"Matilah!" Tepat saat Tombak Naga Reynold hampir menyentuh punggung Chi Aotian, Ksatria Remaja Naga Tulang itu berteriak keras. Yao Li berputar-putar lagi di udara dengan gesit.
Reynold terkejut menemukan bahwa selama pertarungan naik-turun tadi, tanpa disadari, senjata di tangan Chi Aotian sudah bukan lagi Tombak Naga merah darah!
Sebilah pedang panjang perak yang terayun memancarkan sinar yang mengalahkan kilau Bulan Merah. Dari sudut matanya, Reynold melihat pedang berkilauan itu menghujam dengan keras ke arahnya dan naga tunggangannya dari samping. Naga Emas Raksasa Jin Hui terkejut, dalam ingatannya, sebagian besar senjata di dunia fana tak mampu melukai baju zirah naganya yang tebal. Secara refleks, sang raksasa mengibaskan ekornya ke bawah, tubuh raksasanya melesat ke langit lagi, dua cakar raksasanya terentang seperti 10 tombak tajam menusuk dada Chi Aotian!
Pedang Xinghan tempaan langsung Dewa Pencipta tiba-tiba memancarkan ribuan Sinar Dingin. Naga itu tak percaya melihat pedang itu seolah tanpa tekstur menembus sepuluh cakar raksasanya, lalu menusuk tubuhnya. Sisik naga terbalik berwarna emas di dada beterbangan, seketika arteri sebesar lengan anak terkoyak, semburan darah sebesar mangkuk memancar seperti air mancur.
Jin Hui mengeluarkan lolongan sakratulmaut. Naga garang itu mengabaikan luka di dadanya yang terus melebar, menggunakan sisa tenaga terakhir untuk memutar tubuhnya dan menghantam Chi Aotian dengan dahsyat.
Chi Aotian juga tidak menyangka Naga Raksasa yang sekarat akan menggunakan tubuh besarnya sebagai senjata. Pedang Panjang tak sempat ditarik kembali, kedua tangannya mengangkat perisai ke depan - terlambat. Kecepatan serangan naga di luar reaksi manusia. Seluruh tubuh Chi Aotian terjepit di punggung Yao Li Long, semburan darah deras keluar dari visor helmnya.
Semua orang mengeluarkan teriakan panik!
Xiu Da mengarahkan Naga Raksasa melintasi atas kepala Jin Hui, membungkuk dan menarik Reynold dengan kuat menyelamatkan kaisar muda dari bayang-bayang kematian.
Yao Li Long pun tak mampu menahan gempuran tubuh raksasa itu. Seperti bintang jatuh, mereka menghujam ke tanah. Kerumunan orang berhamburan menghindar. Yao Li Long menghantam deretan pohon bonsai istana, mengaum keras sebelum menghilang dalam medan pelindung segi enam hitam-merah - menyisakan Chi Aotian yang tak sadarkan diri. Sejenak kemudian, Naga Jin Hui tersandung-sandung jatuh, dampak kerasnya merobek luka terbuka lebar, darah berhamburan bagai hujan deras!
Di bawah mata hampir satu juta penduduk ibukota, terjadi pertempuran "Malaikat Maut Bertaruh Darah Melawan Tiga Penunggang Naga". Setelah pertempuran ini, Chi Aotian melesat bagai halilintar. Jika sebelumnya nama Chi Aotian masih tertutupi kemilau Da Qing Shan dan Amy, maka dalam pertempuran ini Chi Aotian bersinar terang bagai matahari di tengah langit. Pertempuran inilah yang membuat Pasukan Bayaran Kecil bergelar Ular Derik Malam secara resmi menggantikan posisi Pasukan Naga Emas sebagai kekuatan terkuat di dunia tentara bayaran, meskipun guild mercenary tidak mengakuinya. Di berbagai bar pohon, dengan cepat tersebar dua kisah terbaru tentang Chi Aotian: "Pemuda Berbaju Hitam Membantai Dua Naga dalam Sebulan" dan "Malaikat Maut Bertaruh Darah Melawan Tiga Penunggang Naga". Setelah pertempuran ini, Chi Aotian juga mendapat julukan baru "Pembunuh Senjata Pusaka" - dua senjata pusaka pertama yang hancur dalam Perang Para Dewa, semuanya adalah ulah tangannya.
