"Yang Mulia Jenderal! Biar aku jadi garda depan!" teriak para ksatria penuh amarah.
"Bentuk formasi serangan cepat! Kalian berdua ikut aku untuk menyelamatkan komandan batalyon!" Komandan regu yang sedang bertugas Yohaner berhasil mencapai lokasi ini. Melihat para ksatria mulai kacau, dia segera mengendalikan mereka untuk membentuk formasi besar di belakang Qu Jianhong, sambil membawa dua ksatria berkuda dari sayap kiri untuk mencoba membungkus Qu Jianhong ke dalam formasi serangan.
Jarak 30 meter sama sekali tidak memberi kesempatan bagi Yohaner. Qu Jianhong sudah memimpin lebih dari 40 ksatria menembus formasi tombak infanteri musuh, dimana hujan tusukan tombak panjang berhamburan tak terkendali.
Qu Jianhong mendorong perisai baja sekuat tenaga. Dua tiga tombak mengeluarkan jeritan tajam disertai percikan api yang menyebar dari permukaan perisai baja. Salah satu tombak menghantam keras bahu kirinya, meskipun sebagian tenaganya telah diserap oleh perisai baja. Meski tombak itu tak mampu menembus zirah perang lagi, tetap menimbulkan rasa perih yang menyengat pada Qu Jianhong. Para personel militer ini memang menunjukkan performa di atas rata-rata. Pikiran itu baru saja melintas di benaknya ketika palu perang di tangannya sudah menyapu horizontal, membuat beberapa prajurit di depannya kehilangan kepala. Helm besi jatuh ke tanah dengan dentang berisik.
Naga Tanah meraung keras. Qu Jianhong melirik sekilas dengan sudut matanya. Tadi, pada saat menerjang tiba-tiba, sebuah tombak dari samping mungkin telah menembus baju zirah naga - demi memungkinkan binatang gaib ini berlari kencang, baju zirahnya tak bisa disegel rapat seperti zirah manusia. Cairan hitam mengalir keluar melalui lapisan baju zirah naga, sesekali memancarkan cahaya putih samar dari dalamnya. Ini adalah kemampuan penyembuhan diri khas para binatang gaib.
Saat ini, tak mungkin lagi memikirkan hal-hal itu. Qu Jianhong terus menghalau dan menghantam ke kiri-kanan bagaikan harimau, meninggalkan kehancuran berantakan di belakangnya.
"Yang Mulia Jenderal, hati-hati!" Seorang Ksatria di belakang tiba-tiba menerjang, menggunakan tubuhnya untuk menahan tombak yang menusuk dari samping. Di bawah tekanan kekuatan dahsyat, tombak itu menembus baju zirah depan-belakang dalam sekejap, menusuk tubuhnya. Dengan keganasan luar biasa, Ksatria itu melemparkan palu perang panjang di tangannya, menghantam musuh pemegang tombak hingga cairan otak putihnya berhamburan. Naga Tanah di belakang Ksatria itu melolong histeris dan menerjang maju untuk meminta tuannya naik ke punggungnya. Darah segar terus menyembur deras dari tubuh perkasa Ksatria itu yang kemudian terjatuh terlentang. Naga Tanah itu membungkuk menjilat wajah tuannya dengan lidahnya, seolah berusaha membangunkan Ksatria dari mimpi panjangnya. Empat lima tombak dari kedua sisi menusuk tubuh raksasa Naga Tanah itu. Makhluk naga itu menjerit-jerit sebelum ambruk ke tanah...
Lagi-lagi anak buah gugur demi melindunginya. Qu Jianhong melolong marah. Kedua kakinya menggila menendang naga tunggangannya. Naga Tanah hitam itu mengayunkan kedua cakar depannya menciptakan gelombang darah sambil mempertahankan kecepatan tinggi. Di belakang mereka, lebih dari 40 Ksatria terus berguguran satu per satu. Dari formasi kecil itu, segera muncul pengganti yang menunggangi tunggangan mereka.
