Yi Hailan jelas merasakan atmosfer aneh di antara tentara bayaran. Ia menoleh, memandangi para tentara bayaran di belakangnya, mata jernihnya penuh dengan tanya yang membutuhkan jawaban.
Dalam hal keluasan pengetahuan, Magister Sihir jelas memiliki otoritas yang tak terbantahkan.
Bi yang mengenakan jubah merah melangkah maju, suara femininnya yang jernih bergema di aula: "Tuan Yi Hailan Sang Penjaga Dewa yang terhormat," Ia berhenti sejenak, "Bagaimana sebaiknya mengungkapkannya? Apakah dalam buku yang ditinggalkan Tuan Tua tersebut terdapat deskripsi detail tentang tiga dunia Dewa Pencipta?"
Di dunia ini, mereka yang diberi misi oleh dewa, baik manusia, peri, hingga manusia hewan, semuanya dihormati sebagai: Yang Ditakdirkan Dewa. Di antara mereka, beberapa monster raksasa yang luar biasa besar diberi tanggung jawab untuk menjaga rahasia atau benda tertentu, mereka disebut Binatang Penjaga Dewa - sangat sedikit manusia yang diberi tanggung jawab penjagaan, terutama karena umur manusia terlalu pendek.
Sejarawan masa kemudian sepakat bahwa gelar kacau "Penjaga Dewa" ini hanya pantas dimiliki oleh orang berkualitas agung seperti Yi Hailan. Tidak diragukan lagi, ia adalah seorang Sage yang penuh belas kasihan. Namun Sage biasa sama sekali tidak bisa menjadi komandan besar. Bagaimana mungkin seorang komandan biasa tahan menerima kutukan kesalahpahaman begitu lama? Apalagi dalam memecahkan teka-teki sejarah, betapa besar tekanan yang harus ditanggung oleh hati yang berdetak dan mata yang bersinar itu.
Tentu saja, semua pemahaman ini adalah hal yang terjadi bertahun-tahun kemudian. Saat ini, Yi Hailan masih tampak seperti pemuda biasa. Sekalipun di kemudian hari ia menjadi mutiara yang bersinar, sekarang masih terbungkus cangkang tebal.
Menghadapi gadis yang senyumannya seperti bunga tulip merah yang mekar di depan matanya, bocah lelaki Yi Hailan menunjukkan kilasan panik dalam pandangannya. Dalam hal memperlakukan lawan jenis, anak-anak gereja memang jauh tertinggal dibanding tentara bayaran yang berkeliaran di luar, apalagi saat ini yang dihadapinya adalah Putri Bi yang kelak dijuluki "Bunga Tulip Dwiwarna Ajaib". Matanya dengan canggung beralih memandang hidungnya sendiri: "Aku lebih suka membaca buku-buku strategi perang. Kalau yang lain, jujur saja, jika diperlukan baru akan kubaca, jika tidak ya ditinggalkan saja."
Ekspresi canggung bocah lelaki ini sudah biasa dilihat Bi. Senyum bangga mengambang di sudut bibirnya: "Wahai Penjaga Suci, tahukah engkau? Dalam tiga alam ciptaan Dewa Pencipta, terdapat konversi waktu yang setara. Tiga daratan yang kita kenal termasuk dalam alam manusia. Di antara ketiga benua ini, terdapat dunia peri yang saling terhubung. Di atas ketiga benua, melalui enam Menara Permohonan kita bisa memasuki dunia upper elf. Satu bulan di alam manusia setara dengan satu hari di dunia peri, sedangkan satu tahun manusia setara satu hari di alam dewa. Menurut catatan buku sihir kuno, banyak tempat di daratan yang memiliki zona waktu selaras dengan alam dewa atau peri, misalnya di Menara Permohonan yang menggunakan konversi waktu dunia peri. Menurut analisaku, tiga kawasan larangan pedang tempatmu berada ini adalah wilayah yang menggunakan konversi waktu alam dewa."
