Tidak ada yang percaya bahwa dalam satu kelompok tentara bayaran terdapat 4 magister, 4 Magister Sihir, serta lebih dari 400 Penyihir level 1. Ling Luo pun tidak percaya, apalagi pernah membayangkannya.
Saat dia melihat dari lubang pengintai tembok dalam pertama beberapa penyihir berjubah panjang menemani seorang gadis berjalan masuk melalui gerbang kota, kepalanya langsung berdengung. Sebagai komandan manusia yang sangat memahami seragam tingkat penyihir, dari sekitar 10 penyihir di depannya, setidaknya separuh adalah Magister Sihir. Hiasan mengambang di dada separuh lainnya jelas bukan milik Magister Sihir, juga bukan Penyihir level 1 atau 2. Dari usia mereka, jelas ini bukan murid sihir pemula. Maka tersisa dua jawaban. Apapun pilihannya, keduanya adalah pukulan mematikan bagi Ling Luo.
Tiba-tiba, Ling Luo melihat para ksatria yang meliuk-liuk di langit mulai mendarat di tembok luar Hamburg. "Mengapa para pemanah ini menggantungkan panah pendek di punggung?" Seragam mereka juga memiliki lambang penyihir... itu... Penyihir level 1. Wajah komandan Hamburg semakin pucat.
4 Magister Sihir, 4 magister atau magister besar sihir, ratusan penyihir level 1. Formasi mewah seperti ini setidaknya membutuhkan kerjasama seluruh kekaisaran di satu benua untuk mengumpulkannya. Ling Nuo mulai curiga apakah penaklukan Hamburg yang begitu mulus oleh Legiun Farnorth ini merupakan jebakan yang dirancang bersama oleh berbagai kekaisaran di Benua Eminoll. Jika tidak, bagaimana mungkin ada begitu banyak Magician Tingkat Tinggi di tempat ini? Perlu diketahui, seorang Magister Sihir saja sudah cukup untuk menyaingi unit 100 orang elit.
Para tetua Kerajaan Peri belum menyadari dampak yang mereka timbulkan. Sebelumnya, 8 tetua merasa agak malu - rencana awal mereka adalah menunggang Burung Ganas di udara untuk bekerja sama dengan pemanah peri melepaskan sihir tingkat tinggi. Namun cuaca yang terlalu dingin membuat peri muda yang masih bisa bertahan, sementara 8 tetua dengan total usia hampir 10000 tahun ini hanya bisa bertahan kurang dari 20 menit di udara sebelum mulut mereka membeku, memaksa mereka mendarat. Hal ini membuat Sang Ratu tidak senang, sampai-sampai hampir memanjat sendiri punggung Burung Ganas untuk melepaskan Mantra Terlarang tingkat dewa yang hanya dimiliki keluarga kerajaan.
Da Qing Shan yang bertanggung jawab mengomandoi seluruh medan pertempuran juga bergegas datang. Ketiga komandan Pasukan Bayaran Kecil beserta beberapa komandan pasukan Kekaisaran telah berkumpul semua.
Baik itu Da Qing Shan, Chi Aotian, maupun Huo Ensi, sekarang tidak terburu-buru. Mereka telah menembus tembok kota, menghadapi kota dalam, memiliki aset berharga seberat magister, dan memiliki keunggulan mutlak dalam jumlah pasukan. Bahkan jika musuh memiliki 8000 kekuatan tempur, rasio tetap 1:1.5. Yang lebih penting, sekarang adalah awal musim dingin di daerah bersalju dan beku. 80% anggota Pasukan Bayaran Kecil berasal dari Benua Beku yang lebih dingin. Pertempuran saat ini sudah tidak memiliki ketidakpastian.
Dalam sejarah benua, pernah terjadi beberapa kali perang antar militer yang melibatkan magician tingkat sangat tinggi. 980 tahun lalu, Raja Benua Ronidas III yang dijuluki Raja Bijak Sihir dua kali masuk-keluar Menara Permohonan dalam 200 tahun, menjadi magister besar sihir. Setelah kembali menguasai kekaisaran, ia tak henti merekrut dan melatih talenta sihir. Hanya dalam 30 tahun, di bawah kekuasaannya terdapat lebih dari 200 magister sihir, 12 magister, serta hampir 10.000 penyihir level 1-2 dan 100.000 murid sihir pemula. Dengan kekuatan sihir sebesar ini, Raja Benua melancarkan perang penaklukan. Catatan sejarah menyebut, 12 magister dan magister sihir pernah menyerang ibu kota musuh dari jarak 1000 li, menghujani kilat selama 4 jam hingga menghancurkan semua kamp militer di sekitar kota. 630 tahun lalu di masa Perang 100 Tahun Benua Eminoll, 4 magister sihir menghancurkan resimen kavaleri 10.000 orang hanya dengan sihir kilat dasar. Dengan kecepatan regenerasi magician tingkat tinggi, mantra tingkat dua ini bisa dikeluarkan terus-menerus seharian dengan frekuensi hujan deras, dimana satu kilat besar bisa menjatuhkan 100 ksatria.
