Musim panas tahun ke-6 Kalender Sihir, bulan kedua.
Pertempuran kedua Kota Hamburg memasuki fase kebuntuan. Baik Marquis Lin maupun Da Hainuo, kekuatan tempur mereka hanya cukup untuk mempertahankan diri namun tak cukup untuk menyerang.
Dalam situasi ini, Marquis Lin segera mengirimkan banyak Ksatria Binatang Legenda dan Kesatria Naga untuk memberitahu kota-kota besar di utara kekaisaran yang masih setia. Marquis Lin mengeluarkan Peraturan Pertahanan Gabungan Zona Ibu Kota Kekaisaran Amy yang termasyhur:
1.Dilarang keras kota mana pun atau bangsawan lokal mengirim bala bantuan ke Hamburg. Seluruh komandan militer wajib mempertahankan wilayah kekuasaannya. Para bangsawan di tiap daerah harus tunduk pada komandan militer tertinggi setempat, serta bertanggung jawab menyediakan pasukan dan logistik sesuai Hukum Kewajiban Bangsawan Kekaisaran;
2.Semua permukiman penduduk dalam radius 20 li sekitar kota termasuk kota kecil harus dibakar habis. Seluruh penduduk direlokasi ke kota bertembok. Merusak sumber air minum semaksimal mungkin untuk menerapkan strategi bumi hangus. Penduduk yang menolak relokasi akan dihukum sebagai pengkhianat dan dieksekusi di tempat；
3.Semua hutan dalam radius 2.000 meter dari kota harus ditebang untuk mencegah musuh membuat alat pengepungan. Kayu hasil tebangan digunakan untuk pertahanan kota. Semua kota masuk status siaga satu. Komandan militer menjadi pejabat tertinggi di daerahnya. Siapapun yang menghalangi operasi militer akan dicopot jabatannya tanpa pandang gelar atau pangkat；
4.Bangsawan yang berkhianat akan membuat seluruh anggota keluarganya yang menjabat di militer atau pemerintahan dicopot jabatan dan dipenjara. Kepala keluarga pengkhianat secara otomatis menjadi penjahat negara. Pembunuhnya akan mewarisi gelar bangsawan keluarga tersebut setelah verifikasi Bu dan departemen militer；
5.Para jenderal harus aktif menyerang garis belakang musuh. Yang berhasil membunuh perwira musuh atau berjasa besar akan diprioritaskan mendapat promosi militer dan gelar bangsawan melalui verifikasi departemen terkait。
Untuk daerah pegunungan terpencil yang berada di ambang perang, Marquis Lin sangat memahami bahwa sebagian besar wilayah ini hampir tidak memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan sendiri selain hasil bumi berupa kerajinan anyaman. Oleh karena itu, Marquis Lin memerintahkan semua kota di wilayah serupa untuk ditinggalkan, dan seluruh penduduk boleh mengungsi ke kota-kota pedalaman bersama pasukan.
Sejarah membuktikan bahwa Lin He yang akhirnya dinaikkan pangkat menjadi Raja Kabupaten Kekaisaran tidak hanya memiliki kemampuan perang yang luar biasa, tetapi juga wawasan politik dan tata kelola birokrasi yang jauh melampaui jenderal biasa bahkan penguasa wilayah otonom.
Sejak musim panas bulan 2 Kalender Sihir tahun ke-6, pasukan di bawah Marquis Lin mulai melakukan kontraksi besar-besaran. Wilayah terpencil ditinggalkan secara luas, membentuk jaringan defensif berbasis kota-kota besar sebagai titik dan jalan raya benua sebagai garis penghubung. Kota-kota yang ditempati pasukan saling berkoordinasi efektif - satu kota dalam keadaan darurat bisa segera mendapatkan respons dan bantuan dari 3 hingga 4 kota terdekat melalui jalan raya benua.
