tim untuk mengurus prosedur terkait, mengatur akomodasi anggota, serta mengajukan hak prioritas tugas untuk guild mercenary tingkat A kepada guild mercenary.
Setelah semua urusan selesai, waktu sudah menunjukkan pukul 16.00. Amy mengumpulkan semua prajurit bayaran yang ikut untuk mengadakan rapat singkat, menunjuk dua prajurit bayaran yang relatif lebih tua sebagai penanggung jawab sementara, dan memberi tahu mereka bahwa jika dirinya tidak ada, mereka bisa menerima bisnis pengawalan atau pengiriman barang di bawah level E. Sebagai kelompok tentara bayaran tingkat A, mereka memiliki keunggulan besar dalam menerima pekerjaan. Untuk pesanan kecil, guild mercenary biasa sulit bersaing - kelompok tingkat A umumnya punya kemampuan memulihkan barang jika terjadi masalah, sementara guild di bawah level C sering mempertaruhkan nyawa, dan jika benar-benar ada masalah, mustahil mengambil kembali melalui mereka.
Setelah memberikan penjelasan, Amy sendiri pergi ke guild mercenary, meneliti beberapa tugas terbaru dengan cermat. Kebetulan ada dua tugas pengiriman ke Tiga Desa, barang sudah disimpan di guild mercenary. Keduanya benda kecil, satu adalah pedang panjang yang sangat indah konon dipesan khusus oleh klien, satunya lagi bahan obat pesanan klien. Upahnya tidak terlalu tinggi, total hanya 12 Koin emas.
Amy melihat-lihat, mengeluarkan Buku Harian Mercenary-nya, dan berkata pada petugas: "Saya ambil kedua tugas pengiriman ini, tolong verifikasi untuk saya."
Petugas muda di guild mercenary tidak tahu bahwa bocah lelaki di depannya adalah ketua kelompok tentara bayaran tingkat A. Dengan santai ia menerima Buku Harian Mercenary sihir, baru saja bersiap memberikan cap penerimaan tugas ketika melihat level prajurit bayaran tersebut. Mulutnya langsung menganga lebar. Ketua kelompok tentara bayaran Kelas A? Ini sesuatu yang tidak ditemui selama bertahun-tahun. Apalagi kelompok elit tingkat A secara pribadi menerima tugas kelas E, benar-benar di luar bayangan. Petugas itu memeriksa buku harian tersebut bolak-balik dengan curiga, mencoba memastikan keaslian dokumen itu. Akhirnya, raut wajahnya menunjukkan keyakinan akan keaslian, lalu dengan ragu ia mencap buku harian itu.
Amy segera berangkat menuju Sanxiang setelah menerima buku harian - bahkan dengan cara mengganti kuda di setiap Pos Peristirahatan. Di sepanjang jalan raya utama, setiap 30 li terdapat pos peristirahatan yang menyediakan kuda sewa. Dengan mengganti kuda tiap pos tanpa berganti penunggang, seseorang bisa menempuh lebih dari 1000 li dalam sehari semalam. Selama perang, pasukan militer biasa mengganti kuda dan penunggang sekaligus, memungkinkan pengiriman dokumen darurat mencapai 1300 li per hari.
Tentu saja orang biasa tidak akan terburu-buru seperti ini. Selain itu, jalan raya di malam hari tidak terlalu aman. Biayanya pun cukup besar - setiap pergantian kuda dikenakan 3 koin perak.
Tiga hari kemudian, Amy yang hanya tidur 12 jam dalam 72 jam terakhir muncul di Sanxiang dengan penuh debu dan kelelahan.
Bar pohon tidak akan didirikan di kota kecil seperti Sanxiang. Guild mercenary di sini berlokasi di penginapan kecil bernama "Yajule". Petugas guild mercenary umumnya sangat teliti, termasuk yang di sini. Saat petugas muda itu memproses tugas administrasi, ia sangat terkejut: Seorang komandan kelompok tentara bayaran Level A malah menyelesaikan tugas yang biasanya hanya dikerjakan prajurit bayaran baru? Yang lebih mengejutkannya, tugas yang seharusnya memakan waktu delapan hari ternyata diselesaikan hanya dalam tiga hari. Jika prajurit ini bukan Ksatria Naga Terbang, hanya ada satu cara menyelesaikan tugas secepat ini—apakah layak melakukan itu untuk tugas 12 Koin Emas?
