Legenda tentang Ksatria Kurcaci sebelumnya pernah didengar Amy dan Da Qing Shan dari Huo Ensi.
Di Kerajaan Kurcaci, karena semua kurcaci secara alami menyukai pencarian bijih besi berkualitas, baik pria maupun wanita dari berbagai usia memiliki tubuh yang sangat kekar - ini tidak bisa disaingi oleh manusia biasa. Di dunia yang diketahui, hanya ada dua ras yang bisa menyaingi fisik alami kurcaci - Berserk dari Benua Eminoll dan Manusia Beruang dari Benua Fanos. Dalam pertarungan 1 lawan 1, kurcaci mungkin kalah melawan Berserk atau Manusia Beruang. Tapi begitu perang melibatkan lebih dari 100 orang, pemenang akhir pasti kurcaci.
Kemampuan tempur kurcaci dalam perang skala kecil tak tertandingi. Ini terutama karena lingkungan hidup mereka. Dalam proses penambangan bawah tanah, ancaman dari bijih besi raksasa tidak bisa dihadapi makhluk biasa. Kurcaci secara bertahap belajar menggunakan kekuatan kolektif untuk mengatasinya. Bagi kurcaci, seringkali satu gerakan tangan atau pandangan mata sudah cukup membuat seluruh kelompok bereaksi cepat. Ketika ini diterapkan di medan perang, efeknya tentu luar biasa.
Meskipun Kerajaan Kurcaci bisa dibilang seluruh rakyatnya adalah prajurit, untuk memastikan kerajaan tidak diserang, mereka tetap mempertahankan jumlah pasukan minimum sekitar 4.000-6.000 orang. Dipilih melalui seleksi ketat dari kurcaci dewasa di atas 300 tahun, setiap prajurit kurcaci maksimal bertugas selama 50 tahun. Setelah masa tugas berakhir, kandidat terbaik akan dipilih kembali untuk menjadi calon Ksatria Kurcaci.
Calon Ksatria Kurcaci harus melalui masa ujian 20 tahun sebelum mungkin mendapat gelar Ksatria Kurcaci dari keluarga kerajaan - faktanya, dari 10 calon, paling banyak hanya 1 yang bertahan sampai upacara penganugerahan. Setelah resmi menjadi Ksatria Kurcaci, masa dinas umumnya mencapai 300 tahun.
Ksatria Kurcaci beroperasi di tambang bawah tanah kedalaman 1.000-2.000 meter. Biasanya mereka membentuk regu sementara beranggotakan 2-3 orang (konsep "sementara" ini biasanya 3-10 tahun). Di bawah tanah sering muncul monster raksasa, yang paling berbahaya adalah buaya sepanjang 20 meter di dekat sungai bawah tanah di gua lava, serta belut listrik yang mampu melepaskan kilat (kekuatannya menyamai magister besar sihir). Dengan tempaan darah dan api, kekuatan tempur Ksatria Kurcaci sangat mengerikan, jauh melampaui prajurit kurcasi biasa.
Dua kerajaan kurcaci secara terpisah membuat pembatasan ini untuk Ksatria Kurcaci - bahkan setelah pensiun, mereka dilarang bergabung dengan kelompok militer manusia mana pun.
Untungnya, yang patut disyukuri umat manusia, karena Kerajaan Kurcaci dalam kehidupan sehari-hari harus memiliki kekuatan besar yang menjaga wilayah bawah tanah, maka dunia manusia pada dasarnya tak perlu khawatir akan kekuatan ini - memikirkan ini, Amy bahkan bisa mengingat kembali ekspresi Huo Ensi saat itu.
Da Qing Shan melihat kekuatan tempur Ksatria Kurcaci begitu perkasa, tampaknya tak perlu ia berbuat apa-apa. Ia memberi isyarat pada Lü'er untuk turun perlahan - secara kemampuan tempur individu, Da Qing Shan sama sekali tak punya keyakinan menghadapi prajurit tangguh seperti ini. Tentu saja, jika kedua belah pihak berada di atas tunggangan, ceritanya berbeda - kalimat ini adalah desahan kecil dari Yang Mulia Lü'er.