Sebelum musim panas bulan 2 Kalender Sihir tahun ke-7 tiba, daerah-daerah terpencil yang memberontak dan kelompok Kaisar Barat yang menghasut pemberontakan terpaksa menelan pil pahit buatan sendiri. Dalam waktu kurang dari setahun, sisa persediaan makanan di wilayah-wilayah ini habis dilahap gerombolan. Massa yang kelaparan berusaha menyerbu kota-kota besar, namun tanpa komando perwira dan pengalaman perang, mereka hanya meninggalkan tumpukan mayat di kaki tembok kota tanpa hasil nyata.
Pada saat itu, orang yang penasaran mulai menghasut: "Mengingat Yang Mulia Kaisar Barat dan Paus yang telah menganugerahkan gelar raja kepada kalian semua, pastilah Yang Mulia Reynold yang bijaksana telah menyiapkan berbagai hidangan lezat di tanah suci pusat untuk kita semua."
Meskipun sebagian besar pemimpin gerombolan buta huruf, perkataan ini memang terdengar familiar - sepertinya benar-benar ada dalam perintah pengangkatan raja itu. Sayangnya dokumen itu sudah digunakan saat ke toilet, kalau tidak bisa ditunjukkan sebagai bukti.
Hal ini tidak mengurangi rasa hormat bak air sungai yang mengalir deras dari gerombolan terhadap Yang Mulia Reynold. Ribuan massa berpakaian compang-camping yang berduyun-duyun ke Skambray untuk 'berziarah' (mencari Yang Mulia Reynold) segera membentuk gelombang yang megah di jalan raya benua.
Reynold yang malang, karena gagal menguasai wilayah penghasil pangan di Benua Eminoll secara efektif - bahkan setelah merebut beberapa wilayah kecil di Kekaisaran Tentara Bayaran, tanpa dukungan rakyat, siapa yang mau bertani? Bagaimana mungkin ada surplus pangan untuk memenuhi kebutuhan jutaan gerombolan... atau lebih tepatnya disebut korban bencana ini...
Tentu saja, ini semua adalah cerita belakangan.
Kota Hamburg, Amy memimpin beberapa kali serangan mendadak terhadap perkemahan militer Da Hainuo yang hasilnya biasa saja. Keberhasilan serangan sebelumnya benar-benar tidak terduga, dan kekuatan pasukan saat itu termasuk yang terkuat di tahap awal Perang Para Dewa. Ada lebih dari 20 komandan batalyon, ditambah lebih dari 1000 orang dengan gelar seperti komandan skuadron, komandan regu, Ksatria Kekaisaran, serta prajurit Kurcaci dan yang lebih menakutkan - Ksatria Kurcaci. Ditambah dengan fakta bahwa sebagian menyerang dari garis luar sementara pertahanan perkemahan Da Hainuo fokus di garis dalam, barulah tercapai hasil gemilang itu.
Setelah resmi menyusun formasi, perkemahan militer Da Hainuo menjadi sangat ketat. Di tengah malam, Amy tidak bisa mengirim Kesatria Naga untuk menyerang mendadak. Setiap kali hanya mengirim Ksatria Kurcaci dan Ksatria Binatang Legenda yang hampir tidak membuahkan hasil.
Di siang hari, Amy juga merencanakan beberapa serangan mendadak oleh Kesatria Naga. Sayangnya, saat mendekati perkemahan, personel militer Farnorth memiliki lebih dari 30 ketapel yang utuh; Jika menyerang dari jarak jauh menggunakan Naga Api, Da Hainuo masih memiliki 11 penyihir senior dan pastor yang dengan mudah bekerja sama membuat dua formasi pertahanan besar. Bola Naga Api dari naga biasa sama sekali tidak bisa menembusnya. Tingkat magister seperti ini di negara mana pun lebih dihargai daripada Kesatria Naga - ini simbol kemampuan sejati. Dalam pertarungan satu lawan satu, naga biasa pasti tidak bisa mengalahkan magister. Apalagi di perkemahan Da Hainuo juga ada dua Ksatria Naga Raksasa yang siap menerkam saat musuh menunjukkan celah pertahanan.
