“Baiklah, hanya sekali ini, jangan terulang lagi. Semua ksatria yang akan bertempur, lepaskan baju besi berat dan berangkat dengan berjalan kaki. Cepat!” Da Qing Shan sangat memahami perasaan anggota Pasukan Bayaran Kecil terhadap Chi Hanfeng. Pasukan Bayaran Kecil ini bertahan dengan hubungan darah yang erat, bahkan di bawah tekanan pasukan besar, mereka masih mempertahankan kekuatan tempur yang luar biasa.
Da Hainuo mengamati pasukan pengepung dari jarak yang aman di luar jangkauan katapul. Batu-batu yang terlontar dari Kota Hamburg semakin berkurang, setelah lebih dari 10 menit, saat asap tebal menghilang, katapul terakhir pun berhenti menembak. Jelas, perwira penjaga kota telah menyadari tujuan sebenarnya mereka.
Melihat ribuan batu terbang berukuran besar dan kecil di depannya, Da Hainuo bahkan bisa membayangkan ekspresi canggung di wajah komandan penjaga Kota Hamburg. Namun sejujurnya, perwira tak dikenal ini telah menunjukkan performa yang cukup baik, membuat keputusan tepat sejak awal. Siapa gerangan? Konon kabarnya Huo Ensi telah pergi ke Kerajaan Kurcaci Pegunungan, sementara Amy dan Da Qing Shan menuju Altar Feng Long.
Dalam perang dengan kekuatan seimbang, pemahaman terhadap musuh sering menentukan hasil akhir. Terutama jika bisa menguasai kebiasaan dan metode komandan musuh, bahkan bisa menghidupkan kembali strategi yang mati. Jangan-jangan Pasukan Bayaran Kecil sudah memiliki perwira muda baru yang muncul?
Prajurit Farnorth di bawah tembok kota sesuai rencana awal, memutar semua mesin pengepung untuk membentuk dinding pertahanan sementara anti-panah yang besar.
Di atas tembok kota, Gersu mengerutkan alis sambil memandangi musuh di bawah. Tampaknya ini benar-benar bukan lawan yang mudah. Taktik musuh sungguh luar biasa canggih. Kini tak ada lagi katapul yang bisa mengancam mesin pengepung. Meskipun pemanah di tembok dengan mudah bisa memasukkan mesin pengepung ke dalam jarak serang mereka, namun mesin besar ini dilapisi tanah setebal setengah meter yang telah disiram air. Suhu siang hari di Kota Hamburg awal musim panas masih di bawah nol, membuat air membeku menjadi es. Bahkan panah api pun tak bisa mengancam mesin ini, apalagi menembusnya. Satu-satunya cara adalah menggunakan minyak untuk membakar. Tapi pada jarak sejauh ini, meskipun pipa bambu penyembur minyak memiliki jangkauan maksimal, tetap tak bisa menyerang target yang berjarak lebih dari 100 meter. Sekalipun bisa mencapai, lebih dari 90% persediaan minyak akan terbuang percuma.
Para Pemanah Elf Padang Rumput satu per satu menarik busur panjang mereka dengan getar, ekspresi pahit terpancar di wajah mereka. Personel militer Farnorth kali ini tampak sangat berhati-hati dibandingkan pertempuran di Pelabuhan Duan Bing. Tak seorang pun menampakkan kepala dari mesin pengepung, membuat bahkan pemanah ulung seperti Elf Padang Rumput pun tak berdaya.