Da Qing Shan menghampiri dan berbisik kepada Tetua Besar Qing Ting Ming Ya. Sang Tetua Kepala tersenyum, mengucapkan sepatah kata dalam bahasa peri. Tiga komandan Pasukan Bayaran Kecil tertegun sejenak.
Yang Mulia Tetua Kepala bersama 7 tetua lainnya berjalan tegap menuju tembok kota. Berdiri bahu-membahu, beberapa napas kemudian mantra-mantra rendah mulai bergema.
Sebagian besar personel militer Legiun Farnorth buta sihir. Mencari seorang penyihir di Benua Fanos ibarat mencari jarum di tumpukan jerami. Mereka saling berpandangan dengan bingung melihat 8 sosok yang berdiri di atas tembok jauh di depan, sambil meneriakkan kata-kata provokatif. Wakil Komandan Legiun Ling Luo menyunggingkan senyum getir.
Tiba-tiba, para prajurit Farnorth merasakan getaran samar di bawah kaki. Boom—ngung... Boom—ngung... Bukan hanya tanah yang bergetar, suara bergemuruh juga terdengar! Tak sampai beberapa menit, seluruh tembok pertahanan mulai bergoyang.
Para prajurit Farnorth menyaksikan batu-batu besar terangkat dari bawah tanah, diikuti merambatnya ranting-ranting hijau. "Cepat—potong ranting-ranting itu!" Para perwira Farnorth yang berpengalaman langsung menemukan solusi. Namun para ork setengah darah dan ork murni meremehkan kemampuan Magister Sihir. Ranting yang terpotong justru langsung tumbuh kembali, menjalar secara mistis ke tubuh para prajurit.
Satu ranting bisa diputus dengan mudah, sepuluh ranting membutuhkan usaha lebih. Ketika 100 ranting membelit seorang prajurit, tak perlu lagi berjuang—seluruh tubuhnya langsung terseret ke tanah.
Seberani apapun para ork, mereka tak bisa menghadapi ratusan ranting yang menjalar dari segala penjuru. Dalam sekejap, ratusan prajurit tersungkur. Ranting-ranting itu perlahan mengencang. Awalnya para prajurit yang terjatuh masih menjerit kesakitan, tapi dalam hitungan menit tak ada lagi suara. Beberapa bahkan kepalanya terpenggal oleh belitan ranting, menyebabkan darah dan organ dalam menyembur ke mana-mana.
Tidak peduli seberapa kuat saraf prajurit ork, melihat pemandangan seperti ini mereka semua terpaku. Entah prajurit mana yang pertama kali menjerit histeris dan berlari ke permukaan, semua prajurit saling dorong dan terjatuh-bangun keluar dari tembok kota bagian dalam.
Prajurit Pasukan Bayaran Kecil sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di dalam. Mereka hanya mendengar teriakan menggelegar dari tembok bagian dalam pertama, lalu banyak orang berlari keluar sambil terguling-guling. Sedangkan para peri di belakang mereka menunjukkan ekspresi iba.
Permukaan tanah di Kota Hamburg juga bertingkat-tinggi. Tembok luar sekitar 5 meter lebih tinggi dari tembok dalam pertama, memungkinkan pengamatan jelas kondisi di dalam tembok. Gersu, Kepala Batalion Pemanah Padang Rumput dan Wakil Komandan Keempat Pasukan Bayaran Kecil, tanpa ragu mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi: "Target 200 meter depan, tembak menyebar!"
Keahlian memanah Elf Padang Rumput dalam jarak 200-300 meter bahkan melebihi Elf Hutan. Para prajurit yang baru kabur dari tembok dalam karena terburu-buru membuang perisai dan perlengkapan bertahan, darah mereka menyembur di mana-mana. Ling Luo dalam kepanikan memanggil Binatang Gaib Naga Tanah, memerintahkan prajurit untuk kembali ke tembok kedua.
"Yang Mulia Da Qing Shan, perintahkan mereka menyerah!" Ketua Tetua Peri menghentikan mantra.
