Pada Kalender Sihir tahun ke-6, dinamika perang di benua berubah sangat cepat, bahkan bisa disebut tiga perubahan dalam sehari.
Pertempuran terakhir di Kota Hamburg berakhir dengan mundurnya Legiun Da Hainuo. Pangkalan kuat sementara menghentikan rencana terhadap Pegunungan Meisys - sekalipun Marsekal Da Hainuo masih berniat melanjutkan, markas besar pasti akan memerintahkan penghentian perang pengikisan tak seimbang ini.
Di daerah bersalju dan beku ini, untuk mempertahankan pasokan normal bagi pasukan 10.000 personel, setidaknya diperlukan 20.000 pekerja transportasi sipil dan minimal 5.000 pasukan reguler sebagai pengawal. Mereka semua manusia yang juga membutuhkan konsumsi perbekalan. Jika dipindahkan ke musim panas, konsumsi material selama transportasi bisa dihemat minimal 65%. Mendukung perang seperti ini tentu menjadi beban tambahan bagi sistem keuangan Kaisar Barat yang sudah sulit.
Tentu saja markas besar staf tidak tinggal diam. Para perwira terbaik di benua ini mengalihkan pandangan mereka ke hutan terbesar di jantung wilayah. Pada Tanggal 20 Bulan 1 Musim Gugur Kalender Sihir tahun ke-6, markas besar menetapkan target operasi baru: Zona Perang Hutan Perbatasan. Selama setahun terakhir, zona pertempuran kecil yang menempati peringkat keenam dari tujuh zona utama ini seperti duri baja yang terus mengingatkan gereja dan Kekaisaran Mianyang akan keberadaannya.
Tujuh zona pertempuran utama kekaisaran masing-masing memiliki keunggulan pasukan khususnya: Federasi Utara terkenal dengan infantri gletser-nya yang tangguh; Zona Pelabuhan Es Apung menguasai 80% armada kapal perang kekaisaran; Zona Ibu Kota termasyhur dengan pasukan ksatria berat berzirah besi; Zona Tongyun unggul dalam kavaleri ringan; Zona Sungai Singa memiliki infantri tombak terkuat; Zona Sungai Sanggan memiliki infantri rawa satu-satunya di kekaisaran; Sedangkan Zona Hutan Perbatasan membanggakan ksatria hutan terkuat di antara tujuh zona.
“Pasukan kavaleri hutan yang dijuluki elit menggunakan kuda perang sebagai tunggangan——hmm, istilah ini mungkin kurang tepat, jenis tunggangan ini merupakan hasil persilangan kuda, posturnya tidak tinggi, bertubuh kurus dan kering.”
“Ksatria Hutan tak pernah menghadiri upacara parade kekaisaran. Dalam sejarah kekaisaran, Jenderal Qi Mingwu dari Zona Perang Hutan Perbatasan generasi ketiga pernah membawa pasukan andalannya ke ibukota untuk melapor, kebetulan bertemu dengan tiga panglima dari Zona Perang Tongyun, Federasi Utara, dan Zona Ibu Kota. Maka terjadilah dialog berikut:”
“Hei, Lao Qi, hidupmu kok serba kekurangan? Kenapa prajuritmu naik keledai saat kembali melapor?”
“Apa maksudmu? Mana ada keledai? Yang kulihat justru sekumpulan kambing hitam berbulu panjang. Ngomong-ngomong, varietas ini memang unik, belum pernah kulihat kambing sebesar ini, setiap ekor pasti lebih dari 100 kilogram. Ini varietas baru dari Dataran Bunga ya? Jenderal Besar Qi, kapan bisa kirim beberapa ekor? Di Federasi Utara kami kelaparan, dengan kambing hitam ini kami bisa makan shabu-shabu tiap hari.” Entah shabu-shabu daging kambing atau daging manusia... tak ada yang tahu.
“Lao Qi, sejak kapan Zona Perang Hutan Perbatasan punya anjing penjaga? Prajuritmu ini, brengsek, terlalu keterlaluan, kok naik anjing semua. Aku akan laporkan masalah serius ini ke asosiasi perlindungan hewan!”
