Dalam penyesalan yang mendalam, Amy mengayunkan pedangnya ke arah Penyihir Besar yang sedang menjauh. Tiba-tiba, bilah pedang putih memancarkan cahaya merah. Roh Pedang yang sudah lama hilang muncul kembali dengan nyanyian gembira, melesat langsung ke arah penyihir di udara. Jubah panjang yang berkibar-kibar langsung terkoyak oleh Roh Pedang, darah mulai mengalir dari tubuh penyihir.
Penyihir elf dan petarung elf tertegun. Mengapa ada manusia yang menggunakan sihir di wilayah elf?
Mungkin karena tidak bisa memanggil elemen sihir lainnya, kali ini Amy untuk pertama kalinya merasakan dengan jelas Roh Pedang. Mereka seperti anak-anak nakal yang penuh semangat, berteriak dan ribut, ingin melepaskan diri dari belenggu pedang, menari bersama pedang dan manusia.
"Roh Pedang Sihir, jadilah pelindung ragaku——" Amy seperti kesurupan, melantunkan mantra sihir yang belum pernah ia gunakan atau ketahui sebelumnya. Sebuah pedang besar keemasan semi-transparan jatuh dari langit, mendarat di samping Amy dan berubah menjadi lingkaran cahaya emas yang melindunginya. Inilah pertama kalinya mantra pendekar sihir tingkat tinggi "Jian Ling Zhao" (Pelindung Roh Pedang) muncul di dunia.
Dua peri api dengan gesit menerjang. Saat Amy menyelesaikan mantranya, tinju raksasa menghantam tubuhnya. Lingkaran emas memantulkan bayangan merah Roh Pedang, menahan pukulan berat. Amy hanya merasakan sedikit hambatan, lalu segera menebaskan pedang panjangnya menuju kepala peri api.
Naga Angin dan pendekar peri menyerang Amy dari atas dan bawah. Cakar raksasa dan pedang melengkung berhasil merobek lingkaran pelindungnya. Pada detik terakhir sebelum terluka, Amy dengan cepat mundur.
Tampaknya Jian Ling Zhao masih tidak bisa menahan tusukan senjata tajam berukuran besar.
Saat mundur, Amy dengan cepat mengayunkan pedang panjangnya meninggalkan bayangan-bayangan pedang di udara, menghalangi kejaran Naga Angin, peri api, dan para pendekar.
Setelah mundur ke jarak aman, Amy menggenggam pedang dengan kedua tangan, mata pedang menghadap langit, dan melantunkan dengan lantang: "Pedang Panjang peri, peri merah, tarian darah yang memikat..."
Belum pernah begitu banyak Roh Pedang muncul, Roh Pedang yang bergulung-gelombang mengubah pedang perak Amy menjadi merah darah. Roh Pedang membentuk badai, baju putih Amy menari liar dalam angin merah badai. Roh pedang yang riuh membentuk satu demi satu pedang merah darah yang memiliki wujud nyata, menerjang semua orang yang telah terikat hubungan penyerangan dengan Amy. Amy sekali lagi melampaui batasan sihir pendekar sihir yang diketahui, sebuah mantra baru—Tarian Pedang Terbang—terlahir ke dunia.
Dalam proses latihan pendekar atau Magician, semua orang akan menghadapi suatu kesulitan—Padang Gurun.
Setiap pendaki gunung tahu bahwa dalam proses pendakian, gunung tinggi yang curam tidak selalu ada setiap saat. Dalam proses pendakian, setelah mencapai ketinggian tertentu, pasti akan ada dataran tandus yang luas di belakang puncak, kemudian puncak baru, diikuti padang gurun yang lebih luas lagi, lalu gunung berikutnya.
Efek Padang Belantara, juga merupakan tantangan yang pasti dihadapi setiap prajurit dan Magician. Hanya ada satu cara untuk menembusnya, yaitu dengan mengumpulkan banyak pengalaman di padang belantara hingga perubahan kuantitas memicu perubahan kualitas. Dalam pertarungan hidup dan mati, terobosan baru akan diperoleh. Inilah alasan mengapa lulusan sekolah sihir yang berkembang di militer biasanya tidak secepat mereka yang tumbuh di lingkungan tentara bayaran. Intinya karena kehidupan tentara bayaran setiap saat menghadapi maut.