Da Qing Shan tidak bicara. Chi Aotian dengan dingin menyambung: "Tidak! Antara Pasukan Bayaran Kecil dan personel militer Farnorth, hanya satu yang akan bertahan. Entah kami, atau mereka. Apakah Yang Mulia membantu kami atau tidak, ini adalah takdir yang sudah ditentukan."
Wajah Qing Tingmingya dan semua peri menunjukkan ekspresi jijik.
"Jika bisa, tolong bantu kami mengusir makhluk-makhluk buruk ini dari dalam tembok kota. Jika tidak, kami akan melakukannya sendiri." Chi Aotian kembali memanggil Yao Li Long lalu menaikinya.
"Mengapa? Mengapa harus seperti ini? Mereka juga makhluk hidup!" Ling Bao'er berteriak ke arah punggung Chi Aotian.
"Yang Mulia Ratu, ini percuma!" Gersu membungkuk memberi hormat kepada Raja Elf Hutan. "Sejak pertempuran Pulau Xilin, Pasukan Bayaran Kecil awalnya memiliki 623 tentara bayaran. Hingga hari ini, setelah dua pertempuran, 331 orang gugur, 52 orang cacat karena luka, hanya tersisa sekitar 200 orang yang masih bertahan. Tidak ada satupun dari mereka yang tidak terluka dalam perang, tidak ada satupun yang tidak kehilangan sanak saudara. Setelah Xilin, kami melakukan dua kali rekrutmen, namun lebih dari 50% prajurit baru juga gugur. Sebagai seorang elf, aku juga mencintai kehidupan. Tapi aku yakin, selama masih bernapas di bawah langit yang sama, hanya ada satu yang bisa bertahan antara kami dengan musuh Fanos - bukan aku, ya dia."
Para peri terdiam. Ras Elf Padang Rumput memang memisahkan diri dari Elf Hutan, dan masih banyak perkawinan campur antara kedua kelompok. Kemarahan yang ditunjukkan elf padang rumput paruh baya ini melampaui dugaan banyak peri. Mungkin hubungan antara Pasukan Bayaran Kecil dengan pasukan Fanos memang seperti hubungan antara Elf Hutan dan Peri Gelap.
“Baiklah, Da Qing Shan, Tuan Chi Aotian, saya akan mengusir para prajurit ini dari tembok dalam. Tapi kami tidak akan membantai yang tidak melawan.” Tetua Utama peri menggerakkan tangannya memberi isyarat beberapa Magister Sihir untuk melanjutkan mantra.
Ranting-ranting tak terhitung merambat naik dari dasar tembok dalam, membentuk lingkaran-lingkaran pengepungan. Kali ini lebih lembut dibanding tembok pertama, ranting-ranting lentur terus merambat dan mengikat erat segala yang disentuhnya. Personel militer Farnorth yang enggan terus terdesak hingga tembok ketiga - kediaman resmi pejabat tertinggi Kota Hamburg. Mereka hanya bisa menyaksikan musuh melintasi jaring pohon bertumpuk dengan leluasa.
Melalui lapisan terakhir jaring pohon, dua musuh bebuyutan saling memandang dingin. Tak ada suara terdengar dari prajurit kedua belah pihak.
Bagi personel militer Farnorth, terutama veteran Pertempuran Pulau Xilin dan Pelabuhan Duan Bing, melihat Burung Ganas di langit dan wajah-wajah muda yang menggigit bibir hingga berdarah, mata berkaca-kaca, apalagi Kesatria Naga Tulang yang menggelegar di angkasa - mereka tahu persis lawan yang dihadapi. Musuh-musuh ini takkan memberi ampun, mungkin... bahkan kesempatan menyerah pun tak ada.
Naga tulang raksasa perlahan menurunkan ketinggiannya, ksatria di punggung naga dengan lembut membuka helm hitam yang menyatu. Di balik topeng terlihat wajah muda yang pucat. Ksatria itu diam selama beberapa menit, lalu berkata perlahan: "Menurut kodeks ksatria, kami seharusnya tidak membantai habis. Tapi, untuk kalian kami buat pengecualian... Jika ada yang bisa lolos dari sini... Lain kali, saat bertemu anggota Pasukan Bayaran Kecil, jangan sungkan untuk..."
Pemuda itu menggantungkan tombak panjang di tangan kanannya ke punggung naga, lalu mengangkat pedang panjang berkilauan setinggi-tingginya.
"Bersiap! Tembak menyebar!" teriak Gersu, komandan pemanah Elf Padang Rumput, air matanya beterbangan bersama teriakan itu.