Jadi, trik licik serangan diam-diam seperti ini yang digunakan berulang kali tanpa hasil, Amy pun sudah tidak mau menggunakan lagi.
Sebaliknya, Batalion Pendekar Penghalang Pasukan Bayaran Kecil akhir-akhir ini menuai hasil besar. Rombongan anak muda menyusup ke hutan lebat bersalju di malam hari, perlahan mendekati kamp militer Farnorth. Begitu menemukan musuh yang terpisah atau tim patroli kurang dari 10 orang, mereka langsung menyerang dengan ganas. Dalam 10 hari lebih, jumlah musuh yang berhasil dibunuh mencapai lebih dari 200 orang.
Situasi baru berubah setelah Da Hainuo dengan cepat menyuplai banyak busur silang. Para ork yang berpatroli sekarang selalu menembakkan busur silang terlebih dahulu ke area mencurigakan sebelum melaluinya. Taktik ini memaksa garis pertahanan Batalion Pendekar Penghalang Pasukan Bayaran Kecil mundur hingga 200 meter.
Demikianlah, Amy dan para perwira Pasukan Bayaran Kecil terus bergiliran mencari cara untuk mengganggu, sementara Da Hainuo dengan mudah mematahkan strategi mereka dari markas besar. Di bawah tembok Kota Hamburg, suasana pertempuran begitu hiruk-pikuk. Sayangnya, area sekitar sudah dikarantina ketat. Kalau tidak, mengikuti karakter Amy, pasti dia akan menjual tiket wisata untuk mengumpulkan emas dan perak.
Amy juga pernah secara khusus berkonsultasi dengan Marquis Linhe——Da Hainuo yang dikenal sebagai panglima ahli dalam taktik militer ini, apa maksudnya tetap berdiam di bawah tembok Kota Hamburg tanpa maju atau mundur? Secara logika, situasi seperti ini seharusnya tidak mungkin terjadi. Wilayah ratusan li di bawah Hamburg seluruhnya adalah hutan perawan dengan transportasi yang sangat sulit. Berapa banyak perbekalan yang diperlukan untuk mempertahankan puluhan ribu pasukan dan kuda di kaki gunung? Berapa banyak sumber daya dan kekuatan tempur yang akan terkikis untuk mengirim perbekalan ini ke atas gunung? Mungkinkah... ada konflik internal di tubuh pasukan musuh? Jangan-jangan Da Hainuo sengaja mengulur waktu di sini? Berbagai spekulasi tidak bertanggung jawab seperti ini bermunculan di pikiran Amy.
Lagipula, ini bukanlah solusi jangka panjang.
Ketinggian Kota Hamburg mencapai lebih dari 3000 meter di atas permukaan laut. Dalam setahun, hanya bulan pertama hingga ketiga musim panas yang bebas dari es. Memasuki bulan pertama musim gugur, salju akan turun satu hari dalam tiga hari. Pada bulan kedua musim gugur, pegunungan akan sepenuhnya tertutup salju. Dengan iklim sedingin ini, tentara dari perbatasan selatan yang tinggal di tenda di lapangan terbuka pasti tidak akan tahan. Pada saat itu, bukan lagi keinginan Da Hainuo untuk mundur atau tidak. Akankah Pasukan Bayaran Kecil yang berasal dari Daratan Es membiarkan mereka begitu saja? Logika dasar seperti ini pasti dipahami oleh Da Hainuo.