Da Qing Shan menerobos kerumunan orang, mengangkat tubuh Chi Aotian dan membawanya ke sisi Chi Hanfeng. Keduanya memeriksa dengan cermat, menemukan bahwa Chi Aotian hanya pingsan dengan luka yang relatif stabil. Sedikit lega, tiba-tiba situasi berubah drastis!
Lebih dari 10 perwira dan prajurit Pasukan Pengawal Kekaisaran berlumuran darah menerobos masuk dari pintu. Begitu sampai di dekat Chi Aotian, beberapa langsung ambruk kelelahan: "Yang Mulia! Kelompok Tentara Bayaran Xuan Qing... Xuan Qing tiba-tiba menyerang kami!"
Apa?
Langkah tawa panjang kembali bergema di langit, Paus melambaikan tangan ke sekeliling. Di dinding luar balai jamuan besar, muncul satu per satu tentara bayaran berbaju hijau. Kemudian, beberapa pria kekar masuk dari pintu gerbang. Orang paling depan—dikenal oleh sebagian besar bangsawan ibukota yang hadir: Wakil Komandan Kelompok Naga Tanah Xuan Qing, Xiang Tian.
Da Qing Shan menggigit bibir bawahnya dengan pelan. Dulu, Chi Aotian seharusnya tidak membiarkan orang ini hidup!
Paus tampak sangat puas dengan ekspresi terkejut hadirin: "Hong Shi, sudahlah. Dengan kecerdasan dan kemampuanmu, mustahil melawan Kaisar Mianyang. Tahukah kau asal-usul Kekaisaran Mianyang? Begitu Kelompok Tentara Bayaran Xuan Qing mengetahuinya, mereka langsung memilih untuk bekerja sama—kau pasti tak menyangka, hari ini tiga Kesatria Naga di hadapanmu berasal dari keluarga paling kuno dan sakral di benua ini—Keluarga Kaisar Barat."
Apa?
Kali ini, bukan hanya bangsawan biasa yang hadir, bahkan Kaisar Hongshi sendiri benar-benar terkejut. Kaisar Barat? Kata ini hanya muncul dalam legenda. Apakah... keluarga ini benar-benar ada?
Dalam legenda, puluhan ribu tahun yang lalu, ada seorang remaja Kesatria Naga bermarga Wanster yang muncul di tengah kekacauan dunia. Dengan membawa perisai besar dan Tombak Naga, dia mengalahkan Kekaisaran Magician, menghancurkan menara-menara sihir yang tersebar di seluruh benua, dan mengakhiri sejarah kekuasaan para penyihir atas dunia. Karena marga pemuda ini adalah West, dalam kisah-kisah benua selanjutnya, dia dijuluki Kaisar Barat. Selanjutnya, setiap kali benua berada di ambang perang atau muncul naga jahat yang mengganggu penduduk, keluarga misterius ini selalu muncul dan setidaknya pernah menguasai 10 kekaisaran.
"Kaisar Barat... Kaisar Barat..." Kaisar Hongshi berbisik pelan dengan senyum getir di sudut bibirnya. Jika benar keluarga kuno yang telah puluhan kali menyelamatkan rakyat jelata ini muncul untuk merebut kekuasaan, dukungan rakyat... mungkin... Kekaisaran Amy yang telah berdiri hampir 600 tahun ini benar-benar mencapai akhir zaman.
Chi Hanfeng kembali muncul, sama sekali tidak menghiraukan Paus, langsung menatap tiga penerus langsung Kaisar Barat yang baru saja mendarat: "Reynold, kita pernah bertemu sekali. Aku heran, dalam sejarah, keluargamu selalu muncul untuk menyelamatkan rakyat saat benua dilanda perang. Tapi kali ini, apa yang kalian lakukan? Pertama kalian menghasut Benua Fanos menginvasi Benua Eminoll, lalu menyusun siasat terhadap Kelompok Tentara Bayaran Kecil, sekarang bahkan berani menyerang Kaisar Hongshi yang bijaksana. Apakah... ini yang dilakukan oleh keturunan langsung Kaisar Barat yang konon jujur dan mulia? Coba letakkan tangan di dada, bertanya pada hati nurani sendiri—tidak malu kah kalian? Tidak merasa mengkhianati leluhur?!"