Yi Hailan yang selama ini menyimak penjelasan Bi akhirnya paham: "Maksudmu, aku sebenarnya sudah hidup di sini selama lebih dari 600 tahun?"
Bukan hanya Bi, meski tak ingin menyakiti perasaan bocah ini, semua orang secara reflek mengangguk.
Di mata Yi Hailan muncul bayangan kegelapan, nada suaranya tiba-tiba menjadi lembut dan rendah: "Oh begitu, surat itu memang tiga kali menyiratkan bahwa waktu mungkin akan lama, dan menyuruhku mencari dia jika tidak menemukan orang yang dikenal."
Ia menggelengkan kepala, seolah ingin melepaskan diri dari kenyataan yang tak bisa diterima: "Kalau begitu, aku takkan bisa bertemu ayahku lagi, apalagi anjing kecil Xiao Hei di rumah. Hei... mungkin desa itu sudah tidak ada setelah 600 tahun."
Setelah hening sejenak, ia mengangkat kepala. Terlihat ia sudah kembali normal, matanya berbinar lagi. Rasa percaya diri dan kerendahan hati muncul kembali di wajahnya: "Sudahlah, yang penting aku ingin melihat bagaimana kalian mengambil pedang ini. Aku juga penasaran seperti apa wujud pedang yang kujaga seperti monster tua ini."
Di antara Pasukan Kavaleri Naga Emas, Xiuda yang paling tidak sabar. Melihat target sudah di depan mata, ia tak sempat berdiskusi lagi. Langkahnya dipercepat menuju lingkaran kristal sihir biru, tangannya meraba perlahan permukaan lingkaran sihir yang beriak seperti air.
Semua orang menghentikan diskusi, pandangan tertumpah pada tangan Xiuda.
Saat tangan menyentuh, lingkaran sihir langsung mengeluakan riak dari dalam ke luar seperti batu jatuh ke air. Xiuda merasakan daya pantul samar dari dalam lingkaran sihir.
Xiuda mengerutkan kening, menghunus pedangnya dan mencoba menusuk Lingkaran Sihir. Reynold segera berseru menghentikannya. Mendengar itu, Xiuda juga merasa tak tepat dan berusaha menarik kembali pedangnya. Saat itulah semua orang terkejut menemukan bagian pedang yang tertusuk ke Lingkaran Sihir telah "dimakan" dan lenyap sepenuhnya.
Mata dan mulut semua orang membulat seperti huruf O. Semua pandangan tertuju pada Yi Hailan yang merasa tidak nyaman sambil mengusap mulutnya: "Jangan lihat saya, saya hanya bertugas menjaga tempat ini. Rasa ingin tahu saya sangat rendah, pasti tidak akan meneliti benda ini."
Bi berpikir sejenak: "Apakah tidak ada penjelasan tentang hal ini di buku-buku yang ditinggalkan lelaki tua itu untukmu?"
"Hehe..." Yi Hailan tersenyum canggung, "Tidak tahu. Buku di dalam sana sangat banyak, saya baru membaca sebagian kecil saja."
"Kalau begitu, apakah Kakak Yi bisa mengajak kami melihatnya?" Gadis itu menggunakan panggilan baru yang akrab untuk mendekatkan hubungan.
Yi Hailan menggelengkan kepala. Melihat ekspresi kecewa di wajah semua orang, ia buru-buru menambahkan: "Jangan salah paham. Bukan tidak mau mengajak, tapi ruang baca itu hanya bisa saya masuki sendiri. Di sana ada Lingkaran Sihir lain yang sangat kuat, dan buku di dalamnya juga hanya bisa saya ambil satu per satu. Jika mengambil lebih banyak, mereka akan kembali sendiri." Setelah berkata demikian, ia menunjuk ke pintu kecil biru di sudut yang memancarkan kilau sihir kebiruan. Di ambang pintu terlihat dua karakter kecil samar-samar: "Bo Ya."
"Bisakah Kakak Yi membantu kami mencari?" Reynold berkata dengan sungguh-sungguh kepada Yi Hailan.
