Dalam Perang Para Dewa, ketiga pihak yang berperang masing-masing memiliki keunggulan unik.
Di antara berbagai keunggulan Kaisar Barat, yang paling menonjol adalah organisasi Staf Markas Besar yang sempurna. Perencanaan strategi benua Kaisar Barat telah berlangsung selama ratusan tahun. Di Benua Fanos, telah dilakukan prediksi tak terhitung kali - meski tanpa penyebutan nama - terhadap perang yang akan datang. Para perwira di markas besar ini diseleksi dari para talenta tipe staf yang memenangkan berbagai latihan militer sebelumnya. Kepala Staf sendiri berasal dari kelompok tetua keluarga Kaisar Barat. Konon, pria tua yang sudah uzur ini pernah bergabung dengan Kekaisaran Xius sebagai Kesatria Naga seratus tahun silam, melalui lebih dari sepuluh pertempuran besar melawan Kekaisaran Amy, dan akhirnya pensiun dengan pangkat Marsekal. Singkatnya, dengan semua faktor ini, setiap pertempuran yang digerakkan oleh Staf Markas Besar Kaisar Barat hampir selalu berakhir sempurna. Sebagian besar sejarawan kemudian sepakat: Kemampuan markas besar Kaisar Barat benar-benar tak tertandingi dalam puluhan ribu tahun. Hmm... Bahkan sekelompok kelinci yang dioperasikan oleh markas besar ini sudah pasti bisa mengalahkan kawanan singa.
Di pihak Kekaisaran Hong Shi, meskipun terdapat manifestasi strategis tertentu, namun sebagian besar waktu mengandalkan kemampuan komando tempur para perwira senior. Di antara tiga kekuatan besar, Kekaisaran Hong Shi memiliki korps perwira paling profesional, terutama setelah bergabungnya para pejabat Pasukan Bayaran Kecil. Lebih dari 90% pejabat Pasukan Bayaran Kecil berasal dari keluarga militer, yang secara tidak langsung mencerminkan kualitas personel militer Kekaisaran Hong Shi. Sayangnya, karena kurangnya Staf Markas Besar yang efisien untuk koordinasi strategis, sangat jarang terjadi kerja sama strategis yang sukses antar kekuatan utama Kekaisaran Hong Shi. Pada sebagian besar kasus, masing-masing kekuatan bertempur secara mandiri. Situasi ini tidak mengalami perubahan signifikan bahkan setelah Raja Tentara Bayaran Amy berkuasa, karena banyak pengalaman strategis tidak dapat dipahami atau diperoleh hanya melalui semangat muda yang berapi-api.
Untuk Legiun Pulau Iblis yang dipimpin Yang Mulia Yi Hailan, keunggulan paling mencolok terletak pada prajurit - aspek ini memiliki kelebihan yang sama sekali tak tertandingi oleh dua pihak lain. Pulau Iblis adalah tempat yang paling dekat dengan Sumber Roh Penciptaan. Setelah dunia Dewa Pencipta generasi ini runtuh, selain ras inti, masih ada individu-individu perkasa lain yang berhasil lolos dari bencana keruntuhan dunia. Setiap individu yang mampu bertahan dalam lahar bergolak, hujan meteor, badai pasir yang menyengat, serta lingkungan lebih buruk lainnya, memiliki kemampuan yang hampir setara dewa. Individu-individu ini telah berkembang biak di lingkungan ekstrem Pulau Iblis selama ratusan ribu tahun, membentuk kelompok khusus. Dalam perang, bahkan manusia kadal terlemah dari Pulau Iblis sekalipun mampu mengalahkan 10 prajurit manusia dan 5 manusia beruang Farnorth.
Oleh karena itu, pada tahap awal Perang Para Dewa, muncul fenomena unik: dalam pertempuran, Pulau Iblis selalu unggul; pada tingkat operasi militer, para perwira Kekaisaran Hong Shi mendominasi; sedangkan di tingkat strategi, dua pihak lain tak mampu menyamai Pangkalan Kuat Kaisar Barat.
