Amy yang mahir sihir segera teringat kemampuan magister es. Keringat sebesar kacang muncul di dahinya. Tanpa berkata sepatah kata pun, ia langsung berlari keluar rumah memerintahkan komandan kompi yang sedang bertugas untuk meningkatkan pengawasan lebih dari dua kali lipat. Di dalam rumah, Lei Ge memberikan pelajaran kepada tiga pemuda yang kurang memahami sihir.
Magister yang berada di puncak sistem sihir, perbedaan terbesar mereka dengan Magister Sihir adalah setiap orang memiliki Bidang Kekuasaan sendiri. Magister atribut api dapat dengan mudah memanggil api tak terbatas setelah membentuk bidang, sedangkan Magister atribut es bisa langsung memanggil salju yang menyelimuti seluruh area begitu bidangnya dibuka. Dari 12 magister yang muncul kali ini, setidaknya 5 orang tidak memiliki kesetiaan jelas. Jika mereka dimanfaatkan pasukan Farnos, cukup satu magister atribut es untuk membekukan seluruh saluran air di kedua sisi Pulau Xilin sekuat jalan raya. Jika ini terjadi, keunggulan geografis Sungai Singa milik Pasukan Bayaran Kecil akan hilang, sementara Farnos telah menempatkan hampir 10.000 tentara di sekitar Sungai Singa - bahkan jika setiap prajurit hanya melempar satu batu ke Xilin, cukup untuk menghancurkan pasukan bayaran itu.
"Guru, bagaimana engkau sampai ke pulau ini? Apakah penyihir lain akan menggunakan cara yang sama untuk menyusup?" Meski bukan murid langsung Lei Ge, Da Qing Shan yang pernah tinggal bersama selama tiga tahun tetap memanggilnya "guru" seperti Amy.
Sorot mata dalam Lei Ge menyiratkan senyum: "Seharusnya tidak. Jangan khawatir. Saat mengunjungimu dulu, aku sengaja meninggalkan penanda ruang-waktu. Kali ini hanya menghabiskan sedikit Kekuatan sihir untuk menarik diriku sendiri kemari."
"Wah, guru, aku sangat mengagumimu! Nanti ajari aku ya." Amy yang mendengar percakapan di pintu langsung berisik minta diajari.
“Baik, kita bicara lagi setelah kamu mencapai tingkat magister.” Lei Ge menggelengkan kepala sambil tersenyum.
Sebagian besar Magician dapat menguasai sihir teleportasi bernama "Teknik Penanda Lokasi". Pengguna mengeluarkan kekuatan sihir besar-besaran untuk meninggalkan "kesan" mereka di lokasi terpilih. Selama kesan itu belum menghilang, pengguna bisa kembali ke lokasi tersebut kapan saja dengan melacak kesan mereka.
Kelemahan Teknik Penanda Lokasi adalah hanya bisa kembali ke lokasi terakhir yang ditandai, dan tidak bisa menempuh jarak terlalu jauh.
Magician netral yang telah mencapai tingkat tinggi dan tetap mempertahankan ketenangan batin berpotensi menguasai pengetahuan sihir kuno peninggalan para Magician zaman dulu. Dibandingkan sihir tingkat tinggi Elemen suci dan Elemen kegelapan, sihir-sihir ini kurang berguna dalam perang. Namun Magister yang berhasil memecahkan makna Mantra kuno akan mencapai kemajuan luar biasa. Peningkatan kebijaksanaan dan kekuatan sihir memungkinkan mereka memahami batas baik-buruk seperti cahaya dan bayangan yang tak terpisahkan. Dengan mempelajari kitab-kitab kebijaksanaan kuno, mereka menemukan kembali aliran Mantra kuno. Rahasia yang paling menguntungkan adalah pengetahuan tentang aliran waktu. Siapa pun yang memahami aliran waktu akan memperoleh lebih banyak "waktu di dalam waktu". Jika digunakan dengan bijak, ini bisa menjadi senjata paling mengerikan.
Dalam sihir kuno terdapat Teknik Penanda Lokasi yang lebih efektif. Konon seiring peningkatan kemampuan pengguna, mereka bisa meninggalkan "cap ruang-waktu" di lebih dari dua lokasi, lalu melakukan perjalanan antar dimensi ke lokasi-lokasi tersebut menggunakan energi sihir kuat.