Melihat personel militer di atas tembok Kota Hamburg yang tidak melakukan gerakan apa pun, Da Hainuo menunjukkan senyuman di sudut bibirnya, lalu memanggil Morashou dengan gerakan tangan: "Kerahkan pasukan tambahan, setiap 20 orang sebagai satu kelompok, dorong mesin pengepung kecil. Ingat, maksimal 5 kelompok sekaligus, jarak antar kelompok harus renggang. Beri tahu prajurit bahwa selama mereka tidak berkumpul, musuh pasti tidak akan menyerang dengan katapul." Da Hainuo sangat yakin bahwa Kota Hamburg pasti telah terpaksa menutup tambangnya. Perwira yang bertahan di kota mana pun yang memiliki sedikit akal, pasti tidak akan menggunakan katapul untuk menyerang 20 prajurit. Jika tidak, bahkan jika Kota Hamburg dibongkar, mereka tidak akan bisa menemukan batu terbang sebanyak itu. Bahkan Da Hainuo sendiri jika menghadapi situasi seperti ini, pasti akan membiarkan musuh mendekat ke tembok terlebih dahulu sebelum mencari cara.
Pada saat yang sama, dua daun pintu gerbang besar di tengah Kota Hamburg berdentang terbuka. Kelompok demi kelompok personel militer berlarian keluar dengan liar. Prajurit di barisan paling depan bertubuh sangat tinggi besar, tubuh bagian atas telanjang tanpa sehelai benang, memegang kapak panjang dua tangan atau kapak pendek satu tangan. Tepat di belakangnya adalah sekelompok pemanah bertubuh ramping dan lincah. Para pemanah ini tampak sama sekali tidak menghiraukan tumpukan salju putih di bawah kaki mereka, melompat-lompat dengan ringan sambil bergerak cepat ke depan.
"Da Hainuo" menarik napas tajam. Hawa dingin Gunung Meixisi yang terakumulasi selama puluhan ribu tahun seolah mengalir tiba-tiba dari atas kepala prajurit senior itu. Berserk, Pemanah Elf Hutan! Kemudian Da Hainuo melihat lebih banyak prajurit manusia berteriak-teriak keluar dari gerbang kota. Hati prajurit veteran itu bergejolak, tamat! Tak disangka musuh memiliki nafsu sebesar ini.
Personel militer Farnorth di dalam mesin pengepung terkejut. Mereka melihat para elf menembakkan panah melalui celah-celah mesin. Setiap celah yang terlihat, panah hijau seperti ular hantu menyelinap keluar. Panahan elf dari jarak 100 meter nyaris tak tertahankan. Banyak manusia serigala yang menyipitkan mata mengintip melalui celah-celah, tiba-tiba bulu panah hijau menyemburkan kabut darah yang menembus tengkorak mereka. Rombongan manusia serigala itu roboh tanpa suara.
"Jangan panik! Bertahan!" Teriakan beberapa komandan resimen baru saja keluar dari tenggorokan. Di barisan terdepan, kaki beberapa pemanah elf memancarkan cahaya putih. Para elf melayang ke udara, panah pendek hijau di tangan mereka melepaskan beberapa anak panah dengan kecepatan tak kasat mata. Anak panah pendek itu masuk melalui mulut komandan resimen dan keluar dari belakang kepala.
Puluhan berserker jangkung mengikat kapak perang di punggung, menggotong mesin pengepung dengan bahu. Dalam sorak komando, mesin pengepung seberat lebih dari 750 kilogram terhempas. Gelombang berserker baru menerobos melalui celah selebar 20 meter. Sebagian besar pemanah elf hutan telah melompat ke atas mesin pengepung setinggi 2.5 meter, menghujani ork-ork dengan panah maut.
Morashou yang sedang berlari mencari Da Hainuo tiba-tiba mendengar jerit kesakitan dari belakang. Ketika menoleh, matanya langsung memerah. Dalam setiap pertempuran, prajurit manusia serigala selalu berada di garda depan. Sebagai manusia serigala, melihat bangsanya dibantai, komandan legiun muda ini langsung berbalik arah menuju Kota Hamburg.
Da Hainuo menyambar lengan Morashou. Hanya Morashou yang bisa ditahan begini - jika perwira ork setengah darah seperti Merlin atau Norton, pastinya sang marsekal akan terjerembab. "Apa maksudmu?!" Suara lembut sang marsekal kali ini meledak dengan amarah.