Dalam pertempuran tadi, tidak ada satu pun perwakilan dari kekaisaran lain yang angkat bicara. Mendengar pertanyaan tegas Chi Hanfeng, banyak yang mengangguk setuju.
"Ini... kami... Paman Chi..." Reynold yang kehilangan naga tunggangannya—kejadian yang belum pernah terjadi dalam sejarah keluarga Kaisar Barat—pikirannya kacau balau. Sementara Xiu Da yang lebih polos dari Reynold, keduanya sama sekali tak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Chi Hanfeng.
“Omong kosong!” Melihat keturunan tiga Kaisar Barat gagal menjawab, Paus mengambil alih masalah: “Chi Hanfeng, Hong Shi, kalian pikir Kaisar Mianyang ingin merebut kekaisaran? Mengukur hati orang suci dengan pikiran picikmu. Keluarga Kaisar Barat mengetahui penduduk asli Farnorth hidup sangat miskin, maka mereka menyeberangi samudera untuk membangun negara yang lebih besar dari Kekaisaran Amy dengan ratusan etnis. Apa mereka peduli dengan kekaisaranmu? Pasti badan intelijenmu sudah tahu, perang Farnorth melawan Benua Eminoll adalah perintah para dewa sejati. Inilah kebenaran! Dewa Cahaya sendiri yang memerintah keturunan Dewa Perang di dunia fana - keluarga Kaisar Barat!”
Dengan gerakan tangan Paus, muncul magic array segi lima putih suci raksasa di udara. Dari dalam magic array memancar kekuatan sihir suci, kemudian spirit magis bergelombang dan menyatu membentuk dinding sihir. Dinding sihir yang bergetar itu berubah menjadi bingkai gambar raksasa. Bingkai tiba-tiba transparan, menampakkan awan berwarna-warni tak terbatas. Awan yang berputar cepat menghilang, memperlihatkan pegunungan bertingkat. Di bawah matahari terik, di puncak gunung berdiri istana megah nan agung. Gambar istana dalam bingkai membesar cepat, dikelilingi ksatria baja emas yang gagah dan... malaikat cantik dengan sepasang sayap putih!
"Kerumunan di tanah mengeluarkan seruan takjub! Malaikat! Makhluk legenda yang hanya ada di dunia dewa! Sudut pandang dalam bingkai gambar berubah cepat memasuki aula besar, di tengah aula duduk dengan penuh wibawa seorang dewa. Dewa itu memegang tongkat kerajaan yang memancarkan cahaya terang, semua penganut Gereja Suci langsung mengenali dewa ini – Dewa Cahaya, salah satu dari 12 Dewa Utama di bawah Takhta Dewa Pencipta dalam Gereja Suci.
Dewa Cahaya mulai berbicara: "Roda Takdir berganti dengan cepat, benua-benua akan menghadapi serangan jutaan Xue Mo dari Pulau Iblis. Keturunan Dewa Perang, berjuta rakyat membutuhkan pertolonganmu, angkat perisaimu, panggil naga raksasamu, persembahkan nyawamu, untuk membangun kekaisaran baru!"
Suara gemuruh Dewa Cahaya menggema hingga ke langit, hampir semua rakyat yang diundang ke pesta di istana langsung bersujud. Ekspresi sebagian besar bangsawan terlihat tidak menentu, sementara utusan istana dan Pasukan Pengawal Kekaisaran panik melihat atasan mereka.
Paus menghapus lingkaran sihir: "Ini adalah perintah suci yang diterima Gereja Suci dan keluarga Kaisar Barat dari Dewa Cahaya setahun lalu. Yang Mulia Hong Shi, keluarga Anda tidak mampu melawan serangan ribuan tahun yang direncanakan Pulau Iblis. Turunlah takhta. Keturunan Kaisar Barat masih akan memberimu gelar bangsawan yang terhormat."
"Yang Mulia! Menurut hamba... sebaiknya kita... menuruti... kehendak dewa..." Wakil Perdana Menteri Kekaisaran yang berdiri di barisan depan menunjukkan ekspresi terkejut di matanya.