Malam semakin larut, Amy dan Da Qing Shan membantu Lei Ge membereskan kamar tamu Pasukan Bayaran Kecil, mengatur tempat tinggal sang guru.
Dini hari berikutnya, saat fajar baru merekah di timur, Chi Hanfeng memimpin semua prajurit Batalion Pendekar Burung Ganas terbang meninggalkan tempat—sama seperti semua burung diurnal, Burung Ganas tidak bisa melihat apapun di malam hari. Jika membawa mereka dalam perjalanan malam, tentu akan menjadi beban. Oleh karena itu, Amy mengatur mereka untuk terbang diam-diam ke belakang garis musuh saat sebagian besar lawan masih terlelap di subuh hari, setelah mengamankan Burung Ganas, bersembunyi untuk menyambut pasukan utama Pasukan Bayaran Kecil.
Amy berdiri di podium tinggi menyaksikan kepergian para pendekar Burung Ganas. Lei Ge perlahan mendekat: "Amy, sebelum datang ke sini, Sang Kaisar menyuruhku bertanya: apakah kau bersedia masuk sistem militer? Menurutnya Pasukan Bayaran Kecil agak meremehkan bakatmu. Jika mau, langsung bisa menjadi Komandan Batalyon Pasukan Ibukota Kekaisaran. Selain itu, dia berkata: apapun keputusanmu, dia sangat berterima kasih karena kau bertahan di sini selama 10 hari. Sebagai hadiah, dia bersedia melakukan upacara Fenglong di Puncak Messis."
Feng Long? Ekspresi Amy berubah antara ingin tertawa dan menangis. Tampaknya sang Kaisar benar-benar mempertaruhkan segalanya, hanya saja dia tidak tahu apakah dirinya layak mendapatkan ini. Sebagian besar negara memberikan wilayah khusus kepada Klan Naga, di mana manusia dilarang keras memasuki wilayah tersebut. Jumlah dan kualitas naga di wilayah Kekaisaran Amy jauh melampaui negara-negara lain, dengan tujuh kesatria naga yang sudah ada saat ini. Selain naga yang dikendarai para kesatria, masih ada 11 naga dewasa yang tinggal di wilayah Feng Long di Puncak Messis. Menurut rumor, Kaisar pendiri Amy I pernah menandatangani perjanjian Feng Long dengan Naga Raksasa: jika kekaisaran menghadapi perang besar dan di ambang kehancuran, keturunannya dapat melakukan ritual Feng Long untuk mengubah prajurit langsung menjadi kesatria naga bersama naga-naga ini. Tentu saja, begitu negara stabil kembali, naga-naga ini bisa memilih apakah ingin terus bekerja sama. Tampaknya, rumor-rumur itu benar adanya.
"Guru." Amy mengusap lembut alisnya, "Sudahlah, jika bukan untuk bertahan hidup, aku tidak akan mendirikan Kelompok Tentara Bayaran bersama Da Qing Shan; jika bukan untuk membantu para yatim piatu yang dulunya adalah Rekan Senjata ayahku, aku tidak akan memperluas kelompok ini. Sekarang Guru, aku hanya ingin segera melalui latihan, menjadi Magister Sihir, lalu menjelajahi Menara Permohonan Es untuk menyelamatkan ayahku. Setelah itu, aku ingin pulang ke Desa Haike bersama Ying untuk menemani Kakek. Guru, aku tidak peduli dengan prestasi atau karier, aku hanya manusia biasa yang beruntung bertemu Paman Chi dan Anda. Aku tetap ingin menjadi orang biasa."
Remaja yang semakin matang ini sejenak seperti kembali menjadi bocah lelaki yang masih kekanak-kanakan sepuluh tahun lalu. Sifat asli sulit diubah, Magister tua itu menepuk-nepuk bahu Amy dengan lembut lalu pergi tanpa sepatah kata.
Kabar tentang rencana menerobos kepungan malam ini telah disampaikan ke setiap prajurit tentara bayaran. Saat ini, sebagian besar prajurit belum tahu bahwa mereka menghadapi pasukan baja perkasa yang jumlahnya lebih dari 10.000 orang. Kemungkinan bisa meninggalkan pulau kecil yang terkepung ini membuat semua orang bersukacita.
