"Apa ini?"
"Dengan begitu khidmat dijaga oleh 3 Tetua Besar di pusat lingkaran, pasti ini benda yang sangat luar biasa. Hmm...tentu juga bernilai sangat tinggi." Mata Amy membelalak lebar, seperti orang desa yang menelan ludah penuh kekaguman.
"Ketua Tetua Kaisar Sihir pernah menjelajahi medan perang kuno Perang Dewa Iblis. Di sana, beliau menemukan Naga Suci dari dunia naga yang terluka parah. Seluruh pembuluh darahnya terbuka, tinggal menunggu napas terakhir. Kaisar Sihir tergerak oleh belas kasihan, dengan kekuatan magis memampatkan naga itu ke dalam kristal sihir, menggunakan kekuatan magisnya untuk melindungi denyut jantung terakhir naga suci itu. Setelah kembali ke Kekaisaran Sihir, bersama beberapa Tetua Besar masa itu, mereka mengambil tanah bernapas dari dunia dewa untuk membentuk naga tanah. Darah dan kesadaran naga itu dimasukkan ke dalam patung tanah ini. Naga ini memiliki kekuatan setara Naga Suci, dan yang lebih penting, tubuhnya yang terbuat dari tanah bernapas bisa pulih sepenuhnya dalam sehari semalam meski mengalami kerusakan parah dalam pertempuran." Sambil berkata demikian, Tetua Besar menyuntikkan spirit magis ke patung naga tanah. Anakan Naga itu langsung hidup, memancarkan aura magis, bergerak-gerak di nampan sebelum kembali menjadi patung tanah.
"Xi Rang? Lagi-lagi sesuatu yang termasyhur. Konon, ini adalah tanah khusus yang hanya ada di dunia dewa. Menghadap angin langsung membesar, dalam waktu singkat bisa tumbuh menjadi bukit kecil. Di antara raja-raja zaman kuno yang disebut dalam Dekrit Feng Long Gereja Suci, kakek dari Raja Qi yang tiba-tiba menghapus sistem abdikasi - seorang penguasa bernama Jing pernah memiliki benda ini."
Amy melihat sekeliling, tiba-tiba teringat sesuatu. Dia mengeluarkan telur berwarna-warni dari dalam jubahnya dan meletakkannya bersama anakan naga. Hmm? Sepertinya tidak ada perubahan.
Semua orang menunjukkan ekspresi kebingungan yang serupa namun berbeda di wajah mereka.
"Tuan Aimi, apa ini? Sepertinya mengandung kekuatan sihir tak terbatas." Ketua Tetua dengan jelas merasakan energi besar yang tersimpan dalam telur yang berjarak beberapa langkah itu.
"Tidak tahu, Dewa Naga Pirot yang memberikanku..." Amy tiba-tiba menyadari ucapannya yang terlanjur bocor - tadi dia merengek tidak punya kemampuan, tapi... Dewa Naga Pirot tidak akan sembarangan memberi hadiah pada siapa pun.
"Oh?" Tiga tetua sudah lama merasa remaja ini tidak biasa. Pertama Tiga Pedang Dewa Pencipta, lalu pedang dewa yang disegel oleh Roh Atas elemen es - oh, sepertinya segel untuk ayahnya, sekarang... bahkan Dewa Naga memberinya hadiah. Mungkin Dewa Perang pun tidak punya muka sebesar ini.
"Yang Mulia, sebenarnya siapa Anda?" Tetua di sebelah kiri akhirnya tidak tahan bertanya.
"Hehe..." Amy tersenyum sambil mengusap hidungnya: "Mereka semua tahu, aku cuma tentara bayaran kecil, tentara bayaran tulen yang numpang hidup di Pasukan Bayaran Kecil, sama sekali tak punya darah kerajaan."