“Yang Mulia tidak boleh!” Menteri Personel Kekaisaran Huo Dahua maju ke depan, menunjuk hidung Wakil Perdana Menteri dengan geram: "Sejarah 500 tahun kekaisaran, mana boleh diserahkan begitu saja karena omongan sembrono Gereja Suci yang hina! Mohon Yang Mulia segera perintahkan empat zona pertempuran - Federasi Utara, Zona Pertempuran Sungai Sanggan, Zona Hutan Perbatasan, dan Zona Benteng Tongyun - untuk bersama-sama memadamkan pemberontakan. Kerahkan 1 juta pasukan untuk membersihkan Gereja Suci sampai ke akar-akarnya! Hamba yang turun-temurun menikmati berkah suci, rela mati membela kekaisaran."
"Yang Mulia!" Bupati Lin juga maju dari kerumunan: "Akibat konspirasi jahat Gereja Suci dan pengkhianatan hina Kelompok Tentara Bayaran Naga Tanah Xuan Qing, banyak mata-mata telah menyusup ke ibukota. Mohon Yang Mulia meninggalkan tempat berbahaya ini melalui terowongan rahasia istana, perintahkan Marquis Chi dari Zona Ibu Kota dan Viscount Fan untuk merebut kembali ibukota dalam hitungan hari! Kami para hamba akan mempertaruhkan nyawa mengawal Yang Mulia."
“Brengseknya gereja! Kekaisaran kami selalu bersikap sopan dan menghormati gereja, setiap tahun menyumbang minimal 10% pajak untuk gereja. Kalian... kalian tega bersekongkol dengan penjahat luar, menghancurkan kekaisaran kami! Memalukan! Malangnya dua Raja Tentara Bayaran kami tewas berturut-turut dalam pertempuran!” Raja Selatan Kekaisaran Tentara Bayaran yang khusus datang dari Gunung Suci menuding gemetar ke arah Paus, lalu melotot ke Kelompok Tentara Bayaran Xuan Qing: “Aib dunia tentara bayaran! Kelompok tentara bayaran tingkat tinggi seperti kalian berani melanggar sumpah profesi, berkhianat pada majikan. Tunggu... setelah aku kembali, akan kuberi tahu seluruh dunia tentara bayaran untuk menghukum kalian!”
“Heihei—— Masih mau kabur?” Xiang Tian yang diam tiba-tiba menarik sepasang tongkat pendek dari punggungnya: “Serahkan bocah bermarga Chi itu! Saudara-saudara——Serang——Kaisar Mianyang berjanji: yang bunuh Kaisar Hongshi akan jadi pangeran, yang tangkap hidup-hidup jadi pangeran utama! Bunuh bangsawan dapat gelarnya! Bunuh——！”
Ribuan tentara bayaran berbaju hijau melompat masuk dari tembok, pedang panjang dan tombak di tangan mereka berkilauan seperti bintang di bawah bulan. Dua Kesatria Naga kembali menunggang naga, terbang di angkasa.
“Lindungi Yang Mulia! Mundur ke jalan rahasia!” Chi Hanfeng berteriak keras, memanggil Serigala Salju Ilusinya secepat mungkin.
Sebagian besar bangsawan yang menghadiri pesta ulang tahun Kanjeng Raja adalah Ksatria Binatang Legenda. Dari angkatan ini, kecuali Lin Yushang dan Chi Aotian yang diberikan dispensasi khusus, lebih dari 20 dari 30 Ksatria Binatang Legenda lainnya diangkat sebagai pengawal pribadi Kaisar Hongshi (sisanya dikirim ke Federasi Utara untuk mengabdi pada Gubernur Federal). Mayoritas perwira tinggi di Pasukan Pengawal Kekaisaran dan Utusan Istana juga berasal dari Ksatria Binatang Legenda. Secara tiba-tiba, puluhan Lingkaran Sihir menyala bersamaan, dan di istana muncul lebih dari 50 Ksatria Binatang Legenda - Kekaisaran Amy memang pantas menyandang gelar negara terkuat di Benua-Benua!
Mendengar perintah Yang Mulia Jenderal Ibu Kota Skambray, para Utusan Istana dan Pasukan Pengawal Kekaisaran di sekitarnya segera berkumpul, sekitar 400 orang. Sebagian besar pasukan ini berasal dari seleksi ketat prajurit berprestasi dari berbagai zona pertempuran, dengan loyalitas tertinggi di antara seluruh militer kekaisaran. Kekuatan tempurnya setara dengan Empat Pasukan Ksatria Legendaris. Para perwira junior langsung mengatur personel militer membentuk formasi pertahanan kecil-kecil. Setiap 4-5 orang membentuk formasi sisik ikan kecil, lalu lebih dari 100 formasi sisik ikan kecil ini bergabung menjadi formasi sisik ikan raksasa.
