“Kenapa terlihat seperti ork?” Komandan regu dan komandan kompi di atas tembok saling bertatapan. Meski berada dalam kubu yang sama, Wilayah Pertempuran Sungai Sanggan telah ditetapkan sebagai wilayah kekuasaan Wakil Perdana Menteri Kekaisaran Delaware sejak sebelum "Malam Berdarah Hujan Meteor Ibukota". Menurut kesepakatan yang tidak tertulis, kecuali diundang oleh pasukan penjaga dan dipandu oleh perwira menengah, pasukan manapun dari Kubu Kaisar Barat dilarang memasuki wilayah Sungai Sanggan dengan alasan apapun.
Jangan-jangan... ini bala bantuan yang diminta Yang Mulia Jenderal Lei Badun dari Skambray? Dengan keraguan dalam hati, komandan regu batalion pendekar memberi isyarat pada anak buahnya untuk menurunkan senjata. Saat ini mereka belum bisa menunjukkan sikap permusuhan.
“Pasukan sekutu yang datang ini, dari Yang Mulia Jenderal manakah?” Sang komandan regu bersikap sangat sopan. Jika yang datang benar-benar perwira menengah-senior sekutu, sikap tidak hormat bisa berujung pada hukuman.
Ptui! – Ork di atas punggung kuda meludah keras, kemudian menyeringai pada anak buahnya.
“Hoi... prajurit di atas tembok dengarlah! Ini adalah Tuan Norton yang dijuluki 'Jenderal Terbang', pria tercantik di dunia, jenderal jenius terhebat di benua, pahlawan nomor satu yang diakui oleh tiga alam Manusia-Naga-Dewa. Segera perintahkan semua perwira, bangsawan, dan pejabat di kotamu keluar untuk menyembah Komandan Legiun!” Teriakan pengawal yang terlihat seperti manusia itu menggema di depan tembok.
Apa? Komandan Legiun Norton? Ucapan sebelumnya terdengar tidak nyaman, tapi nama terakhir itu membuat para prajurit di atas tembok kota terkejut. Setelah mengalahkan Pasukan Ekspedisi Chi Aotian, Legiun Norton yang menunjukkan performa luar biasa dalam perang itu membuat reputasi Komandan Legiun melampaui Merton yang sama-sama dijuluki "Dua Perisai" Farnorth, dan dielu-elukan oleh Yang Mulia Paus sebagai "Perwira Ulung Negara, Penjaga Dewa".
Jika benar Legiun Norton datang membantu, Wilayah Pertempuran Sungai Sanggan tidak perlu mengurung semua orang di dalam kota seperti sekarang. Perlu diketahui, Yang Mulia Norton adalah musuh bebuyutan Pasukan Bayaran Kecil.
Komandan regu saat itu juga lupa tentang pembagian wilayah kekuasaan Sungai Sanggan, mengeluarkan serangkaian perintah: "Cepat... buka gerbang kota! Cepat... turun dari tembok, sambut Komandan Legiun!"
Seorang perwira rendah yang bijaksana di sampingnya segera menarik jubah belakang komandan regu secara diam-diam: "Tuan, lebih baik kita konsultasikan dulu dengan komandan batalyon. Bagaimanapun mereka adalah sekutu, jika terjadi masalah, Yang Mulia Jenderal Lei Badun terkenal sangat tegas."
Oh, komandan regu langsung tersadar. Memang benar, mengapa Tuan Delaware memihak Kaisar Barat di saat kritis? Mengapa mengirim jenderal tangan kanannya ke sini? Jika Komandan Legiun Norton menggunakan kesempatan ini untuk mengambil alih Kota Hanyang, para perwira junior bahkan dengan lima kepala sekalipun tidak akan cukup untuk dipenggal.
Wajah komandan regu langsung menunjukkan ekspresi kesulitan: "Tuan Norton—sedang masa perang ini, saya sudah memanggil komandan batalyon. Begitu dia tiba, kami akan segera turun untuk memberi salam..."
Perwira ork setengah darah di bawah tembok langsung berubah wajah, melompat berdiri di punggung kuda: "Sialan nenek moyang! Kalian bajingan-bajingan! Aku bertarung di garis depan merebut jasa perang, dipanggil si brengsek dari zona perangmu untuk bantuan. Gini aja sudah baik hati aku datang. Kalau tidak turun menyembah, Kakek langsung pulang! Siapa peduli sama kalian cucu kura-kura!"
Keringat di wajah prajurit muda di atas tembok mengalir deras. Bukannya kabarnya personel militer Benua Fanos bicaranya kaku, umpatan cuma segitu. Kok... Tuan Norton ini lancar sekali memaki... Yang lebih hebat, setiap makian naik satu generasi. Beberapa kali lagi, dia bisa jadi leluhur seluruh manusia Eminoll?