"Mulai! Serangan sihir bebas!" suara Zhao Lan, pelaksana tugas komandan batalion Pendekar Pedang Magis yang juga Penyihir level 2, terdengar lemah namun penuh amarah. Dua kata terakhir sudah berubah menjadi rintihan.
Pada tanggal 20 bulan ketiga musim gugur tahun ke-5 Kalender Sihir, kurang dari sebulan sejak peristiwa sebelumnya, pembantaian berdarah kembali terjadi di Kota Hamburg. Kali ini, para pelaku pembantaian sebelumnya berubah menjadi korban. Keahlian memanah Elf Padang Rumput menghadapi personel militer Farnorth yang bahkan tidak sempat membawa perisai berat - setiap gelombang panah menyebar merenggut nyawa dalam jumlah tiga digit. Meski serangan sihir area luas para Pendekar Pedang Magis tidak mematikan secara instan, pengulangan serangan pembantaian ini cukup untuk memberikan pukulan terakhir pada yang terluka.
Pendekar Pedang Besar, pendekar pedang Burung Ganas, dan Penghadang dari Pasukan Bayaran Kecil yang mengaum, menyaksikan musuh di depan mereka terus tumbang, akhirnya tak bisa menahan diri dan menerobos masuk ke jaring pepohonan...
Dalam pertempuran ini, dari 5.214 perwira dan prajurit Legiun Kelima Farnorth yang bertahan di Kota Hamburg: Wakil Komandan Legiun Ksatria Binatang Legenda Ling Luo tewas terbunuh di udara oleh Chi Aotian yang membelahnya menjadi dua dengan pedang, jatuh dari tebing hingga tulang belulangnya tak tersisa; 4.128 orang gugur dalam pertempuran di Kota Hamburg; sisanya melompat dari tebing, dengan 17 orang selamat dari tebing timur dan hanya 5 dari tebing barat. Lebih dari 800 prajurit manusia yang bergabung dengan Farnorth selama pertempuran pertama Hamburg, dieksekusi tanpa ampun oleh prajurit yang murka sesuai Perintah Pembunuhan Wajib yang dikeluarkan Komandan Pasukan Bayaran Amy. Yemoda pingsan selama tiga hari setelah mendengar kabar buruk ini.
Sejak pembentukannya, Legiun Farnorth yang telah berperang melintasi tiga kekaisaran di Benua Eminoll, belum pernah mengalami aib yang sangat memalukan seperti ini. Hukuman dari Komisi Militer Tertinggi Benua Farnorth sangat berat: Nama Legiun Kelima dihapus, Komandan Legiun (Komandan 10.000 Pasukan) Kesatria Naga Yemoda dipanggil paksa kembali ke Benua Farnorth untuk diadili.
Dalam pertempuran ini, Pasukan Bayaran Kecil kehilangan 19 Pendekar Pedang Besar, 2 Pendekar Pedang Magis, 16 Penghadang, 3 Pendekar Pedang Burung Ganas, 1 Pemanah Elf Padang Rumput, dan 32 Pemanah Elf Hutan. Sebanyak 131 orang terluka dalam pertempuran, sementara 126 orang menderita luka akibat hawa dingin. Dibandingkan dengan pertempuran sebelumnya, ini pertama kalinya Pasukan Bayaran Kecil berhasil menekan rasio korban tewas di bawah 10%, dengan lebih dari 80% prajurit yang terluka termasuk kategori luka ringan.
Setelah menguasai kota, Da Qing Shan segera mengirim dua unit Ksatria Burung Ganas untuk mengirim surat ke Ibukota dan Jenderal Chi Hanfeng. Tak lama kemudian, Kaisar Hongshi mengeluarkan dekret penghargaan yang menyatakan: "Pasukan Bayaran Kecil Kekaisaran dalam tiga pertempuran besar sebelumnya, dengan kekuatan seribu orang, berhasil menghadapi puluhan ribu musuh. Bertahan seperti kura-kura mistis, menyerang seperti Naga Xun. Oleh karena itu, Pasukan Bayaran Kecil diizinkan menyulam gambar Naga Xun lambang keluarga kekaisaran di bagian bawah bendera pasukan."
Dalam pertempuran ini, 6 tentara bayaran termasuk Ling Yun dan Gersu dari Pasukan Bayaran Kecil dianugerahi gelar Bangsawan Kekaisaran. Da Qing Shan sendiri dianugerahi gelar Viscount Kekaisaran.
