Kurcaci kecil dan 50 lebih tentara bayaran dari benua beku berlari paling depan menyeberangi sungai - sekarang bukan saatnya sembunyi-sembunyi lagi, tentara di seberang sungai bahkan yang tuli dan buta pun bisa merasakan perubahan dahsyat ini.
Di jalan sempit, pemenangnya adalah yang berani.
Hampir sampai tengah sungai, "Lepaskan Perisai Sihir--" Huo Ensi merobek gulungan sihir yang khusus disegel oleh Amy dan Sha Ruo untuknya. Udara sekitar segera mengental membentuk Perisai Abraham biru yang samar, diikuti Perisai Kesucian perak yang langsung menyelimuti tubuhnya. Ini adalah mantra yang dikembangkan para magician berpengalaman, menggunakan kekuatan sakral dalam tubuh untuk membentuk perisai pelindung.
Prajurit bayaran lainnya juga merobek gulungan sihir di tangan mereka—sebagian besar prajurit Pasukan Bayaran Kecil tidak menggunakan perisai dan hanya memakai sedikit baju zirah, sehingga Amy memerintahkan semua anggota untuk menggunakan gulungan perisai sihir dalam pertempuran.
Di tepi utara Sungai Singa memang ada pasukan Benua Fanos yang bersembunyi, termasuk pemanah centaur. Perubahan cuaca ekstrem sebelumnya telah membuat para pemanah ini terpana, kepingan salju yang berjatuhan di depan mata dan angin dingin yang menusuk membuat mereka kehilangan akurasi yang seharusnya—tepatnya, semua ras asli dari Benua Fanos sama sekali belum pernah melihat salju. Para prajurit yang panik membanting-bantingkan salju di tubuh mereka, khawatir itu adalah sihir beracun yang dilepaskan musuh. Beberapa hari terakhir, pemanah centaur di garis depan sudah dibuat trauma oleh tipu muslihat Pasukan Bayaran Kecil. Baru ketika musuh sudah berada di depan mata, hujan panik pertama mereka dilepaskan—dalam kondisi seperti ini mustahil mengharapkan akurasi.
Huo Ensi merasakan anak panang melesat di sampingnya, dua di antaranya bahkan menembus area perlindungan perisai sihir sebelum dipukul oleh kapak besar. Tepi utara sudah di depan mata. Si kurcaci melompat tinggi, kapak biru raksasanya mengayun membentuk lingkaran cahaya biru yang menerjang barisan pemanah centaur. Para pendekar pedang besar di belakangnya juga mengayunkan pedang panjang perak mereka, mengubahnya menjadi lingkaran-lingkaran cahaya perak yang menerobos kerumunan musuh.
Pemanah tidak memiliki keunggulan dalam konflik jarak dekat di garis depan, hampir dapat dihabisi oleh semua jenis pasukan. Pertahanan yang terdiri dari lebih dari 100 pemanah langsung ditembus, para pemanah yang sebelumnya gagal memanfaatkan keunggulan serangan jarak jauh tiba-tiba berubah menjadi pihak yang dibantai dengan leluasa.
"Cepat laporkan pada Yang Mulia-- yang lain ikut saya hadang mereka, beli waktu untuk Yang Mulia!" Senturi pemimpin pasukan centaur ini meneriakkan perintah pada pengawalnya di tengah badai. Seorang centaur muda berbalik badan dan menghilang dalam kegelapan malam.
Adegan ini tidak terlihat oleh Huo Ensi, bahkan jika melihat pun tidak bisa berbuat apa-apa. Kecepatan lari centaur setara dengan kuda pacu, jarang ada ras yang bisa mengejar.
Pasukan utama yang dibawa Amy dan Balbas segera menyusul. Kapten tim pembersih medan perang langsung mengorganisir tentara bayaran berikutnya untuk membersihkan area. Dalam situasi kacau ini, setiap centaur pemanah yang masih hidup langsung dihabisi oleh 2-3 pendekar pedang besar dengan hantaman ganda dari depan-belakang, darah segar langsung menggenang dan membeku di tanah. Tentara bayaran yang terluka langsung diorganisir untuk pertolongan Pastor dan dimasukkan ke dalam pasukan tengah.
"Arah utara tepat-- serang!" Kurcaci kecil memimpin dua Qu Pendekar Pedang Besar yang telah diperkuat kembali sesuai target siang hari, menerjang ke depan.