Komandan regu benar-benar khawatir "perwira ulung negara" ini marah dan menarik pasukannya. Dalam angin musim gugur yang dingin, keringat mengucur di dahinya. Dia memaksakan senyum: "Yang Mulia Jenderal, harap sabar. Saya segera turun buka gerbang. Cepat... Ikut aku turun." Sambil berlari pelan, hatinya mengutuk komandan batalyon: Kenapa belum datang juga? Apa dari bekas kantor walikota ke sini perlu waktu lama?
Baru saja tiba di gerbang utama, komandan batalyon Xilanya datang dengan 20 lebih pengawal pribadi berkuda. Mendengar penjelasan komandan regu, Xilanya juga ragu-ragu. Namun setelah berpikir, jika Legiun Farnorth benar-benar ingin merebut wilayah Tuan Delaware, masalah ini harus diselesaikan oleh petinggi. Saat ini sama sekali tidak boleh menyinggung pasukan bantuan. Sekalipun Tuan Norton membawa 100-200 personel militer, mungkinkah merebut kota? Meski ada Kesatria Naga pun mustahil. Xilanya memantapkan hati dan segera memerintahkan membuka gerbang kota.
"Kalian... kalian... adalah pasukan penjaga kota ini?" Tuan Norton menganggukkan kepalanya yang besar, memandang langit tanpa melihat para perwira di bawah. Mungkin sang tuan sedang pilek, ingus dari hidung peseknya menetes deras. Postur tubuh ork setengah darah memang kekar, lubang hidungnya lebih besar dari ibu jari prajurit manusia, batang hidung yang tinggi sempurna untuk menyimpan kotoran, setidaknya bisa menampung setengah liter cairan. Angin sepoi-sepoi bertiup, Xilanya dan beberapa perwira lain merasakan cairan bening ini seperti hujan berdebum menghujani kepala dan wajah mereka...
Huuuk... Seorang perwira bangsawan muda Adam Xin merasa tenggorokannya asam, tidak tahan lagi memuntahkan semua yang dimakan semalam dalam sekejap.
“Bajingan! Apakah begini caranya menyambut Tuan?!” Mata Tuan Norton mungkin sama sekali tak melihat ke sini, tapi perwira manusia muda di depan kuda sang tuan yang sepatunya penuh muntahan langsung melompat ke depan.
“Tuan...” Xilanya merasakan tetesan cairan mulai mengalir ke mulutnya, tak berani bergerak sedikitpun khawatir kecepatan aliran meningkat atau terjadi kebocoran yang mengubah arah aliran. Setelah lama mempertahankan senyum dengan wajah menengadah, komandan batalyon baru sadar Tuan Norton bahkan tak sekilas melihatnya, buru-buru mengusap cairan di wajah dengan ujung seragam.
“Loh... Kenapa kamu pakai celana dalam kuning?” Perwira muda itu matanya tajam, langsung mencengkeram erat celana dalam Xilanya. Sebelum sempat bereaksi, Xilanya buru-buru menarik rok bawahnya sambil berusaha melepas tangan itu, tak menyangka genggaman perwira muda itu cukup kuat hingga sang pemilik celana dalam terangkat.
“Oh... oh... aduh... sss... sss... sakit... sss...” Wajah komandan batalyon memerah, kedua tangan langsung menekan-nekan ke bawah... Begini... Berat komandan 145 kilogram, zirah standar kekaisaran 38 kilogram, ditambah pedang panjang tipis serta berat celana dalam-luar, total hampir 200 kilogram ini menggantung pada celana dalam malang yang kemudian mentransfer tekanan besar ke area tertentu komandan... Hmm... Pantas saja suaranya mirik unggas jantan.
“Dia……oh oh oh……”Tuan Norton akhirnya menyadari perwira yang diangkat di hadapannya dan rentetan suaranya: “Itu……terbang……oh oh oh……flu?”
“Sial, Tuan bertanya apakah kau terkena flu burung?” Perwira muda itu memalingkan kepala sejauh mungkin, takut tertular.
“Oh……oh……oh oh……tidak……cepat turunkan aku……adik……adik……”
Bum, komandan batalyon belum selesai bicara langsung ditelungkupkan ke tanah oleh perwira muda: “Kalau bukan flu burung, jelaskan sekarang! Celana dalam kuning ini maksudmu apa? Cepat jawab!”
Menyaksikan gelagat garang perwira sekutu ini, seluruh perwira di Wilayah Pertempuran Sungai Sanggan bingung memahami sandiwara apa ini. Apa masalahnya pakai celana dalam kuning? Jangan-jangan... perwira muda ini ketua departemen "Operasi Anti Pornografi" Kaisar Barat Group? Tapi masak sampai mengurusi hal remeh begini. Sekalipun komandan batalyon punya kehidupan pribadi yang kurang pantas, paling-paling cukup berlutut di papan cuci dihadapan istri. Ini bukan masalah besar, lebih baik waktu mereka dipakai untuk memeriksa publikasi ilegal seperti buku bajakan "Epos Tentara Bayaran" di kota lain, itu baru pekerjaan resmi.