Tidak sampai beberapa hari, laporan dari Batalion Pendekar Penghalang tiba. Perkemahan besar Farnorth tiba-tiba meningkatkan kewaspadaan. Patroli ksatria terjauh sudah mencapai hutan yang berada sejauh 1.000 meter. Tidak hanya itu, langit di atas perkemahan musuh juga ditetapkan sebagai zona terlarang. Dua Kesatria Naga dan lima-enam Ksatria Binatang Legenda sering berputar-putar di langit. Hanya dalam satu hari, jumlah Kesatria Naga yang berpatroli di atas perkemahan Da Hainuo bertambah satu orang.
Ada apa ini?
Amy dan Da Qing Shan kembali mengunjungi Marquis Lin He. Ketiganya berpikir lama namun tidak menemukan celah masalah. Mungkinkah tiga magister musuh sedang mempersiapkan sihir besar lagi? Tidak mungkin, Magician es hanya bisa melepas sihir es berskala besar. Dari jarak sejauh ini, hanya Mantra Terlarang yang mungkin mencapainya. Sejujurnya, bahkan jika tiga magister ini bisa melepas hujan meteor, Kota Hamburg bukanlah markas Legiun Naga Pelangi. Hujan meteor pun tidak akan terlalu efektif.
Tiada manusia yang sempurna. Amy, Da Qing Shan, bahkan Earl Lin He akhirnya memiliki pengalaman perang yang terbatas. Pertempuran pertahanan Kota Hamburg selalu berada di atas angin, ditambah reputasi tak tergoyahkan Kota Hamburg, kebanyakan orang tidak percaya benteng kokoh seperti ini bisa ditaklukkan! Ah... sejarah membuktikan, pahlawan sehebat apapun, jika lengah sedikit saja, akan melakukan kesalahan. Amy demikian, Da Qing Shan pun demikian.
Marquis Lin sebenarnya juga ingin mencari Amy. Dia berencana menyerahkan semua wewenang pertahanan Kota Hamburg kepada Amy—sebelum mengusir Da Hainuo, seluruh pasukan termasuk sekutu dari Kerajaan Kurcaci Pegunungan akan langsung di bawah komando Amy. Sedangkan Lin He berencana memanfaatkan waktu terdekat untuk berpatroli di bekas zona perang Viscount Fan bersama beberapa Ksatria Binatang Legenda, sekaligus meningkatkan semangat juang pasukan.
"Aku juga ingin mengunjungi wilayah-wilayah khusus beberapa sahabat lama. Amy, kau tahu sendiri, menjadi pejabat tidak bisa bertindak semaunya. Sejak menjabat di departemen militer kekaisaran, selama bertahun-tahun ini... ah... hampir tidak punya waktu pribadi. Adipati senior dan Yang Mulia adalah orang-orang yang sangat disiplin terhadap diri sendiri, sebagai bawahan harus ekstra hati-hati. Kali ini... akhirnya ada sedikit waktu luang, beberapa teman lama harus kusempatkan untuk dikunjungi."
Kalau benar begitu baru aneh, gumam Amy dalam hati. Semakin sopan ucapan Marquis Lin, semakin liar imajinasi Amy. Di utara kekaisaran, terutama daerah pegunungan, sebagian besar wilayah kekuasaan dibagikan kepada bangsawan berlatar belakang sipil kekaisaran, seperti mantan Wakil Perdana Menteri kekaisaran dan para pengikutnya. Mantan Wakil Perdana Menteri kekaisaran... mungkin tidak ada yang tidak membenci orang itu.
"Amy dengan tenang menyambung, 'Oh, saya menyarankan Wakil Marsekal untuk lebih banyak mengadakan aktivitas luar ruangan seperti berburu, itu baik untuk kesehatan fisik dan mental. Tapi, Tuan, jika menemukan mangsa yang menarik, bolehkah kami bawakan untuk anak buah? Biar kami juga bisa melihat.'" Maknanya jelas: dalam situasi pasukan musuh yang begitu banyak, jika ingin menyelesaikan urusan pribadi, setidaknya berikan uang lelah pada prajurit di garis depan.
Lin He tertawa ringan dan mengiyakan permintaan itu.