“Baik, tapi tidak berani memastikan.” Setelah berkata demikian, cahaya putih memancar dari tangan Yi Hailan, di bawah kakinya muncul Perisai Sihir segi enam kecil berwarna putih. Sejenak kemudian, dia menghilang dari pandangan orang-orang.
Ying menarik lembaran baju Amy dengan halus, ingin tahu sihir apa yang baru saja digunakan. Amy berbisik di telinganya: "Ini Teknik Penentuan Lokasi, digunakan untuk kembali cepat ke tempat di mana pengguna sebelumnya melepaskan sihir yang sama. Untuk magician tingkat rendah hanya bisa teleportasi jarak dekat, kurang praktis. Tapi karena dia tinggal di ruang sebesar ini, sangat cocok."
Waktu terasa berjalan sangat lambat, terutama Xiuda yang gelisah berjalan mondar-mandir seperti serigala dalam kandang, sesekali melirik ke pintu biru kecil di kejauhan — sebenarnya dia tahu Yi Hailan pasti akan kembali menggunakan Teknik Penentuan Lokasi langsung di depan mata.
Sekitar setengah jam berlalu, saat perisai putih berkedip, Yi Hailan muncul kembali di depan semua orang. Dia menggelengkan buku berwarna hijau tua di tangannya: "Kalian beruntung, sudah menemukan caranya."
Semua orang melihat jelas beberapa kata berwarna coklat di sampul buku itu: 《Penjelasan Rinci tentang Perlindungan》.
Yi Hailan meletakkan buku di meja kecil, membuka daftar isi dan langsung menemukan "Perlindungan Pedang", kemudian membuka halaman tersebut. Bagian ini tidak panjang, hanya satu halaman.
Perlindungan Pedang:
Pedang memiliki kecerdasan spiritual, mengumpulkan esensi langit dan bumi, perlahan membentuk roh khusus.
Semua Roh Pedang tidak termasuk dalam lima elemen peri air, api, tanah, es, dan angin. Sifatnya agresif, suka menyerang.
Roh Pedang berkumpul, dapat membentuk perlindungan peri.
Perlindungan kecil, bisa menjaga pedang.
Perlindungan besar, bisa melindungi pemilik pedang.
Perlindungan yang lebih luas bisa membentuk Bidang Kekuasaan Pedang. Pemilik pedang yang menyerang dalam Bidang ini akan mendapat bonus serangan.
Kabarnya perlindungan pedang bisa dimasuki—hanya oleh mereka yang bisa menari bersama pedang, atau peri.
Perlindungan Pedang, kekuatan peri sangat dahsyat, harap berhati-hati!
Oh, wajah semua orang menunjukkan ekspresi tersadar. Orang macam apa yang bisa menari dengan pedang? Saat ini, Amy dan Ying saling memandang bingung.
Ying menggelengkan kepala halus ke arah Amy, sementara Amy dengan wajah pasrah juga membalas gelengan kepala. Seketika mereka paham maksud satu sama lain. Ying tak ingin Amy mengambil risiko, sementara Amy terikat prinsip tentara bayaran—tentara bayaran tetaplah tentara bayaran, prinsipnya mengharuskan Amy mengambil risiko menyelesaikan misi.
"Apa maksudnya menari bersama pedang?" tanya Nuo'er dengan suara lantang.
"Hmm, tidak terlalu jelas. Secara harfiah mungkin berarti bisa menari dengan pedang, tapi ini belum pasti." Wajah Yi Hailan menunjukkan ekspresi bingung.
"Bagaimana cara masuk?" Xiu Da mengambil alih pembicaraan.
"Mungkin... cukup berjalan masuk? Di sini juga tidak tertulis."
Ucapan yang sebenarnya candaan itu menjadi petunjuk bagi prajurit Pasukan Kavaleri Naga yang ingin menyelesaikan misi 800 tahun. Xiu Da yang temperamental langsung berlari menuju Lingkaran Sihir. Hasilnya, tubuhnya terpental seperti menabrak tembok.