Dari 5 orang petualang yang menyaksikan, 4 mengangguk. Kurcaci yang tersisa ragu sejenak lalu menambahkan: "Aku juga baru kenal dia beberapa hari, tidak tahu kejadian sebelumnya." Yang Mulia Amy memang mengatakan kebenaran - secara usia dia tentara bayaran kecil, tentu bergabung dengan pasukan bayaran kecil. Hanya saja nama "Pasukan Bayaran Kecil" ini justru menjadi salah satu kelompok tentara bayaran terkuat di Benua-Benua, meski memang tak punya darah kerajaan tapi di kepalanya justru mengenakan N mahkota. Da Qing Shan dan Sha Ruo takkan mengkhianati Amy. Gadis-gadis dari dua keluarga kerajaan kuno tentu tak ingin melihat Amy menjadi Raja Kekaisaran Sihir yang akan mengacaukan keseimbangan kekuatan. Satu-satunya yang mungkin jujur, Huo Lu, benar-benar tak tahu fakta sebenarnya. Karena alasan yang berbeda-beda, 6 petualang ini bersekongkol menipu 3 Tetua Besar yang bijaksana.
Aimi menyimpan telur naga pelangi kembali ke dalam dekapanannya: "Bahkan dengan naga agung ini, aku tetap tak bisa berbuat apa-apa. Sekarang naga suci sudah bukan hal langka lagi, keluarga keturunan Dewa Perang saja punya beberapa ekor. Lagipula, mungkin kalian belum tahu, Malaikat Maut juga mengerahkan tunggangannya Yao Li Long ke medan perang. Pasukan Pulau Iblis pun melancarkan serangan besar-besaran ke Benua Eminoll, termasuk banyak kesatria naga di dalamnya. Meski naga Tuan ini gagah perkasa, apa gunanya? Badanku ini besi biasa, berapa paku bisa ditempa?" Aimi benar-benar tak ingin mengorbankan nyawa untuk orang lain.
Banyak orang tak memahami—bahkan sama sekali tak mengerti—mengapa Raja Tentara Bayaran Tuan Aimi terus-menerus menolak takhta sepanjang hidupnya. Bagi orang biasa, satu saja takhta yang diterima pasti bisa mengukir prestasi gemilang. Mengapa? Mengapa Tuan Aimi begitu gigih menolak kekuasaan?
Para Aimiolog (ahli studi seumur hidup Raja Tentara Bayaran Aimi, disingkat Aimiolog) telah berdebat tak terhitung kali, dan akhirnya merumuskan 3 hipotesis yang dikenal sebagai Tiga Hukum Besar Aimiologi.
1. Raja Tentara Bayaran berasal dari benua beku. Seperti diketahui umum, benua beku memiliki wilayah luas dengan penduduk jarang. Di benua itu, bertemu satu orang saja sudah sulit. Dalam lingkungan seperti ini, tak ada orang bodoh yang mau mengklaim diri sebagai raja atau penguasa. Aimi sangat terpengaruh budaya ini, memiliki keramahan bawaan terhadap semua orang—bahkan musuh. Gelar seperti "penguasa tertinggi" sama sekali tak menarik baginya.
2.Tidak ada makan siang gratis di dunia ini, setiap hadiah takhta selalu menyimpan risiko dan tekanan yang setara di baliknya. Watak Raja Tentara Bayaran sangat santai, tentu saja tidak mau menanggung tekanan seperti ini. Apalagi tidak rela menyaksikan lebih banyak nyawa menghilang di benua luas sambil menjalankan misi takhta.
3.Setelah karier Raja Tentara Bayaran mencapai puncaknya, karena beberapa alasan yang diketahui umum, Aimi terus diliputi kesedihan mendalam. Dari lubuk hatinya, dia yakin semua bencana ini berasal dari perang terkutuk - bahkan bisa dikatakan, dia adalah salah satu korban terbesar perang di dunia. Maka bisa dibayangkan, akankah Raja Tentara Bayaran memicu perang demi sebuah singgasana?
3 Tetua Besar tersenyum tipis: "Tuan Aimi, tidak kusangka pikiranmu begitu teliti, pantas menjadi penerus satu-satunya dalam 20.000 tahun. Baik, aku sangat mengagumi gaya bekerjamu yang selalu siap siaga dan merencanakan sebelum bertindak. Ah...andai saja para Tetua Besar Kekaisaran Sihir dulu memiliki ini semua, mungkin kekaisaran kita tidak akan menderita kekalahan memilukan seperti sekarang."
Aimi hampir kehilangan akal sepenuhnya, ini urusan apa lagi?
"Yang Mulia, Anda adalah seorang Magician. Pernahkah terpikir olehmu, mengapa masih ada Magician yang muncul setelah Kekaisaran Sihir runtuh?"