Kelompok Tentara Bayaran Naga Tanah Xuan Qing meskipun sangat terkenal di dunia tentara bayaran, tetap terlalu jauh ketinggalan dibandingkan pasukan elit kekaisaran. Kerumunan berwarna hijau tua seperti ombak besar menerjang, namun saat bersentuhan dengan Pasukan Pengawal Kekaisaran, semburan darah mulai memercik dari kerumunan hijau tua - setiap formasi sisik ikan berbentuk setengah cekung. Prajurit terdepan hanya bertugas menggunakan perisai untuk bertahan dan mendorong musuh ke dalam cekungan. Dua tiga prajurit di tengah menusuk serentak dari berbagai arah dengan pedang panjang. Prajurit yang terperangkap dalam formasi ini sama sekali tak bisa melawan, tubuh mereka tercabik-cabik oleh senjata tajam.
Xiang Tian yang tak terkalahkan dalam kericuhan pertempuran antar tentara bayaran biasa, kini juga berada dalam bahaya. Jangkauan tongkat ganda tangannya kalah panjang dengan senjata pasukan reguler. Tanpa sengaja, seorang prajurit cepat menusukkan pedangnya menyapu betisnya, percikan darah bertebaran.
Melihat situasi mulai stabil, Chi Hanfeng memberi isyarat dengan tangan. Kaisar Hongshi yang dikelilingi banyak Ksatria Binatang Legenda mundur menuju balai jamuan besar.
"Ada terowongan rahasia di dalam istana!" Ini bukan rahasia di kekaisaran mana pun. Namun, selain Baginda Raja, tidak ada yang tahu lokasi pasti terowongan tersebut, apalagi kondisi di dalamnya——Terowongan rahasia Kekaisaran Amy dirancang langsung oleh Kaisar Pendiri, dengan pertahanan yang jauh lebih kuat dibanding terowongan biasa. Informasi akurat menyebutkan, 80% area terowongan dipasangi lingkaran sihir, dengan inti sihir berupa kristal sihir "Perisai Biru" berdiameter 2 meter. Setiap 5 tahun, kerajaan pasti mengumpulkan lebih dari 20 Magister Sihir untuk mengisi energi magis ke terowongan melalui Perisai Biru. Jika salah mengambil langkah di dalam terowongan, serangan mematikan dari lingkaran sihir akan terjadi. Menurut perkiraan Magister Sihir yang pernah mengisi energi, akumulasi energi selama 600 tahun ini telah melampaui kapasitas "Perisai Biru" itu sendiri, mustahil dilawan oleh manusia maupun Naga Raksasa.
Tiba-tiba, saat Kaisar Hongshi hampir memasuki gerbang, dua bayangan melesat dari barisan Ksatria Binatang Legenda——Pedang Panjang dan tombak menusuk mematikan!
"Ada pembunuh!" Bupati Lin memacu macan tutul salju Gunung Salju-nya. Kecepatan sprint jarak pendek makhluk legenda ini adalah tercepat setelah elang. Ia menerjang menyamping——Sebelumnya, Bupati Lin sudah merasakan keanehan.
Kaisar Hongshi sendiri juga seorang Ksatria Binatang Legenda. Sebelumnya dia telah memanggil binatang gaibnya, namun tidak menyangka musuh telah menanam bidak di dekatnya. Mendengar peringatan Bupati Lin, dengan cepat memutar Naga Xun merah di tempatnya. Tombak panjang yang menyelinap menusuk leher Naga Xun, menembus tubuhnya. Naga yang kesakitan itu menjerit keras dan melompat ganas, melemparkan Kaisar Hongshi dari punggungnya. Seorang Ksatria Binatang Legenda lain yang menyelinap menggerakkan tunggangannya, mengayunkan pedang panjang sambil membungkuk untuk menebas. Bupati Lin melompat dari macan tutul salju, menerjang ke arah tubuh Hongshi. Pedang berkilauan itu menghunjam keras ke tubuh bupati dengan desiran angin. Darah menggenang sesaat sebelum menyembur deras dari celah zirah rantai yang hancur.