Kunjungan Yang Mulia Marquis adalah hal baik. Setelah lama menetap di Kota Hamburg, personel militer di luar sistem Pasukan Bayaran Kecil mulai lengah. Perwira tingkat Komandan Batalyon Kekaisaran bahkan yang lebih tinggi cenderung meremehkan para pemuda Pasukan Bayaran Kecil ini. Perintah dari banyak pihak adalah kesalahan fatal dalam perang.
"Untuk menjamin keamanan Yang Mulia, 4 dari Ksatria Naga Pasukan Bayaran Kecil akan dikirimkan dua orang untuk menemani patroli. Jika musuh mengerahkan Ksatria Naga untuk serangan mendadak, akan sangat merepotkan." Saat ini Legiun Reynold memiliki banyak Ksatria Naga. Marquis Lin He yang baru saja menjadi Ksatria Naga, jika terjadi kesalahan, konsekuensinya akan fatal.
Pada 18 Februari tahun ke-6 Kalender Sihir, Marquis Lin He bersama dua Ksatria Naga dan empat Ksatria Binatang Legenda berangkat dari Kota Hamburg untuk berpatroli di pesisir barat Kekaisaran.
Tanggal 22 Bulan Musim Panas 2 Kalender Sihir tahun ke-6 pagi hari, Amy dan Da Qing Shan sedang mengawasi beberapa komandan batalyon dari benua beku yang membantu melatih rekrutan baru di barak militer. Sebenarnya, urusan seperti ini jarang mendapat perhatian dari perwira tinggi. Biasanya pejabat tertinggi di barak rekrutan hanyalah komandan regu pasukan reguler. Namun, kali ini hampir semua rekrutan berasal dari keluarga militer. Yang lebih mengejutkan, ada seorang rekrutan berusia 17 tahun yang menemukan ayahnya di antara komandan batalyon Federasi Utara.
Dengan hubungan khusus ini, tentu Amy tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Tenaga kerja gratis tanpa perlu membayar, dan bahkan lebih bersemangat daripada yang dibayar, kesempatan baik seperti ini tidak selalu ada. Pagi itu Amy yang sedang tidak ada kerjaan pun datang ke barak rekrutan untuk mempelajari metode latihan ala non-Chi Hanfeng.
Pukul 11 pagi, angin pusar kecil tiba-tiba berhembus di barak rekrutan, membawa serpihan salju berputar-putar.
Ini hal biasa. Amy dan Da Qing Shan tidak terlalu memperhatikan. Tiba-tiba langit menjadi gelap gulita. Hmm? Apakah cuaca akan berubah?
Dari luar barak terdengar langkah kaki panik. Pintu gerbang terbanting, dua tiga tentara bayaran dan prajurit dari kesatuan berbeda berhamburan masuk. Wajah mereka semuanya pucat penuh keheranan: "Tu... Tuan! Cepat lihat! Di luar... di langit... ada kota mengambang...!"
Apa?! Da Qing Shan, Amy, dan beberapa komandan batalyon kekaisaran tertegun bagai patung.
Amy dan Da Qing Shan langsung bertukar pandangan, kedua orang itu melihat kekagetan dan kepanikan di mata satu sama lain!
Menurut legenda, di era keemasan Kekaisaran Sihir dalam sejarah manusia, para magician perkasa menggunakan spirit magis yang melimpah di alam semesta sebagai sumber energi untuk membangun kota megah di langit yang tak kalah dengan dunia dewa. Kota-kota ini melayang di ketinggian ratusan hingga ribuan meter, awan berarak melintas di antaranya, air mancur berwarna-warni menari di alun-alun, berbagai hewan indah yang seharusnya berkumpul di Taman Hewan Fantasi memamerkan siluet terindahnya di taman kota udara.
Jangan-jangan... orang itu sudah keluar? Hanya dia yang memiliki sihir luar biasa untuk membuat kota terbang dari tanah.
