Para Ksatria Kadal Pasir di seberang tak perlu diterjemahkan oleh Tetua Qing Luo untuk memahami ucapan Chi Aotian. Bagaimanapun ini bahasa universal benua, setiap bangsawan pasti menguasainya. Beberapa orang terdepan saling memandang, kemarahan jelas terpancar di wajah mereka.
"Bajingan!" Ksatria Kadal Pasir muda itu mengacungkan cambuknya, menunjuk hidung Chi Aotian dari kejauhan: "Sha Long adalah relik suci tertinggi sukuku! Untuk menghancurkan sampah lemah seperti kalian, perlu apa memanggil Sha Long?!" Kali ini bangsawan muda itu juga menggunakan bahasa universal benua.
Kadal Pasir naga adalah totem yang dipuja suku gurun. Julukan "Sha Long" lebih akurat menggambarkan darah keturunan dan ciri geografis makhluk perkasa ini.
Disentak dengan tidak sopan oleh musuh, kemarahan Chi Aotian yang sempat ditekan akhirnya meledak — dalam pertempuran ini, Pasukan Ekspedisi menderita korban mengerikan. Bahkan saat merebut beberapa kota penting di Dataran Bunga pun rasio korban tidak separah ini — ini bahkan tidak bisa disebut rasio korban, karena racun Kadal Pasir begitu mematikan. Semua personel militer yang terluka 100% gugur. Dengan watak keras Keluarga Chi, jiwa kompetitif Aotian adalah bawaan lahirnya. Kapan terakhir kali dia mengalami kekalahan sebesar ini?
Untungnya, Chi Aotian tidak kehilangan akal sehat. Dia sadar betul bahwa dalam konflik ini kerugian lebih besar harus dihindari — jika Pasukan Ekspedisi kembali mengalami korban massal, benar-benar akan Dilenyapkan total.
Chi Aotian mengarahkan Tombak Naganya ke arah bangsawan muda yang tampak sebagai pemimpin para Ksatria Kadal Pasir: "Yang Mulia, Anda terlihat seperti Ksatria Bangsawan. Aku, dengan kekuatan satu orang, berani menantang semua Ksatria Kadal Pasir kalian. Beranikah kalian bertarung melayanku?"
Begitu kata-kata ini meluncur, meski para Ksatria Kadal Pasir di belakang bangsawan muda itu diam seribu bahasa, urat-urat di wajah mereka berdenyut-denyut menahan amarah.
Perkataan ini jelas-jalu merupakan penghinaan terang-terangan terhadap Ksatria Kadal Pasir!
Bahkan Kesatria Naga sejati pun tak berani mengucapkan kata-kata besar seperti ini di gurun! Teori kelemahan jenis pasukan dan teori penguatan pasukan adalah kebenaran yang dibayar dengan darah tak terhitung. Dalam Bidang Kekuasaan alami ini, selain makhluk unsur tanah, semua kehidupan berada dalam keadaan melemah - termasuk Naga. Kadal Pasir memegang semua keunggulan, tak hanya bisa terbang, tapi juga menyelam ke bukit pasir dalam waktu singkat, memiliki kemampuan serangan 360 derajat yang tak dimiliki tunggangan lain.
Dalam pertempuran satu lawan satu melawan Kesatria Naga, Ksatria Kadal Pasir belum tentu kalah. Apalagi, ksatria naga di depan mata ini bukan menunggangi naga raksasa melainkan seekor naga tulang yang jelas tak bisa terbang - Suku Gurun datang agak terlambat, kebetulan tak melihat siluet Yao Li Long saat menyerang di udara.
Kebanggaan khas suku gurun membara seperti api di dada para Ksatria Kadal Pasir. Di mata mereka, selain penduduk Benua Beku, Suku Gurun adalah ras terkuat di seluruh benua. Pasukan militer di depan mata yang sebagian besar hampir roboh ini, justru menggunakan metode penghinaan seperti ini, sama sekali tak bisa ditoleransi.
Wajah pemimpin ksatria bangsawan menjadi kuning pucat, Kadal Pasir tunggangannya menggaruk-garuk tanah tak sabar. Dibanding ksatria lain, martabat bangsawan tinggi membuatnya semakin tak tahan terhadap provokasi penuh penghinaan ini.