Di luar lingkaran Ksatria Binatang Legenda, Da Qing Shan menyadari perubahan mendadak yang terjadi. Ia sama sekali tak sempat maju, dan sudah melihat Bupati Lin terkubur dalam genangan darah. Di antara banyak bangsawan kekaisaran, Bupati Lin sering membantu Pasukan Bayaran Kecil selama bertahun-tahun karena hubungannya dengan Lin Yushang. Nyonya Lin bahkan kerap mengadakan jamuan keluarga dan mengundang komandan pasukan bayaran itu. Menyaksikan Ksatria Binatang Legenda penyerang itu untuk ketiga kalinya menghujamkan pedang ke arah Bupati Lin, tanpa tahu apakah kaisar yang dilindungi sang bupati masih selamat, Da Qing Shan meletakkan Chi Ao Tian, menghunus pedang panjang Liu Yun, mendorong ksatria-ksatria lain yang membeku ketakutan, lalu menerjang dengan dahsyat.
Ksatria Binatang Legenda bertombak baru saja mencabut senjatanya dari tubuh Naga Xun. Sebelum sempat mengangkat tombaknya lagi, beberapa ksatria muda di sekitarnya dengan geram menancapkan empat lima senjata ke tubuhnya. Pemuda lain yang mendengar teriakan kesakitan baru saja menoleh untuk membantu ketika cahaya putih berkilauan melintas di depan matanya. Tiba-tiba ia melihat seluruh dunia menyusut drastis... bahkan melihat atap rumah, sebilah pedang yang berputar di udara... dan seorang pemuda berbaju hitam.
"Anakku..." Wakil Perdana Menteri yang sudah berlindung di luar lingkaran pertahanan melihat kepala yang terlempar ke langit bersama wajah yang dikenalnya. Air matanya mengalir deras sebelum tubuhnya ambruk ke tanah.
5 tahun yang lalu, Da Qing Shan, Amy, dan Huo Ensi pernah menyelamatkan seseorang dari tangan Chi Aotian. 5 tahun kemudian, Da Qing Shan sendiri yang memenggal kepala orang tersebut.
Banyak ksatria binatang legenda muda melompat turun dari binatang gaib mereka, mengangkat Bupati Lin yang sudah pingsan dari tanah. Banyak yang berteriak kaget, tubuh Kaisar Hongshi juga dipenuhi darah - bukan hanya dari Bupati Lin, tapi juga luka di rusuk kiri sang kaisar yang terus mengalirkan darah.
Pada saat itu, dua dentuman naga menyayat hati menggema di angkasa. Dua bola naga api yang menyilaukan jatuh bagai meteor. Mata semua orang perih, telinga berdenging, kulit terpangsa gelombang panas. Saat kesadaran kembali, terlihat Pasukan Pengawal Kekaisaran dan utusan istana yang tadi sedang bertempur dengan Kelompok Tentara Bayaran Xuan Qing telah tenggelam dalam naga api yang tiba-tiba menyambar. Bau menyengat dan mayat-mayat hangus yang masih membara membuktikan mereka dulunya adalah prajurit yang pantang menyerah.
Di langit, dua naga raksasa penyebab malapetaka itu berputar-putar, mulutnya masih berkilauan cahaya. "Lindungi Yang Mulia!" 4-5 ksatria binatang legenda muda menerjang naik dengan tombak ksatria mereka menghunjam ke arah Ksatria Naga yang mengendarai naga.
“Mundur! Semua orang kembali ke balai jamuan.” Chi Hanfeng menyaksikan ratusan anak buahnya lenyap seketika, hatinya seperti tertusuk pisau. Namun saat ini tak mungkin meratapi, segera memerintahkan beberapa perwira pengawal kerajaan terakhir untuk mengawal Ksatria Binatang Legenda dan Baginda Raja mundur ke dalam aula.
“Jenderal Chi, masuklah bersama!” Menteri Departemen Personil yang selama ini berseteru dengan Chi Hanfeng tiba-tiba menyapa duluan.
“Kalian mundur dulu, cepat! Aku akan bertahan sebentar.” Chi Hanfeng memegang pedang panjang di satu tangan dan perisai besar di tangan lainnya. Sambil mengomandoi belasan pelayan istana terakhir, pedangnya mengayun membelah seorang tentara bayaran Xuan Qing yang menerjang menjadi dua.