Setelah Qu Jianhong menerobos formasi tempur Ork setengah darah dengan aura pembunuhan yang mencekam, perwira satu lengan dari Fanos terkejut - ternyata ada pasukan sekuat ini di antara manusia! Sebelumnya, dalam Pertempuran Pulau Xilin, Pasukan Bayaran Kecil berhasil menembus pasukan 10.000 orang dengan kekuatan 600 orang. Namun dalam perang itu, lebih dari 50% pasukan Fanos tidak berhadapan langsung dengan mereka. Di bawah kelam malam, para komandan Pasukan Bayaran Kecil memanfaatkan Waktu yang Tepat dan Tempat yang Menguntungkan, menerobos ke kiri dan menyelinap ke kanan, akhirnya lolos secara kebetulan. Saat itu merekalah yang menyerang utama. Seandainya posisi terbalik... Pasukan di depan mata ini justru berani meninggalkan perkemahan dan menerjang keluar saat menghadapi serangan mendadak musuh di tengah malam.
Yang lebih membuat perwira satu lengan itu cemas adalah serangan diam-diam berubah jadi serangan terbuka. Untuk menghadapi 1.000 kavaleri yang maju terdepan ini, setelah menggunakan manusia serigala dan Ork setengah darah, mereka segera mengerahkan Resimen 1000 infanteri tombak manusia yang dijuluki "Pemusnah Pasukan Ksatria". Dalam perhitungan Jenderal satu lengan itu, bagaimanapun juga satu resimen 1000 tentu akan membasmi puluhan ksatria yang tersisa ini.
Dari kejauhan, cahaya-cahaya bergetar di perkemahan musuh. Obor-obor melompat lincah di kegelapan malam, terompet yang menggema ke ujung langit seolah mengendalikan ribuan obor secara gaib - terkadang membentuk barisan seperti Naga, terkadang menyusun dinding berlapis. Jelas, musuh pasti akan menguasai momen sesaat ini untuk menerjang seluruh kekuatan mereka.
Saat sang Jenderal bertangan satu mengalihkan pandangannya ke lebih banyak musuh yang sedang melompati tembok rendah, tiba-tiba formasi Resimen 1000 infanteri tombak manusia dihadapannya kacau-balau - Pasukan kavaleri gabungan yang dipimpin Qu Jianhong bagai perahu kecil, ujung hitamnya membelah gelombang. Formasi pertempuran 1000 prajurit tombak manusia ini tertembus lagi dalam kurang dari 10 tarikan napas.
Tak ada yang menyangka bahwa hanya 1.000 lebih pasukan berkuda bisa menghancurkan Pasukan 10.000 personel sedemikian rupa. Satu tusukan menembus, dua tusukan meluluhlantakkan, tiga tusukan menerobos. Meski akhirnya hanya 33 ksatria yang berhasil keluar dari formasi tombak, 33 ksatria yang masih meneteskan darah ini tetap mempertahankan formasi bulan sabit yang utuh.
Dalam sejarah militer, contoh pasukan kecil mengalahkan banyak bukan hal langka, terutama saat pasukan kavaleri elit menyerbu formasi infanteri biasa - sering terjadi ratusan prajurit menerobos dengan gegap gempita! Tapi ketika pasukan elit berhadapan dengan sesama pasukan elit, bahkan jika perwira tertinggi kedua belah pihak memiliki kesenjangan kemampuan, hal seperti ini mustahil terjadi! Pasukan elit sejati harus memenuhi satu syarat: Dalam kondisi apapun, perwira junior menjadi tulang punggung pasukan. Bahkan jika perwira senior gugur, pasukan elit tak akan langsung kacau-balau. Legiun Ketiga Farnos adalah pasukan seperti ini. Meski bernomor tiga, jika harus membuat peringkat Legiun Farnos selama Perang Para Dewa, andai Legiun Ketiga mengklaim posisi kedua, tak ada legiun lain yang berani membusungkan dada berkata: "Kami yang terhebat di dunia."
Bagaimana mungkin pasukan besi yang berpengalaman perang ini bisa ditembus tiga lapisan pertahanan berturut-turut hanya oleh puluhan penunggang kuda?!
……
Norton, salah satu dari "Dua Perisai Pelindung Benua Fanos", juga merupakan salah satu perwira terpenting Fanos di akhir Perang Para Dewa. Legiun Ketiga di bawah komandannya ahli dalam pertempuran mendadak.