“Unta yang baik tidak akan bergaul dengan kalajengking beracun. Melihat tunggangan anehmu, pasti kau juga makhluk hina yang tak pantas terlihat. Karena berani datang mencari maut, kubiarkan kau mati.” Setelah berkata demikian, Ksatria Bangsawan itu berbalik dan berbicara dengan para Ksatria Kadal Pasir di sekitarnya. Qing Luo mendengar jelas bahwa pesannya adalah melarang yang lain ikut campur.
Senyum tipis mengembang di sudut bibir Qing Luo. Ksatria ini akan mendapat pelajaran. Sekalipun kekuatan tempurnya dua kali lipat Chi Aotian, kombinasi Tombak Cun Yan yang luar biasa tajam di tangan Chi Aotian dengan serangan mendadak Naga Undead akan membuat lawan terjepit.
"Wakil komandan, musuh bebuyutan..." Qing Luo belum selesai bicara saat Chi Aotian mengangguk halus: "Aku tahu."
Meski berwatak keras sebagai putra kedua Keluarga Chi, mata Chi Aotian telah menangkap esensi situasi. Ksatria Bangsawan ini jelas memiliki status tinggi. Menaklukkannya sekaligus bisa menjadi alat tekanan bagi pasukan musuh. Yang lebih menggoda adalah pasukan ini dilengkapi ratusan unta. Beberapa hari lalu para perwira Pasukan Ekspedisi masih pusing mencari cara mendapatkan unta dalam jumlah besar. Kini tiba-tiba hadiah datang sendiri. Jantung Chi Aotian berdebar kencang... Dengan unta, sayap terbang Pasukan Ekspedisi akan terkembang kembali.
Kalau dikatakan pemikiran Chi Aotian ini tidak terpengaruh oleh Pangeran Chi Hanfeng dan Pangeran Muda Amy, pasti tidak ada yang percaya di kemudian hari. Enam tahun sebelumnya, sebelum bertemu Chi Hanfeng dan Amy, Chi Aotian... betapa polosnya anak itu, sejernih air pegunungan meski dingin. Sekarang malah menjadi "Tak ada usaha tanpa keuntungan", bahkan setelah membantai totem agung bangsa lain masih berniat merampas ternak mereka. Ah... bertemu orang salah, dekat dengan tinta hitam... mungkin inilah kepedihan terbesar dalam hidup.
Chi Aotian menggerakkan Naga Undead dengan keras. Naga tulang itu membentangkan sayap besarnya, cakar belakang setinggi orang dewasa menginjak-injak bukit pasir. Pasir kuning seketika seperti hujan deras dalam badai menghantam wajah orang-orang sekitar hingga perih.
Lingkungan gurun memberi efek pelemahan pada kebanyakan ras. Tapi bagi Naga Undead dan Chi Aotian, dampaknya tidak sebesar dugaan. Naga Undead tidak perlu bernapas seperti makhluk hidup biasa, apalagi peduli soal kekurangan air. Sisik tulangnya menyelubungi rapat tubuh Chi Aotian, bahkan area mata terlindungi kristal hitam. Sebesar apapun badai pasir di luar, tidak akan mempengaruhi performa Chi Aotian.
Ini sudah cukup untuk menentukan hasil tantangan duel satu lawan satu.
Ksatria Kadal Pasir melihat naga tulang berlari kencang dari bukit pasir, semakin yakin bahwa makhluk raksasa ini tidak bisa terbang. Ksatria Bangsawan segera memberi perintah tepat pada kadal pasir. Kadal besar yang merasakan tekanan dahsyat Naga Undead sedang bingung cara menghindar, setelah mendapat perintah, tiba-tiba menyamping dua langkah sambil mengembangkan sayap. Tubuh besar itu membawa badai pasir kuning terbang melawan angin! Ksatria merendahkan tombak ksatria di tangannya, ujung tombak keemasan berkilauan menyilaukan, mengarah tepat pada helm Chi Aotian!
Melalui kristal hitam, melewati tirai pasir kuning yang tebal, Chi Aotian memandang Ksatria Kadal Pasir yang mengira dirinya menang, senyum dingin mengembang di sudut bibirnya.
Tak bisa dipungkiri, Ksatria Kadal Pasir di hadapan ini memiliki kekuatan tempur di atas rata-rata. Di lingkungan buruk seperti ini ia bisa memanfaatkan pasir kuning untuk menutupi tombak panjangnya, bahkan menggunakan kepala lawan sebagai target serangan. Dengan gaya tumbukan sebesar ini yang dikenakan pada kepala, meski sisik tulang tidak retak sama sekali, leher di belakang sisik tulang pasti akan patah oleh tekanan dahsyat itu.