Tetua Besar berhenti sejenak: "Setelah Kekaisaran Sihir benar-benar runtuh, 3 Tetua Besar memimpin lebih dari 1000 penyihir pergi dari sini dalam 3 gelombang. Sebagian dari mereka menyerah ke Aliansi Non-Sihir sebagai perwakilan Kekaisaran Sihir, sementara yang lain diam-diam memasuki dunia fana. Sesuai rencana awal kami, mereka akan terus hidup menanggung malu, sekalipun diasingkan. Dalam proses ini, mereka akan membangun Serikat Magis, dan rahasia ini akan dijaga ketat di dalam guild penyihir. Selain itu, sesuai ketetapan kami, semua penyihir yang berhasil mencapai kemampuan magister besar sihir akan diberi tahu rahasia ini. Para magister besar sihir ini akan berkumpul di tempat yang ditentukan Serikat Magis dan terus mengumpulkan kekuatan. Yang Mulia, sebagai seorang penyihir, saya ingin bertanya - apakah di dunia luar benar-benar ada guild penyihir? Apakah ada markas besar guild penyihir? Atau jangan-jangan di luar sana sama sekali tidak ada penyihir level magister besar seperti ini?"
Pulau Biru Tua! Nama tempat ini langsung terlintas di benak semua Petualang. Pasti Pulau Biru Tua. Di timur laut Benua Eminoll, terdapat pulau raksasa yang tidak pernah menerima orang luar - kecuali mereka yang bergelar Magister Sihir atau lebih tinggi. Di pulau ini, sepanjang tahun ada kelas penelitian sihir dan koleksi buku-buku sihir yang jumlahnya seluas samudera. Menurut legenda, tempat itu adalah surganya para penyihir. Yang lebih penting, belum pernah terdengar ada penyihir yang meninggalkan pulau itu setelah menginjakkan kaki di tanah tersebut.
Amy mengangguk dengan pasrah.
Sebuah cincin kecil dikeluarkan dari jari Tetua Besar: "Saat kau memakainya, itu berarti kau telah menjadi Ketua Tetua Kekaisaran Sihir. Dengan memakai ini, carilah penanggung jawab Serikat Sihir - di antara mereka seharusnya ada tiga cincin yang sedikit lebih kecil. Tentu, ingatlah, mereka semua adalah manusia biasa bukan peri kecil. Mereka akan memerintahkan semua penyihir di dunia untuk berperang demi dirimu!"
Amy menerima cincin itu, membolak-balikkannya, lalu tiba-tiba membuka mulut - kedua Tetua yang tak tahu apa yang akan terjadi langsung berdiri dari kursi, menyaksikan remaja berbaju putih itu menguji cincin dengan gigi dan lidahnya. Remaja berbaju putih itu mengelap cincin dengan antusiasme yang tersisa: "Ini... teksturnya biasa saja, meski punya sejarah panjang. Sayangnya para bangsawan zaman sekarang selera mereka payah, sama sekali tak bisa menghargai barang antik dari puluhan ribu tahun yang lalu. Ah... lebih baik jangan berikan padaku, mutiara terbuang di tempat gelap." Setelah berkata demikian, cincin berkilau yang nilainya setara negara itu dilempar kembali secara sembarangan oleh Amy.
"Anak, hidup manusia hanya puluhan tahun, pria sejati setinggi 7 chi. Meski menjadi magister, pengalaman hidup hanya beberapa ratus tahun. Mengapa tidak meninggalkan jejak dalam sejarah manusia? Kau tahu, Kekaisaran Sihir adalah puncak peradaban manusia. Benar, kini kami akui ada kesalahan yang dibuat kekaisaran dulu. Tapi semua bisa diperbaiki. Tuan Aimi, mengapa tidak menjadi penyempurna Kekaisaran Sihir? Bayangkan, di tanganmu, kekaisaran baru akan bangkit dan bahkan melampaui kejayaan masa lalu."
Melihat Aimi tetap tenang, Yang Mulia Ketua Tetua tampak kehabisan akal: "Baiklah, Tuan Aimi. Kau adalah tentara bayaran. Kami sebagai majikan ingin merekrutmu untuk memulihkan Kekaisaran Sihir! Di luar sana masih ada beberapa harta karun yang disegel dengan Mantra Terlarang. Jika kau tahu kekuatan sebenarnya Kekaisaran Sihir, pasti percaya kekayaan ini bisa menyaingi negara! Tuan Aimi, terlepas dari berhasil atau tidaknya restorasi, asalkan kau berusaha maksimal, harta ini akan kami hadiahkan padamu!"