Para Pendekar pedang magis berusaha berkomunikasi dengan spirit magis di pagi hari, terus menyegel berbagai sihir ke dalam Pedang Panjang mereka. Prajurit dengan kekuatan magis tinggi bahkan membuat beberapa gulungan sihir kecil dan memberikannya kepada teman-teman di batalion pendekar lain - tentu saja, sebagian besar diberikan kepada tentara bayaran perempuan seusia mereka. Beberapa gadis bahkan mendapatkan semua sihir serangan dan pertahanan tingkat 1 dan 2 dari 5 elemen - meski harus diakui, kualitas dan kuantitas sihir yang diperoleh gadis-gadis ini berbanding lurus dengan kecantikan mereka. Sayangnya, kuliah tentang cinta dari Ketua Pasukan Bayaran Kecil sama sekali tidak didengarkan oleh anak-anak muda ini.
Batalion Pendekar Pedang Besar mengerahkan 100 tentara bayaran untuk menggantikan pendekar pedang Burung Ganas dalam memberi makan anak-anak Burung Ganas. Potongan daging dan ikan yang disobek-sobek memenuhi perut mereka yang tak pernah kenyang. Huo Ensi memberikan tugas khusus: saat menerobos kepungan, ikat anak-anak burung ini di punggung dan bawa mereka keluar. Anak burung dan telur masih mudah diatur, tapi beberapa burung muda yang baru bisa terbang membuat dua komandan kompi pusing - dengan berat lebih dari 30 kg, paruh kuning yang hampir rontok, cakar dan paruh baja mereka sudah sangat mematikan. Siapa yang harus menggendong mereka di malam hari mungkin akan tersiksa sampai mati.
Ying yang berjubah putih seperti salju, berjongkok di luar rumah tempat burung ganas tinggal, sama sekali tidak peduli dengan bau aneh yang keluar dari dalam, tangannya mengelus bulu seekor elang kecil yang berkotek-kotek sambil menggosok-gosokkan kepalanya ke tubuh Ying – bangsa peri adalah ras yang tak terpisahkan dari alam, selain buruan yang diperlukan, mereka enggan menyakiti ras apa pun. Sebagian besar ras dan hewan netral akan menjaga hubungan sangat baik dengan bangsa elf.
"Angin besar, tubuhmu baru sembuh, kembali ke dalam rumah yuk?" Amy juga berjongkok.
"Nggak～!" Peri kecil menarik tangan Amy, "Aku temani dia main sebentar lagi, cuma sebentar, boleh nggak?"
Di dalam rumah, beberapa pendekar pedang besar saling membuat muka lucu, memberi isyarat tangan tanpa suara. Tampaknya komandan mereka tak berdaya menghadapi peri kecil, mereka semua malah terlihat sangat gembira – entah apa yang dipikirkan Amy saat ini.
Kegelapan malam kembali menyelimuti Pulau Xilin.
Magister Lei Ge ditemani muridnya, Da Qing Shan, dan Lü'er, tiba di pesisir utara Pulau Xilin. Seiring buka-tutup bibir penyihir tua itu, kidungan panjang yang awalnya dibatin pelan-pelan bergemuruh. Amy segera melepas mantra peredam suara untuk mencegah ras khusus di seberang mendengar.
Semakin besar skala sihir, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyanyikan mantra. Konon selama Perang Sihir-Senjata, mantra terbesar memerlukan ratusan Magister Sihir dan magister yang menyanyikan mantra tanpa henti selama berhari-hari. Sihir penghancur semacam ini seringkali berskala kataklismik, mampu menembus ribuan li ruang angkasa dan melepaskan kekuatannya di ujung benua yang dapat menghancurkan seluruh kota serta menelan pasukan lengkap.
Entah harus disebut disayangkan atau patut disyukuri, aliran panjang sejarah telah membersihkan semua ini dalam gejolak waktu. Hanya catatan-catatan samar yang tersisa di buku harian penyihir kuno. Asosiasi Sihir dari berbagai negara mengerahkan sumber daya manusia dan materi besar-besaran untuk meneliti dokumen berharga ini.
Mantra yang sedang dinyanyikan Lei Ge saat ini adalah tingkat tertinggi sihir es yang dikenal - Bidang Kekuasaan Salju dan Es. Konon mantra ini mampu mengubah segala sesuatu dalam radius bidang kekuasaan menjadi dunia es sepenuhnya.