Meski dijadikan bahan candaan, dalam laporan kinerja saat itu, Jenderal Qi Mingwu yang merasa kesal sengaja mengadakan latihan internal. Tokoh utamanya adalah para prajurit yang dijuluki "penunggu keledai, kambing, dan anjing". Para Ksatria Hutan dengan mudah melewati hutan selebar 30 li di utara Skambray dalam formasi tempur hanya dalam satu jam. Kemudian, menghadapi serangan pasukan unggul Legiun Naga Pelangi, mereka cepat-cepat menyelinap ke dalam hutan. Berkelompok 4-5 orang, terus melancarkan serangan sporadis di berbagai titik, membuat para Ksatria Berat kocar-kacir hingga akhirnya terpaksa menarik diri lebih dulu dari pertempuran. Hasil inilah yang akhirnya membuat para Jenderal dari enam zona perang utama Kekaisaran lainnya menutup mulut.
Setelah Skambray jatuh, Marsekal Chi Datong mengambil alih komando langsung di Hutan Perbatasan. Perang tarik ulur berkecamuk di wilayah Gereja Suci melawan pasukan gereja. Para Ksatria Hutan berhasil menaklukkan desa demi desa bahkan kota kecil yang tak terbentengi. Begitu tiba, para prajurit langsung turun dari kuda untuk bekerja - memungut pajak. Emas, bahan pangan, ternak, bahkan alat pertanian seperti cangkul dan bajak, semua yang berharga dikenai pajak kepala. Sang Marsekal sangat paham, Zona Perang Hutan Perbatasan mungkin tidak akan bertahan sampai akhir perang. Begitu musuh punya kelonggaran, mereka pasti akan memprioritaskan wilayah ini. Daripada mundur terkalahkan nanti, lebih baik sekarang melemahkan kekuatan negara Gereja sebesar mungkin.
Selama lebih dari 1 tahun, dengan Hutan Perbatasan sebagai garis pemisah, wilayah sejauh 100 li ke timur dan 50 li ke barat telah menjadi zona tak berpenghuni akibat tarik-ulur antara Zona Perang Hutan Perbatasan dan pasukan gereja. Lahan pertanian yang luas terbengkalai, petani yang seharusnya produktif berubah menjadi pengungsi yang mengulurkan tangan meminta-minta.
Di sekitar Hutan Perbatasan, ksatria hutan yang mengendarai keledai telah menyebabkan kerugian 6 Resimen 1000 personel bagi gereja.
Kegagalan pengepungan Kota Hamburg dan keberhasilan Pasukan Ekspedisi Chi Aotian menyapu bersih Dataran Bunga ribuan li, membuat Staf Markas Besar Kaisar Barat menyadari kembali kekuatan tempur pasukan Kekaisaran yang tangguh. Oleh karena itu, dalam merencanakan Pertempuran Hutan Perbatasan, mereka memasukkan pasukan terkuat dari dua zona perang timur dan barat Hutan Perbatasan ke dalam kluster pertempuran.
Staf Markas Besar Kaisar Barat memilih lokasi ini sebagai target operasi baru karena 3 keunggulan utama:
1. Zona Perang Hutan Perbatasan dikepung oleh dua kluster perang besar Gereja Suci dan Skambray, bisa dikatakan 100% operasi garis dalam. Baik logistik maupun penambahan pasukan menjadi sangat mudah.
2. Zona Perang Hutan Perbatasan terletak di lintang rendah, suhu musim dingin tetap di atas 0℃ sehingga tidak memberatkan jalur logistik. Periode ini juga merupakan masa sepi pertanian Gereja Suci, tidak akan mempengaruhi kelangsungan operasi militer tahun berikutnya.
3.Saat ini di wilayah Gereja Suci bisa dikatakan dipenuhi bintang-bintang jenderal. Lebih dari 10 perwira tinggi seperti Merton, Norton, Tangan Besi Penghalang Sungai, Han Han, dan lainnya jelas menjadi kunci kemenangan perang. Hampir 100.000 pasukan berbaju besi dengan kemenangan gemilang atas Pasukan Ekspedisi Chi Aotian, semangat tempur mereka berkobar-kobar. Meski kelompok Da Hainuo gagal mencapai target operasional, kehadiran kota terapung tetap memberi keyakinan pada prajurit dan perwira rendah. Selain itu, Resimen Kesatria Naga Tanah Xuan Qing juga dikerahkan secara bersamaan.
Dengan menguasai Waktu yang Tepat, Tempat yang Menguntungkan, dan Harmoni Manusia, Staf Markas Besar Kaisar Barat memiliki keyakinan kuat akan kemenangan dalam pertempuran ini.
Namun perkembangan situasi tidak berjalan mulus.
Pada bulan kedua musim gugur tahun ke-6 Kalender Sihir, 100.000 pasukan di bawah komando Jenderal Chi Hantong telah pulih ke kondisi terbaik setelah dua bulan pemulihan. Tanggal 29 bulan kedua, Letnan Muda Chi Changyun - kakak kandung Chi Aotian - memimpin 30.000 pasukan berbaju besi dengan Kesatria Naga Hitam dan Pasukan Ksatria Singa Api sebagai tulang punggung.