Morashou pertama kali melihat Da Hainuo mengeluarkan aura mengerikan. Posturnya langsung menciut 10 sentimeter. "Aku... aku ingin menyelamatkan sukuku."
"Kau perwira atau bukan? Kau komandan legiun atau bukan? Mau menyelamatkan orang atau menyediakan target untuk katapul? Tahan dia!" Sepuluh lebih pengawal pribadi langsung merampas hiasan helm Morashou, mengikatnya dengan pita sutra hitam erat-erat.
Da Hainuo menarik napas lega, menoleh dan memberi perintah kepada pengawal pribadinya: "Segera minta dua Kesatria Naga terbang ke atas Kota Hamburg, terus ganggu prajurit musuh yang keluar dari kota. Ingat, mereka memiliki pemanah peri, harap kedua Kesatria Naga berhati-hati."
Hanya dalam beberapa menit ini, di belakang mesin pengepung, personel militer Farnorth dan pasukan bayaran kecil yang keluar dari Hamburg telah sepenuhnya terlibat dalam pertempuran sengit.
Kekuatan tempur manusia serigala sama sekali tidak sebanding dengan satuan penyerang terkuat pasukan bayaran kecil. Pasukan bayaran putih seperti longsor salju dengan cepat menekan kubu manusia serigala cokelat. Para manusia serigala sudah menduga mungkin akan dikorbankan, moral mereka sangat rendah, dengan susah payah mempertahankan formasi agar tidak jebol.
Dentuman drum yang berirama cepat bergema dari belakang, para prajurit manusia serigala bersemangat kembali. Sambil bertahan, mereka perlahan mundur.
Setelah Da Qing Shan menerobos keluar gerbang kota, dia langsung dikepung oleh sekelompok perwira menengah. Sama sekali tidak ada kesempatan untuk menerjang. Untuk pertempuran ini, Da Qing Shan khusus mengambil Pedang Besar Awan Berjalan dari gudang persenjataan pasukan bayaran kecil. Tampaknya dia juga tidak menyangka akan seperti ini: "Minggir! Apa maksud kalian?" Remaja itu memberi perintah dengan tenang kepada anak buah di depannya. Da Qing Shan memang sabar, jika ini Chi Aotian atau Huo Ensi, pasti sudah menendang orang yang menghalangi.
"Lapor! Wakil komandan, setelah terluka dalam pertempuran Pelabuhan Duan Bing, Komandan Resimen Amy mengeluarkan perintah tegas: setiap kali ada serangan frontal di masa depan, Anda harus ditemani minimal 10 perwira menengah sebagai pengawal. Jika tidak, semua perwira dalam pertempuran tersebut tidak akan mendapat catatan jasa perang. Setelah kembali ke Skambray, Yang Mulia Jenderal Chi... mengumpulkan semua perwira dari Federasi Utara dan menegaskan kembali perintah ini, termasuk Komandan Resimen Amy dan semua komandan batalion ke atas." Seorang remaja di sampingnya berdiri tegak saat menyebut nama Amy, lalu menunduk saat menyebut Jenderal Chi.
Da Qing Shan terdiam. Amy ini... benar-benar hantu yang tak mau pergi. Paman Chi ini... Hidung Da Qing Shan sedikit tersedu.
Dentuman genderang dari kubu Farnorth membuat alis Da Qing Shan berkerut. Apa maksudnya? Menurut konvensi militer kerajaan-kerajaan di Benua Eminoll, genderang untuk menyerang, terompet untuk manuver, gong untuk mundur. Apakah musuh akan melakukan serangan total? Mustahil. Musuh sudah melihat kekuatan katapul. Jenderal berpengalaman seperti Da Hainuo takkan mempertaruhkan pasukannya.
Irama genderang berubah-ubah cepat lambat. Prajurit manusia serigala di belakang mesin pengepung mundur sambil bertahan. Pasukan bayaran berbaju putih mendesak maju sambil mengeksekusi musuh.