Setelah membantu sepupunya bangkit, Bi menatap tajam ke arah Ying. Pada saat ini, mencari seseorang yang bisa menari bersama pedang mungkin sangat sulit. Tapi jika ingin mencari seorang peri, sosok di depan mata ini bisa dilihat oleh semua orang.
Amy tentu mengerti maksudnya. Untuk pertama kalinya, wajahnya yang biasanya tenang menunjukkan ketidaksenangan: "Maaf, Ying bukan prajurit Pasukan Bayaran Kecil, jadi tidak termasuk dalam perjanjian tugas kali ini."
"Oh, maksudmu prajurit Pasukan Bayaran Kecil boleh menghadapi bahaya, tapi pacar tidak boleh?" Entah mengapa, Bi tiba-tiba menyadari telah mengucapkan kata-kata yang seharusnya tidak terucapkan.
Jika sebelumnya sebagai seorang bocah lelaki, Amy masih punya kesan baik pada Bi, semua itu terkikis habis oleh kalimat tadi. Dengan gerakan halus, Pisau Es melompat dari punggungnya ke genggaman tangan: "Sebagai tentara bayaran, kami akan memenuhi tugas ini dengan sepenuh hati. Tapi Ying jelas di luar perjanjian. Begitu juga Lin Yushang yang bukan anggota pasukan kami."
Setelah jeda sebentar, Amy menghela napas halus: "Aku tentara bayaran kecil yang paham relasi majikan dan pekerja. Menghadapi bahaya dan kematian adalah bagian dari profesi ini. Kebetulan," pisau esnya tiba-tiba diselimuti kerumunan Roh Pedang merah yang menari riang mengelilingi bilah, "aku adalah orang yang bisa menari bersama pedang."
Pada saat ini, nada bicara Amy terhadap Pasukan Kavaleri Naga Emas sudah tidak lagi bernuansa pertemanan seperti awal, melainkan murni menggunakan intonasi seperti saat berbicara dengan majikan.
"Atas nama komandan Pasukan Bayaran Kecil, saya perintahkan Pendekar Sihir Amy untuk menyelesaikan misi ini. Sisanya menunggu di tempat selama satu hari. Jika saya tidak keluar setelah satu hari, misi dinyatakan gagal. Semua personel harus segera kembali ke Xilin dan mengembalikan uang jaminan kepada majikan."
Tepuk tangan tersendat terdengar. Dalam suasana canggung dan penuh kesedihan ini, hanya ada satu orang yang mungkin masih bisa bertepuk tangan. Sambil bertepuk tangan ia berkomentar: "Sungguh heroik, sang pemberani! Jarang melihat orang yang berani menghadapi maut langsung. Baiklah, saya juga tidak ingin berlama-lama di sini, lagipula tidak ingin menyaksikan... akhir cerita ini. Jika ada kesempatan di masa depan, saya harap bisa lebih mengenal Tuan ini." Setelah berkata demikian, Yi Hailan mengangguk halus ke arah Amy. Perlindungan lokasi berkedip lagi, dan ia menghilang di udara.
Bagi seluruh Kalender Sihir, tiga pihak yang paling berpengaruh dalam situasi memiliki total 11 perwakilan penting. Saat ini, 10 di antaranya hadir dalam satu tempat yang sama. Setelahnya, tidak pernah lagi terjadi dialog antar pihak yang melibatkan begitu banyak tokoh penting dalam satu kesempatan.
Sebagai pemegang salah satu dari Tiga Pedang Dewa Pencipta, Yi Hailan seharusnya menjadi prajurit tangguh sesuai persyaratan pedang suci terhadap inangnya. Namun kenyataannya, Yi Hailan yang lebih sering muncul di hadapan publik dan catatan sejarah justru dikenal sebagai komandan tak terkalahkan - seorang jenderal cerdik yang termasyhur karena kecerdikan taktisnya, bukan keberanian fisik.
——《Raja Segala Raja*Jenderal Iblis Yi Hailan》