Kecuali Huolu, semua petualang lain menahan napas. Seperti diketahui, julukan Aimi yang paling terkenal - Otak Emas - memiliki makna ganda. Kecintaannya pada uang hanya kalah dari Tuan Chi Hanfeng, bahkan melebihi semua Naga Raksasa. Godaan terang-terangan seperti ini sangat memikat bagi Aimi!
"Tidak!" Amy tidak menunjukkan sedikit pun keraguan: "Sangat menyesal, seorang pria terhormat mencintai harta tetapi memperolehnya dengan cara benar. Meski aku bukan pria terhormat, aku juga mengambil dengan cara benar. Sebagai tentara bayaran, pedang panjangku hanya digunakan untuk melindungi, bukan menghancurkan. Sebagai tentara bayaran, semua orang mempertaruhkan nyawa demi uang. Namun, bahkan jika gunung emas terhampar di hadapanku, aku dan Kelompok Tentara Bayaran Kecil milikku takkan pernah menjual nyawa orang lain demi uang."
Ucapan remaja itu terdengar tegas. Ruang aula sunyi sepi, hanya desisan napas beberapa petualang di belakangnya yang terdengar menyayat hati.
Da Qing Shan yang jarang bicara melangkah keluar dari belakang Amy: "Tiga Tetua Besar, masa lalu telah berlalu, itu adalah takdir yang harus dihadapi. Hari ini, siapa pun yang ingin membangun kembali Kekaisaran Sihir, aku yakin perapian Kurcaci Pegunungan di belakangku adalah yang pertama akan menentang. Demikian pula Kerajaan Kurcaci Pegunungan, Kerajaan Kurcaci Hutan, bahkan Kerajaan Berserk hingga Kerajaan Peri pasti akan menolak. Berapa banyak manusia lagi yang akan tewas dalam perang selama proses pembangunan negara? Bagi para penyihir juga demikian, jika upaya membangun kembali kerajaan gagal, aku yakin tak ada kekaisaran manusia yang akan mengizinkan profesi seperti penyihir tetap ada - tak ada kekaisaran yang mau memelihara harimau di dalam rumah. Apakah misi Kekaisaran Sihir baru akan tercapai hanya ketika profesi agung penyihir ini benar-benar punah dari muka bumi?"
Selama lima enam menit, Ketua Tetua menghela napas panjang!
“Sudahlah, setiap orang punya keinginannya sendiri, tidak bisa dipaksa.” Ekspresi pasrah perlahan muncul di alis Tetua Besar: “Anak muda, sebagai tamu pertama—mungkin juga terakhir—dari Kekaisaran Sihir kuno ini, aku punya satu permintaan untuk Yang Mulia. Apakah ini bisa dilakukan?”
“Silakan Tetua bicara. Selama tidak bertentangan dengan prinsip hidupku, aku pasti akan mengerahkan seluruh kemampuanku.”
“Kumohon, ketika Yang Mulia keluar dari sini, bisakah menaruh beberapa benda ini di dekat Menara Permohonan?”
Melihat keraguan yang mengambang di mata Amy, Tetua Besar menambahkan: “Waktu kami bertiga sudah tidak selama yang kaukira. Dalam sisa hidup ini, kami harus mencari penerus baru untuk Kekaisaran Sihir. Ini beberapa fokus sihir kecil, hanya manusia dengan Bidang Kekuasaan yang bisa melihat dan mengaktifkannya. Mereka akan dipindahkan paksa ke sini, dan akhirnya menjadi penerus atau penjaga.”
Amy berpikir sejenak, senyum suci kembali menghias bibirnya: “Tentu saja. Aku ingin menyatakan dulu, pasti akan kutuliskan asal-usul benda-benda ini di sekitarnya. Harap Tiga Tetua tidak keberatan.”