“Semua pasukan penyerang hentikan pengejaran, biarkan Wakil Komandan Gersu melepaskan panah sebagai penghormatan perpisahan.” Da Qing Shan segera menganalisis tujuan Da Hainuo. Musuh jelas berharap menarik Pasukan Bayaran Kecil mereka masuk ke dalam jangkauan katapul. Jika itu terjadi, semua katapul akan kehilangan fungsinya. Jumlah personel militer musuh yang memang lebih banyak dari kita, jika mereka menyerang secara total, pertempuran di bawah tembok kota pasti akan berakhir dengan kekalahan kita.
Kecuali sekitar 10 lebih prajurit Berserk, sebagian besar tentara bayaran mulai menjauh dari musuh setelah mendengar suara terompet. Beberapa prajurit Berserk itu dipukuli habis-habisan oleh komandan Batalion Ksatria Berserk: "Sialan nenek moyang! Kalau tidak ada pertempuran cuma bisa menghasut aku untuk menemui Kakak Da Qing Shan. Sekarang Kakak Da Qing Shan sudah memberi perintah, masih tidak mau patuh? Ini namanya sengaja mempermalukan aku! Lain kali kalian bajingan ini jangan harap bisa ikut perang lagi. Bawa mereka kembali dan kunci di sebelah toilet kamar mandi!" Hukuman aneh ini populer di Batalion Berserk Pasukan Bayaran Kecil, konon merupakan metode hukuman dari Kerajaan Berserk. Prajurit Berserk paling takut disebut bodoh. Jika ada yang melakukan hal sangat bodoh hingga mempermalukan seluruh bangsa Berserk, demi "membuka pikiran" mereka, terpaksa toilet yang harus dikorbankan.
Tampaknya perwira penjaga kota ini benar-benar tidak biasa. Da Hainuo mendengar suara terompet musuh, mengetahui bahwa prajurit manusia serigala di hadapannya sebagai formasi sudah tidak ada lagi. Dia mengangkat kepala melihat langit, mengapa Kesatria Naga belum juga datang? Jika muncul lebih awal, mungkin masih bisa menyelamatkan beberapa prajurit.
Ha... Dalam hati Da Hainuo menghela nafas panjang. Sekuat apa pun petarung terhebat pasti memiliki kelemahan mematikan. Kesatria Naga yang tampak gagah perkasa sebenarnya sebagian besar hanya cocok untuk pertempuran siang hari. Penglihatan Naga sendiri cukup baik, bahkan melebihi ras elf. Namun, semua penunggang Naga adalah manusia. Mata manusia di malam hari memiliki jarak pandang efektif yang sangat terbatas. Dalam perang antar Kesatria Naga dimana Naga sering bergerak dengan kecepatan 100 meter per detik, di malam hari sebatang anak panah kecil yang dilepaskan sembarangan bisa menjadi penghabsi bagi Kesatria Naga perkasa - sang penunggang bahkan tidak bisa melihat apalagi menghindar.
Langit telah terang sepenuhnya. Dua Kesatria Naga akhirnya memenuhi harapan prajurit senior itu, terbang keluar dari hutan di belakang. Dalam banyak kasus, Kesatria Naga juga merupakan komandan lapangan yang handal - kebanyakan dari mereka berasal dari karir militer. Kesatria Naga biasanya digunakan sebagai alat taktis ampuh dalam sebagian besar peperangan. Semua Kesatria Naga, terutama dari Kekaisaran Amy, telah menerima pelatihan ketat untuk mengetahui posisi strategis mereka dalam peperangan.
Dua mantan Kesatria Naga dari Kekaisaran Amy dengan mudah menemukan posisi mereka. Dalam geraman rendah sang Naga Raksasa, kedua kesatria itu serentak mengangkat Tombak Naga di tangan mereka.