Tiga ksatria terdepan Kekaisaran Mianyang menggerakkan tunggangan mereka melesat dari tanah, cahaya putih mengambang muncul - oh, Ksatria Binatang Legenda! Tampaknya Kaisar Mianyang sangat serius menangani pembunuhan ini, sampai mengirim tiga Ksatria Binatang Legenda. Maka bisa dipastikan, pemimpin pasukan ksatria pastilah setidaknya Ksatria Binatang Legenda juga. Jika tidak karena terluka, pasti sudah mengambang di udara.
Tiga Ksatria Binatang Legenda melesat rendah di tebing. Ksatria Armadillo Raksasa yang paling depan segera melihat, menggantungkan palu perangnya, mengambil benda hitam dari sisi kanan tunggangan, lalu mengayunkan lengan. Sinar hitam berputar melesat dari tangannya menuju ksatria di udara.
Senjata berputar terbang? Amy dan Da Qing Shan teringat kembali pertempuran melawan Yin Feng, saat kapak besar warna darah di tangan Lao Luo Ke berputar meraung di udara sebelum menancap ke tubuh naga itu. Menurut penjelasan Lao Luo Ke kemudian, ini adalah salah satu teknik perang khas bangsa kurcaci. Jika kapak perang tidak mengenai musuh, masih bisa berputar kembali ke tangan pemiliknya.
Membentuk garis lengkung, sinar hitam itu tetap melesat dengan kecepatan tinggi. Seorang Ksatria Binatang Legenda belum sempat melihat jelas apa yang terjadi, bahunya sudah tertembak keras oleh sinar hitam. Tubuhnya oleng ke kiri, hampir terjatuh dari punggung kuda. Sinar hitam itu berhenti sejenak, berputar tak beraturan sebelum kembali ke tangan ksatria kurcaci.
Dua Ksatria Binatang Legenda yang tersisa kaget, segera menaikkan ketinggian tunggangannya. Mereka mengacung-acungkan tombak panjang di udara untuk mengancam ksatria kurcaci, menekan kecepatan pengejaran. Kedua ksatria ini paham betul tujuan mereka - di wilayah kurcaci, cukup menyelamatkan sandera saja sudah dianggap jasa.
Namun rencana bagus ini hancur beberapa tarikan napas kemudian. Beberapa ksatria kurcaci yang menyusul keluar dari gua ternyata ada yang bisa melayang di udara, menyergap dengan kecepatan tinggi - tak disangka Kerajaan Kurcaci juga memiliki Ksatria Binatang Legenda!
Para bangsawan biasa takkan mengetahui rahasia ini.
Tiga negara yang berbatasan dengan Gunung Suci - Xius, tentara bayaran, dan Amy - telah berusaha keras mengumpulkan berbagai jenis binatang gaib untuk meningkatkan kekuatan tempur ksatria binatang legenda di wilayah mereka. Kadal besar pemakan semut tentu saja termasuk dalam daftar spesies langka yang dicari. Kerajaan Kurcaci pernah menukar 10 ekor kadal besar dengan rasio 1:1 untuk mendapatkan 9 ksatria binatang legenda - itu terjadi lebih dari 100 tahun yang lalu. Kesembilan ksatria tersebut saat itu rata-rata berusia 350 tahun, dan kini semuanya telah melewati usia setengah milenium.
Tiga ksatria binatang legenda manusia itu benar-benar putus asa!
Dari bawah tanah terdengar perintah rendah Earl Ksatria: "Kalian berpisah ke beberapa arah, segera kembali ke ibukota untuk melapor kepada Yang Mulia." Nada suaranya mengandung tekanan yang tak terbantahkan.
Tiga ksatria itu mengeluarkan erangan penyesalan, lalu melesat ke langit membelah awan, terbang ke barat dan selatan.
Lebih banyak ksatria kurcaci berdatangan dari segala penjuru. Ksatria kurcaci yang berada di barisan paling depan melambaikan tangan menyuruh rekan-rekan mereka mengepung. Bangsa kurcaci sangat percaya diri dengan kemampuan tempur mereka. Utusan Feng Long dari Kekaisaran Mianyang yang terhormat pun di mata mereka hanyalah bawang kecil belaka. Pelaku pembunuhan kerajaan tentu harus ditangkap dan diserahkan kepada Kanjeng Raja untuk diinterogasi - para ksatria kurcaci ini hingga detik ini belum mengetahui bahwa seluruh keluarga raja kurcaci telah dibantai.
