Pada pertengahan bulan pertama musim panas Tahun Ke-6 Kalender Sihir, sebuah perlombaan besar "pertarungan hidup dan mati" berlangsung di sisi timur laut Dataran Bunga.
Pasukan ekspedisi Chi Aotian melesat bagai angin di barisan terdepan. Sebag besar ksatria menggunakan dua kuda per orang, berganti kuda saat yang satu lelah. Setelah 20.000 pasukan berlalu, padang rumput hijau berubah menjadi jalan tanah merah selebar 200 meter - ratusan ribu kuku besi kuda perang menginjak-injak semua rumput harum di sepanjang jalur.
Legiun Norton membuntuti ketat. Awalnya seluruh pasukan Legiun Ketiga bisa mengikuti, namun saat sore tiba, 3 Resimen 1000 prajurit beruang mulai ada yang tertinggal. Jenderal Norton pura-pura tak melihat. Pada pukul 19.00, hampir seluruh 3 resimen beruang telah tertinggal, hanya tersisa beberapa prajurit manusia beruang. Pasukan ork setengah darah juga mulai membentuk garis panjang. Dengan kecepatan ini, diperkirakan separuh pasukan ork akan tersisa sebelum tengah malam.
Tujuh komandan resimen yang tersisa kebingungan: Apa tujuan Komandan Legiun Norton? Tidakkah dia takut musuh berbalik dan menyergap mereka? Sayangnya para perwira kini kehabisan napas untuk bertanya.
Pada saat itu, gemuruh samar mulai menggema di semesta... Ah? Wajah para komandan resimen langsung berubah drastis!
Setelah berpengalaman di medan perang, setiap komandan resimen bisa mengenali suara derap kaki kuda ini sebagai charge militer gabungan ksatria manusia dalam skala besar!
"Mu... musuh... serangan..." komandan resimen penjaga barisan belakang berteriak dengan susah payah, sementara infanteri manusia di sekitarnya terlihat pucat pasi ketakutan.
"Omong kosong!" Norton tiba-tiba muncul di hadapan komandan resimen manusia: "Serangan mendadak di tengah malam, masa musuh tidak membungkus kaki kuda? Masuk akalkah itu? Ini ksatria dari Kelompok Tentara Bayaran Keringat Darah. Lain kali kalau memberi laporan tanpa berpikir, awas kepalamu!" Komandan Legiun yang biasanya sopan sampai mengeluarkan ancaman seperti ini, membuktikan situasi yang sangat genting.
Benar saja, tak lama kemudian pasukan besar 4000 lebih Kavaleri Keringat Dararh menyusul dari belakang. Untuk persiapan pertempuran ini, Duke Tangan Besi benar-benar mengeluarkan modal besar. 4000 pasukan ksatria dilengkapi 4000 kuda perang tambahan. Sejak menerima intelijen, mereka terus mengejar tanpa sempat makan sepiring nasi pun.
Setelah berpamitan dengan Duke Tangan Besi, Han Han mengendarai Naga Raksasa dan akhirnya melihat asap dapur dari perkemahan Panglima Merton saat senja tiba. Kesatria Naga itu tak peduli larangan militer, langsung mendaratkan naganya di tengah perkemahan. Para komandan tertinggi termasuk Merton mengira terjadi serangan malam hari, baru sadar setelah keluar dari tenda besar bahwa ini adalah Ksatria Naga Unsur Api dari kubu yang sama.
Saat mendengar penilaian Han Han yang menyampaikan ulasan Norton tentang Pasukan Ekspedisi Chi Aotian yang akan menyeberangi sungai secara paksa, semua orang termasuk Merton menunjukkan ekspresi tak percaya, terutama para perwira senior dari gereja. Bagaimana mungkin? Para perwira lokal ini sangat familiar dengan Sungai Sisili. Setiap tahun setelah bulan 1 musim panas, Sungai Sisili yang mengamuk menjadi mimpi buruk gereja. Tahun mana yang tidak menelan ratusan hingga ribuan nyawa? Ini pun di tahun biasa tanpa banjir. Jika terjadi banjir, puluhan ribu nyawa manusia dan ternak mati bukanlah hal yang mengejutkan. Siapapun yang berdiri di depan Sungai Sisili akan merasakan betapa kecilnya kekuatan manusia. Mengubah Sungai Sisili menjadi es? Ini lelucon yang keterlaluan. Seberapa dingin pun musim dingin, Sungai Sisili tak pernah membeku. Bagaimana mungkin manusia...