Amy selama setahun terakhir juga terjebak di zona padang belantara kemampuan bela diri dan sihir. Baik di Ibukota maupun Xilin, sangat sedikit kesempatan untuk berhadapan langsung dengan kematian. Apalagi bertarung hidup-mati dengan lawan setingkat tetua peri. Pada momen antara hidup dan mati, potensi kehidupan bagai waduk yang telah lama menampung air, tiba-tiba bendungannya jebol. Beberapa ide yang lama terasah dalam latihan, di bawah tekanan berubah menjadi kenyataan.
Tak pernah ada yang tahu tentang Tarian Pedang Terbang, sihir yang menggunakan pedang sebagai medium spiritual. Tak pernah terpikir, bagaimana jika spirit magis tidak dilepaskan melalui kristal sihir atau tongkat sihir, melainkan melalui Pedang Panjang yang mematikan ini? Lebih tak terbayangkan lagi, melalui pedang ternyata bisa melepaskan sihir besar di atas tingkat empat.
Pedang panjang sihir berwarna emsa-merah seperti air terjun melompat dari langit sambil tertawa maut, terbang turun. Sihir yang pertama kali muncul di dunia fana ini langsung membawa daya penghancur tak terbayangkan. Makhluk panggilan sihir level 3 - spirit api, sebagai makhluk sihir kuat, hancur seketika di bawah serangan pertama tarian pedang terbang. Naga Angin Illusi, makhluk panggilan pelindung terbaik penyihir, menjerit kesakitan pada gelombang ketiga tarian pedang terbang, lalu berubah menjadi kapas yang beterbangan di angin.
Tubuh lemah Penyihir Elf sama sekali tak mampu menahan pukulan dahsyat ini. Pada gelombang pertama tarian pedang terbang, dia sudah terjatuh bersamaan dengan spirit api, darahnya seketika mengotori jubah putihnya. Petarung Elf yang menyaksikan banyak spirit magis yang melampaui pengetahuannya ini telah menyerah untuk menghindar, dihantam jatuh ke platform pada serangan keempat.
Saat pedang terbang menghilang di udara, yang masih berdiri di platform hanya Amy dan Ying.
Dengan kekuatan sihir Raja Peri, seluruh dunia peri berada dalam kendalinya. Saat Sihir Pedang Peri pertama kali melompat di dunia peri, dia sudah merasakannya. Ketika Sihir Pedang Peri membentuk aliran tak terbendung seperti gunung menggemuruh dan laut mengamuk di dunia peri, dia terkejut dan ingin menghentikan kekuatan yang belum pernah ada ini.
Nyatanya, saat dia muncul, yang dilihatnya adalah Penyihir Elf dan Petarung Elf merangkak bangkit dari tanah. Pada saat itu, Raja Peri hanya bisa menghela napas panjang.
“Tentara bayaran kecil, sungguh tak kusangka selain menjadi Magician dan pendekar, kau juga seorang Pendekar pedang magis. Ini kesalahanku. Lebih tak kusangka lagi kau telah melampaui level menengah Sihir Pedang, bahkan memecahkan batas kelas sihirmu saat ini. Pergilah kalian, semoga kau tak menyesali perbuatanmu hari ini.”
Raja Peri menggerakkan tangannya, cahaya hijau berkilat lagi. Saat Amy dan Ying membuka mata, mereka sudah berada di gua peri. Pakaian Amy masih utuh seolah tidak pernah mengalami pertempuran apa pun. Jika bukan karena pedang panjang yang masih erat digenggamnya, semua yang terjadi barusan benar-benar seperti mimpi.
Meski banyak pertanyaan mengganjal, Amy akhirnya menggelengkan kepala pelan. Ia berkata pada Ying yang matanya masih bengkak: "Selamat atas penyelesaian uji kedewasaan perimu."
Sepanjang perjalanan pulang, Ying terus menunduk diam di belakang Amy. Seharian penuh tak sepatah kata pun terucap. Malam hari ketika api unggun kembali dinyalakan, dalam cahaya api itu Amy baru menyadari raut wajah Ying yang tampak bengong.
Api menjilat-jilat kayu hutan hujan tropis yang masih lembab. Ying duduk di tepi api, kedua tangan memeluk betisnya sendiri, pipinya menempel erat di lutut. Cahaya api berkilau di wajahnya, nyala api juga menari-nari di bola matanya. Perlahan, mata besar itu kembali dipenuhi kabut air yang berangsur mengkristal menjadi tetesan air mata, jatuh satu per satu dari sudut mata dan meluncur di pipinya.