Kuda perang berputar-putar tak sabar di tempat, kuku kaki menginjak salju putih menjadi debu hitam. Para ksatria manusia secara serempak menurunkan visor helm mereka. Menghadapi pasukan berkuda baju besi penuh yang memenuhi lereng bukit dan prajurit-prajurit kurcaci yang mengalir dari segala penjuru, beberapa ksatria menunjukkan secercah ketakutan di mata mereka. Beberapa ksatria muda dengan tangan gemetar membuat gerakan doa ke arah Dewa Cahaya di dada mereka.
Wajah ksatria yang terluka telah pucat pasi. Pada detik terakhir, sang ksatria hanya meminta kematian: "Kehormatan adalah nyawa kami! Keluarga Kaisar selama puluhan ribu tahun tak pernah memiliki tawanan! Aku yang akan menjaga belakang, serbu ke barat daya!"
Lebih dari 10 Genggam Tombak Perang panjang mengarah ke barat daya. Kuda-kuda perang mengeluarkan ringkikan gelisah, menerjang ke arah ksatria kurcaci terdekat...
"Tangkap pemimpin pemberontak! Bantai yang lain!" teriak pemimpin ksatria kurcaci sambil mengayunkan palu perangnya.
Pertempuran tak menyisakan ketegangan. Beberapa ksatria manusia yang paling depan nyaris bersamaan berubah menjadi daging cincang oleh palu-palu kurcaci. Lebih banyak lagi ksatria kurcaci berhamburan maju...
Pada momen inilah...
Da Qing Shan tiba-tiba merasakan Lü'er mengangkat kepala tinggi-tinggi, mengeluarkan dentuman naga beruntun yang gemerincing bagai guntur bergema di lembah. Dua Naga Angin termaterialisasi dengan cepat di udara, melesat membelah angin menuju hutan di lembah sisi barat jalan.
Hutan lebat yang tertutup salju tiba-tiba mulai terbakar, seekor Naga Merah Raksasa melesat ke angkasa, diikuti dua Naga Emas di belakangnya. Awan di langit berubah warna berkali-kali dalam sekejap, lapisan awan merah bergulung-gulung menabrak awan hijau di sekitar Lü'er. Dua Naga Emas menghadang Naga Angin, pertarungan antara Naga Sejati dan naga sihir langsung menunjukkan perbedaan kekuatan. Naga Angin mengeluarkan rengekan kesakitan sebelum menghilang di udara akibat semburan bola Naga Api emas yang terus-menerus.
Salju di sekitar hutan lebat beterbangan diterbangkan, para prajurit berjubah putih melompat dari tanah.
Naga Merah Raksasa berputar-putar cepat di langit. Setelah bergumam rendah, sebuah bola Naga Api merah tua melesat dengan suara "brak". Bola itu menghujam ke tengah pasukan kurcaci sambil membawa angin panas menderu. Para kurcaci sama sekali tidak menyangka malapetaka datang dari langit. Saat bola itu menyentuh tanah, awan jamur hitam-merah melambung tinggi. Tanpa sempat mengeluarkan teriakan, para kurcaci berubah menjadi arang dalam sekejap. Gas bersuhu tinggi berhembus di lembah, dari kejauhan terlihat aliran udara tak berwarna bergerak, bau busuk memenuhi seluruh cakrawala.
Sinar merah seketika menembus mata semua orang. Ketika orang-orang mulai beradaptasi kembali, di lembah, hampir seribu prajurit Kurcaci telah gugur seluruhnya. Suhu tinggi mengkarbonisasi tubuh para prajurit dalam sekejap. Di tanah pegunungan hitam hanya tersisa ribuan set plat armor tahan panas dalam berbagai pose, permukaannya memancarkan warna merah tua. Air salju yang terus mencair jatuh ke plat armor mengeluarkan desisan.