Tepat saat tombak panjang emas Ksatria Kadal Pasir hendak mengerahkan tenaga, Yao Li Long patuh pada kehendak Chi Aotian. Sayap tulang putih membuka lebar seketika, angin panas kering langsung menghasilkan gaya dorong. Naga tulang melayang terbang ke angkasa!
Para Ksatria Kadal Pasir terkejut! Ada naga tulang seperti ini? Segera, beberapa orang seolah mengingat pernah mendengar tentang naga raksasa semacam itu. Sayangnya, dalam pertarungan hidup-mati, mereka tak punya waktu untuk berpikir. Mengandalkan refleks luar biasa sebagai Ksatria Naga Palsu, mereka secara insting memutar Tombak Naga mengikuti gerakan tubuh musuh.
Dalam konflik berkecepatan tinggi antara dua naga, bahkan ksatria manusia terhebat pun tak bisa bereaksi tepat. Braak! Tombak Ksatria Naga Palsu menyambar miring pelindung bahu Ksatria Naga Tulang, ujungnya meluncur turun sepanjang bahu kiri Chi Aotian!
Kedua ksatria terkena imbas gaya tombak. Chi Aotian mengerang, tubuhnya terpuntir ke kanan oleh kekuatan dahsyat. Lengan Ksatria Kadal Pasir bergetar hebat. Di saat bersamaan, suara melengking yang bahkan menggigilkan gigi terdengar dari sisik tulang Chi Aotian - garis putih jelas terlihat dari bahu hingga perut bawah armornya.
Aah! Rangkaian teriakan panik meledak dari Pasukan Ekspedisi. Jenderal Chi Er tertusuk tombak musuh dalam duel frontal? Ini di luar perkiraan semua orang. Dalam ekspedisi setengah tahun terakhir, situasi lebih berbahaya pun pernah terjadi, tapi Yang Mulia Jenderal belum pernah tertembus dari depan. Beberapa manusia perempuan dan peri muda bahkan menjerit histeris!
Dengan kemampuan sebenarnya Chi Aotian, hal seperti ini seharusnya tidak mungkin terjadi. Namun setelah lebih dari 10 hari melakukan perjalanan di gurun, Chi Aotian dan banyak personel militer lainnya mulai menunjukkan gejala dehidrasi awal. Ditambah dengan pertarungan jarak dekat yang baru saja dilakukan melawan puluhan Kadal Pasir, tubuhnya sudah sangat lelah. Meski otaknya masih jernih, refleks tubuhnya melambat beberapa detik.
Chi Aotian segera merasakan gelombang panas membara yang datang dari bahu kirinya. Perisai di tangan kiri langsung terlepas dan terjatuh di punggung naga tulang.
Ksatria Kadal Pasir tidak menyangka Chi Aotian bisa terbang, dan yang lebih mengejutkan lagi, meskipun lawannya sudah terbang, serangan mematikannya masih mengenai. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, dengan kekuatan sebesar ini pada Tombak Naga, bahkan jika tidak langsung menembus tubuh musuh, hanya gesekan ujung tombak pada zirah saja sudah cukup membuat lawan kehilangan kemampuan menyerang. Ksatria Kadal Pasir bahkan mengira dirinya secara kebetulan telah mengalahkan musuh yang menakutkan ini.
Pada saat itulah, perubahan dramatis terjadi dalam sekejap di medan perang.
Keringat dingin mengucur dari tubuh Chi Aotian! Teriakan keras menggema dari bawah helm tulangnya, tubuhnya terus berputar mengikuti tenaga ujung tombak. Ujung tombak emas menggeser sisik tulangnya, lengan kiri menekan erat, menjepit ujung tombak Ksatria Naga Hibrida. Yao Li Long patuh pada kehendak Chi Aotian, menubruk Kadal Pasir dengan dahsyat!
Ksatria Kadal Pasir awalnya tak paham apa yang terjadi. Ia mencabut tombak berkuda dua kali berturut-turut tanpa hasil, sementara tubuh lawan tiba-tiba mendekat dalam sekejap! Bangsawan muda itu bereaksi dengan cepat. Tanpa ragu, tangan kanannya melepaskan tombak ksatria lalu mencengkeram pergelangan tangan kiri, sementara perisai di lengan bawah kirinya didorong sekuat tenaga ke depan! Empat paku perisai yang memancarkan aura kematian menghujam tubuh Chi Aotian.