Markas besar staf Kaisar Barat dikenal akan kemampuannya mengenali bakat. Buktinya, alih-alih memobilisasi 60.000 pasukan yang berada lebih dekat di bekas Kekaisaran Tentara Bayaran, mereka justru memanggil Legiun Norton dari sudut barat laut yang baru turun dari Altar Feng Long - sebuah ekspedisi lintas benua. Jarak yang terukur di peta mencapai 2.800 li, mencakup hutan terluas di Benua Eminoll dan dua dari tiga sungai terlebar di benua tersebut.
Hanya dalam 35 hari! Norton memimpin Legiun Ketiga menempuh 2.800 li di peta, muncul secara ajaib di kemah perang Dataran Bunga Fanos, Sungai Sisilia. Dari 5.608 personel yang berangkat, 5.582 tiba dengan selamat. 20 lebih prajurit yang gugur semuanya menjadi korban serangan ular berbisa di Hutan Perbatasan, tanpa satupun yang tertinggal!
Di markas besar kelompok perang Dataran Bunga Farnorth saat ini, telah terkumpul lebih dari 60.000 pasukan - termasuk tiga legiun di bawah komandan Merton dengan total 20.000 personel; 3.000 ksatria Pasukan Ksatria Kuil (formasi tingkat legiun) yang tiba sebulan lalu; dua legiun baru yang mendarat di pesisir timur dengan total 15.000 personel telah bergabung 15 hari sebelumnya. Kedua legiun ini dibubarkan dan disebar untuk memperkuat empat legiun Farnorth yang ada (termasuk Legiun Norton yang akan datang, tentu saja personel terbaik telah dipilih lebih dulu oleh tiga komandan termasuk Merton); Selain itu, ada 4.000 ksatria dari Legiun Kavaleri Berdarah Kuda yang tiba lima hari lalu; Dua hari setelah kelompok tentara bayaran tersebut, datang 15.000 pasukan Gereja Suci yang baru selesai pelatihan.
Legiun Norton hanya beristirahat tiga hari di markas besar ketika pengintai Gereja Suci membanjiri markas dengan laporan darurat - Chi Aotian secara mengejutkan mengubah arah pasukannya dan bergerak ke timur laut! Mayoritas perwira tidak menyangka perubahan taktik ini. Seperti diketahui, cara balas dendam Chi Aotian yang paling langsung - dan tujuan yang selalu dikumandangkannya - adalah membanjiri markas besar Gereja Suci di Ulu dengan darah! Padahal Ulu terletak di barat laut posisi pasukan Chi Aotian. Seluruh strategi dan penempatan pasukan dirancang berdasarkan asumsi itu. Namun Chi Aotian ternyata...
Di kluster perang Dataran Bunga Fanos, beberapa komandan tertinggi gemetar berkeringat dingin - tak disangka Tuan Chi Aotian yang terlihat gegabah ternyata memiliki strategi sehebat ini!
Jika musuh biasa, membiarkan mereka melintas dengan kecepatan tinggi mungkin bisa ditolerir. Tapi Chi Aotian berbeda! Dia bukan sekadar personel militer, melainkan serigala penghisap darah yang menganga! Bukan hanya menyerbu kota, yang lebih penting, dia sedang menggerogoti darah Gereja Suci! Seiring merasuknya pasukan Fanos ke jantung wilayah Benua Eminoll, logistik via laut menjadi mustahil. Sejak Kalender Sihir tahun ke-5, Gereja Suci telah menjadi sumber pasokan vital perang. Membiarkannya lolos, dalam 6 bulan Gereja Suci bahkan seluruh faksi Kaisar Barat akan kehabisan prajurit, logistik, dan dana!
Untuk memancing Chi Aotian ke sini, Sri Paus terpaksa menerapkan kebijakan bumi hangus, memaksa satu juta penduduk mengungsi! Melepaskan Chi Aotian berarti seluruh wilayah Gereja Suci akan menjadi lautan api!
Tampaknya Chi Aotian pun paham: Pasukan Fanos harus mengejarnya!
Tapi! Di sinilah kelicikan Chi Aotian terlihat. Dengan kecepatan tinggi menuju timur, semua perwira Farnorth tahu bahwa pasukan Chi Aotian 100% terdiri dari ksatria, bahkan setiap ksatria dilengkapi dua ekor kuda perang! Sedangkan personel militer Farnorth yang membawa aura pembunuh ala binatang buas sejak lahir, sama sekali tidak bisa menunggang kuda perang! Bahkan naga tanah pun tidak bisa dikendalikan - pernahkah ada yang melihat serigala menunggang kuda untuk berburu?