“Haha.” Ketua Tetua tertawa: “Yang Mulia Aimi, Anda... benar-benar terlalu curiga. Saya yakin, jika ada magister atau magister besar sihir yang mengetahui kabar ini, pasti akan berebut mati-matian. Sayang... orang seperti Anda terlalu sedikit. Kami selalu khawatir, nafsu akan kekuasaan manusia sangat besar. Begitu menguasai Kekaisaran Sihir, apakah mereka akan melanjutkan sistem Dewan Tetua Besar Juedi? Apakah akan belajar dari pelajaran dinasti sebelumnya? Jika Anda yang mengurus ini, kami 100% yakin Anda tidak akan otoriter. Sayangnya, Anda justru berada di ekstrim sebaliknya. Ah, jarang ada yang sempurna di dunia ini.”
“Sebagai ungkapan terima kasih kepada para tamu, kami memiliki beberapa hadiah kecil untuk kalian.”
Meskipun Kekaisaran Sihir Puluhan Ribu Tahun mengalami kemunduran di akhir masa, warisannya masih sangat kaya. Ini adalah tamu pertama kali, 3 Tetua Besar memberikan hadiah yang luar biasa mewah.
Da Qing Shan mendapat satu set zirah lunak dari dunia dewa. Sisik naga hitam menempel rapat dari pergelangan kaki hingga leher, dengan pengait dari kulit ular laut di bagian persendian. Di luar zirah ini masih bisa dipakai zirah kulit atau mantan biasa, sulit terlihat jika tidak diperhatikan. Begitu membuka zirah, Da Qing Shan langsung sangat menyukainya. Terlihat bahwa zirah ini tidak hanya memiliki perlindungan bagus, tapi juga fleksibilitas langka. Diyakini bahkan dalam gerakan biasa pun tidak akan mengganggu penggunaan Pedang Panjang. Dalam pertempuran naga terakhir, Da Qing Shan sudah merasakan betapa tidak adanya zirah naga yang baik sangat mempengaruhi kekuatan tempur. Wajah pemuda itu menunjukkan senyum langka, membungkuk hormat kepada 3 Tetua Besar.
Sha Ruo menerima sebuah tongkat sihir. Tetua Besar menjelaskan bahwa ini adalah barang kesayangan seorang tetua Elemen Suci yang dapat langsung memanggil sihir-sihir umum. Meski tidak dijelaskan secara gamblang, kualitas barang sihir yang digunakan Tetua Besar Kekaisaran Sihir sudah tidak perlu diragukan lagi.
Gadis dari keluarga Adipati Perbatasan Selatan mendapatkan sepasang belati pendek. Mata Tetua Besar yang tajam langsung mengenali senjata sang gadis. Konon, asal-usul senjata ini tidak kalah dengan baju zirah Da Qing Shan, meski masih di bawah Biru Tua dan Liu Ying, perbedaannya tidak terlalu jauh.
Hadiah senjata untuk gadis keluarga Kaisar Barat terasa agak dipaksakan. Trauma yang ditinggalkan Dewa Perang pada Kekaisaran Sihir masih terasa dalam. Akhirnya, Yang Mulia Ketua Tetua mengeluarkan sebuah perisai bundar berbentuk naga kecil: "Ini Perisai Kekacauan, untukmu. Aku juga tidak terlalu membutuhkannya. Ini hasil eksplorasiku di masa muda, menurut catatan kuno bisa menyerap sebagian serangan sihir."
Giliran Hulu, keras kepala ksatria Kurcaci ini membuat para petualang tersiksa: "Aku tidak mau! Kurcaci mulia tidak akan menerima senjata pemberian musuh!" Begitulah sifat Kurcaci - dalam kesulitan mereka tidak akan menyakiti musuh, tapi juga takkan menerima hadiahnya. Meski belum pernah ikut Perang Sihir-Senjata, Hulu sudah sering mendengar cerita serupa. Dengan karakternya, bahkan senjata buatan Dewa Pencipta pun akan ditolaknya.
Yang Mulia Ketua Tetua tampaknya sudah menyiapkan segalanya, senyum tipis mengembang di wajahnya: "Benarkah? Ah... sayang sekali senjata ini. Awalnya kukira, melalui kesempatan ini kita bisa mengembalikan senjata Tirai Besi dari Tujuh Pahlawan Kurcaci ke Kerajaan Kurcaci. Tapi ternyata..."