Pihak Kaisar Mianyang:
Pada hari-hari terakhir Bulan 2 Musim Semi tahun ke-6 Kalender Sihir, kabar baik dan buruk terus berdatangan silih berganti ke Staf Markas Besar Strategi Kaisar Barat di Skambray.
Kabar pertama yang datang adalah kabar baik. Yang Mulia Paus secara pribadi mengunjungi markas besar Legiun Kavaleri Berdarah Kuda. Tentara bayaran Level S Adipati Tieshou Lanjiang menerima Yang Mulia Paus. Mengenai kesepakatan apa yang mereka capai, hal ini sudah melampaui kewenangan staf perwira tingkat pangkalan. Kemampuan Adipati Tieshou Lanjiang tidak diragukan lagi, terutama bakatnya dalam strategi militer yang sangat mumpuni, jauh melampaui rata-rata perwira senior Jenderal Kekaisaran biasa. Keikutsertaan hampir 10.000 ksatria Legiun Kavaleri Berdarah Kuda dalam perang akan memainkan peran menentukan di Dataran Bunga yang sedang bergolak.
Kabar terbaru dari Benua Fanos - 12.000 pasukan baru telah siap tempur. Dengan kapasitas transportasi armada saat ini, mereka diperkirakan akan tiba di Benua Eminoll dalam dua bulan. Bahkan dua Kesatria Naga elemen air bergabung dalam pasukan baru ini.
Sebelumnya, pangkalan mengirim Xiu Da dan Norton memimpin serangan mendadak ke Altar Feng Long tempat Kaisar Hongshi. Tak disangka... Pasukan elit yang dipimpin tiga Kesatria Naga dan tiga magister justru dikalahkan telak oleh regu kecil. Seekor Naga Emas Raksasa berhasil ditumbangkan Da Qing Shan, sementara Putri Bi terlempar ke jurang. Pastor senior Gereja Suci yang ikut ekspedisi menderita kerugian besar. Lebih dari 1000 prajurit manusia elit kehilangan lebih dari separuh pasukan. Perlu diketahui, selain Legiun Ketiga, separuh pasukan manusia yang dikerahkan ini adalah calon ksatria Pasukan Ksatria Raja Suci yang baru dibentuk, membuat pasukan tersebut hampir gagal berkembang.
Kabar buruk yang datang bersamaan—Komandan Pasukan Bayaran Kecil Amy muncul kembali. Seorang Chi Aotian saja sudah mengacau separuh langit, seekor Lü'er hampir menghancurkan Skambray, kini ditambah Amy yang lebih liar lagi. Baik di Pulau Xilin maupun Pelabuhan Duan Bing, Amy dan pasukan bayarannya nyaris menjadi pencipta mimpi buruk bagi Legiun Farnorth. Bagi kekuatan Kaisar Barat, tak ada kabar yang lebih buruk dari ini. Suasana di pangkalan utama menjadi sangat mencekam.
Situasi ini berlanjut hingga 30 Bulan 2 Musim Semi Kalender Sihir 6—Pasukan baru Farnorth mulai mendarat di Benua Eminoll.
Markas besar Farnorth terus memberikan dukungan hampir tak terbatas untuk perang di seberang lautan. Satu-satunya penyesalan, karena kemampuan reproduksi ras ork, manusia beruang, dan centaur lebih lemah dibanding manusia, 65% pasukan baru terdiri dari manusia serigala. Pasukan baru ini dengan cepat dan efisien diintegrasikan ke legiun yang ada oleh Staf Markas Besar. Keseimbangan perang kembali mengalami perubahan kecil.
Di bawah desakan keras faksi perang seperti Xiu Da, setelah 3 bulan, Markas Besar Staf Kaisar Barat Skambray yang telah diperkuat akhirnya memutuskan untuk menyerang di beberapa front sekaligus.
1.Da Hainuo memimpin empat legiun, maju secara bertahap ke Kota Hamburg dari tiga arah dengan dukungan dua Kesatria Naga besar dan seluruh Pasukan Ksatria Naga Palsu. Juga terlibat dalam pertempuran ini tiga magister besar sihir dan lebih dari 3.000 pastor senior. Bahkan jika Kaisar Hongshi berhasil melakukan Feng Long, kekuatan tempur seperti ini masih bisa menandinginya.