Di pusat bola Naga Api, terdapat area kosong berdiameter sekitar 20 meter. Naga Suci merah sengaja membuat pertahanan sihir di sini. Enam ksatria manusia dan satu ksatria Kurcaci terperangkap di dalamnya. Bola api merah yang muncul tiba-tiba dan serangan mematikan membuat semua kuda perang terjatuh ketakutan. Para ksatria juga tidak jauh lebih baik - dua tiga ksatria menutup rapat mata sambil menengadahkan kepala menanti kedatangan Malaikat Maut, sementara yang lain telah terlempar dari tunggangan dan tergeletak tak bergerak.
Ksatria Kurcaci yang terjebak dalam perlindungan tidak menyangka akan seberuntung ini. Setelah sinar merah menghilang, tunggangan pangolin raksasanya mengamuk melompat dan berguling di tanah. Ekor besarnya menghantam kuda-kuda perang keluar dari lingkaran pertahanan. Begitu menyentuh tanah, kuda-kuda itu langsung meraung kesakitan sebelum akhirnya menjadi debu arang hitam oleh gelombang panas. Dengan satu tangan Kurcaci itu mencoba mencengkeram erat tunggangannya, kedua kaki menjepit kuat, sementara tangan lainnya meninju keras tubuh pangolin. Namun binatang perang itu sama sekali tidak menghiraukan...
"Tangkap, aku akan membawamu pergi dari sini." Udara tiba-tiba menjadi dingin, tombak perang emas panjang terbalik menusuk ke bawah dari langit.
Kurcaci menengok ke atas melihat Ksatria Naga hijau, memastikan ini bukan penyerang tadi. Ia meludah dua kali ke telapak tangan, menggenggam tombak perang, lalu diangkat ke udara oleh ksatria. Di tempat lain, dia diturunkan di dekat dua manusia. Kurcaci itu menoleh terakhir kali ke tunggangannya yang telah menemani puluhan tahun, baru menyadari mengapa armadillo raksasa itu terus meronta tadi - tetesan Naga Api mengenai sisi kiri tubuhnya, bagian atas ekor terbakar gelombang panas, organ dalam hijau perlahan menyembul melalui lubang-lubang...
"Kau Xiu Da atau Reynold?" Da Qing Shan mengendarai Lü'er naik ke angkasa lagi. Dari ekspresi Lü'er, jelas Naga Merah ini pasti Naga Suci. Jika intelijen di benua beku benar, maka ksatria ini seharusnya Xiu Da atau Reynold.
Dua Naga Suci saling berhadapan. Di sekelilingnya gunung-gunung salju membentang, lebih jauh di kejauhan, dua Naga Emas mulai mengepung dari dua arah.
Penutup wajah emas terbuka, wajah remaja Xiu Da yang pucat tampak sangat tampan. Matanya seolah menyembunyikan sesuatu: "Saudara Da Qing Shan, kami..."
"Ternyata benar Xiu Da," Da Qing Shan mengonfirmasi tebakannya sendiri. Saat ini, Reynold sudah bukan lagi tentara bayaran muda tanpa ikatan seperti dulu. Sebagai penguasa muda dari kekaisaran yang sedang bangkit, masalah yang dihadapi setiap hari pasti sangat merepotkan. Rasanya tidak mungkin dia meninggalkan ibukota dengan mudah.
"Tidak perlu menjelaskan, aku tahu kalian bukan datang untuk membunuh Raja Kurcaci." Da Qing Shan menjepit Phoenix Emas di ketiaknya. "Bukan Raja Kurcaci tidak masalah. Suku kurcaci selalu hidup di bawah tanah. Serangan frontal, bahkan jika tiga Kesatria Naga termasuk Naga Suci dikerahkan sekaligus, kalian tetap tidak akan menang."
Tiga Kesatria Naga saling memandang. Dua Kesatria Naga lainnya pun membuka visor helm mereka. Kesatria Naga yang bertubuh mungil adalah Bi, kecantikannya tidak kalah dari gadis peri Ying. Sedangkan yang satunya lagi adalah Yemoda yang pernah berpapasan dengan Da Qing Shan di luar Kota Singa.