Pergerakan cepat setiap hari melebihi 150 li, pasukan pengejar jenis apapun pasti akan kelelahan dan tercerai-berai! Jika benar dilakukan, Chi Aotian pasti akan senang memanfaatkan keunggulan mobilitas tinggi ksatria untuk terus menyergap di sepanjang jalan, menghabisi pasukan pengejar satu per satu.
Mengejar atau tidak? Bunga Farnorth, Kesatria Naga Suci Xiu Da bahkan termasuk penguasa lokal terbesar di Dataran Bunga, Duke Tangan Besi, semuanya menunduk diam. Tidak mengejar jelas mustahil, tapi mengejar? Bagaimana caranya? Bahkan Duke Tangan Besi yang seluruh pasukannya ksatria pun menggeleng pelan, kesulitannya bisa dibayangkan. Pasukan Kavaleri Keringat Darah dengan 3 resimen 1000 personel menderita kerugian besar melawan jumlah ksatria Pasukan Bayaran Kecil yang setara, Sang Adipati hampir mati kesakitan. Sekali digigit ular takut tali sepuluh tahun, apalagi kini berhadapan dengan seluruh pasukan Chi Aotian. Memasukkan 4000 lebih tentara bayaran yang kini ada di tangan adipati besar itu... mungkin masih belum cukup.
Saat semua perwira senior di ruangan itu pusing tujuh keliling, Jenderal bertangan satu Norton yang telah menempuh ribuan li untuk memberikan bantuan bangkit diam-diam—andai bukan karena hidung bawang khas pemuda ini, kebanyakan orang akan mengira perwira berkarisma ini adalah manusia. "Boleh aku coba?" Kalimat lembut yang diucapkan dengan nada setengah meminta pendapat ini justru membuat semua orang merasakan keyakinan bulat dari ork setengah darah yang tampan ini.
Demikianlah, Norton memacu pasukannya dengan kecepatan rata-rata 160 li per hari selama 17 jam per hari, terus-menerus selama 4 hari. Akhirnya, sebelum Sungai Sisili, mereka berhasil menyusul Legiun Chi Aotian. Sesuai kesepakatan Norton dengan Merton, dia akan membelenggu pasukan besar Chi Aotian di tepi selatan Sisili selama 3 hari! 60.000 pasukan Merton yang tersisa harus tiba dalam 3 hari itu.
Awalnya Norton ingin melakukan serangan diam-diam di malam hari—mustahil musuh tidak kelelahan setelah perjalanan terus-menerus, kondisi seperti ini hampir diciptakan untuk serangan mendadak. Terlebih, Norton sangat yakin dengan taktik ini. Legiun Ketiga telah melakukan pergerakan malam selama empat hari terakhir, mustahil pengintai musuh bisa mendeteksi.
Tak disangka!
"Mengapa ada Yu, mengapa harus ada Liang?" Melihat jenderal yang berlumuran darah di depannya, Norton bahkan tak bisa menahan diri untuk mengeluarkan ratapan seperti ini! Pasukan Bayaran Kecil lagi! Setiap perang yang melibatkan Pasukan Bayaran Kecil, tak ada satu pun legiun besar Farnorth yang menang secara mutlak, bahkan sebagian besar berakhir dengan kekalahan telak. Seorang wakil komandan Pasukan Bayaran Kecil, yang jauh dari markas besar pasukan tersebut, ternyata masih bisa memberikan masalah besar bagi lebih dari 40.000 pasukan elite Farnorth!
"Bolehkah saya tahu nama terhormat Tuan?" Norton tak kuasa menahan diri untuk bertanya kembali nama perwira musuh.
"Wakil Jenderal di bawah komandan Jenderal Aotian, Putra Kedua Gerbang Chi Tongyun. Komandan Batalyon Naga Tanah dari Kesatria Naga Hitam, Qu Jianhong. Siapakah Yang Mulia Jenderal ini?" Pertempuran berdarah tadi membuat komandan muda ini sangat menghargai kemampuan tempur pasukan di hadapannya, nada bicaranya pun menjadi lebih sopan.