Setelah menemani Yang Mulia Hongshi ke Federasi Utara, karena gugurnya Earl Lin He, Yang Mulia Hongshi yang khawatir akan situasi front selatan memberikan izin khusus bagi Chi Changyun untuk kembali ke Benteng Tongyun.
Pangkalan Kuat Kaisar Barat awalnya mengira pasukan ini akan mengikuti rute Pasukan Ekspedisi Chi Aotian untuk kembali membanjiri Dataran Bunga dengan darah demi tujuan ganda mengalihkan dan melemahkan musuh. Bahkan pangkalan kuat telah mempersiapkan mental untuk mengorbankan ruang demi waktu lagi. Namun, yang membuat lebih dari 40 unit pengintai dari gereja, Farnorth, dan Kelompok Tentara Bayaran Keringat Darah terbelalak adalah - arah pasukan ini ternyata menuju selatan!
Di selatan Benteng Tongyun terdapat hutan lebat, di timur terdapat Hutan Peri, sedangkan di barat terdapat hutan kaki timur Gunung Suci. Di tengahnya terdapat jalan raya. 200 li ke selatan, selain Pos Peristirahatan, sama sekali tidak terlihat permukiman manusia. Bahkan saat berjalan di jalan raya, matahari tak terlihat - hutan hujan tropis terlalu rimbun, kanopi pohon beringin dewasa bisa mencapai lebih dari 1000 meter persegi.
Setengah bulan kemudian, Staf Markas Besar Kaisar Barat akhirnya memahami tujuan sebenarnya langkah catur Jenderal Chi Hantong - membangun kota!
Setelah ibu kota Kekaisaran Tentara Bayaran ditaklukkan, selain sebagian tentara bayaran yang menyerah ke Farnorth, tentara bayaran lainnya dibawah pimpinan Raja Tentara Bayaran yang selamat memasuki hutan kaki timur Gunung Suci dan daerah pinggiran Hutan Peri untuk melakukan perlawanan sengit.
Kesadaran bertempur gigih para tentara bayaran jauh melebihi Legiun Ksatria Elit Kekaisaran Xius yang juga kehilangan negara. Hal ini menjadi bahan penelitian bagi generasi berikutnya.
Para sarjana generasi kemudian umumnya sepakat bahwa Kekaisaran Tentara Bayaran adalah satu-satunya kekaisaran komersial di antara tujuh kekaisaran besar pada masanya. Berbagai kelompok tentara bayaran dan konglomerat dagang memiliki kota-kota mereka sendiri, di mana penduduk yang tidak puas dengan walikota bisa bermigrasi ke kota lain kapan saja. Struktur negara federal ini memberikan kebebasan dan hak yang lebih besar kepada warga, terutama bagi tentara bayaran yang memiliki jasa perang.
Bahkan jika kelompok tentara bayaran tingkat tinggi bergabung dengan Farnorth, belum tentu mereka mendapatkan keuntungan lebih besar dari sebelumnya. Oleh karena itu, sebagian besar kelompok tentara bayaran tingkat tinggi dan prajurit tentara bayaran berpengalaman memilih untuk melawan.
Sayangnya, kesadaran kerja sama antar kelompok tentara bayaran buruk dan komposisi pasukannya monoton. Pada tahun ke-6 Kalender Sihir, kelompok-kelompok ini sering menetapkan target tempur terhadap musuh kecil di bawah 100 orang. Ditambah lagi dengan kehilangan kota-kota mereka dan ketiadaan pasokan logistik, kondisi sisa-sisa pasukan tua-muda ini semakin memburuk.
Alasan Chi Hantong meninggalkan serangan utara dan memilih wilayah selatan adalah untuk membantu para tentara bayaran membangun kota-kota yang memungkinkan perkembangan berkelanjutan.
Chi Hantong berpendapat bahwa dalam beberapa tahun ke depan, arah operasi Kekaisaran Amy pasti akan memilih untuk berfokus di dalam negeri dan Gereja Suci. Dalam situasi seperti ini, begitu Legiun Timur Farnorth membersihkan sisa musuh di wilayah bekas Kekaisaran Tentara Bayaran, wilayah tenggara benua akan menjadi basis baru Perang Benua Raya ini. Wilayah ini akan terus-menerus menyediakan sumber daya strategis seperti pangan, uang, rekrutan baru, dan peralatan untuk Farnorth. Jika Gereja Suci mengerahkan lebih banyak tenaga manusia untuk terus-menerus melakukan cuci otak kepada penduduk lokal, bekas Kekaisaran Tentara Bayaran mungkin bisa menyediakan lebih dari satu juta personel militer untuk Farnorth.