“Tuan……saya juga tidak tahu, celana dalam ini dibeli istri saya di pasar. Maafkan saya Tuan, saya……dulu tidak pernah pakai celana dalam. Ini ulah istri saya, mulai sekarang saya tidak akan pakai lagi.” Saat mendarat, Xi Lanya mengeluarkan erangan panjang sambil dalam hati mengutuki istrinya habis-habisan.
"Hmm... Sesederhana itu? Tidakkah kau tahu kuning adalah warna nasional Kekaisaran Palsu Hong Shi? Mengapa kau mengenakannya di dalam? Apakah maksudmu tak berani melupakan asal usul? Atau ini tanda penghubung dengan komplotanmu?" Perwira muda itu menunduk memeriksa sambil berkata: "Jawab! Apakah setiap bertemu kalian selalu melepas celana dulu untuk membandingkan warna celana dalam? Semakin gelap warnanya, semakin tinggi jabatannya? Warna celana dalammu ini setara pangkat apa?"
"Tuan, aku tak mengerti maksudmu, celana dalam ini benar-benar... dibeli istriku di pasar. Toko itu menjual semua warna, akan kuhadapkan pemiliknya kemari. Tuan... mengapa lagi... Aduh... Oh... Oooooo..." Nasib sial Komandan Skuadron Silanya terus berlanjut, sebelum kalimatnya selesai, tubuhnya kembali diangkat dari bagian vital oleh sang perwira.
Wajah perwira muda itu berubah keruh, tiba-tiba ia menghunus pedang panjang berkilauan dari punggungnya dan menusuk keras ke bagian bawah perut sang komandan!
"Aaa..." Silanya tiba-tiba merasakan hawa dingin diikuti rasa perih di bawah tubuhnya, wajahnya seketika pucat dengan suara terisak: "Tuan... Aku... belum punya putra... Tuan... Huhu... Huhu..."
"Hmm..."
"Perwira muda itu mendengus dingin, menunduk dan meniup benda kuning-hitam dari pedang panjangnya, lalu menyimpan kembali pedang itu: "Kalau kau bilang begitu, untuk kali ini aku maafkan. Jika lain kali masih kusaksikan warna terlarang ini..." Matanya berkilat jahat, "Aku takkan membunuhmu, itu terlalu murah. Langsung kukirim kau ke Farnorth. Sejak Perang Suci, para prajurit pria terbaik telah datang ke Benua Eminoll. Banyak gadis ork cantik di sana yang perlu 'bantuanmu' untuk kehidupan bahagia..." Senyumnya mengerikan, "Jangan senang dulu. Kita akan lakukan operasi pendahuluan."
Xilanya menunduk kebingungan melihat bagian bawah tubuhnya. Napas panjangnya terdengar lega. Tak disangka perwira muda ini ternyata ahli pedang. Hanya dengan sekali tusukan, pedang selebar telapak tangan berhasil menyusup masuk melalui celana, mengait dan menarik keluar celana dalam kuning... Sayangnya... Niat perwira muda memberantas kejahatan hingga ke akar-akarnya membuatnya tak hanya menarik celana dalam, tapi juga... tanpa sengaja mengeluarkan banyak barang lain.
Melihat sorot mata jahat perwira muda yang mengamati area bawah mereka, beberapa perwira yang tak ingat warna celana dalam hari ini refleks menekan area selangkangan...
"Mir uang... Katakan pada mereka... Kita perlu uang... Untuk hiburan pasukan... Untuk... e... bersenang-senang bersama?" Di atas punggung kuda, Tuan Norton mengeluarkan perintah baru dengan raut masam. Tampaknya "Perwira Ulung Negara" ini keliru menggunakan gender kata ganti orang ketiga.
"Bersenang-senang bersama rakyat, bersenang-senang bersama rakyat." Mir perwira kecil yang berurusan dengan uang itu langsung berubah sikap secepat membalik telapak tangan saat menatap Tuan Norton, wajahnya tiba-tiba dipenuhi senyum menjilat.
"Benar, kau benar... bersenang-senang dengan rakyat perempuan... berikan aku gadis-gadis rakyat, aku ingin bersenang-senang..." Sambil tertawa, ingus hijau kebiruan dari Tuan Norton perlahan membentuk gelembung sebesar kepalan tangan, memantulkan cahaya kristal di bawah sinar matahari.
Ya Tuhan, ternyata di dunia ini benar-benar ada fenomena alam unik "kecantikan sampai keluar gelembung ingus"... Lima perwira Kota Han Yang saling bertukar pandang dengan pemahaman yang sama di mata mereka.