Merton berpikir kurang dari 1 menit di tengah keriuhan tujuh mulut dan delapan lidah para perwira yang membantah, lalu memutuskan dengan tegas: Kecuali 5 formasi 1000 prajurit beruang yang akan menyusul kemudian, semua pasukan lainnya hanya membawa senjata dan perbekalan kering untuk 3 hari untuk mengejar sepanjang malam! Yang tertinggal harus mengejar sendiri. Resimen 1000 terakhir yang tiba di tujuan dan resimen dengan tingkat ketertinggalan melebihi 30% akan dicabut nomor unitnya, semua perwira di bawah komandan resimen diberhentikan dari jabatan di tempat.
Komandan Legiun Merton bisa mempercayai hukuman seberat pencabutan nomor unit yang diusulkan Norton, tentu ada alasan yang mendasarinya.
Setelah pertempuran dengan Legiun Federasi Utara, Merton terkejut melihat kekuatan Legiun Federasi Utara sementara merasa sangat tidak puas dengan kemampuan tempur dua legiun Farnorth yang berada di bawah komandonya.
Kemudian, ketika melihat Legiun Norton tiba dari barat laut hanya dalam 35 hari untuk memberikan bantuan, Komandan Legiun Merton langsung menyadari adanya kesenjangan besar antara legiun-legiun timur dan legiun-legiun barat.
Merton terpaksa mengakui bahwa sebelumnya, alasan utama keberhasilan legiun timur adalah karena kekuatan Kekaisaran Tentara Bayaran benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan Kekaisaran Amy. Chi Aotian hanya dengan satu pasukan cadangan Kesatria Naga Hitam sudah membuat seluruh Wilayah Gabungan Timur kebingungan, sedangkan Wilayah Barat langsung berhadapan dengan empat Pasukan Kavaleri Elit Kekaisaran serta kekuatan seperti Pasukan Bayaran Kecil. Jika dihadapkan dengan lawan yang setara, perbedaan keduanya langsung terlihat jelas.
Dalam situasi ini, Merton harus mempercayai rekan sejawat yang tidak terlalu dikenalnya namun memiliki reputasi setara ini.
Dan, jika membawa 60.000 pasukan di Dataran Bunga yang terbuka lebar, pasukan gabungan Chi Aotian yang mayoritas terdiri dari petani bisa melarikan diri dengan lancar, maka kemungkinan besar dirinya sebagai panglima yang baru dipromosikan ini akan segera dipecat. Merton sama sekali tidak mengizinkan hal ini terjadi. Seandainya Chi Aotian berniat menghabisi pasukannya secara bertahap dalam gerakan cepat, di depan sudah ada pasukan bawahan langsung Norton dan Adipati Tieshou Lanjiang. Apakah Chi Aotian benar-benar memiliki "Mulut Besi Gigi Baja" seperti itu? Asalkan salah satu dari dua pasukan tersebut bisa bertahan sehari saja, 50.000 pasukan utama akan segera mengepung. Lima puluh ribu melawan dua puluh ribu, tidak mungkin kalah.
Keesokan harinya pagi-pagi, pasukan Merton telah melihat jalan tanah merah yang megah di padang rumput itu!
Di sisi jalan tanah merah, ada lebih dari 20 prajurit. Di belakang mereka, puluhan kuda perang mengeluarkan busa darah dari mulut dan tergeletak di tanah. Melihat pasukan besar mendekat, mereka segera berlari menghampiri.
Mereka adalah tentara bayaran Pasukan Kavaleri Keringat Darah. Semalam mereka dipinjamkan Norton untuk kembali meminta pasukan Yang Mulia Panglima mempercepat pergerakan. Menurut penilaian bersama Jenderal Bertangan Satu dan Adipati Tieshou Lanjiang, jika tidak ada halangan, Chi Aotian kemungkinan besar menuju kota kecil Niuyao. Selain itu, ratusan kuda musuh sudah mati kelelahan, menandakan musuh juga di ambang batas.
Niuyao? Merton tampak bingung.
Seorang perwira Gereja Suci segera menambahkan: Niǔyāo (New York) juga dikenal sebagai "Pinggang Sapi", nama sebuah kota kecil. Asal usul nama ini karena Sungai Xixili yang luas tiba-tiba berbelok tiga kali dalam jarak kurang dari 20 li (≈10km), menyerupai nenek tua yang cedera pinggang saat menari Yangge, atau seperti pinggang sapi yang menggeliat karena menahan kencing. Penduduk asli memberi nama ini. Meski sungai di sini lebih lebar, arusnya melambat drastis dengan banyak dermaga. Jika benar Komandan Legiun Norton ingin menggunakan Mantra Terlarang atribut es, daerah berarus lambat ini memang pilihan terbaik.