Menurut strategi yang ditetapkan Staf Markas Besar, Pertempuran Hamburg City adalah serangan pengalih dalam strategi musim panas. Dengan memanfaatkan serangan ke Hamburg City, kekuatan tempur Kekaisaran akan terkonsentrasi di utara. Begitu perang mencapai tahap tertentu, baik Kelompok Viscount Fan maupun Kelompok Chi Datong pasti akan mengirim bala bantuan. Mungkin beberapa wilayah bangsawan yang nekat juga akan mengirim pasukan "penyelamat kerajaan". Dalam proses ini, beberapa legiun akan mencari kesempatan untuk menghadapi pasukan bala bantuan dan berusaha menghancurkan musuh secara terorganisir.
2.Norton memimpin sisa 5.000 personel Legiun Ketiga, bergegas ke Dataran Bunga di malam hari. Setelah mendapat pengisian di Dataran Bunga, mereka bergabung dengan legiun yang dipimpin Bunga Farnorth. Bersamaan itu, enam legiun lagi dari daratan Farnorth akan mendarat di pesisir timur benua. Sebelum awal musim panas Tahun Ke-6 Kalender Sihir, total sembilan legiun Farnorth (72.000 personel) akan berpartisipasi dalam Pertempuran Besar Dataran Bunga. Kesatria Naga Suci Xiu Da dan dua Kesatria Naga air baru yang baru tiba di benua ini juga terlibat. Komandan Utama Pertempuran—Jenderal Meng Dun yang baru dipromosikan sebagai panglima.
Berdasarkan penilaian Staf Markas Besar terhadap Pertempuran Kota Rod yang sedang berlangsung, jika Adipati Tieshou Lanjiang tidak mendapat tambahan pasukan lain, maka rasio Legiun Chi Aotian VS Pasukan Kuda Besi Hanxue + Pasukan Penjaga Kota Rod = 5.5:4.5. Jenderal Meng Dun menerima perintah terakhir untuk bersembunyi 400 li dari medan perang, dan segera melancarkan serangan kilat terhadap pemenang setelah perang usai.
3. Marsekal Mengge, Panglima Pangkalan Kuat Timur, akan memimpin 20.000 pasukan baru yang akan bergabung di bawah komandannya untuk memperkuat penumpasan sisa-sisa Kekaisaran Tentara Bayaran, serta terus membuat gestur serangan terhadap Benteng Tongyun, berusaha menjepit kelompok Chi Hantong.
Staf Markas Besar menetapkan doktrin operasi untuk ofensif musim panas: "Prioritaskan penghancuran Legiun Chi Aotian yang memiliki pasukan paling sedikit dan berada di garis luar; Rebut Kota Hamburg dengan korban setengah kekuatan tempur, berusaha menghancurkan 10-20.000 pasukan bantuan asing; Lakukan gangguan maksimal terhadap Legiun Hutan Perbatasan dengan kebijakan pembersihan wilayah hutan, mengeringkan sumber daya; Untuk Wilayah Pertempuran Tongyun yang memiliki kekuatan terbesar, gunakan taktik pengganggu agar musuh tidak bisa memulai serangan."
Benua Eminoll:
Pada Bulan 3 Musim Semi Kalender Sihir 6, rencana Staf Markas Besar Kaisar Barat terkait perintah pengangkatan raja mulai menunjukkan hasil. Di daerah perbatasan berbagai kekaisaran, para pemilik hak istimewa seperti kepala suku dan tetua yang sengaja dikukuskan di daerah pegunungan terpencil mulai mengusir pejabat kekaisaran, bahkan menggunakan agama untuk menghasut massa mengepung batalion pendekar.