Ekspresi terkejut muncul di wajah para Kesatria Naga. Sebelumnya, saudara Xiu Da mengira setelah bertemu kembali dengan Amy, Da Qing Shan dan yang lain, pasti akan menghadapi masalah kematian Chi Hanfeng. Bahkan sempat membayangkan kemungkinan tiga pemuda itu meluapkan amarah tak terduga. Tak disangka, Da Qing Shan justru mengucapkan kata-kata tenang seperti ini.
"Aku tidak tahu bagaimana kalian mendapatkan gelar ksatria bahkan pengakuan dari naga. Dari semua ksatria yang pernah kukenal, tidak ada satupun yang bukan juru bicara belas kasihan, keadilan, integritas, dan kebaikan. Termasuk Paman Chi..."
Bi dan Xiu Da merasa dingin di hati. Apa yang paling mereka khawatirkan justru diucapkan oleh Da Qing Shan.
“Tapi, para Tuan Ksatria, sebagai Kesatria Naga yang memiliki kehormatan tertinggi di antara ksatria, aku tak mengerti mengapa kalian selalu bergandengan dengan kelicikan dan siasat kotor. Peristiwa berdarah di ibukota sebelumnya tak perlu kita bahas, tapi hari ini, mengapa kalian berada di sini? Bisakah kalian memberiku jawaban yang jujur dan terang benderang?”
Tiga Kesatria Naga itu terdiam... Tak disangka, Da Qing Shan mampu melihat masalah tersembunyi hanya dalam waktu singkat.
“Kalian berencana menyerang Ritual Feng Long yang diadakan Yang Mulia Hongshi!” Seruan Da Qing Shan bagai petir di siang bolong!
Benar adanya!
Pertempuran berdarah yang terjadi di luar Kota Kristo pada musim semi tahun ke-6 Kalender Sihir, secara harfiah merupakan perang berlapis-lapis yang diawali kecelakaan tak terduga.
Kabar rencana Kaisar Hongshi menggelar Feng Long bocor melalui mata-mata dan sampai ke Kota Skambray dengan cepat, membuat Kaisar Mianyang Reynold dan Yang Mulia Paus gemetar ketakutan. Meski sebelumnya telah mendengar kemungkinan ini, mereka masih berharap "ini mungkin hanya legenda belaka" sebelum benar-benar terjadi. Feng Long? Belum pernah terdengar ada kekaisaran yang mewujudkan legenda semacam ini.
Saat ini, Kekaisaran Amy meskipun mengalami kerusakan parah dengan banyak pejabat sipil-militer berkhianat dan dua zona perang besar berganti bendera, namun... harus diakui bahwa Kaisar Hongshi dan kekaisaran kuno yang diwakilinya masih memiliki jaringan pengaruh yang kuat di hati rakyat. Di kota-kota yang telah menerima kekuasaan Kekaisaran Mianyang, terjadi gelombang pengungsian besar-besaran di mana massa melarikan diri ke pegunungan saat malam hari melalui jalan-jalan kecil menuju kota yang masih dikendalikan Amy. Pada dua bulan pertama, pasukan sempat dikerahkan untuk menjaga ketertiban, namun tak disangka para perwira rendah membawa prajuritnya melarikan diri secara diam-diam, bahkan berkembang sampai tingkat Komandan Batalyon yang memimpin desersi.
Alasan utama Kekaisaran Amy belum melancarkan serangan balik menyeluruh adalah ketidakmampuan koordinasi efektif antar zona perang, serta pengkhianatan sebagian perwira menengah-tinggi yang membuat operasi militer sulit dijalankan. Jika ritual Feng Long kali ini berhasil, dua masalah ini akan teratasi - Kesatria Naga yang bisa menempuh ribuan li per hari di langit dengan sedikit lawan sepadan, setidaknya bisa mundur dengan selamat, sehingga mampu menyatukan zona-zona perang utama. Keberadaan Kesatria Naga sendiri juga mudah mendapatkan pengakuan dari prajurit dan perwira rendah, efektif mempersatukan pasukan di bawah komandonya.
Jika Hong Shi benar-benar berhasil melakukan Feng Long, Kekaisaran Mianyang dan Gereja Suci mungkin akan seperti diletakkan di atas tungku dan dipanggang dengan keras.
Solusi terlontar spontan - Pemenggalan kepala!