Saat itu, Da Qing Shan juga telah menyusul dengan pasukan belakang. Lei Ge yang kehabisan energi magis dan Lü'er terbaring di kereta luncur yang ditarik ke tepi pantai.
“Aku baik-baik saja, cepat pergi!” Lei Ge yang wajahnya pucat melambaikan tangan pada Amy.
“Pemanah, lari, 300 meter ke depan, teruskan tembakan menyebar; Pendekar pedang magis, 100 meter ke depan, serangan sihir skala kecil! Paman Balbas tinggal mengawal belakang.” Serbu, serbu——Baru saja mencapai tepi utara, Amy merasakan tekanan dahsyat saat memandang kegelapan malam tak berujung. Sungai Singa yang diandalkan telah lenyap, jika malam ini tidak bisa menerobos kepungan musuh, mungkin seluruh pasukan akan binasa.
Saat itu pasukan terdepan pimpinan Huo Ensi telah menyerbu lapis kedua pertahanan di belakang pemanah centaur. Wilayah ini di Benua Fanos dijaga oleh Resimen ke-1000 pimpangan Merlin. Pengirim pesan centaur berteriak: "Musuh datang, bertahan——Musuh datang, bertahan——" sambil melesat melewati perkemahan.
Sebagian besar prajurit mengira musuh akan seperti dua hari sebelumnya, melakukan serangan mendadak lalu mundur setelah mendapat keuntungan. Dua hari lalu pasukan yang sama menggunakan taktik serupa membuat semua orang bangun tengah malam untuk bermain petak umpet, dan hasilnya semua orang tahu——mereka yang dikirim ke garis depan tidak pernah kembali. Tak ada yang ingin bangun dengan antusias dan menarik perhatian Merlin. Beberapa hari ini komandan resimen sedang marah-marah, siapa yang berani bangun bisa dipastikan akan dimarahi habis-habisan meski selamat dari serangan musuh.
Merlin awalnya juga mengira ini hanya gangguan kecil, namun saat badai salju menerpa tenda dengan ganas, dia bersama sebagian besar prajurit biasa berlari keluar. Hujan panah sudah mulai turun dari langit. Pemanah padang rumput di bawah pimpinan Kapten Gersu berlari sambil memanah ke arah cakrawala terjauh. Tembakan acak tanpa bidikan ini membuat semua pemanah padang rumput merasa malu. Namun daya penghancur dan pukulan psikologis terhadap musuh dari tembakan acak dalam badai salju ternyata sangat dahsyat.
"Berkumpul--Semua umat dewa, berjuanglah untuk kehormatan kita! Ork berkumpul di sekitarku, Pasukan Beruang bentuk formasi perisai, bertahan sampai akhir! Kurir cepat laporkan ke komandan!" Dalam kepanikan, tidak satu pun dari 10 perwira di bawahnya terlihat. Saat ini hanya bisa membagi tugas berdasarkan fungsi masing-masing.
Di sekitar tenda Merlin kebanyakan adalah ork. Mendengar perintah komandan, mereka dengan cepat membentuk kelompok 10 orang sambil mengangkat perisau perang di satu tangan dan membawa gada berduri di tangan lain, berdiri di sekitar Merlin.
Huo Ensi dan lebih dari 50 Pendekar Pedang Besar telah menerjang dengan badai salju: "Siapa yang menghalangi akan mati!" Kurcaci kecil itu sama sekali tidak melihat siapa yang ada di depannya. Lengan pendeknya yang kekar mengayunkan kapak perang raksasa menebas ke tengah-tengah ork. Semua pendekar mengangkat pedang besar dua tangan mereka tinggi-tinggi dan menghujamkannya ke barisan ork pertama.
Secara kekuatan tempur, Pendekar Pedang Besar dan ork pada dasarnya setara. Namun dalam badai salju buatan ini, satu pihak adalah ras tropis yang tak pernah mengenal badai salju, sementara pihak lain adalah penduduk daratan es yang tumbuh dalam badai salju. Hasil pertempuran telah ditentukan sebelum pedang panjang dan perisai baja saling berbenturan.
Angin dingin yang menusuk tulang membuat prajurit ork kehilangan kewaspadaan. Baik perisai baja maupun gada baja terasa menyakitkan. Badai membuat mereka tak bisa membuka mata. Pedang besar yang jatuh dari udara ditambah berat pendekar membuat setiap prajurit merasa tak mampu bertahan!
Lebih dari separuh prajurit ork terjatuh dalam serangan pertama. Prajurit lainnya terpeleset dan mundur beberapa langkah.