Tangan Hong Shi gemetar membuka pintu rahasia di balai jamuan besar. Gelombang sihir biru menyembur dari lorong rahasia. Melihat ke pintu depan, lebih dari 30 pelayan istana telah tumbang dalam hitungan napas. Chi Hanfeng mengendarai Serigala Putih raksasanya bertahan mati-matian di pintu.
“Paman Chi, mundurlah! Biar aku!” Da Qing Shan yang baru saja menebas dua tentara bayaran Naga Tanah Xuan Qing dengan Pedang Liuyun maju. “Plak!” Wajah polos remaja itu merah membara. Chi Hanfeng yang tak pernah memukul Amy maupun Da Qing Shan membuat sang remaja terpaku. Tamengnya menangkis tusukan tombak: “Pergi! Aku Jenderal Ibu Kota Skambray, ini tugasku. Kau enyah! Tanpa Lü'er, kau cuma sampah! Pergi!”
“Paman Chi——” Da Qing Shan menutupi wajahnya, masih ingin mengatakan sesuatu.
“Sekarang pergi, lindungi Yang Mulia, itu tanggung jawabmu.” Chi Hanfeng hendak berbicara lagi saat langit-langit aula pesta terpaksa dirobek oleh Naga Raksasa. Beberapa benda berat jatuh——mayat empat ksatria binatang legenda muda yang baru saja terbang menyerang kesatria naga... Ksatria Binatang Legenda jelas merupakan lambang kesetiaan dan keberanian. Tanpa ragu, enam ksatria muda lagi terbang membawa tombak panjang dan pedang menghadapi mulut berdarah naga.
“Xiao Ge...” Kaisar Hongshi memanggil dengan sedih.
“Cepat pergi!” Mendengar panggilan yang tak digunakan selama puluhan tahun itu, tubuh Chi Hanfeng bergetar halus.
Lebih banyak tentara bayaran masuk. Chi Hanfeng terpaksa mundur dari pintu, membawa sisa utusan istana terakhir ke dalam.
Da Qing Shan diam-diam membantu Kaisar Hongshi masuk ke terowongan rahasia. Beberapa ksatria binatang legenda menyusul, diikuti puluhan bangsawan dan duta besar dari berbagai kekaisaran.
Ksatria Binatang Legenda, adalah satu-satunya pasukan yang bisa menyaingi Kesatria Naga. Namun pengalaman tempur Ksatria Binatang Legenda pengawal Kaisar Hongshi tidak bisa dibandingkan dengan Kelompok Tentara Bayaran Kesatria Naga Emas. Ksatria Binatang Legenda yang baru terbang, berturut-turut dirobohkan oleh Xiu Da menggunakan pedang panjang yang didapat dari Blue Holy Realm. Terdengar suara melengking pilu Binatang Legenda yang menghilang dalam lingkaran sihir seiring kematian majikannya.
Chi Hanfeng dan beberapa perwira pengawal kerajaan yang berkumpul bertarung sambil mundur ke lorong rahasia. Tiba-tiba, teriakan panik terdengar dari orang-orang yang sedang memasuki lorong: "Mengapa... mengapa... pintu lorong rahasia tertutup?"
……Ketika menoleh ke belakang, pintu lorong rahasia yang tadi telah berubah menjadi tanah yang terbentuk secara alami.
Pada saat yang sama, para prajurit Kelompok Naga Tanah Xuan Qing bergegas mundur. Di aula perjamuan yang atapnya sudah runtuh, hanya tersisa Chi Hanfeng beserta 10-an prajurit terakhir dan 20-an bangsawan.
Chi Hanfeng melihat puluhan penyihir memasuki bekas pintu tersebut. Di antara mereka terlihat jelas sosok Magister Es yang baru keluar dari Menara Permohonan setahun lalu - kemungkinan besar para penyihir inilah yang menutup pintu lorong rahasia.
Xiu Da merobohkan Ksatria Binatang Legenda terakhir dari udara. Naga Raksasa perlahan mendarat.
Ksatria Naga muda menarik napas panjang: "Chi... Paman Chi, bagaimanapun ini bukan kekaisaranmu, kau adalah ksatria sejati. Kau sudah berusaha maksimal. Ada Ksatria Naga dan 6 magister, kau tidak punya kesempatan untuk melarikan diri. Menurut kewajiban ksatria, kau bisa memilih menyerah sekarang. Ini tidak akan merusak reputasimu. Lagipula kita pernah berteman dengan Amy, kami pasti..."