Mata Forge langsung berbinar-binar, Tujuh Pahlawan Kurcaci? Pada era Perang Sihir-Senjata, mereka adalah pahlawan legendaris yang sejajar dengan trio Kelesit. Dalam catatan sejarah kurcaci, dari Sepuluh Pahlawan Kurcaci Terbesar, sebagian berasal dari Kerajaan Kurcaci Pegunungan, sebagian lagi dari Kerajaan Kurcaci Hutan. Lebih dari separuhnya gugur pada pertengahan hingga akhir Perang Sihir-Senjata. Tirai Besi adalah seorang kesatria Kurcaci Pegunungan yang konon memiliki kekuatan tempur setara dengan para suci.
Amy menepuk-nepuk bahawa rekannya sang kurcaci yang mulai gelisah, lalu berjalan mendekat sambil tersenyum. Dari tangan Yang Mulia Tetua, ia menerima sebuah palu perang merah. Begitu menyentuhnya, terasa aura berbeda - seperti nyala api yang samar. Pada kepala dan pegangan palu terukir simbol dua matahari - matahari hitam sedang mengejar matahari merah. Amy menyodorkan palu itu ke Forge sambil berkata santai ke Tetua: "Aura api ini sangat familiar. Dulu kulihat kapak perang merah di tangan seorang Kurcaci Hutan juga memancarkan aura serupa. Seingatku... kapak itu disebut Kapak Darah."
“Hmm…” Uap dingin menyembur dari hidung Tetua kiri: “Tentu familiar. Kedua senjata ini jelas berasal dari tempat peleburan yang sama. Seorang dewa, demi keturunannya sendiri, malah menjelma menjadi manusia dan menempa beberapa senjata secara pribadi. Kapak Darah yang kau sebutkan itu adalah senjata Adipati Darah, pemimpin Tujuh Pahlawan Kurcaci.”
“Benarkah? Ada?” Adipati Darah adalah kurcaci hutan yang sangat termasyhur. Legenda mengatakan setelah Perang Sihir-Senjata, ia hidup secara tidak wajar selama hampir 10.000 tahun, pernah menjadi buku pelajaran hidup tentang Perang Sihir-Senjata. Hanya saja, Amy dan Da Qing Shan agak heran, Lao Luo Ke sepertinya tak pernah menceritakan legenda seperti ini. Amy bergumam sendiri: “Terlihat biasa saja. Hanya agak tajam.”
“Tentu, semua senjata pusaka punya nasib yang sama sebelum menunjukkan keagungannya yang sesungguhnya – terlihat seperti sampah. Hingga suatu hari, petarung sejati yang bisa menggunakan kedua senjata pusaka ini akan melihat keunikannya.” Ketua Tetua berkata dengan datar.
Saat Amy mengambil kembali palu perang, sebuah cincin hijau diselipkan ke tangannya, bersama beberapa buku berjilid tebal dan piringan perak kecil. Buku tebal itu diduga berisi sihir kuno yang sangat kuat, meski mungkin bahkan Lei Ge tak bisa menggunakannya dengan lancar. Piringan perak kemungkinan formasi teleportasi. Dengan sudut mata, Amy melirik cincin itu, memastikan itu bukan cincin kecil yang heboh tadi, lalu menerimanya dengan senyum tak berubah.
“Anak muda, tinggalkan menara sihir ini, pergi ke barat, di lingkaran sihir terluar, ada sebuah formasi teleportasi raksasa yang bisa langsung mengirim kalian keluar perlindungan. Tuan Aimi jangan lupa janjimu. Pergilah... Semoga beruntung.”
“Haha.” Amy melipat tangan, khawatir tiga Tetua Besar akan mengatakan hal-hal yang membuatnya tidak tahan: “Tenang, kami pamit.” Setelah itu segera mengajak rekan-rekannya pergi.
Lingkaran Sihir itu sangat mudah ditemukan, menara sihir itu sangat mudah dikenali. Para Petualang sempat berselisih saat mengatur urutan teleportasi. Urutan yang dibuat Amy: Amy, Da Qing Shan, Sha Ruo, Bi, Yimeng Luosha, Huolu. Dengan demikian, bahkan jika titik teleportasi berikutnya adalah medan perang, kekuatan tempur bisa segera terbentuk. Bi menatap Huolu, sedikit menggeleng: “Aku di urutan terakhir. Tempat ini aman, Ksatria Kurcaci sebaiknya segera keluar. Menurutku formasi ini tidak akan mengirim orang terlalu jauh, mungkin ke lubang tambang terdekat.”