Amy menerima 12 Koin Emas, menyewa kamar kecil, mengganti pakaian bersih, mencuci muka dengan teliti, lalu membawa pedang panjangnya menuju Hotel Shiweixian.
Di pintu masuk masih ada A Yan yang menyambut pengunjung dengan ramah. Melihat Amy, A Yan tertegun sejenak lalu langsung mengenalinya. Dengan gerakan lincah khas peri, ia membuka pintu dan mempersilakan Amy masuk.
Ying yang duduk di belakang meja kasir mendengar tawa A Yan. Saat mengangkat kepala, pandangannya langsung bertemu dengan Amy yang juga sedang melirik ke arahnya dengan tatapan agak malu-malu. Kedua pasang mata itu bersentuhan sebentar. Amy sedikit mengangguk malu, sementara Ying bereaksi lebih cepat dengan berdiri dan berkata lantang: "Selamat datang kembali Tuan Amy di Shiweixian."
Amy masih memesan hidangan yang sama seperti terakhir kali, sambil makan ia mengamati gadis yang kadang menunduk dan kadang mengangkat kepala dari kejauhan, terkadang senyum malu yang belum pernah terlihat sebelumnya muncul di bibirnya. Di tengah-tengah itu, Ying juga datang sekali menemani dia mengobrol sebentar, sama seperti sebelumnya, Amy yang biasanya tak takut apapun tetap merasa gugup, menjawab setiap kalimat dengan hati-hati agar tidak meninggalkan kesan buruk. Dengan sangat hati-hati Amy mengajukan pertanyaan kunci: "Ying, kamu secantik ini pasti banyak bocah lelaki yang mengejarmu kan? Punya pacar?"
Jawaban gadis itu membuat Amy sangat senang: "Aku masih kecil loh, tidak pernah menerima."
Lalu dengan licik Amy melontarkan pertanyaan kedua: "Kalian sibuk setiap hari seperti ini? Tidak istirahat?"
"Hmm, kami istirahat setiap hari jam 2:00 siang sampai 4:00 sore. Tidak terlalu sibuk juga." Gadis kecil yang polos itu hampir selalu terjebak.
"Oh, sepertinya lain kali aku datang ke Sanxiang, pasti sore hari. Kalau kamu ada waktu, bisakah menemani aku jalan-jalan? Aku tidak familiar dengan sini." Akhirnya ekor serigala besar mulai terlihat.
"Boleh." Gadis yang tak mengerti apa-apa itu menjawab dengan santai.
15 hari kemudian, Amy kembali datang ke kota kecil dari Bar pohon.
Semua gadis di kedai minum tersenyum melihat Amy masuk, salah satu gadis bahkan menggoda Ying dengan lantang: "Si cowok ganteng bernama Amy datang lagi loh."
Setelah makan malam, Amy benar-benar mengajak Ying untuk jalan-jalan. Ying menunjuk ke sundial di sebelahnya, mengisyaratkan bahwa waktunya belum tepat. Amy berpikir sejenak, lalu membuat janji dengan gadis itu di sebuah bar bernama "Taman Mawar" di seberang jalan. Gadis itu menunduk dengan pipi memerah sambil melirik teman-temannya yang lain, lalu mengangguk pelan.
Taman Mawar terletak di sebelah department store terbesar di Sanxiang "Yi Jia Yi", merupakan bar kecil yang unik. Di dekat jendela, terdapat deretan kursi ayunan. Amy duduk di dekat jendela, membuka-buka buku berjudul 《Aturan Dasar Sihir Netral》 sambil menunggu dengan tenang.
Sekitar satu jam kemudian, kursi ayunan di seberang Amy mulai bergoyang perlahan. Gaun hitam berkibar lembut saat Ying muncul dengan senyum tipis di wajahnya.
Dari beberapa kali pengamatan, Amy menyadari Ying adalah tipe gadis yang berasal dari latar belakang sangat sederhana. Wajahnya tak pernah terlihat memakai bedak sedikitpun, telinganya juga tidak ditindik seperti gadis-gadis manusia yang sengaja berhias, pakaiannya selalu terlihat murah dan biasa - meski begitu, begitu dikenakannya langsung terlihat luar biasa cantik. Dia benar-benar seperti teratai yang baru muncul dari air, bersih tanpa noda, kemurniannya membuat hati berdebar.