Oleh karena itu, Yang Mulia Jenderal memutuskan untuk menanam beberapa "paku" di sisi selatan sebelum melancarkan serangan penuh ke Gereja Suci. Membangun kota, mengirim pelatih, menyediakan senjata dan peralatan militer untuk berbagai pasukan, menyediakan perbekalan dan logistik... Setidaknya membuat para Raja Tentara Bayaran bisa membangun siklus mandiri yang baik.
Ketika markas besar staf Kaisar Barat menyadari tujuan sebenarnya Jenderal Chi Hantong, dua kota tanah yang berjarak 30 li telah berdiri megah. Lebih dari 300 kelompok Tentara Bayaran besar kecil sedang bergegas datang di malam hari setelah mendengar kabar ini.
Sebuah kabar yang sekaligus baik dan buruk juga muncul pada bulan kedua musim gugur tahun ke-6 Kalender Sihir. Komandan Resimen Amy dari lima kelompok tentara bayaran besar yang dijuluki "Otak Emas" ternyata melakukan kesalahan fatal - meninggalkan dan menghancurkan total Hamburg, kota benteng terkuat di dunia. Ini tentu sisi baiknya. Sisi buruknya, pasukan elit satu-satunya di pegunungan utara ini dibebaskan mobilitasnya. Pasukan ini kemudian berkeliaran di Skambray selama beberapa hari, bahkan unit ksatria kecil menyerang pos pengawas jalan raya benua dan merobohkan beberapa bagian jalan raya menuju ibukota untuk memutus dukungan logistik. Beberapa Kesatria Naga bahkan terbang setiap hari di atas Skambray, selalu siap turun untuk melakukan aksi jika melihat celah. Ini memaksa pangkalan kuat menarik satu legiun dari kelompok pertempuran Hutan Perbatasan untuk kembali mempertahankan ibukota. Tak disangka, Amy yang sebelumnya menunjukkan kesan ofensif kuat ternyata hanya melakukan manuver palsu sebelum menerjang dengan ganas ke Wilayah Pertempuran Sungai Sanggan.
Gerakan lompat-tempat Pasukan Bayaran Kecil ini nyaris membuatnya ketakutan setengah mati. Saat ini, kekuatan tempur utama Wilayah Pertempuran Sungai Sanggan terkonsentrasi di pertahanan tepi selatan melawan pasukan jahat Yi Hailan. Di tepi utara, selain beberapa unit pendekar kecil di kota-kota besar, wilayah lainnya praktis kosong melompong.
Earl Lei Badun tidak menyangka dirinya akan seberuntung ini. Baru menjabat kurang dari setahun, pemuda pirang Naga Hitam dari selatan sering datang memeriksa dengan pasukan iblisnya. Baru saja ia menempatkan kekuatan pertahanan yang cukup di beberapa kota utama tepi selatan, kini wilayah utara juga...
Sambil diam-diam mengutuk kemampuan strategi militer Marsekal Da Hainuo, Tuan Earl mengirim empat utusan khusus berturut-turut dalam sehari ke Skambray untuk meminta bantuan.
Minta bantuan dari ibukota? Sekarang ibukota hanya memiliki Legiun bawahan langsung Yang Mulia Farell, jumlahnya bahkan tidak sampai 10.000 orang. Dengan pasukan segini, tembok Skambray saja tidak bisa ditutupi. Lagipula, salju kecil telah menyelimuti sebagian besar wilayah utara Sungai Sanggan. Sebelum Perang Benua Raya, di jalan raya selalu ada rombongan pedagang besar dan pasukan pendekar di pos peristirahatan, sehingga salju di jalan raya cepat dibersihkan. Sekarang dalam keadaan perang, suasana panik melanda. Baru dua kali salju kecil turun, beberapa bagian jalan raya sudah muncul lumpur dan lapisan es, bahkan ada beberapa bagian yang ambles seperti sengaja dibuat. Dalam kondisi seperti ini, mobilitas pasukan ksatria saja sangat terhambat, apalagi pasukan infanteri.
Bala bantuan tidak kunjung datang, tapi perintah justru diterima - tinggalkan kota-kota tepi selatan, kumpulkan semua pasukan di tepi utara, bertahan dan menunggu bala bantuan.
Melihat perintah seperti ini, Tuan Earl hampir meledak kemarahannya di depan komandan batalyon pengintai markas besar!