Benarkah... Chi Hanfeng juga tertegun sejenak, memandangi prajurit di sekelilingnya yang tak ada yang tidak terluka. Darah menetes berdetak ke tanah. Perlahan ia turun dari Xiao Bai, pedang tusuk Ksatria Binatang Legenda perlahan dimasukkan ke sarung. Tangannya meraih serpihan daging yang menempel di bahu seorang prajurit Pasukan Pengawal Kekaisaran.
"Prajurit Pasukan Pengawal, sekarang kuperintahkan kalian untuk menyerah kepada Ksatria Naga." Yang Mulia Jenderal tiba-tiba mengeluarkan perintah yang mengejutkan semua orang. Para prajurit tertegun.
Chi Hanfeng menarik napas dalam-dalam, kembali menunjukkan sikap seorang jenderal sejati, bagai panglima yang baru memenangkan pertempuran: "Penampilan kalian tadi layak menyandang gelar pasukan paling elit kekaisaran! Saat kalian kembali ke satuan masing-masing, batalyon kalian berhak mencetak kepala Naga Emas Raksasa yang menyemburkan darah pada bendera satuan - kehormatan tertinggi yang kalian raih untuk satuanmu. Kalian juga bisa menyulam dua naga emas di lengan baju. Kalian adalah pahlawan yang berani melawan naga raksasa!"
“Selesai bicara, Marquis Chi Hanfeng berbalik dan memberi perintah kepada sisa 20 lebih bangsawan Kekaisaran: "Para bangsawan terhormat, aku pribadi bangga Kekaisaran memiliki bangsawan sepertimu. Kalianlah yang di saat genting antara hidup dan mati, tidak berebut masuk terowongan rahasia, memberikan kesempatan kepada orang lain, menggunakan tubuhmu sendiri sebagai pertahanan terakhir untuk mengamankan mundurnya Yang Mulia. Sebagai keturunan Adipati Kekaisaran, aku perintahkan kalian untuk menyerah kepada Kaisar Mianyang, pertahankan nyawa berharga ini, tunggu kebangkitan Kekaisaran, dan layani Yang Mulia kembali."
"Para prajurit! Aku perintahkan kalian untuk menyerah kepada Kesatria Naga!" Melihat prajurit tak bergerak, Chi Hanfeng kembali memberi perintah keras sambil perlahan menghunus pedang tusuk ksatria dan melemparkannya ke depan kaki.
Klang—klang—dengan putus asa personel militer Kekaisaran menuruti perintah atasan, sebilah demi sebilah pedang panjang berjatuhan ke tanah.
Prajurit Kelompok Naga Tanah Xuan Qing berhamburan maju.
Di tengah kerumunan orang, Chi Hanfeng tersenyum tipis pada Kesatria Naga Xiu Da: "Ingat, kesatria naga adalah prajurit. Jangan berharap bisa menaklukkan dunia dengan tipu muslihat dan penipuan. Selain itu, di Gerbang Chi tidak pernah ada yang menyerah. Semoga keberuntungan perang menyertai kalian." Setelah berkata demikian, bangsawan paruh baya itu menginjak gagang pedang tusuk dengan kaki kanannya, menyatukan kaki kiri ke kanan. Pedang setajam jarum sepanjang 1,3 meter itu menjulang tegak di udara. Sarung tangan putih salju Yang Mulia Jenderal memegang bilah pedang saat tubuh perkasanya tiba-tiba merunduk ke depan. Pedang hitam legam itu menusuk tanpa suara dari dada, menembus tubuh tebalnya, lalu mencuat keluar dari punggung tanpa hambatan.
"Paman Chi——" Air mata Xiu Da, Bi, dan Reynold yang baru saja masuk dari gerbang seketika memancur deras.
"Jenderal Chi——" Lebih dari sepuluh prajurit Pasukan Pengawal Kekaisaran melepaskan diri dari cengkeraman tentara bayaran Xuan Qing, berlutut di tanah sambil meratap pilu.
"Auuu——" Xiao Bai melolong panjang ke langit, dua aliran air mata mengalir dari matanya yang biru jernih. Ia melompat tinggi dan menghantamkan kepalanya ke lantai batu di bawah kaki Chi Hanfeng hingga cairan otak putihnya berhamburan...