"Komandan Legiun Ketiga Wilayah Barat Farnorth, Norton." Jenderal bertangan satu itu mengucapkan setiap katanya dengan jelas.
Qu Jianhong bahkan bisa merasakan teriakan kaget dari lebih 30 rekan senjatanya di belakang! Apakah dia? Salah satu perwira paling terkenal di kubu Farnorth! Norton yang dijuluki "Jenderal Terbang" oleh para petinggi departemen militer Kekaisaran? Tuan Chi Aotian pasti akan sangat senang mendengar kabar ini. Sambil berpikir demikian, Qu Jianhong tanpa sadar bergumam pelan.
“Ternyata Yang Mulia Jenderal Terbang!” Qu Jianhong nyaris tertawa terbahak-bahak: "Tamu dari jauh selalu disambut, hamba punya permintaan yang agak memalukan. Mungkinkah Yang Mulia Jenderal Terbang bersedia mengikuti hamba kembali ke markas besar? Jenderal Aotian kami telah lama mengagumi kehebatan Yang Mulia."
Di kolong langit, tak banyak prajurit yang berani mengucapkan kata-kata penuh keperkasaan di tengah ribuan musuh. Lebih langka lagi perwira yang hanya membawa 30 kavaleri berani bicara demikian di hadapan pasukan manusia beruang berjumlah ribuan! Mungkin hanya Qu Jianhong satu-satunya yang berani berbicara seperti ini kepada Norton, jenderal Farnorth paling termasyhur dalam Perang Para Dewa.
Perwira muda itu membuang perisai besar, mengeluarkan saputangan putih dari saku dengan tangan kiri. Ia menyeka darah di wajahnya sepanjang dahan bulan. Di bawah sinar rembulan, Kesatria Naga Tanah yang tadi masih penuh aura pembunuh tiba-tiba memperlihatkan wajah "ayu": "Jenderal Norton! Bawahan ini dengan hormat mengundang Yang Mulia!"
Sebelum kata-kata itu habis, pemuda tampan itu melemparkan saputangan. Dari sisi kiri naga tunggangannya, ia mengambil palu perang standar. Kedua tangannya mengangkat senjata sambil menerjang Norton...
Dalam Perang Para Dewa, sedikit yang bisa menandingi Norton. Lebih sedikit lagi yang mampu menggagalkan serangan malamnya. Hanya Qu Jianhong satu-satunya di dunia yang mampu dengan pasukan sekutu seribu kavaleri—separuhnya malah warga sipil—menghentikan dan menerjang formasi Norton, menghancurkan tiga kubu pertahanannya hanya dalam puluhan tarikan napas!
Kecantikan Malam Berdarah, dalam satu pertempuran ini namanya langsung termasyhur!
Kecantikan Malam Berdarah di belakangnya, lebih dari 30 ksatria mengaumkan satu kata serentak: "Bunuh——" Tombak hitam, pedang hitam, kuda perang hitam, naga hitam, dan ksatria hitam, bagaikan pasukan Malaikat Maut hitam yang menyala-nyala menerjang Norton di tengah lautan pasukan.
Saat ini, yang menjaga di depan Norton sudah menjadi kekuatan terkuat Farnorth - pasukan manusia beruang.
Qu Jianhong sama sekali tidak peduli siapa musuhnya, dua palu perang standar diayunkan bersamaan. Memanfaatkan momentum serangan naga, ia menghantam gada besi dan perisai yang berputar di depannya hingga terpelanting. Saat satu palu tak bisa membuka pertahanan, langsung menyatukan kedua tangan dan menghantamkan dua palu sekaligus. Tak ada yang bisa menahan hantaman palu 100 kilogram seperti ini.
Seketika, kekacauan terjadi di depan Norton!
Pada momen ini, tiba-tiba kilatan bunga api merah menyala-nyala membelah semesta, disusul dua angin emas yang melesat ke langit.
Semua orang tertegun sebelum menyadari: Dua palu standar di tangan Yang Mulia Qu Jianhong yang begitu perkasa ternyata berhasil dipukul terlempar oleh seorang musuh biasa - bahkan bukan komandan regu 10 orang - hanya seorang ork biasa!
Seketika hening menyergap di depan Norton.
Ork ini tiba-tiba menunjuk Qu Jianhong sambil melolong: "εξжй，π，ψθдфчぉ！"