Ork yang menghadapi Huo Ensi gagal mendeteksi lawan - terutama karena Huo Ensi terlalu pendek. Bagian bawah tubuh ork telah terkoyak kapak perang. Pendekar Pedang Besar di belakang Huo Ensi mengikutinya seperti pasak yang menancap.
Amy dan Da Qing Shan mengikuti di belakang Pendekar Pedang Besar. Amy yang biasanya suka bercanda menjadi sama pendiamnya dengan Da Qing Shan dalam perang, berbicara melalui pedang panjang di tangannya. Setelah Pendekar Pedang Besar berhasil menerobos formasi 200 ork, Pendekar pedang magis melepaskan kilat dan kabut racun dari kejauhan. Pasukan beruang yang baru saja membentuk formasi kembali menjadi sasaran sihir. Ini sudah merupakan pasukan seratus orang beruang kedua yang menjadi target Pendekar pedang magis, tragedi 10 hari sebelumnya terulang kembali. Para Pendekar Pedang Besar yang berdatangan segera membelah formasi pasukan beruang, darah, anggota tubuh, dan jeritan langsung memenuhi sekeliling.
Darah menodai tanah bersalju putih, mengotori langit berawan merah, mewarnai baju putih semua Pendekar Pedang Besar dua tangan dari Pasukan Bayaran Kecil yang berada di garis depan.
2 pasukan seratus ork dan 1 pasukan seratus beruang menggunakan daging dan darah mereka untuk membeli waktu berharga bagi 7 pasukan seratus serigala di belakang. Pasukan elit yang berpengalaman perang menunjukkan reaksi cepat dan gesit dalam waktu singkat. Meski tanpa komandan kesatuan, 7 komandan pasukan seratus segera membentuk 7 formasi persegi.
"Bunuh-- demi kehormatan Pendekar Pedang Besar, demi kehormatan yang kuat, bunuh--" Huo Ensi bagaikan mesin perang yang tak kenal henti, menderu dan menerjang masuk ke formasi serigala.
Bunuh! Bunuh! Bunuh! Meski tidak ada mobilisasi di siang hari, setiap Pendekar Pedang Besar tahu bahwa malam ini adalah pertaruhan nyawa! Bunuh! Jalan keluar hanya bisa direbut dengan pertumpahan darah! Lebih dari 50 Pendekar Pedang Besar tanpa jeda, setelah menggilas formasi manusia serigala, berbalik terengah-engah mengikuti komandan mereka menerobos formasi musuh.
Dari segi kemampuan tempur murni, prajurit manusia serigala jauh kalah dibanding manusia beruang atau ork. Namun formasi infanteri manusia serigala yang terorganisir telah menyebabkan kerusakan beberapa kali lipat lebih besar pada prajurit batalion pendekar dari kelompok tentara bayaran.
Kecuali belasan tentara bayaran yang menyusup ke barisan musuh dengan mengandalkan daya penghancur kapak besar Huo Ensi, area lainnya mengalami kebuntuan. Memang satu manusia serigala tak mampu mengalahkan Pendekar Pedang Besar, namun di bawah komando Merlin yang mundur, pasukan manusia serigala dengan cepat mengubah formasi. Formasi sisik ikan semi-melingkar dari perisai kecil-kecil, puluhan kelompok formasi ini dengan lentur menetralisir serangan ganas para pendekar. Pedang panjang dan pisau pendek yang menusuk serempak dari tiga arah segera merobek tubuh pendekar yang terisolasi dalam formasi sisik ikan, darah menyembur deras! Pendekar yang kehilangan nyawa itu terjatuh ke tanah.
Siluet putih yang membelakangi perlahan menyusut hingga tersisa separuh dalam hitungan tarikan napas.
"Saudara——" Mata Amy hampir memancarkan darah! Pendekar Pedang Besar yang roboh di depan mata sebagian besar adalah tentara bayaran dari Daratan Salju yang maju terdepan. Ayah mereka semua adalah rekan senjata ayahnya sendiri. Mereka semua yatim piatu perang, hampir tak ada yang berusia di atas 20 tahun! Mungkin kemarin mereka masih merasa bersalah karena salah memanggilnya "kakak", hari ini... Hati Amy seperti terkoyak pisau. Sejak berdirinya kelompok tentara bayaran, belum pernah begitu banyak saudara tergelincir dalam genangan darah!
"Gel Su! Tembakan paralel! Da Qing Shan lindungi aku!"