Chi Hanfeng tidak terlalu terkejut saat mengetahui Pasukan Bayaran Kecil berhasil merebut Kota Hamburg. Ia juga tidak menganggap penting surat penghargaan dari ibukota. Segera setelah itu, ia mengeluarkan perintah baru untuk Pasukan Bayaran Kecil dengan tembusan ke departemen militer kekaisaran: "Kota Hamburg menghasilkan 1/5 baja di benua ini, sangat vital bagi kekaisaran. Oleh karena itu, Pasukan Bayaran Kecil harus sepenuhnya berkonsentrasi di Kota Hamburg dalam 15 hari, dan secara resmi mengambil alih pertahanan kota pada 1 Januari Musim Dingin tahun ke-5 Kalender Sihir. Batalion Pendekar III dan IV Wilayah Ibukota yang berada di bawah komando saat ini akan ditempatkan di Kota Hamburg, di bawah kendali Wakil Komandan Pasukan Bayaran Kecil Huo Ensi. Legiun Naga Pelangi dan semua pasukan Pengawal Kekaisaran harus segera bergerak ke Kota Fantao di bawah pimpinan Wakil Komandan Pasukan Bayaran Kecil Da Qing Shan dan Chi Aotian, dan harus tiba di Fantao sebelum 7 Januari Musim Dingin."
Setiap kekaisaran besar yang bertahan ratusan tahun tanpa kemerosotan harus memiliki dua pilar penopang:
Penguasa bijak yang membawa kebangkitan - tidak harus setiap generasi raja memiliki bakat luar biasa, boleh ada beberapa raja yang tidak kompeten di antaranya, asalkan ada yang mampu memulihkan ketertiban.
Sistem pengawasan yang efektif - banyak kekaisaran besar akhirnya hancur karena korupsi pejabat. Karena itu, harus ada sistem intelijen yang mampu membersihkan birokrasi dan sistem militer kekaisaran dari unsur-unsur buruk.
Pada awal Perang Para Dewa, sistem negara yang dikuasai Kaisar Hongshi adalah yang paling sempurna dalam hal ini. Kekaisaran Amy memiliki lima sistem inspeksi intelijen yang bertanggung jawab langsung maupun tidak langsung kepada Baginda Raja.
Departemen Dalam Negeri bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri Kekaisaran, memiliki 16.000 personel pengumpulan intelijen di seluruh negeri yang terutama mengawasi tindakan para pejabat daerah.
Biro Intelijen Departemen Militer bertanggung jawab langsung kepada Kepala Urusan Militer, memiliki 12.000 agen intelijen independen di seluruh angkatan bersenjata yang selain memata-matai informasi negara-negara lain juga mengawasi pasukan Kekaisaran di berbagai daerah.
Sistem Pejabat Penasihat Kekaisaran adalah sistem ketiga yang bertanggung jawab langsung kepada Kanjeng Raja, terdiri dari 12 pejabat penasihat dengan masing-masing sekitar 30 anak buah yang melakukan pengawasan langsung terhadap berbagai departemen dan provinsi Kekaisaran. Pejabat penasihat adalah orang yang mencari nafkah dengan "memfitnah". Jika seorang pejabat diawasi bersama oleh beberapa pejabat penasihat besar, pada dasarnya mereka akan mati atau setidaknya kehilangan satu lapisan kulit.
Di bawah komandan pengawal istana masih ada satuan intelijen elit dengan jumlah personel tidak melebihi 100 orang. Mereka dikirim secara rutin ke berbagai daerah dengan menyamar sebagai warga sipil. Jika menemukan masalah, mereka akan langsung melapor ke Baginda Raja melewati semua departemen pemeriksaan.
Untuk mencegah kelalaian di empat departemen utama ini, Kaisar Hongshi pada tahun ke-11 masa pemerintahannya memerintahkan semua pejabat sipil-militer di seluruh provinsi: Setiap pejabat sipil setingkat penjaga kota ke atas (termasuk) dan pejabat militer setingkat komandan batalyon ke atas (termasuk), wajib menyerahkan laporan impeachment pejabat langsung ke raja setiap musim. Kaisar Hongshi akan memilih 120 dokumen untuk diverifikasi pribadi setiap kali. 120 dokumen berstempel kerajaan ini akan diserahkan ke Bu sebagai penilaian terpenting bagi pejabat daerah.
Kolaborasi lima sistem ini menjamin tata kelola birokrasi yang bersih dan kesiapan militer yang lengkap selama 49 tahun pemerintahan Kaisar Hongshi.
——《Biografi Kaisar Hongshi》