"Oh, begitu," Merton teringat. Di peta militer memang ada tempat bernama "NEWYORK" dalam transliterasi Farnorth, ditulis sebagai "". Merton mengumpat pelan: "Nama sialan nenek moyang! Siapa yang kurang selera memberi nama begini? Sampah! Habis perang kubakar tempat kumuh ini."
Menurut perkiraan Adipati Tieshou Lanjiang, Legiun Chi Aotian akan tiba di Niuyao besok pagi atau siang. Begitu dia dan Norton sampai di Niuyao, mereka akan melancarkan serangan gila-gilaan tanpa mempedulikan apapun untuk memperlambat pergerakan pasukan Chi Aotian menyeberangi sungai. Jika... Chi Aotian sudah berhasil menyeberang sebelum kedatangan mereka, maka... Dia akan mengirim anak buahnya untuk memberi tahu Panglima Merton... agar menghentikan pergerakan.
Benar, jika Chi Aotian berhasil menyeberang, situasi akan berbalik 180 derajat. Tentu kita tidak bisa berharap Chi Aotian memiliki rasa ksatria seperti Adipati Song Xiang. Dia pasti akan memanfaatkan setiap kesempatan untuk menghabisi pasukan sekutu yang sedang menyeberang.
"Sampaikan perintahku!" Wajah Merton saat ini tak kalah garang dengan seorang penjudi yang mempertaruhkan segalanya: "Kejar! Kejar! Kejar! Semua pasukan, buang semua perlengkapan pertahanan yang tidak berguna kecuali senjata! Tanpa memandang ras atau kesatuan, semua harus mengejar melalui jalan tanah merah ini. 300 prajurit terdepan dari tiap ras yang berhasil menyusul musuh, terlepas dari latar belakang atau jasa perang, akan langsung dinaikkan pangkatnya satu tingkat dan mendapat 30 koin emas. 300 pengecut terakhir dari tiap ras yang tiba di medan perang, terlepas dari pangkat atau jasa perang, akan langsung dicopot jabatannya. Kejar! Kejar!"
Iming-iming hadiah besar membangkitkan keberanian. Begitu perintah ini dikeluarkan, seluruh pasukan sekutu Farnorth seperti disuntik stimulan, berlari seperti orang gila melintasi Dataran Bunga.
Pada tengah hari tanggal 15 Januari awal musim panas Tahun Ke-6 Kalender Sihir, Bunga Farnorth Merton kembali menerima laporan udara dari Jenderal Terbang Norton:
Pasukan Chi Aotian telah mendekati Sungai Sisilia, melarikan diri dengan cepat sepanjang tepi sungai. Selama periode ini, untuk menghalangi pasukan pengejar, Chi Aotian dua kali berturut-turut memimpin Pasukan Ksatria Burung Ganas menyerang pasukan sekutu. Berkat kehebatan tempur Jenderal Tangan Besi Penghalang Sungai dan Han Han, ditambah beberapa Ksatria Binatang Legenda dari Legiun Kavaleri Berdarah Kuda, upaya penyergapan Chi Aotian gagal. Mohon Jenderal Merton untuk segera bergerak maju.
Pada sore hari yang sama, Merton mengirim seorang komandan pasukan seratus untuk mengumpulkan personel militer yang tertinggal dari Legiun Norton di sepanjang jalan.
Pukul 19:30 malam hari yang sama, pasukan melakukan istirahat dan makan pertama kalinya dalam 24 jam nonstop. Setengah jam kemudian, pasukan bergerak penuh setelah meninggalkan personel yang pingsan karena kelelahan. Saat ini, kekuatan Merton tersisa kurang dari 40.000 orang.
Tanggal 16 Bulan Pertama Musim Panas Kalender Sihir Tahun Ke-6 pukul 11 pagi, laporan pertempuran terbaru sampai ke tangan Merton - kabar gembira besar! Legiun Norton dan Kelompok Tentara Bayaran Keringat Darah dengan total 11.000 pasukan akhirnya menyusul Pasukan Chi Aotian pada pukul 4 dini hari. Pertempuran berdarah terjadi di kegelapan malam! Hampir 4.000 personel sekutu gugur, namun berhasil menghancurkan Pasukan Ekspedisi Chi Aotian. Chi Aotian terpaksa bersembunyi di hutan lebat tepi selatan sungai besar, membangun pertahanan di sana. Lokasi ini hanya berjarak 15 li dari Niu Yao! Semua orang menahan napas - jika Pasukan Ekspedisi Chi Aotian lebih cepat sedikit saja, mereka bisa menduduki kota kecil Niu Yao lebih dulu...
Pada 16 Bulan Xiazi pukul 14.00-16.00 siang, tiga laporan pertempuran terbaru dikirimkan berturut-turut (sesuai permintaan Markas Besar Perang Farnorth, semua perwira wajib mengirimkan laporan singkat ke atasan langsung dalam 1 jam dan laporan detail dalam 3 jam setelah tiba di posisi).