Pemanah padang rumput di bawah komando Gel Su hampir tidak mengalami kerugian sama sekali dalam pertempuran sebelumnya. Mereka juga satu-satunya pasukan Pasukan Bayaran Kecil yang masih bisa bergerak secara terkoordinasi. Unit lain baik Pendekar Pedang Besar, Pendekar pedang magis, maupun Penghadang sudah terlibat perkelahian kacau dengan musuh di depan. Terus menerus ada prajurit yang roboh dan dibawa ke pasukan tengah.
"Tembakan paralel 40 meter, panah——" Desingan anak panah yang nyaris menyentuh ubun-ubun Pendekar Pedang Besar Pasukan Bayaran Kecil itu menghujam ke barisan prajurit manusia serigala. Setelah dua gelombang tembakan, perwira manusia serigala di pusat formasi hampir seluruhnya musnah di bawah hujan panah —— hasil yang tak terduga baik oleh Amy maupun Gel Su.
Da Qing Shan menarik satu Wu Pendekar Pedang Besar berbaris melindungi Amy. Perisai baja setengah lingkaran menutupi sebagian besar tubuh Amy. Dua pendekar yang cerdik mengambil perisai perang prajurit beruang——astaga, benar-benar berat! Satu orang hampir tidak bisa mengangkatnya, dua orang menggunakan perisai perang untuk melindungi Amy dari samping.
"Tarian Pedang Terbang——"
Pisau Es di tangan Amy diacungkan ke Langit Chang. Peri di pedang panjang itu menari-nari gembira, memandu spirit magis di udara berubah menjadi ratusan pedang berkilau merah keemasan yang menghujam prajurit serigala. Perisai kecil di barisan depan langsung hancur berantakan. Para peri tertawa liar menembus tubuh berbulu itu. Sekitar dua Qu Pendekar Pedang Besar dengan cepat maju mendekat. Penghadang yang mengikuti dari belakang dengan mata merah darah menusuk jantung setiap prajurit serigala yang tergeletak——untuk bertahan dari tusukan Penghadang, setidaknya perlu memiliki dua jantung atau lebih.
Spirit magis yang riuh baru saja mulai menghilang, mantra kedua sudah menyusul. Ratusan pedang kembali menyayat formasi serigala...
Merlin yang sedang mundur sambil bertempur di antara pengawal pribadinya menatap kosong ke arah Amy yang seperti Dewa Perang sedang membantai prajurit manusia serigala, serta para Pendekar pedang magis yang melepaskan serangan sihir secepat dirinya - gurunya sendiri pernah mengajarkan tentang sihir, katanya membutuhkan kidungan yang panjang dan tidak boleh terpotong. Apakah yang mereka lepaskan ini benar-benar sihir? Mengapa kidungannya hanya perlu menyebut nama mantra pemanggil?
Resimen 1000 Milik Merlin dihancurkan dengan mudah oleh Pasukan Bayaran Kecil. Perkemahan selebar 200 meter berhasil ditembus kurang dari 3 menit. Situasi Pasukan Bayaran Kecil Amy juga tidak menguntungkan. Meski belum menerima laporan dari Balbas yang bertanggung jawab atas pasukan tengah, dalam beberapa menit terakhir Amy menyaksikan puluhan Pendekar Pedang Besar yang dievakuasi dari medan perang. Jumlah yang tidak terlihat pasti lebih banyak lagi. Jika bukan karena salju, jika markas besar Pasukan Bayaran Kecil tidak berada di benua beku, dan jika mereka tidak membuat kereta luncur darurat, tentara yang terluka dan gugur ini akan menjadi beban yang sangat berat.
“Mgrr, mgrr, mgrr——mgrr.” Tiga pendek satu panjang bunyi terompet menembus salju lebat dari arah barat laut. Auman kemarahan bergema dari segala penjuru, jelas musuh telah sepenuhnya tersadar.
Amy dan Da Qing Shan terkejut melihat pasukan yang kalah di depan mata mereka berhamburan ke segala arah bagai air surut, kemudian obor menyala dari empat penjuru.
Amy secara berurutan melepas mantra pengapungan pada dirinya sendiri dan Da Qing Shan. Keduanya melayang setinggi 20 meter dan memandang ke sekeliling. Baru mereka sadar bahwa dengan Pasukan Bayaran Kecil sebagai inti, ribuan obor membentuk tujuh delapan ekor naga api yang sedang menyerbu ke sini. Di depan langsung pasukan bayaran, tiga ekor naga api menyatu membentuk tembok api tebal yang siap menghadang.