"Ketika seorang bocah lelaki benar-benar tidak tahu harus bicara apa dengan perempuan, cara termudah adalah mengajaknya makan lalu mencoba dekat-dengannya di meja makan - sepertinya gelar 'Raja Tentara Bayaran dengan Otak Emas' hanya berlaku dalam operasi kelompok tentara bayaran dan aktivitas bisnis, tidak merambah ke semua Bidang Kekuasaan sang Raja. Bahkan di bidang cinta, Amy jauh lebih payah dibandingkan anak orang kaya yang manja dari keluarga terpandang. Hanya bisa menggunakan cara paling tidak efektif ini."
"Kamu suka makan apa?"
Perempuan biasanya tidak akan langsung menjawab. Ying juga tidak terkecuali, menggunakan "terserah" - hidangan legendaris yang tidak jelas asal-usul dan rasanya - sebagai jawaban. Setelah ditanya Amy untuk ketiga kalinya, akhirnya dia berbisik pelan: "Hmm, aku suka kepala ikan. Ayah sering mengajakku makan sup kepala ikan dalam panci tanah liat."
Menu utama sudah ditentukan. Berdasarkan pengalaman menemani Lin Yushang makan, Amy memesan dua gelas minuman teh mutiara dan piring buah (kali ini Amy benar-benar berterima kasih pada nona keluarga Lin, merasa Koin emas yang dulu diperasnya bisa dianggap sebagai uang sekolah). Perempuan biasanya jadi mudah diajak bicara kalau sudah kenyang. Tentu juga lebih mudah dikelabui oleh orang-orang yang punya niat tersembunyi.
Ying berasal dari sebuah desa kecil peri murni bernama Pantai Timur di Hutan Peri - sebenarnya, ras lain tidak diizinkan masuk ke Hutan Peri. Raja Peri mengendalikan seluruh hutan dengan kekuatan sihirnya yang besar. Ras non-peri yang masuk akan segera tersesat, berputar-putar dalam area sangat kecil tanpa pernah bisa keluar, hingga akhirnya menjadi tumpukan tulang belulang.
Menurutnya, sejak kecil dia tinggal bersama neneknya. Ayahnya hanya bisa pulang beberapa kali dalam setahun.
Amy tersenyum bertanya: "Kenapa tidak punya pacar?"
Gadis itu memainkan sumpit di tangannya: "Lihat cara pegang sumpitku, sangat dekat ke bagian belakang. Di tempat kami, ini pertanda nanti akan menikah jauh. Dan waktu kecil aku sering bermimpi... ah sudahlah." Gadis itu mengibas-ngibaskan sumpitnya dengan malu.
Hmm... Oh... Yang kayak gini boleh? Bagian paling penting malah dipotong?
Meski Amy sangat penasaran, tapi jelas gadis itu hampir bilang "calon suamiku" atau "pacar masa depanku". Kalau terus ditanya, pertama-tama Raja Tentara Bayaran muda yang kulit tipis ini pasti akan malu setengah mati. Saat ini, lebih baik bunuh dia daripada berharap Raja Tentara Bayaran muda ini bisa mengucapkan "Aku suka kamu" apalagi "Aku cinta padamu".
“Akhir-akhir ini kamu selalu makan di Shi Wei Xian?” Amy menusuk sepotong apel dengan tusuk gigi, mengikuti ajaran Lin Yushang tentang etika kesatria terhadap perempuan bahkan ratu, dengan hati-hati meletakkan bagian pegangan tusuk gigi di piring kecil di depan Ying agar gadis itu bisa langsung mengambilnya.
Sayangnya, mungkin karena pembelajaran dengan paksaan sulit menghasilkan murid berbakat, meski Amy cukup baik dalam hal kesopanan, itu hanya terbatas pada doktrin belaka. Ia tak bisa menerobos ajaran Lin Yushang untuk mencapai tingkat kelembutan sempurna - tentu saja maksudnya mengolah gadis hingga menjadi baja. Kini Amy agak menyesal mengapa dulu tidak sering mengajak nona Lin jalan-jalan untuk lebih banyak praktik.