Amy benar-benar panik. Belum pernah ia melihat gadis menangis di hadapannya, dan tak ada yang pernah mengajarinya cara menghadapi situasi ini. Ia berdiri, melangkah pelan mendekati Ying, lalu berjongkok perlahan. Matanya memandang penuh perhatian, namun benar-benar tak tahu harus berkata apa.
Gadis itu yang pertama bicara: "Kau tahu mengapa Raja Peri tidak mengizinkanku lulus? Sebenarnya... aku sudah mempersiapkan mental. Jika gagal, lebih baik mati daripada hidup. Alasan utamanya... adalah ayahku. Dulunya dia seorang Elf Hutan, tapi..." Suara gadis itu tercekat oleh isak tangis. Air mata membasahi rok pendek putihnya.
Saat Dewa Pencipta membentuk ras-ras, beliau berharap ras Kurcaci dan Peri dapat menjadi penjaga-Nya. Oleh karena itu satu ras diberi sifat paling jujur, satunya lagi paling baik hati. Sebagai simbol kejujuran, Kurcaci bahkan setelah mati sekalipun tidak akan pernah menjadi Zombie atau alat kejahatan melalui sihir kebangkitan atau sihir penguasaan. Sedangkan Peri, terutama Elf Hutan, tak diragukan lagi merupakan cabang terbaik di antara semua peri. Mereka memperlakukan setiap makhluk kecil di hutan seperti keluarga sendiri, menjadi penjaga seluruh alam.
Tentu saja, segala sesuatu tidak mutlak!
Yang dianggap sebagai aib besar oleh Elf Hutan adalah adanya cabang kuno di antara para elf yang memiliki kemiripan fisik sangat tinggi dengan mereka, sama-sama ahli dalam panah, dengan satu-satunya perbedaan fisik yaitu seluruh ras elf ini memiliki kulit hitam legam. Perbedaan terbesar antara kedua cabang elf ini terletak pada sihir: Elf Hutan menguasai sihir alam, khususnya sihir tanah dan angin, serta mampu mengeluarkan sihir kayu skala besar di luar lima elemen dasar melalui hutan; sedangkan ras elf berkulit gelap itu ahli dalam sihir gelap ofensif. Yang lebih mengejutkan dunia, ras ini bisa menyamarkan wujud mereka dengan mudah dalam kegelapan malam. Konon mereka sangat ahli dalam pembunuhan gelap, namun tak pernah ada saksi mata - menurut kabar, semua yang menyaksikan aksi pembunuhan mereka telah kehilangan kesempatan berbicara. Dalam sejarah, beberapa kasus pembunuhan misterius terhadap raja dan bangsawan dikaitkan dengan ras ini. Jumlah mereka sangat langka, bahkan tidak pernah muncul secara terbuka di luar pegunungan atau hutan, sehingga baik peri, kurcaci, maupun manusia menyebut mereka sebagai Elf Gelap atau Elf Kegelapan.
Dalam legenda, Elf Gelap adalah musuh bebuyutan ras elf lainnya. Kabar dari keluarga kerajaan elf bahkan menyebutkan bahwa Elf Gelap adalah ras peninggalan Dewa Pencipta sebelumnya, ras perkasa yang mampu meruntuhkan ruang-waktu.
Tentu saja, semua ini hanya tercatat dalam catatan sejarah tidak resmi atau anotasi sejarawan resmi.
Elf Gelap terkadang menyerang desa-desa manusia atau ras lain yang tersembunyi di pegunungan terpencil atau hutan lebat.
1000 tahun yang lalu, sekelompok Elf Gelap menyerang sebuah desa kecil peri di kedalaman Hutan Elf. Saat itu, bayangan Naga Jahat Yin Feng sedang melayang-layang di atas seluruh Hutan Elf. Untuk mempertahankan diri dari Naga Jahat Yin Feng, Raja Elf hampir menggunakan seluruh kekuatan sihirnya untuk mencari lokasi pasti naga jahat itu, sama sekali tidak sempat memperhatikan situasi internal Hutan Elf. Semua prajurit Elf juga dengan tegang berpatroli mengawasi langit yang setiap saat mungkin muncul bayangan besar naga jahat.