"Membangun kekaisaran sendiri, mengelola tanah indah kita dengan tangan kita sendiri." Slogan yang tampak mulia ini sangat provokatif. Rakyat jelata yang tinggal lama di daerah terpencil dan terbelakang tidak menyadari bahwa persediaan pangan bulanan mereka berasal dari alokasi besar-besaran kekaisaran-kekaisaran utama dari daerah penghasil pangan. Setiap butir beras yang masuk ke pegunungan diikuti puluhan butir lainnya yang terkikis dalam proses pengiriman - Situasi dimana orang menikmati daging saat makan lalu mencaci maki setelah kenyang, terjadi berulang baik di dunia nyata maupun fiksi. Gerombolan ini membunuh personel militer muda yang pernah memberantas perampok untuk mereka, lalu mempersenjatai diri dengan peralatan hasil rampokan.
Menurut intelijen yang diperoleh, hanya dalam bulan Februari saja telah terjadi lebih dari 70 pemberontakan serupa, dengan setidaknya separuh berhasil. Kelompok-kelompok lain yang semula ragu-ragu mulai mengikuti jejak mereka, memicu semakin banyak kerusuhan. Benua Eminoll dan benua beku secara bersamaan jatuh ke dalam kondisi penguasaan wilayah terpisah, terutama oleh kelompok etnis minoritas.
Kekaisaran Gurun Suci, Kerajaan Hami, dan negara-negara lain yang sebelumnya memiliki perjanjian aliansi pertahanan dengan Kaisar Hongshi, kini sibuk memadamkan "api" di halaman belakang mereka sendiri. Sayangnya, "api" yang dibangun di atas ambisi kekuasaan ini telah menyebar seperti api kecil yang bisa membakar hutan. Para penguasa bahkan tidak tahu jenderal mana yang lebih setia, dan tidak akan melakukan pemberontakan bersama pasukannya setelah pasukan dikirim. Dalam situasi ini, beberapa penguasa memilih keturunan langsung mereka sebagai komandan tertinggi atau Pengawas Militer untuk pasukan pemadam pemberontakan. Ketidakpercayaan, rumor, dan kecurigaan telah menanamkan benih bahaya yang dalam di berbagai kekaisaran sejak Peristiwa Perintah Pengangkatan Raja.
Pihak Pulau Iblis:
Di periode yang sama, wilayah bekas Kekaisaran Xius di bawah pemerintahan Yi Hailan justru tampak tenang. Ini berkat kebijakan isolasionis Yi Hailan yang telah menutup semua pelabuhan sejak hari pertama pendudukan kekaisaran kuno. Kebijakan ini awalnya efektif mencegah pelarian penduduk, dan kemudian dalam Peristiwa Perintah Pengangkatan Raja yang meluas, tidak ada satupun "raja" di bawah sistem Legiun Pulau Iblis yang melakukan perlawanan - mereka bahkan tidak menerima alat komunikasi serupa. Senjata perang kuat seperti Iblis Besar memberikan pukulan mematikan terhadap segala sesuatu yang berasal dari Kaisar Barat.
Strategi pemerintahan lunak yang diambil Yi Hailan membuahkan hasil memuaskan. Penduduk dan prajurit bekas Kekaisaran Xius mulai memiliki kesan baik terhadap pasukan berwajah buruk namun suka membantu pekerjaan warga. Banyak talenta lokal semakin banyak dipromosikan. Di beberapa kota utama Xius, Yi Hailan sepenuhnya menarik pasukannya dan menyerahkan pengelolaan kepada warga.
Pasukan yang terkonsentrasi segera menguasai kota-kota di Zona Perang Sungai Singa Kekaisaran Amy. Penduduk kota sudah apatis - baik pasukan Fanos maupun Pulau Iblis sama-sama berwajah buruk sebagai pasukan pendudukan. Selama setengah tahun pendudukan Fanos, pemberontak berdarah panas sudah dibantai habis, menyisakan rakyat yang patuh. Bagi Yi Hailan, ini kabar baik tak terduga. Dengan karisma dan gaya ramahnya, menaklukkan penduduk kota kecil ini mudah, hanya butuh waktu.
Singkatnya, di musim semi Kalender Sihir ke-6, tiga kekuatan utama saling memperkuat. Ada yang melakukan ritual Feng Long, ada yang beristirahat, ada yang mendapat bala bantuan... Segala persiapan rampung. Di dunia penciptaan, putaran baru pembantaian akan segera dimulai.