Laporan Pertama: Dini hari, upaya penerobosan Pasukan Ekspedisi Chi Aotian dihalangi. Sekitar 3.500 personel Legiun Chi Aotian gugur, sebagian besar merupakan warga sipil yang direkrut dari gereja. Pasukan Ksatria Terbang musuh mungkin tidak terlibat dalam pertempuran berdarah ini karena aktivitas gangguan mereka yang terus-menerus belakangan. Musuh sedang menebang pohon di hutan lebat, kemungkinan untuk membuat jembatan apung atau rakit.
Laporan Kedua: Dikonfirmasi bahwa sebagian besar pohon di sepanjang Sungai Sisilia adalah semak dan pohon kecil yang tidak bisa digunakan untuk jembatan apung/rakit. Setelah investigasi, penebangan pohon oleh Legiun Chi Aotian dilakukan dengan cara merobohkan pohon menghadap keluar untuk menghambat pasukan pengejar. Saat ini Legiun Chi Aotian sedang membangun benteng tanah di lokasi. Kelompok Tentara Bayaran Keringat Darah mengumpulkan buku catatan kabupaten setempat: Kedalaman Sungai Sisilia di area ini 6 meter dengan arus deras, dan selama bertahun-tahun tidak pernah membeku. Resimen 1000 ork setengah darah dari Legiun Norton terus berdatangan dan telah menguasai semua hutan lebat di hulu/hilir sungai tempat musuh berada. Ksatria Binatang Legenda dari Kelompok Tentara Bayaran Keringat Darah terus berpatroli di sungai, tidak ada aktivitas penyeberangan musuh.
Laporan Rinci Ketiga (Ringkasan): Kelompok Tentara Bayaran Keringat Darah mengirim orang untuk menyelidiki kondisi air hulu dan hilir, banyak orang tersapu arus sungai. Dikonfirmasi bahwa sungai ini tidak mungkin diseberangi. Selama periode ini, Chi Aotian kembali memimpin 2000 personel militer untuk menyerbu ke hilir sepanjang tepi sungai. Korban di Legiun Norton dan Kelompok Tentara Bayaran Keringat Darah telah mencapai 60%. Pasukan bayaran 1000 orang dan batalion pendekar dari Desa Niuyo dikirim untuk membantu, baru bisa memukul mundur Chi Aotian dengan susah payah; Kepala Desa Niuyo mengirim orang untuk mengumpulkan perahu penyeberangan di sepanjang tepi sungai, bertemu dengan Ksatria Burung Ganas dari Pasukan Bayaran Kecil yang juga sedang mengumpulkan perahu. Akhirnya terpaksa membakar semua perahu penyeberangan. Setelah mengetahui bahwa Legiun Algojo berhasil dikepung di sini, sebagian penduduk Desa Niuyo datang membantu menggali parit untuk mengurung musuh.
Tanggal 17 Bulan Pertama Musim Panas Kalender Sihir, pukul 7 pagi. Pasukan Sekutu Kaisar Barat akhirnya bersatu dengan pasukan pengawal depan. Di depan mata pasukan sekutu, sebuah sungai besar yang mengalir deras tampak tersembunyi di antara hutan lebat yang hijau, airnya yang bergelora terus menerus menghantam tepian. Di atas petak hutan lebat selebar 200 meter, bendera Naga Hitam dan bendera ular derik bersayap berkibar. Di dalam hutan, pohon-pohon terus tumbang lalu diseret ke bagian terluar, semua mahkota pohon menghadap ke luar; Suara meringkuk kejang-kejang kuda perang sesekali terdengar, di antara dedaunan lebat bahkan terlihat personel militer memegang busur panah mengarah ke luar.
“Norton memerintahkan setiap pasukan untuk menggali parit dan mendirikan kubu; Adipati Tieshou Lanjiang mengirim pasukan untuk mengumpulkan personel yang tertinggal di jalur sebelumnya; Panitera mencatat jasa militer; Yang Mulia Xiu Da menunggangi Naga Raksasa menuju kota Ulu untuk memanggil dua Kesatria Naga unsur air ikut perang, sekaligus meminta Yang Mulia Paus secepatnya mengirim perbekalan ke lokasi ini.” Panglima Merton dengan teratur mengeluarkan 4 perintah berturut-turut, akhirnya berhenti sejenak: “Harap Yang Mulia Xiu Da dan dua Kesatria Naga kembali ke sini dalam dua hari, kami akan menentukan waktu pertempuran terakhir sesuai situasi musuh!”