Dalam situasi khusus seperti ini, kelompok Elf Gelap ini untuk pertama kalinya memasuki jantung wilayah Elf Hutan.
Setelah pembantaian berdarah, sebuah desa kecil peri yang indah benar-benar musnah.
Ketika para peri muda yang sedang berpatroli di luar melihat kobaran api menyala-nyala segera kembali, namun yang mereka temukan hanyalah 112 jenazah peri tua dan lemah terpotong dua bagian. Sepasang peri muda yang baru menikah dan memiliki anak menjadi gila mencari bayi laki-laki mereka yang baru berusia satu bulan di antara tumpukan mayat - bagaimanapun juga tidak bisa menemukannya. Saat itu, peri-peri lain juga tidak tahu bagaimana menasihati mereka. Apakah harus mengatakan anak itu sudah menjadi korban kobaran api?
300 tahun kemudian, tiba-tiba muncul seorang Elf Hutan dewasa di desa kecil yang dibangun kembali dari abu ini. Dia mengetuk pintu setiap rumah menanyakan tentang bencana 300 tahun lalu, bahkan lebih detail menanyakan apakah ada keluarga yang kehilangan anak saat itu.
Setelah konfirmasi seksama - ingatan peri memang luar biasa. Pasangan peri itu akhirnya percaya bahwa elf dewasa ini adalah anak mereka yang hilang selama 300 tahun (kira-kira setara dengan 18～20 tahun manusia). Menurut peri yang kembali ke permukiman ini, dalam serangan itu ada seorang ibu Elf Gelap yang baru kehilangan anaknya menemukannya, dan menyelamatkannya dengan baik.
Dua tahun lalu, ibu angkatnya meninggalkan dunia. Sebelum wafat, ia berbicara panjang lebar tentang berbagai hal di masa lalu. Dalam keadaan kesadaran yang sangat jernih, ia menunjukkan posisi permukiman tempat kelahiran dan situasi saat itu. Karena itulah dia kembali ke sini.
，——，，，，，40，100——。
Para elf yang baik sangat mengingat dengan jelas tragedi 300 tahun yang lalu, dan merasa sangat gembira seperti orang tua terhadap anak mereka yang hilang kemudian ditemukan kembali. Oleh karena itu, hampir tanpa keraguan, elf yang disebut "Qing Xin" ini pun diterima di desa-desa elf.
Sangat sedikit peri yang bersedia meninggalkan desa, karena itu Qing Xin jauh lebih unggul dalam hal wawasan dibanding peri biasa. Dengan cara bicara yang luar biasa dan keterampilan memanah yang lebih cepat dan akurat dibanding Elf Hutan lainnya, beberapa gadis peri jatuh cinta padanya. Belakangan, Qing Xin menikah.
Setelah itu, Ying lahir.
Sementara itu, setelah Ketua Suku Peri melepaskan jabatan sebagai Penatua Peri dan kembali ke desa, dia juga menemukan pemuda ini. Yang lebih penting, Mantan Penatua Peri juga menemukan bahwa pemuda ini ternyata belum melewati ritual kedewasaan peri. Yang lebih mengejutkan Mantan Penatua Peri, ada aura jahat pada peri muda ini yang sama sekali tidak mungkin dimiliki Elf Hutan.
Semua peri sangat baik hati, tidak terkecuali Ketua Suku Peri. Setelah berdiskusi dengan Raja Peri, mereka mengalokasikan area terpisah di luar desa peri untuk keluarga yang tidak bisa dikendalikan ini.
Bagi Ying, mungkin semua kesialan bermula dari sini.
Di mata Amy, wajah Ying pucat, air mata telah membasahi rok di pangkuannya, matanya bengkak, tatapannya kosong. Seperti berbicara pada diri sendiri, lebih mirip gumaman.
"Aku sangat iri dengan kalian manusia yang hanya berumur 60～80 tahun. Mengapa usia peri begitu panjang? Mengapa ingatan peri harus begitu baik? Mengapa sejak lahir, banyak hal yang jelas tidak ada hubungannya dengan kita, bukan perbuatan kita, tapi harus tersimpan di otak? Mengapa begitu tidak adil!"
“Tangisan gadis itu semakin menjadi-jadi seiring dengan banyaknya perkataan dan terkuaknya kabut misteri, hingga akhirnya terdengar isak tangis yang perlahan.”