Da Qing Shan dan Amy saling pandang, juga memperhatikan sorot mata aneh di mata Yimeng Luosha. Para Petualang menyetujui.
Yang pertama dipindahkan adalah Amy. Begitu dia menggeser langkah, tungku api langsung muncul di belakangnya. Mata kurcaci jauh lebih tajam daripada manusia. Begitu mendarat, dia langsung melihat bahwa di depannya benar-benar ada gua raksasa. Di bawah kakinya, tidak terlihat sama sekali simbol lingkaran teleportasi. Mungkin para Tetua Besar Kekaisaran Sihir sengaja menyembunyikannya agar tidak dirusak manusia. Tak lama kemudian, Da Qing Shan, Sha Ruo, dan Yi Meng Luosha muncul satu per satu.
Sesuatu yang tak terduga terjadi. Bi, yang dijadwalkan sebagai orang terakhir yang keluar, tak kunjung muncul setelah waktu yang lama. Amy bertanya sembarangan pada Da Qing Shan, "Jangan-jangan lingkaran sihir ini tiba-tiba kehilangan kekuatan magis dan tidak bisa melakukan teleportasi lagi? Atau mungkin dia dipindahkan ke tempat lain?"
Yi Meng Luosha melirik dua pemuda itu, mendengus tidak puas dari hidungnya, lalu bergumam pelan, "Munafik!"
Ekspresi canggung muncul di wajah Amy. Rambut pendek cokelatnya bergoyang, dan kata-kata pasrahnya mengambang di aula yang kosong, "Biarkan saja dia. Semoga dia beruntung."
Di antara semua profesi yang dikenal di dunia, hanya dua profesi yang pasti akan dihormati: Magician dan Pastor. Secara teknis, kedua profesi ini bisa disebut sebagai Magician. Sebelum Gereja Suci didirikan, yang disebut Pastor sebenarnya hanya disebut sebagai penyihir Elemen Suci.
Bukan setiap orang memiliki kesempatan menjadi Magician, atau dengan kata lain, 80% orang tidak mungkin menggunakan satu pun mantra paling dasar sekalipun - karena tubuh mereka sama sekali tidak bisa beresonansi dengan spirit magis. Dari 20% sisanya, sebagian besar hanya mampu memicu resonansi kecil, dan kebanyakan dari mereka akan ditolak di pintu Akademi Sihir atau magician yang menerima murid pribadi. Dari setiap 100 orang, satu orang yang bisa memasuki istana sihir sudah merupakan rasio yang cukup tinggi.
Piramida hierarki magician memiliki sudut dasar minimal 70 derajat. Dari 10 murid sihir pemula, paling banyak 1 yang bisa menjadi Magician level 2. Dari 50 Magician level 2, paling banyak 1 yang bisa naik ke level 1. Bagi 99% magician, level 1 sudah menjadi puncak karir seumur hidup mereka. Untuk menjadi Magister Sihir, selain kerja keras individu, yang lebih penting adalah memiliki guru yang sangat kompeten.
Adapun magister, mereka adalah figur legendaris. Dari 100 Magister Sihir, paling banyak 1 orang yang berani menantang Menara Permohonan. Dari 100 orang yang memasuki Menara Permohonan, paling banyak 1 yang bisa keluar. Magister besar sihir legendaris... Dalam 100 tahun terakhir, tampaknya belum ada yang mencapai puncak ini.
Hal terpenting bagi magician adalah latihan pagi. Setengah jam sebelum matahari terbit, spirit magis berada dalam kondisi paling aktif.
Kelas pagi umumnya ada 2 jenis. Pertama, mencoba berkomunikasi dengan spirit magis. Akumulasi terus-menerus ini akan perlahan meningkatkan jumlah elemen sihir dalam tubuh penyihir. Kedua, melafalkan mantra yang belum dikuasai dengan suara lirih atau dalam hati. Pada momen ini, spirit magis cenderung lebih mudah merespons efek mantra. Jika mantra tidak bisa digunakan dalam kondisi ini, mustahil untuk menggunakannya di waktu lain.
——《Buku Pelajaran Kelas 1 Akademi Sihir*Bab 1*Bagian 2》