Apakah orang-orang di Staf Markas Besar ini semuanya dibesarkan dengan makan rumput? Dari 25.000 personel militer, selain 10.000 pasukan elit yang dikendalikan langsung oleh Yang Mulia Jenderal, sisanya sudah lama dibagi-bagikan ke berbagai kota. Jarak terjauh personel militer ini dari Jembatan Sungai Sanggan mencapai ratusan li. Untuk menarik semua pasukan ini ke Heyang, setidaknya dibutuhkan waktu seminggu.
Personel militer masih bisa ditarik, tapi bagaimana dengan logistik? Untuk mempertahankan diri dari Legiun Yi Hailan, Wilayah Pertempuran Sungai Sanggan telah membongkar semua katapul dan cadangan perang di tepi utara lalu merakitnya kembali di tepi selatan. Sekarang harus mengangkut kembali semua persediaan ini melewati hidung musuh - dan bukan hanya satu front musuh. Remaja yang datang dari utara itu adalah perwira jenius yang telah mengalahkan semua Jenderal Farnorth. Mungkinkah ia membiarkan para pemuda Sungai Sanggan menyeberang dengan mudah sambil membawa barang-barang besar dan kecil?
Keraguan Pangeran Lei Badun mendapatkan jawaban yang pasti pada malam itu, dan tentu saja jawabannya adalah negatif.
Amy sekarang memiliki 6-7 Kesatria Naga sekaligus. Bagaimana mungkin Amy yang memiliki sumber daya melimpah tidak memanfaatkannya? Pada tanggal 3 bulan kedua musim gugur tahun 6 Kalender Sihir, 4 Naga Raksasa menyerang Jembatan Sungai Sanggan di bawah selubung malam. Malam itu, dua dari tiga jembatan terbakar habis oleh Naga Api. Semangat dan energi Naga Raksasa ternyata berlebihan. Mempertimbangkan kelembaban musim dingin yang buruk untuk perawatan kapal, dalam perjalanan pulang mereka "memanggang" kapal-kapal di kedua sisi sungai dengan naga api. Sebenarnya para Kesatria Naga ingin menyelinap ke pangkalan kuat angkatan laut di Zona Pertempuran Sungai Sanggan, namun diusir oleh rentetan panah berantai yang ditembakkan dari tembok Kota Hanyang. Meski begitu, malam itu Sungai Sanggan tetap berubah menjadi lautan api.
Kemudian, kabar tentang gagalnya pemberontakan yang direncanakan Gereja Suci selama puluhan tahun akhirnya sampai ke Staf Markas Besar Kaisar Barat. Berita tentang nyala kembali Api Suci Pemuja Api membuat semua pastor senior di Skambray yang mengetahui hal ini berubah pucat. Sayangnya, karena pertempuran Kota Mumbai yang begitu cepat dan bersih, informasi tentang kemunculan kembali Pasukan Ekspedisi Chi Aotian tidak terdeteksi oleh laporan intelijen luar.
Pada musim gugur tahun 6 Kalender Sihir, situasi di Benua Eminoll benar-benar berubah tiga kali dalam sehari.
Dalam Perang Para Dewa, beberapa benua mengalami perubahan geologis besar seperti laut berubah menjadi daratan. Sebagian besar disebabkan oleh kekuatan dewa-dewa, hanya 3 kali yang diakibatkan oleh kekuatan manusia.
Pada tahun ke-6 Kalender Sihir, Gereja Suci mengirim pasukan untuk membakar hutan Pegunungan Qilian. Jutaan pohon raksasa yang menjulang tinggi hancur dalam sekejap. Kebakaran berlangsung lebih dari 10 hari tanpa bisa dipadamkan, aliran udara panas membawa abu yang menjangkau area 100 li di utara dan selatan Pegunungan Qilian. Ini jelas merupakan berkah bagi wilayah selatan pegunungan. Abu tanaman membawa pupuk langka ke gurun, bahkan batu sedimen yang terus terbakar menjadi rapuh dan runtuh. Angin lembab dari selatan segera mengalir ke utara, wilayah gurun pertama kalinya mengalami hujan besar-besaran. Dalam puluhan hari, spesies seperti pohon poplar dan dedalu pasir mulai berkembang biak dengan cepat. Rantai oasis bermunculan di daerah perbatasan gurun.
Udara kering dan dingin dari Benua Beku juga mengalir melalui pegunungan yang runtuh ke Dataran Bunga. Tahun ini, musim kemarau yang kering dan dingin di dataran itu datang sangat awal.
——《Iklim Benua》