“Ibu mulai membenci ayah, mereka bertengkar setiap hari. Malam hari, sangat larut, setiap kali bertengkar mereka memukulku, mengusirku keluar rumah sambil melarangku melihat... hiks... kemudian lahir adik laki-lakiku Hong Bo, lalu ada adik perempuan, tapi demi menghindari repot mereka memberikannya ke orang lain... huu... huu...” Ying mengucapkan sambil terisak-isak.
“Lalu lahir adik kedua Jiuqi. Ibu dan ayah bertengkar, sampai-sampai meletakkan keranjang adik bayi di jalan luar desa, berharap diambil orang... di sana...” Gadis itu tak bisa menahan diri lagi dan menangis, “Di sana banyak binatang buas. Aku buru-buru lari mencari keranjang itu. Sejak itu... setiap hari aku menggendong adikku, takut sekali kehilangan dia lagi...”
Kenangan masa kecil yang tragis jelas telah menghancurkan saraf gadis kecil ini, dia hampir menjadi gila.
Hati Amy benar-benar remuk. Mengapa gadis polos ini harus mengalami begitu banyak penderitaan? Dia meraih bahu gadis yang terus menggigil itu. Akhirnya sang gadis tak kuasa menahan diri dan terjatuh ke pelukannya dengan tangisan yang deras, air mata membasahi baju musim panasnya yang tipis.
Seorang gadis peri yang telah mengalami ujian kedewasaan peri dan kenangan menyakitkan di malam hari dalam satu hari, menangis di pelukan Amy. Mungkin karena kelelahan, suaranya semakin melemah, hingga akhirnya berbisik pelan: "Kau tahu mengapa aku keluar sebelum dewasa? Karena ayah dan ibuku berpisah, dia bilang tak ingin melihat kami lagi, jadi aku harus cepat keluar..." Suaranya semakin lirih, dan dia pun tertidur.
Amy memandangi gadis di pelukannya yang wajahnya masih basah oleh bekas air mata, merasakan kehangatan tubuhnya. Saat itu, pada detik itu, hanya terpikir untuk melindunginya sepanjang hidup, takkan membiarkannya terluka lagi.
Dengan suara rendah, dia melantunkan mantra kecil. Di bawah kaki gadis itu muncul mantra pengapungan kecil. Memanfaatkan daya apung mantra itu, dia dengan hati-hati menyesuaikan posisi gadis dan dirinya sendiri, bersandar pada batu besar, lalu memanggil dua serigala perak.
Untuk pertama kalinya, sambil memeluk gadis yang dicintainya, Amy pun tertidur lelap dalam mimpinya.
Kekaisaran Amy memiliki total 7 wilayah pertahanan utama.
Wilayah Pertahanan Federasi Utara: Pasukan reguler terdiri dari 7 batalyon, total kekuatan 35.000 orang. Dari jumlah personel reguler, menempati urutan teratas di antara semua wilayah kekaisaran. Target pertahanan utama: Kekaisaran Orang Hamii.
Wilayah Pertahanan Ibu Kota: Pasukan reguler terdiri dari 7 batalyon, total kekuatan 30.000 orang. Wilayah ini memiliki banyak unit pendekar, total 8 batalyon dengan 24.000 personel.
Wilayah Pertahanan Sungai Singa, pasukan reguler 5 batalyon, total pasukan 25.000 orang. Target pertahanan utama: Kekaisaran Xius.
Wilayah Pertahanan Gunung Suci, pasukan reguler 5 batalyon, total pasukan sekitar 25.000 orang. Target pertahanan utama serta membantu target pertahanan Gereja Suci: Kekaisaran Tentara Bayaran Haiga.
Wilayah Pertahanan Jielin, pasukan reguler 5 batalyon, total pasukan sekitar 20.000 orang.
Wilayah Pertahanan Pelabuhan Es Apung, pasukan reguler 3 batalyon, total pasukan sekitar 20.000 orang. Target pertahanan utama: Kekaisaran Gurun Suci.
Wilayah Pertahanan Sungai Sanggan, ini adalah zona perang internal, pasukan reguler hanya 3 batalyon, total pasukan sekitar 12.000 orang.
Total pasukan reguler sekitar 170.000 orang.
——《Distribusi Pasukan Kekaisaran Amy》(RAHASIA)