“Hm, iya.” Ying mengangguk berterima kasih ke Amy, “Ngomong-ngomong, tanggal 6 bulan depan, aku mungkin akan pergi selama 10 hari.”
“Kenapa?” Hati Amy langsung tegang.
“Oh, tanggal 10 bulan depan aku genap 16 tahun menurut kalender manusia. Saat itu, aku harus mencari gua peri, masuk ke dunia peri melalui gua tersebut, mendapatkan persetujuan Raja Peri untuk menjadi peri resmi. Ini yang kami sebut ujian peri.” Entah mengapa, Amy melihat ekspresi aneh muncul di wajah gadis itu saat mengatakan ini, seperti kesedihan, atau lebih tepatnya ekspresi kesakitan.
Dengan cemas ia bertanya: “Apakah jauh? Apakah ada bahaya?”
Gadis itu menggelengkan kepala: "Tidak tahu. Gua peri terbaru terletak di tepi Hutan Peri, seharusnya tidak banyak bahaya di perjalanan, lagipula, aku sendiri adalah pemanah yang cukup handal."
"Apakah kamu punya satu koin perak?" Amy tersenyum bertanya.
Gadis itu ragu sejenak, lalu mengeluarkan logam mengkilap dari sakunya. Amy menerimanya: "Deal, aku akan melindungi Nona Peri Ying ke Gua Peri untuk uji coba ritual peri dengan harga satu koin perak, waktu 15 hari. Jika gagal, selain mengembalikan uang jaminan, akan ada denda 10 kali lipat. Tanggal 6 bulan depan, aku akan menunggumu di pintu ini pagi-pagi, janji!"
Usai bicara, Amy melambai pada pelayan Taman Mawar: "Mbak cantik, bayar tagihan." Setelah membayar, Amy yang sudah tidak tahan duduk langsung kabur dari taman - jika terus begini, dia bisa gila. Melihat gadis yang sangat disukainya tapi tak bisa mengungkapkan perasaan... Benar-benar...
Inilah "Perjanjian Satu Koin Perak" yang termasyhur dalam sejarah. Mungkin ini tugas tentara bayaran dengan nilai terkecil yang pernah diambil Raja Tentara Bayaran sepanjang hidupnya, namun dampaknya terhadap sang raja dan generasi berikutnya tak terukur. Tanpa koin ini, mungkin sejarah benua akan ditulis ulang.
Raja Peri sebagai penguasa para peri biasanya memiliki usia ribuan tahun. Sepanjang hidupnya yang panjang, melalui kontak dengan berbagai elemen alam di Dunia Peri, kebanyakan dari mereka memiliki kemampuan yang hanya setingkat di bawah Dewa Peri.
Jarang ada yang bersedia berkonflik langsung dengan Raja Peri, bahkan Naga Suci sekalipun.
Raja Peri juga jarang meninggalkan Dunia Elemental. Dalam rentang sejarah panjang, hanya tiga Raja Peri yang pernah keluar dari Dunia Elemental. Salah satunya bertujuan untuk membunuh Naga Jahat Yin Feng yang sedang mengamuk di sekitar Hutan Elemental 1000 tahun silam. Kenyataannya, meskipun Yin Feng hanya menghadapi satu lawan saat itu, pertempuran itu justru menjadi kekalahan terbesar dalam hidupnya. Kecepatan Naga elemen angin sekalipun tak mampu menghindari panah-panah sihir yang ditembakkan cepat oleh Raja Peri. Dalam hitungan milidetik, Yin Feng tertembak 13 anak panah sihir berturut-turut. Upayanya menggunakan sihir elemen angin dan kegelapan untuk menyerang pun gagal, karena Raja Peri memiliki Bidang Kekuasaan magis yang kuat, sementara hutan sebagai benteng alami berhasil meminimalkan daya serang sihir angin. Semua sihir Yin Feng mengalami pelemahan daya, hingga akhirnya terpaksa meninggalkan Hutan Elemental.
Tentu saja, dalam pertempuran itu, Raja Peri juga mengalami luka parah dan meninggal dunia beberapa dekade kemudian.
——《Kisah Para Elemental》