Jika bisa memanfaatkan momentum Kaisar Hongshi melakukan Ritual Feng Long untuk membunuhnya, seluruh kekuatan Kekaisaran Amy di Benua Eminoll akan runtuh seketika. Kecuali pasukan utama kekaisaran di Wilayah Pertempuran Tongyun dan Zona Perang Hutan Perbatasan, mungkin semua wilayah pertempuran lain serta banyak mantan bangsawan kekaisaran akan memilih kembali objek kesetiaan mereka.
Baik Reynold maupun Yang Mulia Paus sangat yakin akan hal ini, sehingga kekuatan yang dikerahkan kali ini sungguh luar biasa.
Beberapa bintang paling cemerlang dari mesin perang Farnorth dikerahkan membentuk armada super mewah. Pasukan penyerang utama terdiri dari Legiun Ketiga Legiun Barat Farnorth, dipimpin langsung oleh Komandan Legiun Norton - jenderal paling ahli dalam perang gerak di Farnorth, yang memilih 1000 pasukan elit dari lebih 8000 prajurit di bawah komandonya. Dalam Ritual Feng Long pasti akan muncul naga, dan menurut kabar Kekaisaran Amy sudah bisa mengendalikan lebih dari 20 ekor Naga Raksasa. Tiga dari empat Kesatria Naga Farnorth yang ada di Benua Eminoll dikerahkan. Seandainya Reynold bisa meninggalkan ibukota, keempat Kesatria Naga akan menyerang bersama.
Mempertimbangkan bahwa dalam Ritual Feng Long, Naga Raksasa belum sempat membuat kontrak dengan Kesatria Naga, maka Kesatria Naga yang dipimpin oleh Naga Suci seharusnya dapat mengandalkan wibawa untuk membubarkan sebagian Naga. Sisanya... Kekuatan tempur Kesatria Naga bergantung pada keharmonisan antara Naga dan Ksatria. Mayoritas calon Kesatria Naga dalam Ritual Feng Long tidak memiliki pengalaman menunggang Naga, sehingga kekuatan tempur akan jauh berkurang. Yang Mulia Paus bahkan berharap dapat membunuh semua personel militer yang mengikuti Ritual Feng Long sekaligus. Selain Kesatria Naga dan Legiun Ketiga, Yang Mulia Paus mengerahkan semua rohaniwan senior di dalam dan luar Kota Skambray ke medan perang. Tiga magister juga bergabung dengan kelompok serangan mendadak. Hasil kemenangan perang telah dijamin dalam bentuk jamak.
Namun, segala kesempurnaan itu dihancurkan oleh Da Qing Shan, Kesatria Naga Suci yang tiba-tiba muncul di luar Kota Krissto. Lü'er dengan tajam menemukan Naga Suci lain yang bersembunyi di hutan lebat - sebenarnya, Lü'er tidak merasakan aura yang relatif lebih lemah dari dua Naga biasa lainnya.
Da Qing Shan melepas ikat kepala putih dari ujung lengannya, merentangkannya dengan kedua tangan, lalu perlahan mengikatnya dari dahi ke belakang kepala. Di atas tanah bersalju, Amy juga melakukan gerakan yang sama. Ini adalah ritual persembahan darah khas benua beku untuk menghormati sesepuh.
Pemuda Berbaju Hitam di punggung Lü'er mengetuk dada kiri dengan tangan kanan memberi salam ksatria kepada tiga musuh, mata hitamnya tenang bagai almarhum Jenderal Chi Hanfeng yang telah meninggal, suara sopan yang mengerikan tanpa emosi bergema di lembah:
"Nona Bi, Yang Mulia Xiu Da, beberapa bulan lalu di acara ibukota, karena ketidakhadiran Lü'er, aku tak sempat bertarung dengan kalian berdua. Sungguh disayangkan. Tak kusangka, Yang Mulia bertiga begitu antusias mengatur pertemuan ini. Lü'er dan aku sangat berterima kasih. Konon kalian bertiga adalah keturunan langsung keluarga tertua, pasti memiliki kemampuan tempur luar biasa. Mohon petunjuknya."
Begitu kata-katanya berakhir, pemuda itu mengarahkan Lü'er melesat ke langit. Dua tetes air mata jatuh dari Naga Raksasa itu, salju... turun semakin deras...