Setelah tahap panjang penyanyian mantra mencapai fase tertentu, Lü'er juga mulai menyanyikan mantra menggunakan bahasa Naga Suci Kuno. Lei Ge memperkirakan bahwa membekukan seluruh Sungai Singa hanya dengan kemampuannya sendiri membutuhkan setidaknya satu hari. Jika memakan waktu selama itu, musuh pasti sudah mendeteksi. Oleh karena itu dia berharap Drakon Suci Elemen Es bersedia membantu. Lü'er yang selalu memenuhi permintaan Chi Hanfeng dan Lei Ge dengan senang hati menyetujui. Dentuman naga yang menusuk telinga segera bergema di dinding peredam suara.
Lei Ge dengan sengaja mengarahkan kekuatan sihir ke dalam tanah. Amy dan Da Qing Shan segera merasakan dingin yang menusuk di bawah kaki mereka, seolah kembali ke benua beku. Kemudian terlihat jelas permukaan sungai di tepian mulai membeku, lapisan es tipis perlahan mengkristal, lalu secara bertahap menyebar ke kejauhan.
Es semakin menebal. Area dekat tepian sudah tertutup putih bersih, aliran air di bawah es tak terlihat lagi. Buluh-buluh di tepian sungai pun tertutupi kristal es yang berkilau.
Bulan Merah mendekati zenith. Seluruh anggota Pasukan Bayaran Kecil berkumpul di tepian, mulut terbuka menyaksikan fenomena aneh ini. Mereka akhirnya pahap mengapa siang tadi diperintahkan memakai baju tebal dan mengikat kain antislip di sepatu.
Saatnya tiba. Lei Ge melepaskan kekuatan mantra yang telah dikumpulkannya dalam sekejap. Semua orang merasakan spirit magis berdesing dari segala penjuru, gelombang sihir bergemuruh di antara kerumunan. Berpusat pada Lei Ge dan Lü'er, salju lebat mulai menghujani langit. Dari tengah sungai terdengar suaru kreek-kreek es - para tentara bayaran yang pernah tinggal di benua beku tahu persis: suara ini menandakan sungai telah membeku total sampai ke dasar.
“Huo Ensi, pimpin dua regu Pendekar Pedang Besar membuka jalan. Da Qing Shan bawa satu regu Pendekar Pedang Besar tetap di sini menunggu guru dan Lü'er menyelesaikan mantra, lalu lindungi mereka saat mundur. Balbas dan aku akan memimpin pasukan inti. Para tentara bayaran, khususnya yang dari Benua Beku! Musuh kita berasal dari Benua Fanos yang tak pernah melihat salju. Dalam badai salju ini, kita tak terkalahkan! Tugas kita sudah selesai, kita akan menerobos kepungan. Kaisar Hongshi akan menyambut kemenangan kita di Ibukota!” Amy mengayunkan pedang panjangnya, Pisau Es bergemerincing riang dalam badai salju.
(Jilid Pertama Selesai)
Dalam Perang Para Dewa, Da Hainuo adalah jenderal ulung. Kehebatannya sebagai panglima tercermin dari bakat-bakat seperti Norton dan Meilin yang muncul dari pasukannya. Setiap perwira yang pernah berada di bawah komandonya membawa ciri khas taktik licin, praktis, dan strategi matangnya. Saat itu, jika seorang perwira gagal menonjol di bawah komandonya, hampir mustahil mendapat kepercayaan dari panglima lain. Di antara tiga kubu besar, jarang ada panglima seperti Da Hainuo yang berani memberikan kesempatan kepada wajah baru dan mendorong bakat muda naik ke medan perang.
Kemampuan mengenali dan menempatkan orang dengan tepat adalah gambaran paling nyata dari dirinya.
Setelah Perang Para Dewa, Da Hainuo yang menjabat sebagai Rektor Akademi Perwira Benua Fanos menjawab kekaguman orang-orang atas seleksi bakatnya: "Ah... medan perang adalah sekolah sesungguhnya. Yang lulus menjadi jenderal kompeten, yang tak lulus sudah menjadi tulang belulang. Kalian melihat banyak jenderal berbakat Benua Fanos yang saya rekomendasikan, tapi tak melihat perwira 3-4 kali lipat jumlahnya yang gagal dan tewas di medan perang setelah direkomendasikan. Kesuksesan punya seribu ayah, kegagalan hanya punya satu anak yatim." Adipati Da Hainuo yang sudah menjadi Marsekal ini menangis tersedu-sedu, tak bisa menahan emosi.
——《Biografi*Jenderal Terkenal Da Hainuo》
*Jilid 2*