Chi Aotian lebih dulu melemparkan Tombak Naga Cun Yan. Tangan kanannya berusaha meraih zirah bangsawan muda itu, namun empat paku perisai memaksanya menarik kembali tangannya.
"Heh..." Keluh Chi Aotian dalam hati. Andai bukan untuk menangkap hidup-hidup, di jarak sedekat ini dengan kelincahan Tombak Cun Yan yang besar, bukan hanya ksatria Kadal Pasir biasa, bahkan kesatria naga sejati atau dewa sekalipun takkan bisa menghindar dari ujung tombak hitam-merah ini. Sekalipun lawan memegang senjata pusaka, Tombak Cun Yan tetap bisa menusuknya dengan mudah!
Duum! Chi Aotian menabrak Perisai Perang.
Tubuh gesit bergoyang di punggung Yao Li, kekuatan tumbukan dahsyat merambat melalui zirah ke tubuh naga. Sang Ksatria lawan jelas tak seberuntung itu—daya hantam naga yang sedang terbang luar biasa besarnya, langsung menembus perisai perang ke tubuh Ksatria Kadal Pasir. Tubuh perkasa beserta zirahnya langsung terlempar bagai layangan! Darah menyembur dari mulut sang ksatria, beterbangan di udara seperti air mancur.
Dua tunggangan yang bertabrakan itu secara bersamaan mengeluarkan serangan naluriah naga. Empat cakar depan mengibas di udara bagai kilat, meninggalkan puluhan jejak kuning pucat dan putih pudar! Seketika itu, hierarki antar naga langsung jelas! Tubuh besar Kadal Pasir terhenti di udara! Beberapa tarikan napas kemudian, luka-luka berdarah muncul di punggungnya—tak hanya sisik yang tercabut, kulit seluas tiga chi persegi terkoyak, darah menyembur deras. Kemudian, cahaya putih mulai bermunculan di tubuh Kadal Pasir.
Tak disangka Kadal Pasir ini ternyata Binatang Gaib! Cahaya putih inilah kemampuan penyembuhan khas makhluk legenda.
Tubuh raksasa Kadal Pasir menghujam ke tanah, lalu naluri Binatang Gaib bekerja untuk terakhir kalinya—dalam sekejap menghilang. Hanya dengan kembali ke Taman Suci Binatang Legenda nyawanya bisa diselamatkan... Persis di saat yang sama, Ksatria Bangsawan juga jatuh di bukit pasir, berguling-guling namun tak bisa bangun.
"Para perwira Kekaisaran Gurun terkejut bukan main! Dalam ingatan mereka, belum ada Legiun lain yang bisa mengalahkan mereka di jantung gurun. Bagaimana mungkin kesatria naga aneh ini..."
Melihat pemimpin mendarat, beberapa ksatria kadal pasir segera berlari kencang. Tombak ksatria mereka mengarah miring ke langit, mencegah musuh mendekat. Di saat yang sama, di belakang para ksatria kadal pasir, dua sosok berlengan panjang berkibar-kibar melompat dari punggung unta. Salah satunya bahkan tidak mendarat sama sekali, melainkan langsung terbang di udara!
"Pergi--!" Chi Aotian tidak rela mangsa yang hampir didapat direbut orang. Dengan raungan garang, tangan kanannya mencengkeram erat Tombak Cun Yan Besar, siap menghunuskan pembantaian!
Pada detik itu, dua suara berbeda bergema di atas gurun. Para spirit magis yang sebesar samudera tiba-tiba muncul dari kehampaan, menderu mencari kekuatan panggilan yang bisa menyatukan mereka...
"Sumber segala kehidupan, ibu dari seluruh makhluk, pinjamkan kekuatanmu padaku, Naga Gurun yang Mengamuk..."
"Angin ilusi, roh purba yang melayang, dalam deruanmu bebaskan kekuatan Klan Naga..."
Suara tua bergema di padang pasir mengalunkan kidungan. Begitu suku kata pertama terdengar, spirit magis berwarna hijau kebiruan dan kuning muncul dari perlindungan tak kasatmata di atas gurun luas. Kemudian, dua makhluk raksasa yang sama sekali berbeda mulai membentuk sosok humanoid—satu di udara, satu di tanah... "Bagaimana mungkin?" Wajah Tetua Qing Luo langsung berubah serius. Bagaimana mungkin... di gurun ini mereka bertemu magister yang langka muncul sekali dalam 100 tahun, dan itu pun berasal dari dua jenis elemen berbeda!
